www.wikidata.id-id.nina.az
Ascaris lumbricoidesCacing dewasa betina Klasifikasi ilmiahKerajaan AnimaliaFilum NematodaKelas SecernenteaOrdo AscarididaFamili AscarididaeGenus AscarisSpesies A lumbricoidesNama binomialAscaris lumbricoidesLinnaeus 1758 Askariasis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh Nematoda Ascaris lumbricoides Askariasis adalah penyakit kedua terbesar yang disebabkan oleh makhluk parasit Daftar isi 1 Hospes dan distribusi 2 Morfologi 3 Siklus hidup 4 Patologi klinik 5 Cara diagnosis 6 Tata Laksana 7 Prognosis 8 Epidemiologi 9 ReferensiHospes dan distribusi suntingHospes atau inang dari Askariasis adalah manusia Di manusia larva Ascaris akan berkembang menjadi dewasa dan mengadakan kopulasi serta akhirnya bertelur Penyakit ini sifatnya kosmopolit terdapat hampir di seluruh dunia Prevalensi askariasis sekitar 70 80 Morfologi suntingCacing jantan memiliki panjang sekitar 10 31 cm dan berdiameter 2 4 mm sedangkan betina memiliki panjang 20 35 cm dan berdiameter 3 6 mm Pada cacing jantan ditemukan spikula atau bagian seperti untaian rambut di ujung ekornya posterior Pada cacing betina pada sepertiga depan terdapat bagian yang disebut cincin atau gelang kopulasi Cacing betina memiliki tubulus dan duktus sepanjang kurang lebih 12 cm dan kapasitas sampai 27 juta telur Cacing dewasa hidup pada usus halus manusia Seekor cacing betina dapat bertelur hingga sekitar 200 000 telur per harinya Telur yang telah dibuahi berukuran 50 70 40 50 mikron Sedangkan telur yang tak dibuahi bentuknya lebih besar sekitar 90 40 mikron Telur yang telah dibuahi inilah yang dapat menginfeksi manusia Telur cacing A lumbricoides dilapisi lapisan albumin dan tampak berbenjol benjol 1 Siklus hidup sunting nbsp Siklus hidup AscarisSiklus hidup A lumbricoides dimulai dari keluarnya telur bersama dengan feses yang kemudian mencemari tanah Telur ini akan menjadi bentuk infektif dengan lingkungan yang mendukung seperti kelembapan yang tinggi dan suhu yang hangat 2 Telur bentuk infektif ini akan menginfeksi manusia jika tanpa sengaja tertelan manusia Telur akan masuk ke saluran pencernaan dan telur akan menjadi larva pada usus Larva akan menembus usus dan masuk ke pembuluh darah Ia akan beredar mengikuti sistem peredaran darah dimulai dari pembuluh darah vena vena portal vena cava inferior dan akan masuk ke jantung dan ke pembuluh darah di paru paru Pada paru paru akan terjadi siklus paru di mana cacing akan merusak alveolus masuk ke bronkiolus bronkus trakea kemudian di laring dan memicu batuk Dengan terjadinya batuk larva akan tertelan kembali masuk ke saluran cerna Setibanya di usus larva akan menjadi cacing dewasa Cacing akan menetap di usus dan kemudian berkopulasi dan bertelur Telur ini pada akhirnya akan keluar kembali bersama tinja Siklus pun akan terulang kembali bila penderita baru ini membuang tinjanya tidak pada tempatnya 1 Patologi klinik suntingAskariasis nbsp High number of ascaris worms visible as black tangled mass are filling the duodenum the first portion of the bowel after the stomach of this South African patient X ray image with barium as contrast medium Informasi umumSpesialisasiPenyakit infeksi helminthologist nbsp Gejala klinis akan ditunjukkan pada stadium larva maupun dewasa Pada stadium larva Ascaris dapat menyebabkan gejala ringan di hati dan di paru paru akan menyebabkan sindrom Loeffler Sindrom Loeffler merupakan kumpulan tanda seperti demam sesak napas eosinofilia dan pada foto Roentgen thoraks terlihat infiltrat yang akan hilang selama 3 minggu Pada stadium dewasa di usus cacing akan menyebabkan gejala khas saluran cerna seperti tidak nafsu makan muntah muntah diare konstipasi dan mual Bila cacing masuk ke saluran empedu makan dapat menyebabkan kolik atau ikterus Bila cacing dewasa kemudian masuk menembus peritoneum badan atau abdomen maka dapat menyebabkan akut abdomen Cara diagnosis sunting nbsp Telur Ascaris yang berisi embrioDiagnosis askariasis dilakukan dengan menemukan telur pada tinja pasien atau ditemukan cacing dewasa pada anus hidung atau mulut Tata Laksana suntingTata laksana dari askariasis ini bisa dibagi menjadi dua yaitu terapi obat dan tindakan operasi Terapi obat yang dapat digunakan antara lain adalah albendazole 400 mg dan mebendazole 500 mg dosis tunggal Bisa juga digunakan levamisole 2 5 mg kgBB ataupun pirantel pamoat 10 mg kgBB selain itu bisa diberikan nitazoxanide 500 mg per hari selama tiga hari Tindakan operasi yang dapat dilakukan adalah laparotomi Tindakan operasi diberikan pada keadaan di mana pasien tidak merespons pengobatan 3 Prognosis suntingPada umumnya askariasis memiliki prognosis yang baik Kesembuhan askariasis mencapai 70 hingga 99 Epidemiologi suntingDi Indonesia prevalensi askariasis tinggi terutama pada anak anak Penyakit ini dapat dicegah di indonesia dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan yang baik Pemakaian jamban keluarga dapat memutus rantai siklus hidup Ascaris lumbricoides ini Referensi sunting a b Cook GC Zumla AI Manson s Tropical Diseases 22nd Edition 22nd ed Saunders Ltd 2008 Kim M K Pyo K H Hwang Y S Park KH Hwang IG Chai J Y et al Effect of Temperature on Embryonation of Ascaris suum Eggs in an Environmental Chamber Korean J Parasitol 2012 Sep 50 3 239 42 Cook GC Zumla AI Manson s Tropical Diseases 22nd Edition 22nd ed Saunders Ltd 2008 Gandahusada Srisasi Prof dr 2006 Parasitologi Kedokteran Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Padmasutra Leshmana dr 2007 Catatan Kuliah Ascaris lumbricoides Jakarta Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya Jakarta Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Askariasis amp oldid 22640876