www.wikidata.id-id.nina.az

Aerotropolis adalah sub kawasan metropolitan yang infrastruktur pemberdayaan lahan dan ekonominya berpusat di Bandar uda

Aerotropolis

Aerotropolis adalah sub-kawasan metropolitan yang infrastruktur, pemberdayaan lahan dan ekonominya berpusat di Bandar udara. Istilah ini memadukan kata "aero-"(penerbangan) dan "metropolis". Seperti metropolitan pada umumnya yang terdiri dari pusat kota dan pinggiran kota yang terhubung dengan komuter. Aerotropolis terdiri dari: 1. Aeronautika, logistik dan infrastruktur komersial bandar udara, yang membentuk kota bandara yang multimodal dan multifungsi di pusat kotanya dan 2. Konektivitas koridor terluar serta kawasan-kawasan bisnis yang saling terkait dengan pengembangan kawasan pemukiman dan aksesibilitasnya ke bandar udara. Kata aerotropolis pertama kali digunakan oleh seniman komersial New York yang bernama Nicholas DeSantis, saat ia menggambar sebuah bandar udara yang terletak di atas sebuah gedung pencakar langit di kota itu dan dimuat dalam majalah Popular Science edisi November 1939. Istilah ini kemudian digunakan kembali pada 2000, oleh seorang peneliti perdagangan udara, John D. Kasarda, berdasarkan penelitian sebelumnya tentang pembangunan ekonomi berbasis bandar udara.

Aerotropolis Taoyuan adalah contoh pengembangan perencanaan kota besar di Bandar Udara Internasional Taoyuan di Kota Taoyuan, Taiwan.

Bandara, konektivitas dan pengembangan Sunting

Menurut Kasarda, bandara telah berevolusi sebagai pendorong lokasi bisnis dan pembangunan perkotaan pada abad ke-21, seperti halnya jalan raya pada abad ke-20, rel kereta api pada abad ke-19 dan pelabuhan laut pada abad ke-18. Motor penggerak aerotropolis adalah bandara dan rute udaranya, yang menawarkan konektivitas perusahaan-perusahaan secara cepat ke para pelanggan, pemasok dan mitra-mitra bisnisnya. Beberapa bisnis aerotropolis lebih tergantung kepada pemasok atau pelanggan yang jauh di belahan dunia lain, daripada yang berlokasi di sekitarnya. Ketika globalisasi ekonomi semakin meningkat, lebih sensitif terhadap waktu dan bergantung pada perniagaan udara untuk perdagangan barang dan jasa, kecepatan dan kecekatan penerbangan menjadikan pergerakan orang dan barang secara jarak jauh, menghasilkan keunggulan yang kompetitif bagi perusahaan dan kawasan-kawasan. Dalam model aerotropolis, waktu dan biaya konektivitas menggantikan ruang dan jarak sebagai metrik utama yang membentuk pembangunan, dengan "ekonomi kecepatan" menjadi hal yang penting untuk daya saing perusahaan dan tempat sebagai skala ekonomi dan ruang lingkup ekonomi. Sehingga, dalam model ini, tidak lagi diukur seberapa jauh tetapi seberapa cepat perusahaan dan tempat yang terpisah dapat terhubung.

Aerotropolis meliputi bisnis yang bergantung pada penerbangan dan layanan komersial pendukungnya serta banyaknya orang yang bepergian melalui bandara setiap tahun. Cakupan bisnis ini di antaranya, bisnis manufaktur berteknologi tinggi dan maju, logistik dan pemenuhan kebutuhan e-commerce, destinasi ritel, olahraga, hiburan dan kompleks medis/kesehatan, hotel, pusat konferensi, sentra perdagangan dan ekshibisi serta kantor-kantor bagi para pebisnis yang kerap bepergian melalui udara atau terlibat dalam perdagangan global. Tempat-tempat yang sering didapati di area sekitar bandara umumnya kawasan pusat-pusat logistik, pusat penelitian dan pengembangan, pusat distribusi dengan tenggat waktu yang ketat, kompleks teknologi informasi, hotel, tempat konferensi dan hiburan dengan area yang cukup luas, di sepanjang koridor sarana transportasi. Seiring meningkatnya jumlah perusahaan yang berorientasi penerbangan dan penyedia layanan komersial yang tersebar di sekitar area bandara, aerotropolis menjadi destinasi utama perkotaan dan menjadi tujuan bagi para pelancong udara dan penduduk setempat bekerja, berbelanja, bertemu, menjalankan bisnis dan aktivitas lainnya yang berjarak tidak lebih 15 menit dari lokasi bandara. Hal ini menciptakan bentuk baru pengembangan berorientasi transit yang berpusat di sepanjang arteri dan koridor transportasi yang menghubungkannya.

Namun, aerotropolis lebih dari sekadar klaster dan koridor fasilitas komersial, industri dan logistik yang terkoneksi dengan bandara, tetapi juga terdiri dari kawasan perkotaan yang mesti direncanakan dan dirancang sebagai lingkungan dan sosial yang menarik.

Dalam menanggapi kekuatan pasar organik, beberapa aerotropolis muncul secara spontan, dengan kurangnya perencanaan, berkontribusi terhadap perluasan perkotaan, sambil menciptakan kemacetan jalan raya, polusi dan eksternalitas negatif lainnya. Untuk membentuk aerotropolis yang sukses, sangat penting menerapkan prinsip-prinsip pertumbuhan kota cerdas dan keberlanjutan, seperti halnya penyelarasan pemangku kepentingan. Entitas tata kelola yang menyelaraskan manajemen bandar udara dan masyarakat yang berada di sekitar bandara serta pejabat kota dan regional dengan bisnis lokal dan para pemimpin pembangunan ekonomi harus menerapkan perencanaan aerotropolis untuk mencapai efisiensi ekonomi yang lebih besar seiring dengan pembangunan yang lebih menarik dan berkelanjutan.

Kritik terhadap konsep Sunting

Kritik utama terhadap konsep ini adalah pertanyaan tentang apakah harga minyak akan tetap relatif murah dan tersedia secara luas pada masa yang akan datang, atau tentang penurunan produksi minyak global ("peak oil") akan berdampak buruk pada penerbangan dan aerotropolis. Kritik lain tentang model aerotropolis karena melebih-lebihkan jumlah dan jenis barang yang didistribusikan melalui perjalanan udara. Sementara banyak jenis barang bernilai tinggi seperti barang-barang elektronik cenderung dikirim melalui udara dan barang yang berukuran lebih besar dan dalam jumlah banyak seperti mobil dan biji-bijian tidak. Mereka yang mengemukakan kritik akan hal ini, mengutarakan agar hubungan antara pelabuhan laut, bandara dan fasilitas kereta api harus dipelajari lebih mendalam. Kritik lebih lanjut terhadap aerotropolis termasuk di antaranya atas hilangnya lahan pertanian dan hutan, adanya penggusuran dan/atau pengucilan penduduk atau masyarakat dari manfaat ekonomi aerotropolis, serta mengunci infrastruktur karbon tinggi selama beberapa dekade mendatang.

Kritikus sosial berpendapat bahwa aerotropolis lebih mendukung kepentingan bisnis daripada kepentingan orang banyak dan bahwa, pengembangan kawasan pemukiman/komersial terpadu, umumnya tidak memiliki suasana atau lingkungan perkotaan. Beberapa mempertanyakan mengapa sebagian orang ingin tinggal di wilayah dekat bandara, karena faktor kebisingannya. Namun, di sisi lain, beberapa berpendapat bahwa dalam kasus tertentu, telah ada konsep aerotropolis yang telah berjalan dengan baik (contoh: Area di sekitar Bandara Internasional Schiphol di Belanda dan Bandara Internasional Dallas-Fort Worth di Texas), tetapi hal ini seringkali gagal memenuhi ekspektasi ketika diterapkan di tempat lain.

Referensi Sunting

  1. ^ Kasarda, John D. (15 April 2019). "Aerotropolis" (PDF). Dalam Orum, Anthony M. The Wiley Blackwell Encyclopedia of Urban and Regional Studies (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-1). Wiley. hlm. 1–7. doi:10.1002/9781118568446.eurs0436. ISBN 9781118568453. 
  2. ^ Kasarda, John D. (21 April 2013). (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-04. Diakses tanggal 27 Agustus 2015. 
  3. Kasarda, John D. . Aerotropolis. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 September 2017. Diakses tanggal 15 Januari 2023. 
  4. "Popular Science: Skyscraper Airport for City of Tomorrow" (dalam bahasa Inggris). Vol. 135 no. 5. Bonnier Corporation. November 1939. hlm. 70-71. ISSN 0161-7370. 
  5. Kasarda, John D. (1991). "AN INDUSTRIAL AVIATION COMPLEX FOR THE FUTURE". Urban Land (dalam bahasa Inggris). 50 (8): 16–20. Diakses tanggal 27 Agustus 2015. 
  6. Kasarda, John D. (Desember 1998). . Real Estate Issues. 23 (4): 24. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2015. Diakses tanggal 27 Agustus 2015. 
  7. Kasarda, John D. (PDF). Real Estate Issues (dalam bahasa Inggris) (Winter 2000/2001): 43–48. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 17 Januari 2023. 
  8. Kasarda, John D. (2000). (PDF). ULI on the Future: Cities in the 21st Century (dalam bahasa Inggris). Washington, D.C.: Urban Land Institute. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 17 Januari 2023. 
  9. Kasarda, John D.; Lindsay, Greg (2011). Aerotropolis: The Way We'll Live Next. Farrar, Straus, and Giroux. ISBN 978-0374533519. OL 27607492M. 
  10. ^ Kasarda, John D. (November 2014). "Gateway Airports: Commercial Magnets and Critical Business Infrastructure" (PDF). McGraw Hill Financial Global Institute (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 5 Februari 2016. Diakses tanggal 27 Agustus 2015. 
  11. Kasarda, John D. (2013). "Aerotropolis: Business Mobility and Urban Competitiveness in the 21st Century". Dalam Klaus, Benesch. Cultures and Mobility (dalam bahasa Inggris). Heidelberg, Germany: Universitatsverlag Winter. hlm. 9–20. 
  12. Appold, Stephen J.; Kasarda, John D. (1 Mei 2013). "The Airport City Phenomenon: Evidence from Large US Airports" (PDF). Urban Studies. 50 (6): 1239–1259. doi:10.1177/0042098012464401. ISSN 0042-0980. 
  13. . www.aerotropolis.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Juli 2011. Diakses tanggal 16 Januari 2023. 
    • Eveland, Jennifer; Tng, Serene. "Global gateways, local hubs" (dalam bahasa Inggris). Urban Redevelopment Authority. Diakses tanggal 16 Januari 2023. 
    • Eveland, Jennifer; Tng, Serene (2019). "Global gateways, local hubs" (PDF). Skyline (dalam bahasa Inggris). No. 11. Urban Redevelopment Authority. hlm. 16–23. 
  15. Freestone, Robert (2009). "Planning, Sustainability and Airport-Led Urban Development". International Planning Studies (dalam bahasa Inggris) (dipublikasikan tanggal 17 Juni 2009). 14 (2): 161–176. doi:10.1080/13563470903021217. 
  16. Banai, Reza (Januari 2017). "The aerotropolis: Urban sustainability perspectives from the regional city" (PDF). Journal of Transport and Land Use (dalam bahasa Inggris). 10 (1): 357–373. doi:10.5198/jtlu.2016.889. ISSN 1938-7849. 
  17. ^ Kasarda, John D.; Appold, Stephen (2014). "Planning a Competitive Aerotropolis" (PDF). Dalam Peoples, James H. Jr. The Economics of International Airline Transport. Advances in Airline Economics (dalam bahasa Inggris). 4. Emerald Group Publishing Limited. hlm. 281–308. doi:10.1108/S2212-160920140000004010. ISBN 978-1-78350-639-2. ISSN 2212-1609. 
  18. Kasarda, John D.; Canon, Michael H. (September 2016). "Creating an Effective Aerotropolis Master Plan" (PDF). Regional Economic Review (dalam bahasa Inggris). 5. 
  19. Appold, Stephen; Kasarda, John D. (dalam bahasa Inggris). Airport World Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 September 2017. Diakses tanggal 16 Januari 2023. 
  20. Plummer, Bradford (27 Agustus 2008). "The End Of Aviation: What will happen when America can't afford to fly?". The New Republic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 Januari 2023. 
  21. Chohan, Usman W. (2019-06-30). "The concept of the aerotropolis: A review" (PDF). CASS Working Papers on Economics and National Affairs, EC006UC (dalam bahasa Inggris). Rochester, NY. SSRN 3412543 . 
  22. Charles, Michael B.; Barnes, Paul; Ryan, Neal; Clayton, Julia (November 2007). "Airport futures: Towards a critique of the aerotropolis model". Futures (dalam bahasa Inggris). 39 (9): 1009–1029. doi:10.1016/j.futures.2007.03.017. 
  23. Bridger, Rose (8 Mei 2015). "Aerotropolis alert! Airport mega-projects driving environmental destruction worldwide". The Ecologist (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 30 Agustus 2015. 
  24. Moore, Rowan (3 Maret 2011). "Aerotropolis: the city of the future?". The Observer: Architecture (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 17 Januari 2023. 
  25. "Aerotropolitan ambitions". The Economist (dalam bahasa Inggris). 12 Maret 2015. Diakses tanggal 17 Januari 2023. 
  26. Shepard, Wade (11 April 2016). "Why You Should Want To Live Right Next To An Airport". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 17 Januari 2023. 
  27. Grey, Eva (22 Januari 2018). "Aerotropolis: modelling cities after airports". Airport Technology (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 17 Januari 2023. 
  28. Kiger, Patrick J. (27 Oktober 2016). "Evolution of an Aerotropolis". Urban Land (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 17 Januari 2023. 
  29. Hirsh, Max (Maret 2017). "What's Wrong with the Aerotropolis Model?". Site Selection Magazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 17 Januari 2023. 

Pranala luar Sunting

wikipedia, wiki, buku, buku, perpustakaan, artikel, baca, unduh, gratis, unduh gratis, mp3, video, mp4, 3gp, jpg, jpeg, gif, png, gambar, musik, lagu, film, buku, permainan, permainan.
Tanggal penerbitan:
Aerotropolis adalah sub kawasan metropolitan yang infrastruktur pemberdayaan lahan dan ekonominya berpusat di Bandar udara 1 Istilah ini memadukan kata aero penerbangan dan metropolis Seperti metropolitan pada umumnya yang terdiri dari pusat kota dan pinggiran kota yang terhubung dengan komuter Aerotropolis terdiri dari 1 Aeronautika logistik dan infrastruktur komersial bandar udara yang membentuk kota bandara yang multimodal dan multifungsi di pusat kotanya dan 2 Konektivitas koridor terluar serta kawasan kawasan bisnis yang saling terkait dengan pengembangan kawasan pemukiman dan aksesibilitasnya ke bandar udara 2 3 Kata aerotropolis pertama kali digunakan oleh seniman komersial New York yang bernama Nicholas DeSantis saat ia menggambar sebuah bandar udara yang terletak di atas sebuah gedung pencakar langit di kota itu dan dimuat dalam majalah Popular Science edisi November 1939 4 Istilah ini kemudian digunakan kembali pada 2000 oleh seorang peneliti perdagangan udara John D Kasarda berdasarkan penelitian sebelumnya tentang pembangunan ekonomi berbasis bandar udara 5 6 7 8 9 Aerotropolis Taoyuan adalah contoh pengembangan perencanaan kota besar di Bandar Udara Internasional Taoyuan di Kota Taoyuan Taiwan Daftar isi 1 Bandara konektivitas dan pengembangan 2 Kritik terhadap konsep 3 Referensi 4 Pranala luarBandara konektivitas dan pengembangan SuntingMenurut Kasarda bandara telah berevolusi sebagai pendorong lokasi bisnis dan pembangunan perkotaan pada abad ke 21 seperti halnya jalan raya pada abad ke 20 rel kereta api pada abad ke 19 dan pelabuhan laut pada abad ke 18 Motor penggerak aerotropolis adalah bandara dan rute udaranya yang menawarkan konektivitas perusahaan perusahaan secara cepat ke para pelanggan pemasok dan mitra mitra bisnisnya Beberapa bisnis aerotropolis lebih tergantung kepada pemasok atau pelanggan yang jauh di belahan dunia lain daripada yang berlokasi di sekitarnya Ketika globalisasi ekonomi semakin meningkat lebih sensitif terhadap waktu dan bergantung pada perniagaan udara untuk perdagangan barang dan jasa kecepatan dan kecekatan penerbangan menjadikan pergerakan orang dan barang secara jarak jauh menghasilkan keunggulan yang kompetitif bagi perusahaan dan kawasan kawasan Dalam model aerotropolis waktu dan biaya konektivitas menggantikan ruang dan jarak sebagai metrik utama yang membentuk pembangunan dengan ekonomi kecepatan menjadi hal yang penting untuk daya saing perusahaan dan tempat sebagai skala ekonomi dan ruang lingkup ekonomi 10 11 Sehingga dalam model ini tidak lagi diukur seberapa jauh tetapi seberapa cepat perusahaan dan tempat yang terpisah dapat terhubung Aerotropolis meliputi bisnis yang bergantung pada penerbangan dan layanan komersial pendukungnya serta banyaknya orang yang bepergian melalui bandara setiap tahun 2 10 Cakupan bisnis ini di antaranya bisnis manufaktur berteknologi tinggi dan maju logistik dan pemenuhan kebutuhan e commerce destinasi ritel olahraga hiburan dan kompleks medis kesehatan hotel pusat konferensi sentra perdagangan dan ekshibisi serta kantor kantor bagi para pebisnis yang kerap bepergian melalui udara atau terlibat dalam perdagangan global 10 12 Tempat tempat yang sering didapati di area sekitar bandara umumnya kawasan pusat pusat logistik pusat penelitian dan pengembangan pusat distribusi dengan tenggat waktu yang ketat kompleks teknologi informasi hotel tempat konferensi dan hiburan dengan area yang cukup luas di sepanjang koridor sarana transportasi 2 Seiring meningkatnya jumlah perusahaan yang berorientasi penerbangan dan penyedia layanan komersial yang tersebar di sekitar area bandara aerotropolis menjadi destinasi utama perkotaan dan menjadi tujuan bagi para pelancong udara dan penduduk setempat bekerja berbelanja bertemu menjalankan bisnis dan aktivitas lainnya yang berjarak tidak lebih 15 menit dari lokasi bandara 13 Hal ini menciptakan bentuk baru pengembangan berorientasi transit yang berpusat di sepanjang arteri dan koridor transportasi yang menghubungkannya Namun aerotropolis lebih dari sekadar klaster dan koridor fasilitas komersial industri dan logistik yang terkoneksi dengan bandara tetapi juga terdiri dari kawasan perkotaan yang mesti direncanakan dan dirancang sebagai lingkungan dan sosial yang menarik 1 14 Dalam menanggapi kekuatan pasar organik beberapa aerotropolis muncul secara spontan dengan kurangnya perencanaan berkontribusi terhadap perluasan perkotaan sambil menciptakan kemacetan jalan raya polusi dan eksternalitas negatif lainnya Untuk membentuk aerotropolis yang sukses sangat penting menerapkan prinsip prinsip pertumbuhan kota cerdas dan keberlanjutan 15 16 seperti halnya penyelarasan pemangku kepentingan 17 18 Entitas tata kelola yang menyelaraskan manajemen bandar udara dan masyarakat yang berada di sekitar bandara serta pejabat kota dan regional dengan bisnis lokal dan para pemimpin pembangunan ekonomi harus menerapkan perencanaan aerotropolis untuk mencapai efisiensi ekonomi yang lebih besar seiring dengan pembangunan yang lebih menarik dan berkelanjutan 17 19 Kritik terhadap konsep SuntingKritik utama terhadap konsep ini adalah pertanyaan tentang apakah harga minyak akan tetap relatif murah dan tersedia secara luas pada masa yang akan datang atau tentang penurunan produksi minyak global peak oil akan berdampak buruk pada penerbangan dan aerotropolis 20 21 Kritik lain tentang model aerotropolis karena melebih lebihkan jumlah dan jenis barang yang didistribusikan melalui perjalanan udara Sementara banyak jenis barang bernilai tinggi seperti barang barang elektronik cenderung dikirim melalui udara dan barang yang berukuran lebih besar dan dalam jumlah banyak seperti mobil dan biji bijian tidak Mereka yang mengemukakan kritik akan hal ini mengutarakan agar hubungan antara pelabuhan laut bandara dan fasilitas kereta api harus dipelajari lebih mendalam 22 Kritik lebih lanjut terhadap aerotropolis termasuk di antaranya atas hilangnya lahan pertanian dan hutan adanya penggusuran dan atau pengucilan penduduk atau masyarakat dari manfaat ekonomi aerotropolis serta mengunci infrastruktur karbon tinggi selama beberapa dekade mendatang 23 Kritikus sosial berpendapat bahwa aerotropolis lebih mendukung kepentingan bisnis daripada kepentingan orang banyak dan bahwa pengembangan kawasan pemukiman komersial terpadu umumnya tidak memiliki suasana atau lingkungan perkotaan 24 Beberapa mempertanyakan mengapa sebagian orang ingin tinggal di wilayah dekat bandara karena faktor kebisingannya 25 26 Namun di sisi lain beberapa berpendapat bahwa dalam kasus tertentu telah ada konsep aerotropolis yang telah berjalan dengan baik contoh Area di sekitar Bandara Internasional Schiphol di Belanda dan Bandara Internasional Dallas Fort Worth di Texas 27 28 tetapi hal ini seringkali gagal memenuhi ekspektasi ketika diterapkan di tempat lain 29 Referensi Sunting a b Kasarda John D 15 April 2019 Aerotropolis PDF Dalam Orum Anthony M The Wiley Blackwell Encyclopedia of Urban and Regional Studies dalam bahasa Inggris edisi ke 1 Wiley hlm 1 7 doi 10 1002 9781118568446 eurs0436 ISBN 9781118568453 a b c Kasarda John D 21 April 2013 Airport cities The evolution Airport World Magazine dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 09 04 Diakses tanggal 27 Agustus 2015 Kasarda John D Aerotropolis Schematic Aerotropolis Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 September 2017 Diakses tanggal 15 Januari 2023 Popular Science Skyscraper Airport for City of Tomorrow dalam bahasa Inggris Vol 135 no 5 Bonnier Corporation November 1939 hlm 70 71 ISSN 0161 7370 Kasarda John D 1991 AN INDUSTRIAL AVIATION COMPLEX FOR THE FUTURE Urban Land dalam bahasa Inggris 50 8 16 20 Diakses tanggal 27 Agustus 2015 Kasarda John D Desember 1998 Time Based Competition amp Industrial Location in the Fast Century Real Estate Issues 23 4 24 Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2015 Diakses tanggal 27 Agustus 2015 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kasarda John D Logistics amp the Rise of the Aerotropolis PDF Real Estate Issues dalam bahasa Inggris Winter 2000 2001 43 48 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 17 Januari 2023 Parameter vol yang tidak diketahui mengabaikan volume yang disarankan bantuan Parameter urk status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kasarda John D 2000 Aerotropolis Airport Driven Urban Development PDF ULI on the Future Cities in the 21st Century dalam bahasa Inggris Washington D C Urban Land Institute Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 17 Januari 2023 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kasarda John D Lindsay Greg 2011 Aerotropolis The Way We ll Live Next Farrar Straus and Giroux ISBN 978 0374533519 OL 27607492M a b c Kasarda John D November 2014 Gateway Airports Commercial Magnets and Critical Business Infrastructure PDF McGraw Hill Financial Global Institute dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 5 Februari 2016 Diakses tanggal 27 Agustus 2015 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kasarda John D 2013 Aerotropolis Business Mobility and Urban Competitiveness in the 21st Century Dalam Klaus Benesch Cultures and Mobility dalam bahasa Inggris Heidelberg Germany Universitatsverlag Winter hlm 9 20 Appold Stephen J Kasarda John D 1 Mei 2013 The Airport City Phenomenon Evidence from Large US Airports PDF Urban Studies 50 6 1239 1259 doi 10 1177 0042098012464401 ISSN 0042 0980 About the Aerotropolis www aerotropolis com dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Juli 2011 Diakses tanggal 16 Januari 2023 Eveland Jennifer Tng Serene Global gateways local hubs dalam bahasa Inggris Urban Redevelopment Authority Diakses tanggal 16 Januari 2023 Eveland Jennifer Tng Serene 2019 Global gateways local hubs PDF Skyline dalam bahasa Inggris No 11 Urban Redevelopment Authority hlm 16 23 Freestone Robert 2009 Planning Sustainability and Airport Led Urban Development nbsp International Planning Studies dalam bahasa Inggris dipublikasikan tanggal 17 Juni 2009 14 2 161 176 doi 10 1080 13563470903021217 Banai Reza Januari 2017 The aerotropolis Urban sustainability perspectives from the regional city PDF Journal of Transport and Land Use dalam bahasa Inggris 10 1 357 373 doi 10 5198 jtlu 2016 889 ISSN 1938 7849 a b Kasarda John D Appold Stephen 2014 Planning a Competitive Aerotropolis PDF Dalam Peoples James H Jr The Economics of International Airline Transport Advances in Airline Economics dalam bahasa Inggris 4 Emerald Group Publishing Limited hlm 281 308 doi 10 1108 S2212 160920140000004010 ISBN 978 1 78350 639 2 ISSN 2212 1609 Kasarda John D Canon Michael H September 2016 Creating an Effective Aerotropolis Master Plan PDF Regional Economic Review dalam bahasa Inggris 5 Appold Stephen Kasarda John D Love thy neighbour dalam bahasa Inggris Airport World Magazine Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 September 2017 Diakses tanggal 16 Januari 2023 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Plummer Bradford 27 Agustus 2008 The End Of Aviation What will happen when America can t afford to fly The New Republic dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 16 Januari 2023 Chohan Usman W 2019 06 30 The concept of the aerotropolis A review PDF CASS Working Papers on Economics and National Affairs EC006UC dalam bahasa Inggris Rochester NY SSRN 3412543 nbsp Charles Michael B Barnes Paul Ryan Neal Clayton Julia November 2007 Airport futures Towards a critique of the aerotropolis model Futures dalam bahasa Inggris 39 9 1009 1029 doi 10 1016 j futures 2007 03 017 Bridger Rose 8 Mei 2015 Aerotropolis alert Airport mega projects driving environmental destruction worldwide The Ecologist dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 30 Agustus 2015 Moore Rowan 3 Maret 2011 Aerotropolis the city of the future The Observer Architecture dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 17 Januari 2023 Lebih dari satu parameter website dan work yang digunakan bantuan Aerotropolitan ambitions The Economist dalam bahasa Inggris 12 Maret 2015 Diakses tanggal 17 Januari 2023 Shepard Wade 11 April 2016 Why You Should Want To Live Right Next To An Airport Forbes dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 17 Januari 2023 Grey Eva 22 Januari 2018 Aerotropolis modelling cities after airports Airport Technology dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 17 Januari 2023 Kiger Patrick J 27 Oktober 2016 Evolution of an Aerotropolis Urban Land dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 17 Januari 2023 Hirsh Max Maret 2017 What s Wrong with the Aerotropolis Model Site Selection Magazine dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 17 Januari 2023 Pranala luar Sunting Inggris Aerotrolis Inggris Global Anti Aerotropolis Movement GAAM Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Aerotropolis amp oldid 23625718