Batik keraton dikenal juga dengan istilah batik larangan atau batik vorstenlanden adalah batik yang berkembang dalam lin

Batik keraton (dikenal juga dengan istilah batik larangan atau batik vorstenlanden) adalah batik yang berkembang dalam lingkungan keraton, baik Yogyakarta maupun Surakarta. Batik keraton merupakan awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung beragam makna filosofi hidup yang banyak terilhami dari kebudayaan Hindu-Jawa. Batik-batik ini dibuat oleh para putri keraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan keraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak termasuk Batik Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.

Salah satu motif Batik Kraton

Motif larangan sunting

Dalam Keraton Yogyakarta dan Surakarta Hadiningrat, beberapa motif batik yang dianggap larangan adalah:

Parang
Udan Liris
Rujak Senthe
Cemukiran
Kawung
Huk
Semen

Catatan kaki sunting

Prasnowo, M. Adhi; Baskoro, Gembong; Astuti, Murti (2019-06-12). Strategi Pengembangan Sentra Industri Kecil Menengah Kerajinan Batik. Jakad Media Publishing. ISBN 978-623-7033-38-7.
"Fitinline.com: 7 Motif Batik Larangan Keraton Yogyakarta dan Makna Yang Terkandung Didalamnya". fitinline.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-05-07.

[1] Prasnowo, M. Adhi; Baskoro, Gembong; Astuti, Murti (2019-06-12). Strategi Pengembangan Sentra Industri Kecil Menengah Kerajinan Batik. Jakad Media Publishing. ISBN 978-623-7033-38-7.

[2] "Fitinline.com: 7 Motif Batik Larangan Keraton Yogyakarta dan Makna Yang Terkandung Didalamnya". fitinline.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-05-07.