Angkatan Udara Myanmar

Angkatan Udara Myanmar (bahasa Myanmar: တပ်မတော် (လေ), Tatmadaw Lei) adalah cabang angkatan udara dari Angkatan Bersenjata Myanmar (Tatmadaw).

Angkatan Udara Myanmar
တပ်မတော် (လေ) Tatmadaw Lei
Lambang Angkatan Udara Myanmar
Dibentuk	16 Januari 1947
Negara	Myanmar
Tipe unit	Angkatan udara
Jumlah personel	15.000 personel 279 pesawat
Bagian dari	Angkatan Bersenjata Myanmar
Tokoh
Panglima Tertinggi	Jenderal Senior Min Aung Hlaing
Menteri Pertahanan	Jenderal Mya Tun Oo
Panglima Angkatan Udara	Jenderal Htun Aung
Insignia
Bendera
Roundel
Fin flash
Pesawat tempur
Pesawat serbu	Q-5
Pesawat tempur	MiG-29, JF-17
Helikopter	Mi-2, Mi-17, UH-1, Alouette III, W-3
Helikopter serbu	Mi-35SP
Pesawat penyergap	F-7llK
Pesawat patroli	BN-2
Pesawat latih	Yak-130, K-8W, G-120TP, HJT-16, K-8
Pesawat pengangkut	Y-8, Y-12, Beechcraft 1900, ATR 42, ATR 72

Misi utama Angkatan Udara Myanmar (MAF) sejak awal adalah menyediakan transportasi, logistik, dan dukungan udara dekat kepada Angkatan Darat Myanmar dalam operasi kontra-pemberontakan. Ini terutama digunakan dalam konflik internal di Myanmar, dan, dalam skala yang lebih kecil, dalam misi bantuan, terutama setelah topan mematikan Nargis Mei 2008.

Sejarah

Era pasca kemerdekaan (1948-1990)

Angkatan Udara Myanmar (MAF) dibentuk sebagai Angkatan Udara Burma pada 16 Januari 1947, sedangkan Burma (sebutan Myanmar sampai 1989) masih berada di bawah kekuasaan Britania Raya. Pada tahun 1948, armada angkatan udara baru termasuk 40 Airspeed Oxford, 16 de Havilland Tiger Moth, empat Auster, dan tiga Supermarine Spitfire yang dipindahkan dari Angkatan Udara Kerajaan, dan memiliki beberapa ratus personel.

Bendera Angkatan Udara Burma tahun 1948 hingga 1974

Pada tanggal 15 Februari 1961, sebuah Consolidated PB4Y-2 Privateer Angkatan Udara Republik Tiongkok yang tidak bertanda datang ke wilayah udara Burma membawa pasokan untuk pasukan Kuomintang Tiongkok yang bertempur di Burma utara, dan dicegat oleh tiga pejuang Hawker Sea Fury dari Angkatan Udara Burma. Pembom pengganggu dan satu pesawat tempur Burma jatuh di Thailand selama insiden tersebut.

Antara tahun 1976 dan 1987, Angkatan Udara Burma membeli tujuh pesawat STOL porter Pilatus PC-6 Turbo; dan 16 pesawat latih turboprop Pilatus PC-7 dan 10 Pilatus PC-9 dari Swiss. Pesawat-pesawat ini dikerahkan di Lashio untuk dukungan udara jarak dekat dalam operasi kontra-pemberontakan.

Program modernisasi (1990–sekarang)

Pada awal 1990-an, Angkatan Udara Burma memperbarui fasilitasnya dan memperkenalkan dua markas pangkalan udara baru, dan markas pangkalan udara yang ada diganti namanya. Mereka juga memperbarui radar dan fasilitas peperangan elektroniknya secara signifikan. Angkatan Udara Burma membeli lebih dari 100 pesawat dari Republik Rakyat Tiongkok, termasuk pesawat pencegat F7 IIK, pesawat latih FT-7, pesawat serangan darat A-5C, pesawat latih FT-6M, pesawat latih K-8, dan pesawat angkut Y-8.

Antara tahun 1992 dan 2000, Angkatan Udara Myanmar menerima pengiriman 36 pesawat serangan darat A-5C dari Tiongkok. Selain itu, Angkatan Udara Myanmar juga membeli 20 pesawat latih bersenjata Soko G-4 Super Galeb dari Yugoslavia pada tahun 1991, tetapi hanya sekitar 6 pesawat yang dikirim karena pecahnya Yugoslavia.

Sebuah kontrak telah ditandatangani pada Desember 2015 dengan Pakistan untuk pembelian pesawat tempur multiperan JF-17 Thunder, yang dikembangkan bersama oleh Chengdu Aircraft Industry Group dan Pakistan Aeronautical Complex, kepada Angkatan Udara Myanmar. Namun pada Maret 2018 dilaporkan bahwa kesepakatan pembelian JF-17 Thunder telah ditangguhkan oleh Pakistan. Namun, empat JF-17II terlihat pada Hari Angkatan Udara yang dirayakan pada bulan Desember 2018. Di bawah kontrak bilateral, MAF memesan enam pesawat tempur Su-30SM dari Rusia pada tahun 2018.

Inventaris pesawat

Pesawat saat ini

Pesawat	Asal	Tipe	Varian	Beroperasi	Catatan
Pesawat tempur
MiG-29	Rusia	multiperan	SE/SM/UB	31	5 digunakan untuk latih konversi
Sukhoi Su-30	Rusia	multirole	Su-30SME	6 dalam pesanan
Nanchang Q-5	Tiongkok	serang	A-5	20
Chengdu J-7	Tiongkok	tempur	F-7M	21	6 FT-7 untuk latih konversi
Shenyang J-6	Tiongkok	tempur	F-6	1	Versi buatan Tiongkok dari MiG-19
JF-17 Thunder	Pakistan	multiperan	7	9 dalam pesanan
Pesawat angkut
ATR-42	Prancis	VIP	10	4 di antaranya adalah ATR-72
Shaanxi Y-8	Tiongkok	angkut	5
Harbin Y-11	Tiongkok	angkut	6
Fokker F-27	Belanda	angkut	1
Pilatus PC-6	Swiss	utilitas / angkut	5	berkapabilitas STOL
Beechcraft 1900	Amerika Serikat	utilitas / angkut	7
Britten-Norman BN-2	Britania Raya	patroli maritim	5
Helikopter
Mil Mi-2	Polandia	utilitas / penghubung	22
Mil Mi-17	Rusia	utilitas	12
Mil Mi-24	Rusia	serbu	Mi-35P	9
Bell 206	Amerika Serikat	utilitas	4
Bell UH-1	Amerika Serikat	utilitas	3	1 adalah Bell 212
Alouette III	Prancis	utilitas	13
PZL W-3 Sokół	Polandia	utilitas	12
Pesawat latih
Yak-130	Rusia	latih tingkat lanjut	18
G 120TP	Jerman	latih dasar	20
Soko G-4	Yugoslavia	latih / serang ringan	3
Hongdu JL-8	Tiongkok /  Pakistan	latih jet	K-8	16	50 dalam pesanan
Pilatus PC-7	Swiss	latih ringan	16
Pilatus PC-9	Swiss	latih	10
Eurocopter EC120	Prancis	helikopter latih	3
UAV
CASC Rainbow	Tiongkok	UCAV	CH-3A	12
CASC Rainbow	Tiongkok	UCAV	CH-4	diproduksi di bawah lisensi
Sky 02	Tiongkok	pengawasan	11
Yellow Cat A2	Myanmar	pengawasan	22	varian domestik CH-3A

Lihat pula

• Angkatan Bersenjata Myanmar

Referensi

1. "Flightglobal - World Air Forces 2015" (PDF). 
2. Myoe, Maung Aung: Building the Tatmadaw
3. "Humanitarian Civil-Military Coordination in Emergencies: Towards a Predictable Model" (PDF). 
4. "Intrusions, Overflights, Shootdowns and Defections During the Cold War and Thereafter". myplace.frontier.com. Diakses tanggal 2022-04-09. 
5. . www.morning.pk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-26. Diakses tanggal 2022-04-09. 
6. "Defense World" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-09. 
7. "World Air Forces 2022". Flightglobal Insight. 2022. Diakses tanggal 5 January 2022. 
8. "Myanmar Air Force inducts new aircraft". Janes.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-20. 
9. "Is Myanmar Using Armed Chinese Drones For Counterinsurgency?". thediplomat.com. 2016. Diakses tanggal 10 July 2020. 
10. Weinberger, Sharon (10 May 2018). . Foreign Policy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 October 2020.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
11. United Nations Human Right Office of the High Commissioner, OHCHR (August 2019). (PDF). United Nations. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 23 October 2020.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)