www.wikidata.id-id.nina.az
Badan Tenaga Nuklir Nasional disingkat BATAN adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir Sejak 8 September 2021 BATAN bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dilebur menjadi Organisasi Riset dibawah Badan Riset dan Inovasi NasionalBadan Tenaga Nuklir Nasional BATAN Gambaran umumDidirikan5 Desember 1958 64 tahun lalu 1958 12 05 Dasar hukumUU Nomor 10 Tahun 1997Dibubarkan8 September 2021Bidang tugasPenelitian pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklirSloganTerwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong RoyongDi bawah koordinasiKementerian Riset dan Teknologi Kepala Badan Riset Inovasi NasionalKepalaAnhar Riza AntariksawanSekretaris UtamaFalconi Margono SutartoDeputiDeputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi NuklirEfrizon UmarDeputi Bidang Teknologi Energi NuklirSuryantoroDeputi Bidang Pendayagunaan Teknologi NuklirHendig WinarnoAlamat kantor pusatJl Kuningan Barat Mampang Prapatan Jakarta 12710Websitehttp www batan go id lbs Daftar isi 1 Sejarah perkembangan 2 Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi 3 Daftar Kepala BATAN 4 Fasilitas Nuklir 4 1 Kawasan Nuklir Serpong 4 2 Kawasan Nuklir Pasar Jumat 4 3 Kawasan Nuklir Yogyakarta 4 4 Kawasan Nuklir Bandung 5 Produk Utama BATAN 6 Lihat pula 7 Kegiatan pengembangan dan pengaplikasian teknologi nuklir di Indonesia 8 Referensi 9 Pranala luarSejarah perkembangan SuntingKegiatan pengembangan dan pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia diawali dari pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivet tahun 1954 Panitia Negara tersebut mempunyai tugas melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan adanya jatuhan radioaktif dari uji coba senjata nuklir di Lautan Pasifik Dengan memperhatikan perkembangan pendayagunaan dan pemanfaatan tenaga atom bagi kesejahteraan masyarakat maka melalui Peraturan Pemerintah No 65 Tahun 1958 pada tanggal 5 Desember 1958 dibentuklah Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom LTA yang kemudian disempurnakan menjadi Badan Tenaga Atom Nasional BATAN berdasarkan UU NO 31 Tahun 1964 tentang Ketentuan Ketentuan Pokok Tenaga Atom Selanjutnya setiap tanggal 5 Desember yang merupakan tanggal bersejarah bagi perkembangan teknologi nuklir di Indonesia telah ditetapkan sebagai hari jadi BATAN Pada perkembangan berikutnya untuk lebih meningkatkan penguasaan di bidang iptek nuklir maka dibangun beberapa fasilitas penelitian pengembangan dan rekayasa litbangyasa yang tersebar di berbagai kawasan antara lain Kawasan Nuklir Bandung 1965 Kawasan Nuklir Pasar Jumat Jakarta 1966 Kawasan Nuklir Yogyakarta 1967 dan Kawasan Nuklir Serpong 1987 Sementara itu untuk meningkatkan infrastruktur organisasi nuklir di Indonesia maka pada tahun 1997 ditetapkan UU no 10 tentang Ketenaganukliran yang diantaranya mengatur pemisahan unsur pelaksana kegiatan pemanfaatan tenaga nukir BATAN dengan unsur pengawas tenaga nuklir BAPETEN Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi SuntingSesuai dengan UU No 10 Tahun 1997 Diarsipkan 2019 10 09 di Wayback Machine tentang Ketenaganukliran dan Keppres RI No 64 Tahun 2005 BATAN ditetapkan sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden BATAN dipimpin oleh seorang Kepala dan dikoordinasikan oleh Menteri Negara Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti Diarsipkan 2020 06 13 di Wayback Machine Tugas pokok BATAN adalah melaksanakan tugas pemerintahan dibidang penelitian pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir sesuai ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku Dalam melaksanakan tugas tersebut BATAN menyelenggarakan fungsi Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang penelitian pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum ketatausahaan organisasi dan tata laksana kepegawaian keuangan kearsipan hukum persandian perlengkapan dan rumah tangga BATAN mengoperasikan 3 reaktor nuklir di Indonesia 2 reaktor Triga mark II dan 1 reaktor type MTR 30 MW di Serpong Daftar Kepala BATAN SuntingProf Dr Gerrit A Siwabessy 1964 1973 Prof Achmad Baiquni M Sc Ph D 1973 1984 Ir Djali Ahimsa 1984 1996 Ir M Iyos R Subki M Sc 1996 2002 Prof Soedyartomo Soentono M Sc Ph D 2002 2007 Dr Hudi Hastowo 2007 2012 Prof Dr Djarot S Wisnubroto 2012 2018 Prof Dr Ir Anhar Riza Antariksawan 2019 2021 Fasilitas Nuklir SuntingUntuk melaksanakan kegiatan Litbangyasa iptek nuklir telah dibangun dan dilengkapi berbagai fasilitas sarana penelitian yang tersebar di beberapa lokasi yaitu Kawasan Nuklir Serpong di Kawasan Puspiptek Kawasan Nuklir Bandung Kawasan Nuklir Yogyakarta Kawasan Nuklir Pasar Jumatdi Jakarta Stasiun Pemantauan Gempa Mikro dan Meteorologi di ujung Watu dan Ujung Lemah Abang Jepara dan unit Penelitian Eksplorasi Penambangan Uranium di Kalan Kalimantan Barat BATAN juga masih mempunyai stasiun pemantauan di Pulau Bangka setelah studi kelayakan di pulau tersebut pada 2011 2013 Kawasan Nuklir Serpong Sunting Salah satu fasilitas nuklir Batan yang dibangun untuk melaksanakan kegiatan Litbangyasa iptek nuklir adalah Kawasan Nuklir Serpong Kawasan Nuklir Serpong merupakan kawasan pusat Litbangyasa iptek nuklir yang dibangun dengan tujuan untuk mendukung usaha pengembangan industri nuklir dan persiapan pembangunan serta pengoperasian PLTN di Indonesia Pembangunan instalasi dan laboratorium Kawasan Nuklir Serpong dilaksanakan melalui 3 tiga fase yang dimulai sejak tahun 1983 dan selesai secara keseluruhan pada tahun 1992 Luas kawasan mencapai sekitar 25 hektar dan terletak di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Puspiptek Serpong Di kawasan ini terdapat Pusat Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir PTKRN Pusat Reaktor Serba Guna PRSG Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir PRFN Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka PTRR Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir PTBBN Pusat Teknologi Limbah Radioaktif PTLR Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju PSTBM Pusat Standardisasi dan Mutu Nuklir PSMN dan Pusat Pendayagunaan Informatika dan Kawasan Strategis Nuklir PPIKSN Fasilitas utama yang terdapat di kawasan ini adalah Reaktor Serba Guna GA Siwabessy RSG GAS dengan daya 30 MW Instalasi Produksi Elemen Bakar Reaktor Riset Instalasi Radioisotop dan Radiofarmaka Instalasi Elemen Bakar Eksperimental Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif termasuk penyimpanan sementara untuk limbah radioaktif dan bahan bakar nuklir bekas Instalasi Radiometalurgi Instalasi Keselamatan dan Keteknikan Reaktor Fasilitas Penembangan Informatika Instalasi Mekano Elektronik Nuklir Instalasi Spektrometri Neutron serta Instalasi Penyimpanan Elemen Bakar Bekas dan Bahan Terkontaminasi serta Simulator Reaktor Riset dan Reaktor Daya Kawasan Nuklir Pasar Jumat Sunting Kawasan Nuklir Pasar Jumat Jakarta dibangun pada tahun 1966 dan menempati area sekitar 20 hektare Di kawasan ini terdapat Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi PAIR Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi PTKMR Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir PTBGN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pusdiklat serta Pusat Desiminasi dan Kemitraan PDK Berbagai Kegiatan penelitian yang dilakukan di kawasan ini meliputi litbang radioisotop dan radiasi serta aplikasinya di berbagai bidang litbang eksplorasi dan pengolahan bahan nuklir kegiatan pendidikan dan pelatihan serta kegiatan sosialisasi dan diseminasi hasil litbangyasa iptek nuklir BATAN kepada masyarakat Fasilitas yang terdapat di kawasan ini antara lain Iradiator Gamma ɣ 60CO mesin berkas elektron laboratorium pengolahan uranium perangkat alat ukur radiasi laboratorium kimia biologi proses dan hidrologi fasilitas pendidikan dan pelatihan serta gedung pertemuan peragaan sains dan teknologi nuklir Perasten Kawasan Nuklir Yogyakarta Sunting Kawasan Nuklir Yogyakarta dibangun pada tahun 1974 dan menempati area sekitar 8 5 hektare Di kawasan ini terdapat Pusat Sains dan Teknologi Akselerator PSTA dan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir STTN Kegiatan yang dilakukan meliputi litbang fisika kimia nuklir teknologi akselerator zarah energi rendah dan menengah teknologi proses analisis bahan nuklir dan reaktor serta pendayagunaan reaktor untuk penelitian dan pembinaan keahlian Disamping itu dilakukan pula pengawasan keselamatan kerja terhadap radiasi dan pengawasan radioaktivitas lingkungan Sedangkan STTN digunakan untuk menyelenggarakan pendidikan program D4 di bidang iptek nuklir Fasilitas yang ada di kawasan ini adalah Reaktor Kartini dengan daya 100 kW perangkat subkritik laboratorium penelitian bahan murni akselerator laboratorium fisika dan kimia nuklir fasilitas keselamatan kerja dan kesehatan fasilitas perpustakaan serta fasilitas laboratorium untuk pendidikan Reaktor Kartini merupakan reaktor Kartini perekayasaannya murni dilakukan 100 oleh putra putri bangsa Teras reaktor Kartini merupakan teras reaktor TRIGA Mark II Bandung yang tidak terpakai saat dilakukan peningkatan daya reaktor Bandung Kawasan Nuklir Bandung Sunting Kawasan Nuklir Bandung dibangun mulai tahun 1961 yang menempati area sekitar 3 hektare berlokasi di seberang kampus ITB tepatnya di Jalan Tamansari dan merupakan tempat dibangunnya reaktor pertama di Indonesia Di kawasan ini terdapat Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan PSTNT Kegiatan yang dilakukan meliputi pendayagunaan reaktor untuk penelitian dan pembinaan keahlian litbang bahan dasar radioisotop dan senyawa bertanda instrumentasi dan teknik analisis radiometri pengawasan keselamatan kerja terhadap radiasi dan lingkungan Kedokteran nuklir pertama kali dikembangkan di Kawasan Nuklir Bandung yang merupakan embrio dari kedokteran nuklir di Indonesia Saat ini kegiatan kedokteran nuklir dikembangkan lebih lanjut di beberapa rumah sakit di Indonesia Untuk mendukung pelaksanaan litbang Kawasan Nuklir Bandung dilengkapi dengan berbagai fasilitas antara lain Reaktor Triga Mark II dengan daya 250 kW 1965 Daya reaktor ini pada tahun 1971 ditingkatkan menjadi 1000 kW dan kemudian menjadi 2000 kW pada tahun 2000 Fasilitas lain yang terdapat di kawasan ini adalah laboratorium fisika kimia dan biologi produksi isotop dan senyawa bertanda Produk Utama BATAN SuntingSebagai lembaga litbang BATAN menghasilkan berbagai produk dan jasa layanan Antara lain di bidang pertanian pangan industri lingkungan keselamatan keamanan kesehatan pendidikan pelatihan dan energi Sampai 2019 telah dihasilkan 25 varietas padi 10 kedelai 2 sorgum dan berbagai jenis tanaman lain Iradiator gamma di Pasar Jumat dan Serpong melayani proses pengawetan makanan dan sterilisasi alat kesehatan Dihasilkan radiofarmaka untuk diagnosis dan terapi berbagai penyakit Reaktor Serpong melayani jasa iradiasi diantaranya produksi radioisotop untuk keperluan medis BATAN pasar jumat melayani uji tak rusak Non Destructive Test NDT untuk industri Analisis Udara secara presisi dilakukan untuk membantu berbagai daerah di Indonesia dalam mencegah pencemaran lingkungan Laboratorium material maju BATAN mampu memproses pasir monasit menjadi produk uranium torium dan logam logam tanah jarang Logam tanah jarang bisa menjadi bahan untuk smart magnet yang bermanfaat untuk cat anti radar Perekayasa BATAN mampu mendesain reaktor nuklir peralatan keselamatan dan keamanan Radiation Portal Monitor serta peralatan medis nuklir Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir STTN di Yogyakarta menghasilkan sekitar 100 Diploma 4 yang siap bekerja dan dibekali sertifikat sebagai pekerja proteksi radiasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan BATAN di Ps Jumat melatih dan mendidik pekerja swasta sehingga mempunyai kompetensi di bidang teknologi radiasi Pusat Teknologi Limbah Radiokatif PTLR melayani pengelolaan limbah radioaktif dari seluruh Indonesia Lihat pula SuntingProgram Nuklir IndonesiaKegiatan pengembangan dan pengaplikasian teknologi nuklir di Indonesia Sunting1954 Pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet1958 Pembentukan Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom PP No 65 Tahun 1958 1964 Penetapan UU No 31 Tahun 1964 tentang Ketentuan ketentuan Pokok Tenaga Atom1965 Peresmian Pusat Reaktor Atom Bandung dan Pengoperasian Reaktor Triga Mark II berdaya 250 kW oleh Presiden RI serta perubahan nama Lembaga Tenaga Atom menjadi Badan Tenaga Atom Nasional BATAN 1966 Pembentukan Pusat Penelitian Tenaga Atom PPTA Pasar Jumat Jakarta1967 Pembentukan Pusat Penelitian GAMA Yogyakarta1968 Peresmian penggunaan Iradiator Gamma Cell Co 60 PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI1970 Peresmian Klinik Kedokteran Nuklir di PPTA Bandung1971 Reaktor Triga Mark II Bandung mencapai kritis pada daya 1 MW1972 Pembentukan Komisi Persiapan Pembangunan PLTN KP2 PLTN 1979 Peresmian mulai beroperasinya Reaktor Kartini dengan daya 100 kW di PPTA Yogyakarta oleh Presiden RI1984 Pengoperasian Mesin Berkas Elektron 300 keV di PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI1987 Peresmian pengoperasian Reaktor Serba Guna GA Siwabessy dengan daya 30 MW dan Instalasi Elemen Bakar Nuklir di PPTA Serpong Tanggerang oleh Presiden RI1988 Peresmian pengoperasian Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif di PPTA Serpong oleh Presiden RI1989 Peresmian pengoperasian Instalasi Radioisotop dan Radiofarmaka Instalasi Elemen Bakar Eksperimental di PPTA Serpong oleh Presiden RI1990 Peresmian Instalasi Radiometalurgi Instalasi Keselamatan dan Keteknikan Nuklir Laboratorium Mekano Elektronik Nuklir di PPTA Serpong Tangerang oleh Presiden RI1992 Peresmian pengoperasian Instalasi Spektrometri Neutron Instalasi Penyimpanan Elemen Bakar Bekas dan Pemindahan Bahan Terkontaminasi di PPTA Serpong Tangerang oleh Presiden RI1994 Peresmian pengoperasian Mesin Berkas Elektron 2 MeV di PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI1995 Dalam memperingati HUT RI ke 50 BATAN berhasil melaksanakan Whole Indonesian Core untuk Reaktor Serba Guna GA Siwabessy1996 Pembentukan PT Batan Teknologi persero Divisi Produksi Elemen Bakar Reaktor Produksi Radioisotop Produksi Instrumentasi dan Rekayasa Nuklir1997 Penetapan UU No 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran yang memisahkan Badan Pelaksana dan Badan Pengawas penggunaan tenaga nuklir1998 Perubahan Badan Tenaga Atom Nasional menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional Keppres No 197 Tahun 1998 2000 Peresmian peningkatan daya Reaktor Triga 2 MW di Pusat Penelitian Tenaga Nuklir Bandung oleh Wakil Presiden RI2001 Peningkatan status Pendidikan Ahli Teknik Nuklir PATN menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir2003 Penyerahan hasil Comprehensive Assessment of Different Energy Sources for Electricity Generation in Indonesia kepada Presiden RI Pencapaian 10 jumlah varietas unggul tanaman pangan nasional Pengoperasian Mesin Berkas Elektron 350 keV 10 mA di PPTN Yogyakarta Pengoperasian Pusat Pelatihan dan Diseminasi Teknologi Peternakan Pertanian Terpadu di Kalsel2005 Terwujudnya perpustakaan digital di bidang nuklir2006 Pencapaian 1 juta hektar penyebaran varietas padi unggul BATAN di seluruh Indonesia2008 50 tahun BATAN Berkarya 2012 Pencapaian 20 varietas unggul padi 6 varietas unggul kedelai 1 varietas unggul kacang hijau dan 1 varietas kapas 54 tahun Pemberian penghargaan berupa G A Siwabessy Award kepada tokoh atau figure yang dianggap berjasa dalam pengembangan teknologi nuklir di Indonesia Penghargaan G A Siwabessy Award diberikan kepada Ir Sutaryo Supadi M Sc untuk kategori Nuclear Lifetime Achievement 2013 Peringatan 55 tahun BATAN Tetap Berkarya dan Penggantian logo BATAN yang memiliki makna BATAN adalah sebuah lembaga yang melakukan penelitian pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan tentang nuklir yang jujur terbuka disiplin kreatif inovatif mengutamakan keselamatan dan keamanan untuk kesejahteraan bangsa 2014 Indonesia meraih penghargaan tertinggi di bidang nuklir Outstanding Achievment Award dunia atas peran serta mendukung ketahanan pangan melalui radiasi dengan mengembangkan varietas benih unggul Penghargaan disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal International Atomic Energy Agency IAEA Yukiya Amano kepada Duta Besar Indonesia Rachmat Budiman disaksikan oleh Kepala BATAN Prof Dr Djarot Sulistio Wisnubroto2012 BATAN bersama dengan BPPT LIPI LAPAN dan Kementerian Riset dan Teknologi digabung dalam lembaga baru yaitu BRIN Hanya 1 direktorat di Kemristek yang dialihkan ke Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Kemdikbudristek yaitu Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat DRPM Referensi SuntingPranala luar Sunting Indonesia Situs resmi Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Badan Tenaga Nuklir Nasional amp oldid 23603049