www.wikidata.id-id.nina.az
AlbatrosRentang fosil Oligocene Sekarang PreYe Ye O S D C P T J K Pg N Oligocene SekarangAlbatros ekor pendek Phoebastria albatrus Klasifikasi ilmiahKerajaan AnimaliaFilum ChordataKelas AvesSubkelas NeornithesInfrakelas NeoavesOrdo ProcellariiformesFamili DiomedeidaeG R Gray 1840 1 GenusDiomedeaThalassarchePhoebastriaPhoebetriaPenyebaran populasi merah Albatros dari keluarga Diomedeidae adalah burung laut besar dalam ordo Procellariiformes 2 yang merupakan satu kelompok dengan Procellariidae Petrel badai dan Petrel penyelam Burung ini ditemukan secara luas di Samudra Antarktika dan Pasifik Utara Burung ini tidak terdapat di Atlantik Utara meskipun temuan fosil membuktikan bahwa burung ini dahulu pernah ada di sana Burung albatros termasuk burung terbang yang paling besar dan burung albatros besar genus Diomedea memiliki panjang sayap yang paling besar melebihi burung lainnya Burung albatros sangat efisien di udara dengan menggunakan teknik terbang melayang dan terbang membumbung untuk dapat terbang pada jarak yang sangat jauh dengan tenaga yang sedikit Burung ini memakan cumi cumi ikan dan udang dengan cara memakan hewan yang terdampar berburu di permukaan air dan menyelam Albatros merupakan burung yang tinggal dalam koloni memiliki kebiasaan membuat sarang di pulau terpencil di tengah samudra kadang bercampur dengan beberapa spesies Burung ini memiliki kebiasaan monogami dengan mempertahankan pasangan seumur hidupnya Musim berbiak dapat memakan waktu lebih dari satu tahun mulai dari bertelur dengan satu butir telur untuk satu musim berbiak Seekor albatros laysan yang diberi nama Wisdom yang ditemukan di Kepulauan Midway dianggap sebagai burung liar berumur paling tua di dunia Burung ini pertama kali ditandai pada tahun 1956 oleh Chandler Robbins 3 Dari 21 spesies albatros yang diakui oleh IUCN 19 telah dikategorikan sebagai terancam punah Jumlah albatros telah menurun pada masa lalu karena perburuan bulu tetapi saat ini albatros terancam oleh spesies pendatang seperti tikus atau kucing liar yang memangsa telur burung anak burung oleh polusi dengan adanya penurunan jumlah ikan di beberapa daerah terutama karena penangkapan ikan yang berlebihan dan kegiatan merawai Merawai menjadi ancaman terbesar karena burung yang mencari makan tertarik pada umpan pancing yang akhirnya terkait dan mati Para pemangku jabatan seperti pemerintah organisasi konservasi dan industri perikanan sedang melakukan upaya untuk mengurangi jumlah burung yang tanpa sengaja tertangkap Daftar isi 1 Biologi 1 1 Taksonomi dan evolusi 1 2 Morfologi dan terbang 1 3 Distribusi dan penyebaran di laut 1 4 Makanan 1 5 Berkembang biak dan menari 2 Albatros dan manusia 2 1 Etimologi 2 2 Albatros dalam budaya 2 3 Pengamat burung 2 4 Ancaman dan konservasi 3 Spesies 4 Referensi 5 Pranala luarBiologiTaksonomi dan evolusi Sampai saat ini jumlah spesies albatros masih dalam perdebatan para ilmuwan dari mulai 13 sampai 24 spesies Jumlah yang paling banyak diterima adalah 21 spesies yang terdiri dari 4 genus yakni Albatros besar Diomedea Albatros mollymawk Thalassarche Albatros pasifik utara Phoebastria dan Albatros hitam Phoebetria 4 Pengelompokan taksonomi albatros sudah lama menjadi sumber perdebatan Sibley Ahlquist taxonomy menempatkan albatros dalam burung laut burung pemangsa dan banyak juga yang dikelompokkan ke dalam ordo yang lebih besar Ciconiiformes sedangkan organisasi ornitologi di Amerika Utara Eropa Afrika Selatan Australia dan Selandia Baru memasukkan albatros ke dalam ordo Procellariiformes Albatros dapat dipisahkan dari Procellariiformes baik dari segi genetik maupun dari karakteristik morfologi ukuran bentuk kaki dan rongga hidung 4 Di dalam familia tersebut penetapan genus telah menjadi perdebatan selama lebih dari seratus tahun Pada awalnya dimasukkan dalam genus tunggal Diomedea yang kemudian di susun ulang oleh Reichenbach dan dikelompokkan ke dalam empat genus yang berbeda pada tahun 1852 beberapa kali disatukan dan dipisah kembali dalam 12 nama genus yang berbeda meskipun tidak pernah melebihi delapan genus dalam satu waktu yang sama pada tahun 1965 Diomedea Phoebastria Thalassarche Phoebetria Thalassageron Diomedella Nealbatrus Rhothonia Julietata Galapagornis Laysanornis dan Penthirenia 5 Pada 1965 dalam rangka untuk mengembalikan beberapa ordo kembali dalam klasifikasi albartos mereka menggolongkan dalam dua genus Phoebetria albatros hitam yang tampaknya paling dekat menyerupai procellarids dan yang pada saat itu disebut promitive dan Diomedea sisanya 6 nbsp Hubungan filogeni keempat genus albatros Berdasarkan Nunn et al 1996 Berdasarkan penelitian terakhir Gary Nunn dari American Museum of Natural History 1996 dan beberapa peneliti lain di seluruh dunia yang mempelajari DNA mitokondria dari 14 spesies menemukan bahwa ada empat grup monofiletik pada albatros 7 Mereka mengusulkan dihidupkannya kembali dua nama genus Phoebastria untuk albatros pasifik utara dan Thalassarche untuk albatros mollymawk serta albatros besar tetap masuk dalam genus Diomedea dan albatros hitam tetap masuk dalam genus Phoebetria Baik serikat ornitolog Inggris serta Afrika Selatan memisahkan albatros dalam empat genus seperti yang disarankan Gary Nunn dan perubahan ini dapat diterima oleh mayoritas peneliti Meskipun sudah ada kesepakatan mengenai jumlah genus tetapi tidak demikian untuk jumlah spesies Pada masa lalu sekitar 80 takso yang berbeda telah di usulkan oleh beberapa peneliti kebanyakan dari takso tersebut merupakan kesalahan pengidentifikasian burung muda 8 Berdasarkan hasil penelitian terhadap genus albatros tahun 1998 Roberson dan Nunn mengusulkan untuk merevisi taksonomi albatros dengan 24 spesies yang berbeda 5 di mana sebelumnya sudah disepakatai 14 spesies Usul ini mengangkat banyak subspesies menjadi spesies tetapi usul ini banyak menuai kritik karena mereka tidak menggunakan informasi penelaahan sejawat untuk menjustifikasi pemisahan tersebut Sejak saat itu beberapa penelitian lebih lanjut dilakukan guna mendukung atau menolak pemisahan tersebut Sebuah penelitian tahun 2004 melakukan analisis DNA mitokondria dan Mikrosatelit setuju dengan kesimpulan bahwa Albatros antipodean dan Albatros tristan berbeda dengan Albatros wandering seperti yang disarankan Robertson dan Nunn tetapi Albatros gibson Diomedea gibsoni tidak berbeda dengan Albatros antipodean 9 Selebihnya sebagian besar dari usul tersebut dapat diterima oleh IUCN dan para peneliti yang lain yakni sebanyak 21 spesies Pada tahun 2004 Penhallurick dan Wink mengusulkan untuk mengurangi jumlah spesies menjadi 13 dengan menggabungkan Albatros amsterdam dengan Albatros wandering 10 meskipun naskah tersebut memiliki kontroversi 8 11 Semua pihak menyepakati tentang perlunya penelitian lebih lanjut untuk memperjelas masalah ini nbsp Tiga burung di Atol Midway 1958Penelitian molekular Sibley dan Ahlquist tentang evolusi keluarga burung telah menempatkan radiasi adaptive dari Procellariiformes pada periode Oligosen 35 30 juta tahun yang lalu meskipun bisa jadi grup ini berasal dari masa sebelum itu tetapi fosil sering kali selalu dikaitkan dengan urutan burung laut yang dikenal sebagai Tytthostonyx yang ditemukan pada akhir zaman kapur 70 juta tahun yang lalu Bukti molekuler menunjukkan bahwa petrel badai merupakan yang pertama kali menyimpang dari leluhurnya setelah itu albatros dan diikuti oleh procellarids serta petrel penyelam Fosil albatros yang paling tua ditemukan di bebatuan dari masa Eosen sampai Oligosen meskipun sebagian di antaranya hanya secara tentatif dimasukkan ke dalam keluarga albatros dan sama sekali tidak mirip dengan spesies yang masih hidup Mereka adalah Murunkus pertengahan Eosen dari Uzbekistan Manu awal Oligosen dari Selandia Baru serta folis yang belum dideskripsikan dari masa akhir Oligosen dari Carolina Selatan Serupa dengan yang terakhir itu Plotornis awalnya dianggap sebagai petrel namun sekarang sudah diterima sebagai albatros Plotornis tersebut berasal dari pertengahan Miosen dari Prancis saat terjadinya perpecahan antara ke empat genus modern sebagaimana dibuktikan oleh Phoebastria californica dan Diomedea milleri keduanya berasal dari pertengahan Miosen dari California Hal ini menunjukkan bahwa perpecahan antara albatros besar dan albatros pasifik utara terjadi pada 15 juta tahun yang lalu Fosil serupa ditemukan di belahan bumi selatan yang menunjukkan perpecahan antara albatros hitam dan albatros mollymawk pada 10 juta tahun yang lalu 4 Catatan fosil dari belahan bumi utara lebih lengkap dibandingkan dari selatan dan banyak fosil yang ditemukan di Atlantik Utara di mana saat ini tidak ada lagi albatros Sisa sisa koloni albatros ekor pendek telah ditemukan di kepulauan Bermuda 12 dan kebanyakan fosil albatros dari Atlantik Utara berasal dari genus Phoebastria Albatros pasifik utara satu Phoebastria anglica telah ditemukan di endapan Carolina Utara dan Inggris Karena evolusi konvergen khususnya pada tulang tungkai dan kaki sisa sisa prasejarah burung kaki palsu pseudotooth Pelagornithidae mungkin keliru bagi albatros yang sudah punah Manu bisa jadi memiliki kasus seperti itu dan hampir dipastikan tulang paha albatros raksasa dari awal zaman Pleistosen 13 Formasi Dainichi di Kakegawa Jepang sebenarnya adalah dari salah satu burung kaki palsu terakhir Morfologi dan terbang nbsp Tidak seperti kebanyakan Procellariiformes albatros seperti albatros kaki hitam ini dapat berjalan dengan baik di atas tanah Albatros merupakan kelompok burung yang besar sampai yang sangat besar burung ini merupakan yang terbesar dalam procellariiformes Paruhnya besar kuat serta berujung tajam rahang bagian atas berakhir pada sendi yang besar Paruh ini terdiri dari beberapa lempengan keras dan sepanjang sisi adalah dua saluran lubang hidung panjang Saluran hidung semua albatros berada di sepanjang sisi paruh tidak seperti Procellariiformes yang lain di mana saluran hidung berada di sepanjang bagian atas paruh Saluran ini memungkinkan albatros untuk mengukur kecepatan udara yang tepat pada saat terbang Albatros membutuhkan pengukuran kecepatan udara yang akurat untuk melakukan manuver luncuran yang dinamis karena albatros mencari makan sambil terbang bau tidak menjadi hal yang penting karena objek apapun di dalam laut tidak bisa dibaui oleh burung yang terbang dengan cepat Indra pendeteksi makanan yang utama adalah penglihatannya Seperti kebanyakan Procellariiformes mereka menggunakan penciuman saat mencari makan untuk menemukan lokasi yang potensial memiliki sumber makanan 14 Kaki albatros tidak memiliki jari belakang dan ketiga jari bagian depan terhubung oleh selaput secara sempurna Procellariiformes memiliki kaki yang kuat pada kenyataannya hampir unik dalam ordo mereka dan petrel raksasa mampu berjalan dengan baik di atas tanah 15 Albatros seperti Procellariiformes lainnya perlu mengurangi kandungan garam dalam tubuh karena mereka meminum air laut Semua burung memiliki kelenjar hidung yang membesar di dasar paruh di atas mata mereka Kelenjar ini tidak aktif pada spesies yang tidak memerlukannya tapi Procellariiformes memang membutuhkan Para ilmuwan tidak dapat menjelaskan prosesnya secara tepat tetapi secara umum kelenjar tersebut dapat menghilangkan garam yang membentuk larutan garam 5 yang akan menetes keluar dari hidung mereka atau pada beberapa burung larutan garam ini akan dipaksa dikeluarkan melalui lubang hidung 16 Kebanyakan albatros dewasa memiliki bulu dengan variasi warna gelap pada sayap atas dan belakang bagian bawah berwarna putih menyerupai camar 15 Namun albatros raja selatan memiliki bulu yang hampir sepenuhnya putih kecuali ujung dan tepi sayap pada burung jantan albatros amsterdam memiliki bulu menyerupai bulu burung remaja dengan warna cokelat di sekitar dada Beberapa spesies albatros mollywawk dan albatros pasifik utara memiliki tanda pada wajah seperti garis mata atau warna abu abu atau kuning pada kepala dan tengkuknya Tiga spesies albatros albatros kaki hitam dan dua albatros hitam sepenuhnya menyimpang dari pola warna yang umum di mana warna bulu mereka hampir seluruhnya cokelat gelap atau abu abu gelap pada albatros abu abu Perlu waktu beberapa tahun bagi albatros dari mulai menetas sampai mendapatkan pola bulu burung dewasa 4 nbsp Potret albatros raja selatan Diomedea epomophora Perhatikan paruhnya yang besar serta bengkok bengkok dan lubang hidung Bentangan sayap albatros besar genus Diomedea merupakan yang paling besar di antara semua burung melebihi 340 cm meskipun bentangan sayap spesies lain bisa dikatakan lebih kecil 175 cm 17 Sayap albatros kaku dan melengkung dengan tepi yang menebal serta ramping Albatros menjelajah jauh dengan dua teknik yang biasa digunakan oleh burung laut dengan sayap panjang terbang melayang dan terbang membumbung Terbang melayang merupakan gerakan naik mengikuti angin dan turun mengikuti angin untuk mendapatkan energi vertikal dari kemiringan angin Burung akan turun mengikuti kecepatan angin lalu memutar ke arah angin yang lebih lambat di atas air menanjak sampai mendekati batas kecepatan lalu memutar turun lagi untuk mempercepat dengan ketinggian yang lebih tinggi angin yang lebih kencang dan gravitasi Begitu seterusnya Manuver ini memungkinkan burung menjelajah sampai 1 000 km dalam sehari tanpa mengepakkan sayap sekalipun Tenaga yang dikeluarkan hanyalah untuk bergerak memutar ke kiri dan ke kanan dalam setiap putaran Terbang membumbung memanfaatkan gelombang angin yang naik Albatros memiliki rasio luncuran sekitar 22 1 sampai 23 1 artinya untuk setiap 1 meter mereka menurun mereka dapat menempuh 22 meter ke depan 4 Kemampuan membubung mereka ditunjang oleh lembaran urat yang mengunci sayap saat sayap tersebut terbuka penuh yang memungkinkan sayap tetap terentang tanpa ada tarikan otot sebuah adaptasi morfologi yang sama dengan petrel raksasa 18 nbsp Lepas landas merupakan saat di mana albatros mengepakkan sayap untuk terbang dan merupakan bagian yang paling membutuhkan energi Albatros menggabungkan teknik membumbung dengan kemampuan memprediksi cuaca albatros dari belahan bumi selatan yang terbang ke utara dari koloni mereka akan mengambil rute searah jarum jam dan albatros yang terbang ke selatan akan mengambil rute berlawanan jarum jam 15 Albatros mampu beradaptasi dengan sangat baik terhadap gaya hidup ini Detak jantung mereka saat terbang sangat mendekati detak jantung mereka saat beristirahat Efisiensi ini yang membuat aspek yang paling menyita energi mereka saat mencari makan bukan karena jauhnya jarak melainkan saat mereka mendarat lepas landas serta saat mereka memburu sumber makanan 19 Meskipun saat ini belum bisa dibuktikan secara langsung tetapi albatros dianggap mampu tidur sambil terbang 20 Tingginya efisiensi perjalanan jarak jauh ini yang mendasari keberhasilan albatros mencari sumber makanan dalam jarak yang jauh dengan menghabiskan energi yang sedikit untuk mencari sumber makanan Adaptasi mereka untuk terbang melayang membuat mereka tergantung pada angin dan gelombang sayap mereka yang panjang juga tidak cukup kuat untuk digunakan terbang mengepak dalam waktu yang lama Pada saat angin laut tidak bertiup albatros akan beristirahat di permukaan laut sampai angin berhembus lagi Albatros pasifik utara dapat terbang dengan gaya mengepak meluncur di mana mereka mengepakkan sayap diikuti dengan meluncur 21 Saat lepas landas albatros perlu mengambil ancang ancang untuk memungkinkan udara yang cukup untuk bergerak di bawah sayap untuk memberikan gaya angkat 15 Teknik terbang melayang albatros ini menginspirasi perancang pesawat terbang insinyur pesawat terbang dari Jerman Johannes Traugott dan teman temannya telah memetakan pola penerbangan albatros dan mencari cara menerapkan hal ini dalam pesawat terbang khususnya pesawat tanpa awak 22 Distribusi dan penyebaran di laut nbsp Distribusi albatros di seluruh dunia warna biru Kebanyakan albatros beragam di belahan bumi selatan dari Antarktika sampai Australia Afrika Selatan dan Amerika Selatan Namun ada pengecualian untuk empat albatros pasifik utara di mana tiga terdapat di Pasific Utara dari Hawaii sampai Jepang California dan Alaska dan satu albatros bergelombang berkembang biak di Kepulauan Galapagos dan mencari makan di pesisir Amerika Selatan Kebutuhan akan adanya angin yang memungkinkan albatros terbang melayang menjadi alasan sebagian besar albatros tinggal di garis lintang yang lebih tinggi kecuali albatros bergelombang mampu tinggal di perairan khatulistiwa di sekitar kepulauan Galapagos karena air dingin yang disebabkan arus Humboldt yang mengakibatkan adanya angin 4 nbsp Albatros tersebar di sebagian besar wilayah laut dan secara teratur mengelilingi dunia Tidak diketahui secara pasti mengapa albatros bisa punah di Atlantik Utara meskipun naiknya permukaan air laut yang disebabkan pemanasan interglasial diperkirakan telah merendam tempat koloni albatros ekor pendek yang telah digali di Bermuda 12 Beberapa spesies dari selatan kadang kadang mengembara sampai ke Atlantik Utara dan terdampar di sana selama beberapa dekade Salah satunya albatros alis hitam yang kembali ke koloni Gannet di Skotlandia untuk berkembang biak 23 Pelacakan menggunakan satelit GPS membantu ilmuwan mengetahui cara albatros mencari makan melintasi lautan Mereka tidak melakukan migrasi tahunan tapi menyebar secara luas setelah masa perkawinan dalam kasus spesies dari belahan bumi selatan mereka sering melakukan perjalanan melingkari kutub 24 Bukti juga menunjukkan bahwa spesies yang berbeda memiliki rentang jangkauan yang berbeda di lautan Sebuah perbandingan relung berburu dari dua spesies yang masih berkerabat yang berkembang biak di Pulau Campbell albatros campbell dan albatros kepala abu abu menunjukkan bahwa albatros campbell lebih banyak mencari makan di dataran tinggi Campbell sedangkan albatros kepala abu abu lebih sering mencari makan di zona pelagik Albatros wandering juga bereaksi keras terhadap batimetri mencari makan hanya di perairan yang lebih dalam dari 1 000 m jadi dilihat dari data pemetaan satelit salah seorang ilmuwan mencatat Hampir bisa dikatakan bahwa burung memahami dan mematuhi tanda Dilarang Masuk saat kedalaman air kurang dari 1 000 m 4 Bukti juga menunjukkan bahwa jenis kelamin yang berbeda dari spesies yang sama mencari makan di tempat yang berbeda penelitian yang dilakukan terhadap albatros tristan yang mencari makan di Pulau Gough menunjukkan bahwa burung jantan akan berburu di sebelah barat kepulauan sedang burung betina berburu di sebelah timur kepulauan 4 Makanan Makanan utama albatros adalah cephalopoda ikan crustacea dan jeroan 15 walaupun kadang kadang mereka juga mencari bangkai dan zooplankton 15 Perlu dicatat bahwa untuk kebanyakan spesies pemahaman yang mendalam tentang makanan mereka hanya diketahui saat musim berkembang biak saat albatros secara teratur kembali ke daratan sehingga memungkinkan untuk dilakukan penelitian Pentingnya masing masing sumber makanan tersebut berbeda beda dari masing masing spesies dan bahkan dari populasi ke populasi sebagian hanya memilih cumi cumi saja yang lain lebih memilih kril atau ikan Dari kedua albatros yang ditemukan di Hawaii satu di antaranya yakni albatros kaki hitam lebih banyak memangsa ikan sementara albatros laysan lebih banyak memangsa cumi cumi 15 nbsp Albatros abu abu sering kali menyelam untuk mencari makanan dan mereka dapat menyelam sampai kedalaman 12 m Dari catatan data diketahui bahwa albatros lebih sering makan di siang hari Dari analisis bangkai cumi cumi yang dimuntahkan oleh albatros menunjukkan bahwa banyak dari cumi cumi yang dimakan terlalu besar untuk ditangkap hidup hidup dan termasuk spesies perairan menengah yang berada di luar jangkauan albatros menunjukkan bahwa untuk beberapa spesies seperti albatros wandering bangkai cumi cumi merupakan makanan yang penting Sumber dari bangkai cumi cumi tersebut masih dalam perdebatan sebagian dipastikan dari industri penangkapan cumi cumi tetapi di alam berasal dari cumi cumi yang mati setelah bertelur serta muntahan paus pemakan cumi cumi paus sperma paus pilot serta paus hidung botol 25 Makanan spesies yang lain seperti albatros alis hitam atau albatros kepala abu abu kaya dengan spesies cumi cumi yang kecil yang tenggelam setelah mati 4 Juga albatros bergelombang telah diamati melakukan kleptoparasitisme mengganggu angsa batu untuk merebut makanannya menjadikannya satu satunya anggota ordo yang sering melakukan hal tersebut 26 Sampai sekarang albatros dianggap lebih banyak mencari makan di permukaan air berenang di permukaan dan menangkap cumi cumi atau ikan yang terdorong ke atas oleh gelombang predator atau mati Melalui alat pencatat kedalaman mini yang dipasang pada burung memberikan data kedalaman maksimum yang dapat ditempuh oleh burung menunjukkan bahwa meskipun beberapa spesies seperti albatros wandering tidak pernah menyelam lebih dari satu meter tetapi beberapa spesies seperti albatros abu abu memiliki rata rata kedalaman menyelam mendekati 5 meter dan mampu menyelam sedalam 12 5 meter 27 Albatros juga teramati mampu menukik dari udara untuk menangkap mangsa yang ada di air 28 Berkembang biak dan menari Albatros merupakan burung yang hidup dalam koloni biasanya bersarang di pulau pulau terpencil di mana koloni akan tinggal di daratan yang lebih luas mereka ditemukan di daerah tanjung yang terbuka yang dapat menjangkau lautan dari beberapa arah seperti koloni di Semenanjung Otago di Dunedin Selandia Baru Banyak albatros buller dan albatros kaki hitam membuat sarang di bawah pohon di hutan terbuka 29 Kepadatan koloni mereka beragam dari koloni yang sangat padat seperti pada koloni albatros mollymawk albatros alis hitam di Kepulauan Falkland yang memiliki kepadatan 70 sarang per 100 m sampai koloni yang lebih longgar dan membuat sarang dengan jarak yang berjauhan seperti albatros hitam dan albatros besar Semua koloni albatros tinggal di pulau yang secara histori bebas dari mamalia daratan Albatros merupakan burung yang sangat filopatri artinya mereka akan kembali ke tempat di mana mereka menetas untuk berkembang biak Kecenderungan ini begitu kuat penelitian yang dilakukan terhadap albatros laysan menunjukkan bahwa rata rata jarak dari mulai mereka menetas sampai mereka menentukan daerah kekuasaannya adalah 22 meter 30 Albatros dapat hidup lebih lama dari burung lainnya Kebanyakan spesies dapat bertahan sampai 50 tahun rekor yang tercatat berasal dari albatros raja utara di mana burung ini diberi tanda saat ia sudah dewasa dan masih bertahan 51 tahun sejak ia diberi tanda sehingga perkiraan umur burung tersebut adalah 61 tahun 31 nbsp Menunjuk langit adalah salah satu aksi stereotipe tarian berbiak albatros laysan Albatros membutuhkan waktu yang lama sebelum mencapai kematangan seksual setelah berumur sekitar lima tahun tetapi meskipun mereka sudah matang secara seksual mereka tidak langsung berkembang biak selama beberapa tahun beberapa spesies sampai 10 tahun Burung dewasa yang belum pernah berbiak akan mengikuti koloni yang akan berbiak menghabiskan beberapa tahun mempelajari ritual dan tarian berbiak yang rumit 32 Saat burung kembali ke koloni untuk pertama kalinya mereka sudah bisa memiliki tingkah laku stereotipe yang menciptakan bahasa albatros tetapi mereka belum bisa membaca perilaku yang diperagakan oleh burung lain atau untuk merespon dengan tepat 15 Setelah periode trial and error burung burung muda tersebut belajar sintaksis tersebut dan menyempurnakan tariannya Burung burung muda tersebut akan makin cepat menguasai bahasa ini jika mereka berada dekat dengan burung dewasa Repertoar tingkah laku albatros melibatkan sinkronisasi kinerja berbagai aksi seperti bersolek menunjuk memanggil mengatup ngatupkan paruh menatap serta kombinasi dari perilaku perilaku tersebut 33 Saat burung kembali ke koloni ia akan menari dengan banyak pasangan tetapi setelah beberapa tahun ia akan memilih satu sebagai pasangan yang akan bertahan seumur hidup Albatros melakukan ritual yang rumit dan melelahkan untuk memastikan bahwa mereka memilih pasangan yang tepat dan untuk mengenal pasangan dengan sempurna karena bertelur dan membesarkan anak merupakan hal yang besar Bahkan untuk spesies yang dapat menyelesaikan siklus bertelur dalam kurun satu tahun jarang bertelur setiap tahun berturut turut 4 Albatros besar seperti albatros wandering membutuhkan waktu lebih dari satu tahun dari mulai telur diletakkan sampai bulu bulu anak burung tersebut tumbuh sempurna Albatros hanya bertelur satu biji dengan warna putih bintik bintik cokelat kemerahan sepanjang musim berbiak 29 jika telur tersebut hilang atau pecah mereka tidak akan bertelur lagi sepanjang tahun tersebut Telur terbesar memiliki berat 200 510 gram 29 Pasangan albatros sangat jarang bercerai dan biasanya hanya terjadi setelah beberapa tahun gagal berkembang biak 4 nbsp Anak albatros di Monumen Nasional Kelautan Papahanaumokuakea Midway Atoll Semua albatros dari selatan membuat sarang dengan ukuran yang besar menggunakan rumput semak semak tanah lumut dan bahkan bulu pinguin 29 sementara tiga spesies dari pasifik utara membuat sarang yang seadanya Di sisi lain albatros bergelombang tidak membuat sarang bahkan menggeser telurnya di sekitar teritorial pasangannya sejauh 50 meter sehingga kadang kadang ia kehilangan telurnya 34 Untuk seluruh spesies albatros kedua pasangan baik jantan atau betina akan mengerami telurnya secara bergantian dalam periode satu hari sampai tiga minggu Masa mengeram 70 sampai 80 hari semakin besar albatros semakin lama masa mengeram yang merupakan masa mengerami paling lama untuk seluruh jenis burung Proses mengerami sangan menghabiskan energi sehingga induk albatros bisa kehilangan 83 gram berat tubuhnya dalam sehari 35 Setelah menetas anak albatros masih dierami dan dijaga selama tiga minggu 17 sampai anak tersebut cukup besar untuk menjaga diri serta menghangatkan diri sendiri Pada masa ini induk burung akan bergantian memberi anaknya makanan saat mereka tidak sedang bertugas menjaga anak tersebut Setelah periode ini selesai anak burung ini akan diberi makan teratur seperti induknya Induk burung akan menyesuaikan interval pemberian makanan sesuai dengan lamanya waktu berburu jarak pendek serta jarak jauh menyediakan makanan kira kira 12 dari berat tubuhnya sekitar 600 gram Makanannya terdiri dari cumi cumi ikan dan kril segar serta minyak perut makanan yang penuh energi yang mudah dibawa daripada makanan yang belum dicerna Minyak ini diproduksi dalam organ di dalam perut yang bernama proventrikulus dari makanan yang dicerna oleh sebagian besar Procellariiformes dan memberi mereka bau yang khas 36 nbsp Albatros menjaga anaknya sampai mereka cukup besar untuk menjaga diri serta menghangatkan diri sendiri Anak albatros memerlukan waktu yang lama untuk menjadi dewasa Pada albatros besar memakan waktu sampai 280 hari bahkan untuk albatros yang lebih kecil masih memakan waktu antara 140 sampai 170 hari 37 Seperti kebanyakan burung laut anak albatros akan mendapatkan berat yang cukup bahkan lebih berat dari induknya dan sebelum mereka belajar terbang mereka menggunakannya untuk membangun kondisi tubuh terutama menumbuhkan bulu mereka untuk terbang biasanya pada saat mereka siap terbang berat tubuhnya akan sama dengan induknya Antara 15 sampai 65 dari mereka akan bertahan hidup untuk berkembang biak 29 Pada masa ini albatros akan ditinggal oleh induknya yang akan kembali setelah mereka memiliki bulu lengkap Induk ini tidak sadar telah meninggalkan anaknya di sarang Penelitian pada penyebaran burung muda di laut menunjukkan bahwa burung memiliki perilaku migrasi bawaan sebuah kode genetik navigasi yang membantu burung muda saat mereka pertama kali keluar ke lautan 38 Albatros dan manusiaEtimologi Nama Albatros diambil dari Bahasa Arab al cadous atau al ġaţţas secara harfiah berarti penyelam Awalnya mereka lebih dikenal dengan nama Burung goonie khususnya yang ada di Pasifik Utara Di daerah selatan nama mollymawk masih digunakan di beberapa tempat Nama Diomedea diberikan oleh Linnaeus diambil dari tokoh dongeng pejuang Yunani Diomedes yang berubah menjadi burung Akhirnya nama ordo Procellariiformes diambil dari bahasa Latin procella yang berarti badai 39 Albatros dalam budaya nbsp 1837 Woodcut dari jurnal O Panorama Albatros telah dikenal sebagai Burung yang paling legendaris 37 Albatros menjadi lambang sentral dalam puisi The Rime of the Ancient Mariner karya Samuel Taylor Coleridge Dalam puisi poete maudit karya Charles Baudelaire juga menjadikan albatros sebagai metamorfosa Hal ini berasal dari puisi Coleridge yang menggunakan albatros sebagai metamorfosa seseorang yang memiliki beban atau hambatan dikatakan membawa albatros di lehernya yang merupakan hukuman yang diberikan kepada marinir yang membunuh albatros Berawal dari puisi itu terdapat legenda urban yang menyebar mengatakan bahwa para pelaut yang menembak atau menyakiti albatros akan mendapat bencana pada kenyataannya pelaut sering membunuh dan memakan albatros 23 seperti yang dilaporkan oleh James Cook pada 1772 Di sisi lain ada laporan yang mengatakan pelaut menangkap albatros kemudian melepaskannya lagi 40 Alasannya yaitu karena albatros sering dianggap sebagai jiwa para pelaut yang wafat 41 jadi membunuhnya dianggap sebagai pembawa sial 40 Kepala albatros yang ditangkap dengan pengait digunakan dalam lambang Cape Horner juga kapten kapal yang telah mengelilingi Tanjung Horn akan mendapat sebutan albatros dari organisasi Cape Horners 40 Dalam golf memukul tiga angka di bawah par akhir akhir ini diistilahkan dengan albatros hal ini sebagai kelanjutan dari istilah birdie serta eagle 42 Suku Maori menggunakan tulang sayap albatros untuk membuat seruling 43 Pengamat burung Albatros sangat populer bagi para pengamat burung dan koloni mereka menjadi tujuan wisata yang populer bagi ekowisata Perjalanan untuk pengamatan burung sering dilakukan menuju daerah pesisir seperti Monterey Kaikoura Wollongong Sydney Port Fairy Hobart dan Cape Town untuk mengamati zona pelagik burung laut dan albatros sangat mudah tertarik pada kapal pengamat ini dengan menyebarkan minyak ikan ke laut Mengunjungi koloni albatros menjadi sangat populer koloni Albatros raja utara di Taiaroa Head menarik 40 000 pengunjung dalam satu tahun 4 dan koloni yang lebih terisolasi menjadi kunjungan kapal pesiar yang berlayar di kepulauan sub Antarktika Ancaman dan konservasi Terlepas dari status legendaris yang sering didapat albatros tidak lepas dari tekanan manusia baik secara langsung atau tidak langsung Ditemukannya albatros oleh orang Polinesia dan suku Indian Aleut mengakibatkan perburuan albatros dan dalam beberapa kasus albatros telah musnah di beberapa pulau seperti di Pulau Paskah Saat masyarakat Eropa mulai mengadakan pelayaran mereka juga mulai berburu albatros memancing mereka dari kapal untuk dimakan atau menembak mereka untuk olahraga 44 Olahraga seperti ini mencapai puncaknya saat mendekati batas Australia dan hanya berhenti saat laju kapal terlalu cepat dan aturan yang melarang penggunaan senjata untuk alasan keamanan Pada abad ke 19 koloni albatros khususnya yang dari Pasifik Utara diburu untuk dijual bulunya mengakibatkan spesies Albatros ekor pendek terancam punah 15 nbsp Albatros alis hitam ini telah terjerat tali pancing yang panjang Pada abad ke 21 spesies albatros telah dimasukkan dalam daftar merah oleh IUCN 19 spesies dinyatakan terancam dan 2 lainnya dinyatakan hampir terancam 45 Tiga spesies dinyatakan kritis yakni Albatros amsterdam Albatros tristan dan Albatros bergelombang Salah satu ancaman utama adalah memancing dengan tali panjang yang dilakukan secara komersial yang secara tidak sengaja albatros serta burung laut lainnya memakan umpan yang dipasang yang akhirnya membunuhnya Diperkirakan dalam satu tahun sekitar 100 000 albatros terbunuh karena hal ini Penangkapan ikan liar memperburuk masalah ini 4 46 Di Atol Midway tabrakan antara Albatros laysan dan pesawat terbang telah mengakibatkan kematian manusia dan burung serta gangguan pada operasi penerbangan militer Penelitian telah dilakukan pada akhir 1950 dan awal 1960 yang meneliti hasil dari metode untuk mengontrol seperti terbunuhnya burung perataan tanah yang dapat menghilangkan arus naik dan merusak tempat bersarang tahunan burung 47 Bangunan tinggi seperti menara kontrol dan menara radio telah membunuh 3 000 burung sepanjang 1964 1965 sebelum akhirnya menara tersebut di bongkar Penutupan fasilitas penerbangan militer di Pulau Midway pada 1993 telah mengurangi terbunuhnya albatros karena bertabrakan dengan pesawat militer Pengurangan aktivitas manusia di pulau tersebut juga telah membantu mengurangi kematian burung meskipun pencemaran karena cat di dekat bangunan militer masih terus meracuni burung 48 Bulu albatros populer pada awal abad ke 20 Pada tahun 1909 saja lebih dari 300 000 albatros dibunuh di Atol Midway dan Pulau Laysan untuk diambil bulunya 17 Ancaman lain untuk albatros adalah spesies pendatang seperti tikus atau kucing liar yang secara langsung menyerang albatros atau telur dan anaknya Albatros telah berevolusi untuk berkembang biak di pulau pulau di mana tidak terdapat mamalia darat serta mereka belum dapat bertahan melawan mereka Bahkan spesies sekecil tikus dapat mengancam albatros di Pulau Gough anak anak Albatros tristan diserang dan dimakan hidup hidup oleh tikus rumah pendatang 49 Spesies pendatang juga membawa dampak secara tidak langsung sapi menghabiskan rumput yang berada di kepulauan Amsterdam mengancam kehidupan albatros amsterdam di pulau pulau lain tanaman pendatang juga mengurangi potensi habitat bersarang 4 nbsp Sisa sisa anak Albatros laysan menunjukkan plastik yang tertelan sebelum kematiannya termasuk tutup botol dan korek apiMasalah lain yang dihadapi albatros adalah menelan plastik seperti yang dihadapi oleh kebanyakan burung laut Jumlah plastik di laut telah meningkat secara dramatis sejak catatan pertama pada tahun 1960 yang berasal dari limbah yang dibuang oleh kapal atau anjungan lepas pantai sampah di pantai dan limbah yang terbawa dari sungai sampai ke laut Albatros tidak mampu mencerna sehingga plastik tersebut tertinggal di dalam perut Hal ini mengakibatkan kapasitas perut untuk menyimpan makanan menjadi berkurang dan mengakibatkan albatros menjadi kelaparan Studi burung di Pasifik Utara telah menunjukkan bahwa menelan plastik berhubungan dengan penurunan berat badan serta kondisi tubuh 50 Plastik ini kadang kadang dimuntahkan oleh induk albatros saat memberi makan anaknya Penelitian pada anak albatros laysan di Midway Atoll menunjukkan bahwa banyaknya anak albatros yang mati karena menelan plastik sebanding dengan anak albatros sehat yang mati karena kecelakaan Meski bukan menjadi penyebab langsung kematian plastik ini menyebabkan stress fisiologis dan menyebabkan anak burung merasa kenyang saat diberi makan sehingga mengurangi asupan makanan dan kemampuan bertahan hidup 51 Ilmuwan dan ahli konservasi khususnya BirdLife International beserta rekanannya yang mengampanyekan penyelamatan albatros bekerja bersama dengan pemerintah dan nelayan untuk menemukan solusi pada ancaman yang mengancam albatros Teknik seperti memasang pancing dengan tali panjang pada malam hari mewarnai umpan dengan warna biru memasang umpan di bawah permukaan laut menambah berat pemberat tali pancing dan menggunakan pengusir burung dapat mengurangi jumlah burung yang tertangkap 52 Sebagai contoh sebuah studi kolaboratif antara ilmuwan dan nelayan di Selandia Baru berhasil menguji perangkat pengaturan bawah air untuk metode memancing dengan tali panjang yang mengatur kedalaman kail di bawah kemampuan menyelam spesies albatros yang memiliki status rentan 53 Penggunaan beberapa teknik ini dalam pencarian ikan Dissostichus eleginoides di Kepulauan Falkland diperkirakan telah mengurangi jumlah Albatros alis hitam yang tertangkap dalam 10 tahun terakhir 54 Para konsevator juga telah bekerja merestorasi pulau untuk menghilangkan spesies pendatang yang mengancam satwa liar yang melindungi albatros dari predator pendatang Salah satu langkah penting untuk melindungi albatros dan burung laut lainnya adalah perjanjian internasional tahun 2001 yakni Perjanjian konservasi albatrosses dan petrel yang mulai berlaku pada tahun 2004 dan telah diratifikasi oleh negara negara tiga belas Australia Argentina Brasil dan Chili Ekuador Selandia Baru Spanyol Afrika Selatan Prancis Peru Uruguay dan Inggris 55 Perjanjian itu mengharuskan negara negara untuk mengambil tindakan khusus untuk mengurangi tangkapan polusi dan untuk menghilangkan spesies pendatang dari pulau pulau tempat albatros dan petrel bersarang 56 SpesiesSaat ini albatros dibagi menjadi empat genus tetapi jumlah spesies masih menjadi perdebatan IUCN dan BirdLife International membagi albatros menjadi 22 spesies otoritas lain membagi albatros menjadi 14 spesies dan ada yang mengusulkan untuk mengurangi menjadi 13 spesies Albatros besar Diomedea Albatros kelana D exulans Albatros antipodean D exulans antipodensis Albatros amsterdam D exulans amsterdamensis Albatros tristan D exulans dabbenena Albatros raja utara D epomorpha sanfordi Albatros raja selatan D epomophora Albatros pasifik utara Phoebastria Albatros bergelombang P irrorata Albatros ekor pendek P albatrus Albatros kaki hitam P nigripes Albatros laysan P immutabilis Albatros mollymawk Thalassarche Albatros alis hitam T melanophris Albatros campbell T melanophris impavida Albatros pemalu T cauta Albatros topi putih T steadi Albatros chatham T cauta eremita Albatros salvin T cauta salvini Albatros kepala abu abu T chrysostoma Albatros hidung kuning atlantik T chlororhynchos Albatros hidung kuning indian T chlororhynchos carteri Albatros buller T bulleri Albatros hitam Phoebetria Albatros hitam P fusca Albatros abu abu P palpebrataReferensi Brands Sheila 14 August 2008 Systema Naturae 2000 Classification Family Diomedeidae Project The Taxonomicon Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 03 02 Diakses tanggal 17 February 2009 Parker Sybil P 1984 McGraw Hill Dictionary of Biology McGraw Hill Company Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pattison Darcy Wisdom the Midway Albatross Wisdom the Midway Albatross Surviving the Japanese Tsunami and other Disasters for Over 60 Years Mims House Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 04 13 Diakses tanggal 2021 02 01 a b c d e f g h i j k l m n Brooke M 2004 Albatrosses And Petrels Across The World Oxford University Press Oxford UK ISBN 0 19 850125 0 a b Robertson C J R and Nunn G B 1998 Towards a new taxonomy for albatrosses in Proceedings First International Conference on the Biology and Conservation of Albatrosses G Robertson amp R Gales Eds Chipping Norton Surrey Beatty amp Sons 13 19 Alexander W B Fleming C A Falla R A Kuroda N H Jouanin C Rowan M K Murphy R C Serventy D L Salomonsen F et al 1965 Correspondence The families and genera of the petrels and their names Ibis 107 3 401 5 doi 10 1111 j 1474 919X 1965 tb07326 x Periksa nilai doi bantuan Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Pemeliharaan CS1 Tampilkan authors link Nunn G B Cooper J Jouventin P Robertson C J R Robertson G G 1996 113n04 p0784 p0801 pdf Evolutionary relationships among extant albatrosses Procellariiformes Diomedeidae established from complete cytochrome b gene sequences Periksa nilai url bantuan PDF Auk 113 4 784 801 doi 10 2307 4088857 pranala nonaktif permanen a b Double M C amp Chambers G K 2004 The need for the parties to the Agreement on Albatrosses and Petrels ACAP to establish a robust defendable and transparent decision making process for the construction and maintenance of their species lists Proceedings of the Scientific Meeting of Agreement on Albatrosses and Petrels ACAP Hobart Australia 8 9 November 2004 Burg T M Croxall J P 2004 Global population structure and taxonomy of the wandering albatross species complex Molecular Ecology 13 8 2345 2355 doi 10 1111 j 1365 294X 2004 02232 x PMID 15245406 Penhallurick J Wink M 2004 Analysis of the taxonomy and nomenclature of the Procellariiformes based on complete nucleotide sequences of the mitochondrial cytochrome b gene Emu 104 2 125 147 doi 10 1071 MU01060 Rheindt F E Austin J 2005 act view file amp file id MU04039 pdf Major analytical and conceptual shortcomings in a recent taxonomic revision of the Procellariiformes A reply to Penhallurick and Wink 2004 Periksa nilai url bantuan PDF Emu 105 2 181 186 doi 10 1071 MU04039 a b Olson S L Hearty P J 2003 Probable extirpation of a breeding colony of Short tailed Albatross Phoebastria albatrus on Bermuda by Pleistocene sea level rise Proceedings of the National Academy of Sciences 100 22 12825 12829 doi 10 1073 pnas 1934576100 Gelasian formerly Late Pliocene Lequette B Verheyden C Jowentin P 1989 r v091n03 p0732 p0735 pdf Olfaction in Subantarctic seabirds Its phylogenetic and ecological significance Periksa nilai url bantuan PDF The Condor 91 3 732 135 doi 10 2307 1368131 JSTOR 1368131 pranala nonaktif permanen a b c d e f g h i Tickell W L N 2000 Albatrosses Sussex Pica Press ISBN 1 873403 94 1 Ehrlich Paul R Dobkin David S Wheye Darryl 1988 The Birders Handbook edisi ke First New York NY Simon amp Schuster hlm 29 31 ISBN 0 671 65989 8 a b c Humann Alec Brinkley Edward S 2001 Albatrosses Dalam Elphick Chris Dunning Jr John B Sibley David Allen The Sibley Guide to Bird Life and Behavior illustrated by David Allen Sibley edisi ke 1st New York Alfred A Knopf hlm 132 135 ISBN 0 679 45123 4 Pennycuick C J 1982 The flight of petrels and albatrosses Procellariiformes observed in South Georgia and its vicinity Philosophical Transactions of the Royal Society of London B 300 1098 75 106 doi 10 1098 rstb 1982 0158 Weimerskirch H Guionnet T Martin J Shaffer SA Costa DP 2000 Fast and fuel efficient Optimal use of wind by flying albatrosses Proc Biol Sci 267 1455 1869 74 doi 10 1098 rspb 2000 1223 PMC 1690761 nbsp PMID 11052538 albatross html Animal Facts Albatross Do albatrosses sleep while flying Periksa nilai url bantuan OnlineMathLearning com Diakses tanggal 6 April 2012 pranala nonaktif permanen Warham J 1996 The Behaviour Population Biology and Physiology of the Petrels London Academic Press ISBN 0 12 735415 8 Daniel Stone 7 September 2012 0912 albatross flight airplane design traugott science Albatross s Effortless Flight Decoded May Influence Future Planes Periksa nilai url bantuan National Geographic a b Cocker M amp Mabey R 2005 Birds Britannica London Chatto amp Windus ISBN 0 7011 6907 9 Croxall J P Silk J R D Phillips R A Afanasyev V Briggs D R 2005 Global Circumnavigations Tracking year round ranges of nonbreeding Albatrosses Science 307 5707 249 250 doi 10 1126 science 1106042 PMID 15653503 Croxall J P Prince P A 1994 type 1 amp fid 221341 amp jid ANS amp volumeId 6 amp issueId 02 amp aid 22 1340 Dead or alive night or day how do albatrosses catch squid Periksa nilai url bantuan Antarctic Science 6 2 155 162 doi 10 1017 S0954102094000246 Pemeliharaan CS1 Tanpa pipa link Spear Larry 1993 Kleptoparasitism by Kermadec Petrels Jaegers and Skuas in the Eastern Tropical Pacific Evidence of Mimicry by Two Species of Pterodroma The Auk 110 2 222 233 JSTOR 4088550 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Prince P A Huin N Weimerskirch H 1994 Diving depths of albatrosses Antarctic Science 6 3 353 354 doi 10 1017 S0954102094000532 Cobley N D 1996 An observation of live prey capture by a Black browed Albatross Diomedea melanophrys PDF Marine Ornithology 24 45 46 a b c d e Robertson C J R 2003 Albatrosses Diomedeidae Dalam Hutchins Michael Grzimek s Animal Life Encyclopedia 8 Birds 1 edisi ke 2 Farmington Hills MI Gale Group hlm 113 116 ISBN 0 7876 5784 0 Fisher H I 1976 Some dynamics of a breeding colony of Laysan Albatrosses Wilson Bulletin 88 1 121 142 JSTOR 4160718 Robertson C J R 1993 Survival and longevity of the Northern Royal Albatross Diomedea epomophora sanfordi at Taiaroa Head 1937 93 Emu 93 4 269 276 doi 10 1071 MU9930269 Jouventin P Monicault G de Blosseville J M 1981 La danse de l albatros Phoebetria fusca Behaviour 78 43 80 doi 10 1163 156853981X00257 Pickering S P C Berrow S D 2001 Courtship behaviour of the Wandering Albatross Diomedea exulans at Bird Island South Georgia PDF Marine Ornithology 29 29 37 Anderson D J amp Cruz F 1998 Biology and management of the Waved Albatross at the Galapagos Islands pp 105 109 in Albatross Biology and Conservation Roberston G amp Gales R eds Chipping Norton Surrey Beatty and amp Sons ISBN 0 949324 82 5 Warham J 1990 The Petrels Their Ecology and Breeding Systems London Academic Press Warham J 1976 The incidence function and ecological significance of petrel stomach oils Proceedings of the New Zealand Ecological Society 24 3 84 93 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2022 12 01 Diakses tanggal 2013 05 20 a b Carboneras C 1992 Family Diomedeidae Albatross in Handbook of Birds of the World Vol 1 Barcelona Lynx Edicions ISBN 84 87334 10 5 Akesson S Weimerskirch H 2005 Albatross Long Distance Navigation Comparing Adults And Juveniles Journal of Navigation 58 3 365 373 doi 10 1017 S0373463305003401 Gotch A F 1995 1979 Albatrosses Fulmars Shearwaters and Petrels Latin Names Explained A Guide to the Scientific Classifications of Reptiles Birds amp Mammals New York NY Facts on File hlm 190 ISBN 0 8160 3377 3 a b c From the website of the Cape Horners organization caphorniers cl ale htm A I C H Emblem pranala nonaktif permanen retrieved 24 February 2011 Synthesis of an article written by the International Secretary General of the A I C H Captain Roger GHYS as published in LE COURRIER DU CAP N 3 of December 1999 By Rear Admiral Roberto BENAVENTE President Chilean Section AICH Eyers Jonathan 2011 Don t Shoot the Albatross Nautical Myths and Superstitions A amp C Black London UK ISBN 978 1 4081 3131 2 Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 06 28 Diakses tanggal 2013 07 03 Mclean Mervyn 1982 A Chronological and Geographical Sequence of Maori Flute Scales Man 17 1 1 23 157 doi 10 2307 2802105 JSTOR 2802105 Safina C 2002 Eye of the Albatross Visions of Hope and Survival New York Henry Holt amp Company ISBN 0 8050 6229 7 IUCN 2004 freetext Albatross amp modifier phrase amp criteria wholedb amp ta xa species 1 amp redlistCategory 5B 5D allex amp redlistAssessyear 5B 5D all amp country 5B 5D all amp aquatic 5B 5D all amp regions 5B 5D all amp habitats 5B 5D all amp threats 5B 5D all amp Submit x 104 amp Submit y 16 Red List Albatross Species Retrieved July 27 2007 Brothers NP 1991 Albatross mortality and associated bait loss in the Japanese longline fishery in the southern ocean Biological Conservation 55 3 255 268 doi 10 1016 0006 3207 91 90031 4 Fisher Harvey I 1966 Airplane Albatross Collisions on Midway Atoll The Condor 68 3 229 242 doi 10 2307 1365556 JSTOR 1365556 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan id 118 Audubon Watchlist Laysan Albatross Phoebastria immutabilis audubon2 org BBC News 2005 Albatross chicks attacked by mice Retrieved March 6 2006 Spear L B Ainley D G Ribic C A 1995 Incidence of plastic in seabirds from the tropical Pacific 1984 91 relation with distribution of species sex age season year and body weight Marine Environmental Research 40 2 123 146 doi 10 1016 0141 1136 94 00140 K Auman H J Ludwig J P Giesy J P Colborn T 1997 Plastic Ingestion1997 htm Plastic ingestion by Laysan Albatross chicks on Sand Island Midway Atoll in 1994 and 1995 pranala nonaktif permanen in Albatross Biology and Conservation ed by G Robinson and R Gales Surrey Beatty amp Sons Chipping Norton pp 239 44 Food and Agriculture Organisation 1999 url file DOCREP 005 W9817E W9817E00 HTM The incidental catch of seabirds by longline fisheries worldwide review and technical guidelines for mitigation Diarsipkan 2005 10 01 di Wayback Machine FAO Fisheries Circular No 937 Food and Agriculture Organization of the United Nations Rome O Toole Decland Molloy Janice 2000 Preliminary performance assessment of an underwater line setting device for pelagic longline fishing PDF New Zealand Journal of Marine and Freshwater Research 34 3 455 461 doi 10 1080 00288330 2000 9516947 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2007 09 27 Diakses tanggal 2013 06 28 Reid A T Sullivan B J Pompert J Enticott J W Black A D 2004 Seabird mortality associated with Patagonian Toothfish Dissostichus eleginoides longliners in Falkland Islands waters Emu 104 4 317 325 doi 10 1071 MU03002 Agreement on the Conservation of Albatrosses and Petrels acap Parties To ACAP Periksa nilai url bantuan Agreement on the Conservation of Albatrosses and Petrels Diakses tanggal 22 January 2011 pranala nonaktif permanen ACAP 2009 document 1191 acap agreement Amended Third Session of the Meeting of the Parties Periksa nilai url bantuan Agreement on the Conservation of Albatrosses and Petrels Diakses tanggal 22 January 2011 pranala nonaktif permanen Pranala luar nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Diomedeidae nbsp Wikispecies mempunyai informasi mengenai Diomedeidae Inggris Diomedeidae Integrated Taxonomic Information System Diakses tanggal 4 May 2006 Inggris st pdf HANZAB complete species list Diarsipkan 2015 12 22 di Wayback Machine Handbook of Australian New Zealand and Antarctic Birds Inggris atross BirdLife International Save the Albatross campaign pranala nonaktif permanen Inggris The Agreement for the Conservation of Albatrosses and Petrels ACAP Inggris Albatross Don Roberson s family page Diarsipkan 2008 11 04 di Wayback Machine Inggris ds tracking ocean wanderers pdf Tracking Ocean Wanderers The global distribution of albatrosses and petrels Results from the Global Procellariiform Tracking Workshop 1 5 September 2003 Gordon s Bay South Africa BirdLife International Inggris diomedeidae Albatross videos on the Internet Bird Collection Inggris batross Albatross species profile at the WWF Inggris Recovery plan for albatrosses in the Chatham Islands 2001 2011 PDF Department of Conservation Wellington New Zealand 2001 Diakses tanggal 2007 09 28 nbsp Karya di Wikisource Inggris Albatross New International Encyclopedia 1905 Inggris Albatross Encyclopaedia Britannica edisi ke 11 1911 Inggris Rines George Edwin ed 1920 Albatross Encyclopedia Americana di Wikisource Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Albatros amp oldid 25199393