www.wikidata.id-id.nina.az
Ayam hutan merahStatus konservasiRisiko RendahKlasifikasi ilmiahKerajaan AnimaliaFilum ChordataKelas AvesOrdo GalliformesFamili PhasianidaeGenus GallusSpesies G gallusNama binomialGallus gallus Linnaeus 1758 Telur ayam hutan merahAyam hutan merah atau dalam nama ilmiahnya Gallus gallus adalah sejenis burung berukuran sedang dengan panjang sekitar 78 cm dari suku Phasianidae Ayam betina berukuran lebih kecil dengan panjang sekitar 46 cm Ayam hutan jantan memiliki bulu bulu leher tengkuk dan mantel yang panjang meruncing berwarna kuning coklat keemasan dengan kulit muka merah iris coklat bulu punggung hijau gelap dan sisi bawah tubuh berwarna hitam mengilap Dikepalanya terdapat jengger bergerigi dan gelambir berwarna merah Ekornya terdiri dari 14 sampai 16 bulu berwarna hitam hijau metalik dengan bulu tengah ekor yang panjang dan melengkung ke bawah Kaki berwarna kelabu dengan sebuah taji Ayam betina memiliki kaki tidak bertaji bulu bulu yang pendek berwarna coklat tua kekuningan dengan garis garis dan bintik gelap Ayam hutan merah tersebar luas di hutan tropis dan dataran rendah di benua Asia dari Himalaya Republik Rakyat Tiongkok selatan Asia Tenggara hingga ke Sumatra dan Jawa Ada lima subspesies yang dikenali Di Indonesia subspesies G g bankiva ditemukan di Jawa Bali dan Sumatra Ayam hutan merah hidup berkelompok ayam jantan dengan beberapa ayam betina Di pagi dan sore hari mereka keluar mencari makanan di atas permukaan tanah Pakan Ayam hutan Merah terdiri dari aneka biji bijian pucuk rumput dan dedaunan serangga serta berbagai jenis hewan kecil Ayam betina biasanya menetaskan antara lima sampai enam butir telur berwarna coklat muda pucat atau coklat kemerahan Anak ayam dapat terbang setelah berumur satu minggu Ayam hutan merah diyakini sebagai leluhur dari ayam peliharaan Sejak kapan ayam hutan ini didomestikasi tidak jelas tetapi mereka sudah diternakkan sejak peradaban Lembah Indus sekitar 5 000 tahun yang lalu Sebagai salah satu unggas yang paling banyak ditemui dan diternakkan ayam hutan merah dievaluasikan sebagai berisiko rendah di dalam IUCN Red List Daftar isi 1 Daftar Subspesies 2 Distribusi dan Habitat 3 Perilaku dan ekologi 3 1 Pembiakan 4 Referensi 5 Pranala luarDaftar Subspesies suntingGallus gallus gallus Gallus gallus bankiva Gallus gallus jabouillei Gallus gallus murghi Gallus gallus spadiceus Gallus gallus domesticusDistribusi dan Habitat suntingJangkauan bentuk liar dari ayam hutan meliputi India Nepal dan Bangladesh di barat serta ke arah timur melintasi selatan China hingga Indochina selatan tenggara hingga ke Malaysia Singapura Filipina dan Indonesia Ayam hutan adalah salah satu dari tiga hewan utama bersama dengan babi dan anjing yang telah dijinakkan yang dibawa oleh masyarakat Austronesia dari Kawasan Asia Tenggara dalam perjalanan mereka ke kepulauan Oseania pada masa prasejarah dimulai sekitar 5 000 tahun yang lalu butuh rujukan Saat ini keturunan modern mereka dapat ditemukan di seluruh Mikronesia Melanesia dan Polinesia 1 Ayam hutan merah cenderung memilih habitat yang terganggu dan tepian baik alami maupun buatan manusia Tampaknya tanaman makanan 2 3 4 dan penutup yang tebal di jenis jenis area ini menarik ayam hutan terutama betina yang sedang bertelur 5 Ayam hutan menggunakan hutan yang telah ditebang dan sedang berhutang 6 dan sering ditemukan di dekat pemukiman manusia 7 atau area yang sedang tumbuh kembali dari hasil ladang tebang bakar 2 Area yang dibakar untuk mempromosikan pertumbuhan bambu juga menarik ayam hutan karena biji bambu yang dapat dimakan lebih mudah ditemukan 4 5 Di beberapa daerah ayam hutan tidak hadir di kebun hutan 6 dan kebun getah 8 di tempat lain mereka akan muncul di kebun pohon teh dan kebun kelapa sawit 8 Di negara bagian Selangor Malaysia dedaunan kelapa sawit menyediakan tempat persembunyian yang cocok buah kelapa sawit menyediakan makanan yang cukup serta serangga dan larvanya di dalam dan di sekitar pohon 9 Palma juga menawarkan berbagai situs bertengger mulai dari posisi rendah 4 m yang disukai oleh betina dengan anak ayam hingga posisi tinggi hingga 12 m yang digunakan oleh ayam dewasa lainnya 10 Ayam hutan merah minum air permukaan ketika tersedia tetapi tampaknya mereka tidak membutuhkannya Burung burung di India Bagian Utara Central sering mengunjungi lubang air selama musim kemarau meskipun tidak semua ayam hutan di subbenua tersebut tinggal cukup dekat dengan air untuk melakukannya 5 kepadatan populasi mungkin lebih rendah di tempat di mana air permukaan terbatas 4 Perilaku dan ekologi sunting nbsp Ayam hutan jantan merahAyam hutan merah secara teratur mandi dalam debu untuk menjaga keseimbangan minyak dalam bulu mereka Debu menyerap minyak berlebih dan kemudian jatuh 11 Penerbangan pada burung burung ini hampir sepenuhnya terbatas pada mencapai area bertengger mereka saat matahari terbenam di pohon atau tempat tinggi lainnya yang relatif aman dari predator darat dan untuk menghindari bahaya segera selama hari 12 Ayam hutan jantan dominan tampaknya mempertahankan wilayah terhadap ayam jantan dominan lainnya dan ukuran wilayah telah disimpulkan berdasarkan kedekatan tempat bertengger Beebe 7 menyimpulkan bahwa wilayah wilayah tersebut cukup kecil terutama dibandingkan dengan beberapa jenis burung merak yang ia kenal Hal ini didukung oleh Collias dan Collias 5 yang melaporkan bahwa situs bertengger yang berdekatan dapat berjarak hanya 100 meter 330 ft Dalam kelompok ayam hutan jantan merah menunjukkan hierarki dominasi dan ayam jantan dominan cenderung memiliki kalung yang lebih besar daripada ayam jantan bawahan 13 Ayam hutan merah biasanya hidup dalam kelompok yang terdiri dari satu hingga beberapa ayam jantan dan beberapa ayam betina Ayam jantan lebih cenderung ditemui sendiri daripada betina 2 4 5 14 15 16 nbsp Ilustrasi ayam hutan jantan dan betina merahPembiakan sunting nbsp Gallus gallus MHNTJantan melakukan tampilan terkait makanan yang disebut tidbitting yang dilakukan ketika menemukan makanan di dekat betina 17 Tampilan ini terdiri dari panggilan menggoda yang mirip dengan suara kokok dan gerakan kepala dan leher yang menarik perhatian Selama pertunjukan jantan berulang kali mengambil dan melepas makanan dengan paruhnya Tampilan ini biasanya berakhir ketika betina mengambil makanan dari tanah atau langsung dari paruh jantan Pada akhirnya mereka kadang kadang kawin 18 Di banyak daerah ayam hutan merah berkembang biak selama musim kemarau biasanya musim dingin atau musim semi Hal ini berlaku di sebagian wilayah India Nepal Thailand Vietnam dan Laos 2 4 5 14 15 16 Namun telah didokumentasikan bahwa ayam hutan merah berkembang biak sepanjang tahun di perkebunan kelapa sawit di Malaysia 9 dan mungkin juga terjadi di tempat lain 15 Selama periode bertelur betina ayam hutan merah bertelur setiap hari Telur memerlukan waktu 21 hari untuk berkembang Anak burung meninggalkan sarang pada sekitar 4 hingga 5 minggu dan pada usia 12 minggu mereka diusir dari kelompok oleh ibu mereka pada saat itu mereka membentuk kelompok baru atau bergabung dengan kelompok yang sudah ada Kematangan seksual tercapai pada usia 5 bulan dengan betina memerlukan sedikit lebih lama daripada jantan untuk mencapai kematangan 19 Jantan dominan berusaha mempertahankan akses reproduksi eksklusif terhadap betina meskipun betina memilih untuk kawin dengan jantan bawahan sekitar 40 dari waktu dalam kawanan feral yang berkeliaran bebas di San Diego California 20 21 Referensi sunting Piper Philip J 2017 The Origins and Arrival of the Earliest Domestic Animals in Mainland and Island Southeast Asia A Developing Story of Complexity Dalam Piper Philip J Matsumura Hirofumi Bulbeck David New Perspectives in Southeast Asian and Pacific Prehistory terra australis 45 ANU Press ISBN 9781760460945 a b c d Collias N E N E Saichuae P 1967 Ecology of the red jungle fowl in Thailand and Malaya with reference to the origin of domestication PDF Natural History Bulletin of the Siam Society 22 189 209 Bump G Bohl 1961 Red Junglefowl and Kalij Pheasants US Fish and Wildlife Service Washington D C Special Scientific Reports Wildlife No 62 a b c d e Johnson R A 1963 Habitat preferences and behavior of breeding jungle fowl in central western Thailand Wilson Bulletin 75 270 272 a b c d e f Collias N E Collias E C 1967 A field study of the red jungle fowl in North central India PDF Condor 69 4 360 386 doi 10 2307 1366199 JSTOR 1366199 a b Datta A 2000 Pheasant abundance in selectively logged and unlogged forests of western Arunachal Pradesh Northeast India Journal of the Bombay Natural History Society 97 177 183 a b Beebe W 1921 A monograph of the Pheasants London Witherby amp Co a b Abdullah Z Babjee S A 1982 Habitat preference of the Red Junglefowl Gallus gallus Malaysian Applied Biology 11 59 63 a b Arshad Z Zakaria M 1999 Breeding ecology of red junglefowl Gallus gallus spadiceus in Malaysia Malayan Nature Journal 53 355 365 Arshad Z Zakaria M Sajap A S Ismail A 2001 Roosting ecology of red jungle fowl Gallus gallus spadiceus in oil palm plantation Pakistan Journal of Scientific and Industrial Research 44 347 350 Brinkley Edward S dan Jane Beatson Fascinating Feathers Birds Pleasantville N Y Reader s Digest Children s Books 2000 15 Cetak Red Junglefowl Gallus gallus 16 September 2021 Teks Beauty of Birds akan diabaikan bantuan Parker Timothy H Knapp Rosemary Rosenfield Jonathan A 2002 Social mediation of sexually selected ornamentation and steroid hormone levels in male junglefowl Animal Behaviour dalam bahasa Inggris 64 2 291 298 doi 10 1006 anbe 2002 3050 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Nishida T Hayashi Y Kattel B Shotake T Kawamoto Y Adachi A Maeda Y 1990 Morphological and ecological studies on the red jungle fowl in Nepal the first and second investigations in 1986 and 1988 Japanese Journal of Zootechnical Science 61 79 88 doi 10 2508 chikusan 61 79 nbsp a b c Nishida T Hayashi Y Shotake T Maeda Y Yamamoto Y Kurosawa Y Douge K Hongo A 1992 Morphological identification and ecology of the red jungle fowl in Nepal Animal Science and Technology Japan 63 3 256 269 doi 10 2508 chikusan 63 256 nbsp a b Nishida T Rerkamnuaychoke W Tung D G Saignaleus S Okamoto S Kawamoto Y Kimura J Kawabe K Tsunekawa N Otaka H Hayashi Y 2000 Morphological identification and ecology of the red jungle fowl in Thailand Laos and Vietnam Animal Science Journal 71 5 470 480 doi 10 2508 chikusan 71 470 nbsp Animal Behaviour Lab Dr Chris Evans Galliform bhs mq edu au 15 November 2006 diarsipkan dari versi asli tanggal 2 May 2009 diakses tanggal 22 April 2009 Home Galliform bhs mq edu au diarsipkan dari versi asli tanggal 11 December 2008 diakses tanggal 22 April 2009 Gautier Zoe Gallus gallus red junglefowl Animal Diversity Web dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2 March 2019 Collias Nicholas E Collias Elsie C 1996 Social organization of a red junglefowl Gallus gallus population related to evolution theory Animal Behaviour dalam bahasa Inggris 51 6 1337 1354 doi 10 1006 anbe 1996 0137 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Collias Nicholas E Collias Elsie C Hunsaker Don Minning Lory 1966 Locality fixation mobility and social organization within an unconfined population of red jungle fowl Animal Behaviour dalam bahasa Inggris 14 4 550 559 doi 10 1016 S0003 3472 66 80059 3 PMID 6008475 Pranala luar sunting Inggris BirdLife Species Factsheet Diarsipkan 2007 09 29 di Wayback Machine Inggris IUCN Red List nbsp Artikel bertopik burung ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Ayam hutan merah amp oldid 23948034