www.wikidata.id-id.nina.az
ArtocarpusArtocarpus altilis sukun Klasifikasi ilmiahKerajaan PlantaeDivisi MagnoliophytaKelas MagnoliopsidaOrdo RosalesFamili MoraceaeGenus ArtocarpusJ R Forster amp G ForsterSpeciesLihat pada teks Artocarpus adalah nama genus tumbuhan dengan anggota sekitar 50 spesies pohon yang banyak dari antaranya menghasilkan buah yang dapat dimakan seperti nangka cempedak dan sukun Marga yang tergolong ke dalam famili Moraceae ini memiliki wilayah asal usul dari Asia Selatan Asia Tenggara Papua dan Kepulauan Pasifik selatan Daftar isi 1 Pengenalan 2 Manfaat 2 1 Buah 2 2 Kayu 3 Etimologi 4 Keragaman jenis 5 Referensi 6 Pranala luarPengenalan SuntingKebanyakan anggotanya adalah pohon pohon dengan kualitas kayu yang baik sementara sebagian lagi berupa perdu Lembar daunnya agak keras serupa jangat kulit dengan bulu bulu halus terutama di sisi bawahnya bervariasi dari yang berukuran kecil dan bertepi rata misalnya pada cempedak hingga yang berukuran besar dan berbagi dalam seperti pada sukun dan mentawa Ujung ranting tertutup oleh sepasang daun penumpu stipulae yang meruncing yang apabila besar memeluk ranting meninggalkan bekas bentuk cincin apabila gugur Semua bagian apabila dilukai mengeluarkan getah yang lekat dan putih seperti susu lateks 1 2 Artocarpus bersifat monoesis monoecious berumah satu di mana bunga jantan dan betina berada di satu pohon Bunga jantan maupun betina tersusun dalam bongkol berkelamin tunggal soliter atau berpasangan muncul di ketiak di cabang cabang atau di batang utama cauliflory Setelah dibuahi bunga betina akan berkembang menjadi buah semu majemuk syncarp kecil maupun besar sampai besar sekali panjang sampai dengan 90 cm pada nangka Bijinya berukuran besar tanpa endosperma terlindung oleh daging buah yang sebetulnya tenda bunga yang membesar perkecambahannya hipogeal 1 2 Manfaat SuntingBanyak jenis Artocarpus yang menghasilkan buah yang dapat dimakan sebagian daripadanya merupakan buah buah yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi atau merupakan buah yang penting sebagai penghasil karbohidrat Artocarpus yang berukuran besar umumnya menghasilkan kayu perkakas yang baik Dan sekitar selusin jenisnya digunakan dalam pengobatan tradisional di Asia Tenggara 1 Beberapa jenis Artocarpus juga menghasilkan biji yang dapat dimakan setelah direbus atau dipanggang Beberapa yang lain menghasilkan bahan pewarna kuning dan dari pepagan nangka dihasilkan tanin Pepagan beberapa spesies benda di antaranya khususnya dari pohon muda dimanfaatkan untuk menghasilkan serat yang dipakai sebagai bahan tali dan pakaian Sementara lateks yang dihasilkan oleh banyak spesies digunakan sebagai perekat untuk menjerat burung bahan obat tradisional pengganti susu dalam pembuatan saus dicampur dengan malam untuk membatik sebagai bahan campuran cat bahan campuran pembuatan gula merah dan lain lain 3 Buah Sunting Empat jenis Artocarpus penghasil buah yang terpenting adalah sukun Artocarpus altilis nangka A heterophyllus cempedak A integer dan terap A odoratissimus 3 Sukun merupakan buah sumber karbohidrat yang penting terutama di kawasan Pasifik selatan Varian liarnya yang disebut timbul atau kulur buah mudanya biasa disayur 4 Nangka dan cempedak adalah penghasil buah yang penting baik untuk dimakan segar dijadikan kue diproses menjadi keripik atau dicampurkan ke dalam minuman atau es Buahnya yang muda dijual di pasar untuk sayur 5 6 Di samping itu beberapa banyak Artocarpus juga menghasilkan buah kebanyakan musiman yang diperjualbelikan di pasar lokal atau hanya dikonsumsi sendiri Misalnya A chaplasha A nitidus tampang A rigidus tempunai A sericicarpus pedalai 1 Juga A anisophyllus mentawa A elasticus benda A lanceifolius keledang dan lain lain Kayu Sunting Kebanyakan spesies Artocarpus menghasilkan kayu yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan atau untuk membuat perabotan rumah dan peralatan lain Secara garis besar kayu kayu Artocarpus digolongkan ke dalam dua kelompok berdasarkan nama perdagangannya yakni kayu terap dan kayu keledang Kedua kelompok ini dibedakan menurut sifat sifat kayunya terutama beratnya meskipun banyak terdapat tumpang tindih karakter di antaranya Kelompok kayu terap lebih ringan daripada keledang dengan batas kasar kira kira pada BJ kayu 0 64 sementara kayu teras kelompok keledang biasanya berwarna lebih gelap dan lebih kontras perbedaan dengan kayu gubalnya jika dibandingkan dengan kelompok terap 3 Terap tergolong dalam kayu ringan densitas kayunya berkisar antara 310 365 640 780 kg m3 pada kadar air 15 Kayu terasnya berwarna kuning hingga kuning cokelat pucat dan biasanya kurang terbedakan dengan kayu gubal yang umumnya lebih pucat warnanya Tekstur kayunya kasar namun merata urat kayunya berpautan Nilai penyusutan kayunya cukup tinggi dari kondisi kayu segar ke kadar air 15 dan kering tanur kayu ini menyusut berturut turut sebesar 1 5 2 0 dan 3 2 di arah radial serta 2 9 4 4 dan 7 7 di arah tangensial Kayu ini mengering cukup cepat hingga sedang dengan sedikit hingga agak besar kecenderungan untuk melengkung atau pecah Hingga mencapai taraf kering udara kayu terap setebal 15 mm dan 40 mm memerlukan waktu antara 1 1 5 bulan dan 2 5 4 bulan berturut turut 3 Kayu terap mudah dikerjakan digergaji diserut dilubangi dan dibubut dengan hasil baik namun sering kasar bila dipernis terutama pada sisi radial karena menyerabutnya urat kayu yang berpautan Terap mudah dikupas untuk dijadikan venir dan memuaskan untuk diproses menjadi kayu lapis karena permukaannya mudah direkatkan 3 Terap kurang awet pada kondisi tropis terutama bila digunakan di luar terpapar oleh perubahan cuaca atau bersinggungan dengan tanah Namun keterawetan kayu gubalnya termasuk mudah sementara kayu terasnya tergolong agak sukar diawetkan 3 Keledang tergolong kayu yang sedang beratnya Kayu terasnya berwarna cokelat kekuningan jingga kadang kadang dengan kilauan hijau zaitun menjadi lebih gelap bila terpapar cahaya dan biasanya terbedakan dengan jelas dari kayu gubal yang lebih pucat warnanya Pada kadar air 15 kepadatan kayunya berkisar antara 420 640 875 945 kg m3 Tekstur kayunya sedang hingga kasar dan merata urat kayunya sangat berpautan Nilai penyusutan kayu keledang termasuk sedang dari kondisi kayu basah ke kadar air 15 kayu ini menyusut sebesar 0 8 1 2 di arah radial dan 1 7 2 6 di arah tangensial Keledang mengering dengan kecepatan sedang hingga lambat dan dengan kecenderungan ringan untuk melengkung atau pecah Hingga mencapai taraf kering udara kayu keledang setebal 15 mm dan 40 mm memerlukan waktu sekitar 3 5 bulan dan 4 5 bulan berturut turut 3 Kayu keledang sukar digergaji ia kerap menumpulkan mata gergaji karena seratnya yang liat dan mengandung silika Kayu ini juga dapat diserut hingga halus dengan kecenderungan menyerabut pada sisi radial Agak sukar hingga sukar dilubangi kayu keledang ternyata mudah dibubut dan dipaku dengan hasil baik Keledang kurang begitu disukai untuk produksi kayu lapis karena densitasnya yang cukup tinggi 3 Keawetan kayu keledang tergolong kurang hingga sedang penggunaan secara bersinggungan dengan tanah di luar ruangan hanya menghasilkan daya tahan 1 2 3 3 tahun bervariasi menurut spesiesnya Kayu ini cukup tahan serangan rayap namun tidak begitu tahan serangan kumbang bubuk Kayu A lanceifolius tampaknya cukup tahan serangan cacing laut Kayu teras keledang sukar diawetkan dengan teknik perendaman hanya menyerap sedikit bahan pengawet 3 Etimologi SuntingNama Artocarpus berasal dari bahasa Yunani artos yang berarti roti dan karpos yang berarti buah terutama merujuk pada sukun yang menghasilkan buah tak berbiji serupa roti Nama ini diberikan oleh Johann Reinhold Forster dan J Georg Adam Forster bapak dan anak ahli botani yang mengikut kapal HMS Resolution pada pelayaran James Cook yang kedua Keragaman jenis SuntingMarga Artocarpus telah direvisi pada sekitar tahun 1950an oleh F M Jarret Smith dkk 1992 dan menurutnya terdiri dari dua anak marga yakni Artocarpus dan Pseudojaca Awal tahun 2000an marga ini telah ditinjau kembali oleh N C Zerega Beberapa contoh anggota marga Artocarpus penghasil buah yang populer di antaranya Artocarpus altilis Sukun Timbul atau Kulur Artocarpus anisophyllus Mentawa Artocarpus elasticus Benda Bendo Terap atau Tekalong Artocarpus heterophyllus Nangka Artocarpus integer Cempedak Artocarpus lanceifolius Keledang Artocarpus odoratissimus Terap atau Tarap Artocarpus sarawakensis Pingan atau terap gunung Artocarpus sericicarpus Peluntan pedalai terap bulu gumihanSedangkan Artocarpus penghasil kayu di antaranya Artocarpus altissimus Miq J J Smith Kelutum Menyebar terbatas di Sumatra dan Kalimantan Barat Artocarpus anisophyllus Miq Mentawa Menyebar di Semenanjung Malaya Sumatra Borneo dan pulau pulau kecil di antaranya Artocarpus blancoi Elmer Merr antipolo Endemik di Filipina Artocarpus dadah Miq dadah tampang Menyebar mulai dari Burma Thailand Semenanjung Malaya Sumatra dan Borneo Artocarpus elasticus Reinw ex Blume Benda Menyebar di Semenanjung Malaya bagian Burma Thailand dan Malaysia Sumatra Borneo Jawa Nusa Tenggara dan Filipina Palawan Artocarpus fretessii Teijsm amp Binnend Cempedak Hutan Menyebar di Filipina Kalimantan Timur Sulawesi Maluku dan Irian Jaya Artocarpus fulvicortex Jarrett Klempatak atau Pradong Menyebar di Semenanjung Malaya Sumatra dan Bangka Artocarpus glaucus Blume sembir Menyebar di Semenanjung Malaya Sumatra Borneo Jawa dan Nusa Tenggara Artocarpus gomezianus Wallich ex Trecul sampang tampang Menyebar mulai dari Burma Thailand Indocina Semenanjung Malaya Sumatra Jawa dan Filipina Sulu Artocarpus hirsutus Lamarck Anjili Endemik di wilayah India bagian selatan Karnataka Kerala Maharashtra dan Tamil Nadu Artocarpus horridus Jarrett dinga pongo Endemik di Maluku Halmahera dan sekitarnya Artocarpus kemando Miq Cempedak Air atau Pudau Menyebar di Semenanjung Malaya Sumatra Borneo dan pulau pulau kecil di antaranya Artocarpus lowii King Menyebar di Semenanjung Malaya dan Sumatra timur Artocarpus maingayi King pudu Menyebar di Semenanjung Malaya dan Sumatra termasuk Simeulue Artocarpus nitidus Trecul tampang Menyebar mulai dari Burma Thailand Indocina dan Cina selatan Semenanjung Malaya Sumatra Borneo hingga ke Filipina Artocarpus ovatus Blanco anubing Endemik di Filipina Artocarpus rigidus Blume tempuni kundang atau Puyi an Menyebar mulai dari Burma Indocina Semenanjung Malaya Sumatra Borneo dan Jawa bagian barat dan tengah Artocarpus rubrovenius Warb kalulot Endemik di Filipina Luzon Artocarpus scortechinii King terap hitam Menyebar di Semenanjung Malaya Sumatra dan Kepulauan Lingga Artocarpus sepicanus Diels Endemik di Papua Artocarpus subrotundifolius Elmer malakubi Endemik di Filipina Artocarpus tamaran Becc tamaran tarap tempunan Endemik di Borneo Artocarpus teysmannii Miq tipulu sali saling Menyebar mulai dari Kepulauan Nikobar Semenanjung Malaya Sumatra Borneo Sulawesi Maluku dan Papua bagian barat Artocarpus treculianus Elmer tugup togop Endemik di Filipina Referensi Sunting a b c d Seibert B amp P C M Jansen 1997 Artocarpus J R amp G Forster dalam Verheij E W M dan R E Coronel eds Buah buahan yang dapat dimakan Sumber Daya Nabati Asia Tenggara PROSEA 2 87 91 Penerbit Gramedia Jakarta ISBN 979 511 672 2 a b Argent G et al t t Manual of the Larger and More Important Non Dipterocarp Trees of Central Kalimantan Indonesia Vol 2 430 Forest Research Institute Samarinda a b c d e f g h i Djarwaningsih T D S Alonzo S Sudo and M S M Sosef 1995 Artocarpus J R Forster amp J G Forster in R M H J Lemmens I Soerianegara and W C Wong eds Timber Trees minor commercial timber Plant Resources of South East Asia PROSEA 5 2 64 Rajendran R 1997 Artocarpus altilis Parkinson Fosberg dalam Verheij E W M dan R E Coronel eds Buah buahan yang dapat dimakan Sumber Daya Nabati Asia Tenggara PROSEA 2 92 96 Penerbit Gramedia Jakarta ISBN 979 511 672 2 Soepadmo E 1997 Artocarpus heterophyllus Lamk dalam Verheij E W M dan R E Coronel eds Buah buahan yang dapat dimakan Sumber Daya Nabati Asia Tenggara PROSEA 2 96 103 Penerbit Gramedia Jakarta ISBN 979 511 672 2 Jansen P C M 1997 Artocarpus integer Thunb Merr dalam Verheij E W M dan R E Coronel eds Buah buahan yang dapat dimakan Sumber Daya Nabati Asia Tenggara PROSEA 2 103 106 Penerbit Gramedia Jakarta ISBN 979 511 672 2 Bacaan lanjutan Smith N J H J T Williams D L Plucknett and J P Talbot 1992 Tropical Forest and Their Crops Cornell Univ Ithaca ISBN 0 8014 8058 2 Zerega Nyree Conrad Dissertation Topic Phylogeny of the genus Artocarpus Moraceae with a focus on the systematics genetics conservation and biogeography of breadfruit Zerega NJC and TJ Motley 2001 Artocarpus Moraceae molecular phylogeny and the systematics and origins of breadfruit Artocarpus altilis Presented at the Botanical Society of America annual meeting Albuquerque NM August 12 16 2001 Possible subgenera of Artocarpus Diarsipkan 2005 12 27 di Wayback Machine Pranala luar Sunting Indonesia Proseanet Artocarpus Diarsipkan 2016 04 14 di Wayback Machine uraian ringkas Inggris Discover Life Artocarpus foto foto buah dll Inggris Jackfruit Breadfruit and Relatives Diarsipkan 2009 01 18 di Wayback Machine nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Artocarpus nbsp Wikispecies mempunyai informasi mengenai Artocarpus Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Artocarpus amp oldid 23193065