www.wikidata.id-id.nina.az
Suku Lio adalah suku bangsa tertua dan suku terbesar yang ada di Pulau Flores Suku ini juga masih sangat sakral memegang teguh tradisi dan budaya warisan para leluhur Masyarakat suku Lio pada umumnya menempati Kecamatan Wolowaru Kecamatan Ndona Kecamatan Ndona Timur Kecamatan Detusoko Kecamatan Lio Timur kecamatan Maurole Kecamatan Detukeli Kecamatan Ndori Kecamatan Kelimutu beberapa wilayah di Kecamatan Maukaro Kecamatan Lepembusu Kelisoke Kecamatan Kotabaru Kecamatan Wolojita dan Kecamatan Wewaria Populasi masyarakat Lio mendominasi hampir 85 wilayah kabupaten Ende Suku Lio juga menempati bagian barat wilayah Kabupaten Sikka yakni Kecamatan Paga Kecamatan Mego Kecamatan Tanawawo dan Kecamatan Magepanda Suku LioDaerah dengan populasi signifikanKabupaten Ende Kabupaten Sikka NTT IndonesiaBahasaLio IndonesiaAgamaKristen Katolik mayoritas MuslimKelompok etnik terkaitSuku Ende suku Sikka Daftar isi 1 Asal usul 2 Agama dan kepercayan 3 Budaya 4 Upacara Adat 5 Perkawinan Adat 6 Kain Tenun 7 Tarian 8 Makanan 9 Catatan kakiAsal usulAda beberapa versi tentang asal usul orang Lio ini Dahulu diceritakan suku Lio adalah manusia pertama di wilayah Ende Lio turun dari gunung tertinggi yaitu gunung Lepembusu yang berada di kawasan pemukiman desa Wolotolo Suku Lio di desa Wolotolo dipimpin oleh empat Mosa Laki kepala suku dan tujuh Kopo Kasa wakil kepala suku Kepala suku dan Kopo Kasa memegang peranannya masing masing sesuai dengan tugas yang diamanatkan turun temurun dari nenek moyang sebelumnya Keempat kepala suku bertempat tinggal di sao ria rumah besar masing masing Suku Lio di Desa Wolotolo memiliki berbagai macam elemen permukiman adat bangunan mulai dari sao ria rumah besar sao keda tempat musyawarah kanga arena lingkaran tubu musu tugu batu rate kuburan dan kebo ria lumbung Bangunan bangunan adat suku Lio ini memiliki berbagai macam bentuk sesuai dengan fungsinya masing masing 1 Kemudian ada versi lain mengatakan orang Lio awalnya datang dari Malaka wilayah Malaysia ada juga yang berpendapat datang dari Kabupaten Malaka di Pulau Timor NTT Nama orang tersebut adalah Lio Laka yang turun di Kecamatan Wewaria Pantai Utara Flores Kab Ende Hal ini menunjukan bahwa versi yang mengatakan bahwa orang Lio merupakan keturunan orang Malaka yang berada pada provinsi NTT tidak relevan karena Malaka NTT berada pada Pulau Timor yang berada pada selatan pulau Flores Sangat tidak mungkin ketika melihat daratan pelaut malah putar arah dari pantai selatan ke pantai utara Agama dan kepercayan nbsp Bentuk rumah Sao Keda dan Kanga area ritual suku LioSuku Lio dikenal sangat memegang teguh keyakinan dan kepercayaan mereka terhadap wujud tertinggi yang disebut Du a Ngga e Tuhan Allah Nitupa i roh halus yang paling ditakuti dan harus dihormati atamata atau babo mamo leluhur yang wajib dihormati Dalam konteks ini Du a Ngga e berada pada titik puncak yang wajib disujud Sementara Nitupa i atamata wajib dihormati Masyarakat suku Lio percaya adanya kekuatan adikodrati serta percaya bahwa roh roh para leluhur dan roh roh alam sangat berpengaruh dalam kehidupan mereka Walaupun sebagaian kecil masih mempraktikkan agama asli Nusantara agama leluhur tetapi saat ini hampir seluruh ata Lio orang Lio baik yang berada di Kabupaten Ende maupun yang berada di Kabupaten Sikka sebagian besar sudah beralih ke agama agama Abrahamik yakni Kristen Katolik dan Islam Saat ini mayoritas suku Lio beragama Katolik dan sisanya Muslim BudayaBangunan tradisional suku Lio antara lain adalah Sao Keda bangunan pertama sebagai cikal bakal terbentuk pemukiman Sao Ria rumah besar Tupu Mbusu batu lonjong Sao Bhaku rumah penyimpanan tulang belulang Kuwu lewa dapur umum Rate kuburan besar Kebo ria lumbung dan Kanga adalah area ritual dalam menjalani seremonial adat suku Lio yaitu untuk melakukan persembahan terhadap Dua Ngae Tuhan dalam kepercayaan suku Lio Bangunan Sao keda awalnya dahulu tempat peristirahatan masyarakat suku Lio saat pulang dari berburu dan bertani yang biasanya berada di dekat daerah pertanian tempat suku Lio bekerja sehari hari Kelompok sosial yang sangat penting dalam suku Ende lio mewujudkan struktur piramidal yang dipuncaknya duduk kepala suku yang secara turun temurun dijabat oleh anak laki laki sulung Ia berstatus dan bertindak sebagai orang tua Ine Ame dan disebut pula sebagai ahli waris Teke Ria Fai Nggae Warga suku Lio yang masih seketurunan dengan Laki Ine Ame dinamakan Aji Ana artinya sama dengan adik dan anak Selanjutnya warga yang tinggal dalam kampung itu tetapi tidak ada hubungan kerabat dengan kepala suku tadi disebut Fai Walu Warga semacam ini tidak mendapat warisan yang berasal dari nenek moyang suku akan tetapi bila ia berjasa terhadap suku akan diberi imbalan tertentu 2 Upacara AdatRitual adat Ka po o dilaksanakan oleh suku Lio yang bermatapencarian sebagai petani dan berladang merupakan ritual adat dalam tata berladang yang dilaksanakan setiap tahun oleh para masyarakat yang berladang fai walu ana halo bersama sama dengan pemangku adat mosalaki yang ditandai dengan upacara memasak nasi dalam bambu yang disebut Are po o oleh para ibu hal ini diyakini bahwa keterlibatan para ibu memiliki makna bahwa perempuan adalah rahim kehidupan bumi sehingga diyakini mendatangkan kesuburan kelimpahan panen serta rejeki dalam keluarga Sedangkan laki laki disimbolkan sebagai langit yang merawat menjaga dan melindungi Prinsip laki laki dan perempuan dalam suku Lio diibaratkan seperti langit bumi yang saling melengkapi satu sama lain Ini juga bentuk kesetaraan gender dalam tatanan adat Upacara Ka po odiakhiri dengan makan bersama seluruh mosalaki dan penggarap ladang Tujuan dilaksanakannya ritual adat untuk memberi makan kepada para leluhur menolak hama penyakit tola bala sehingga lahan yang dibuka untuk berladang diberi kesuburan keamanan dan hasil yang baik Tak hanya sekadar ritual tetapi upacara adat yang terus dilakukan secara turun temurun ini menjadi ajang kebersamaan dan pertemuan keluarga masyarakat adat Pantangan adat pire Setelah upacara Ka po o dilanjutkan dengan larangan adat pire selama dua hari Pantangan bertujuan agar para penggarap mentaati wejangan mosalaki sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan tradisi para leluhur juga saat untuk menyiapkan segala peralatan berladang Sanksi adat poi dari para mosalaki akan diberikan bagi yang melanggar pantangan Pantangan yang harus dilaksanakan adalah tidak boleh menyentuh dan memetik daun tidak boleh beraktivitas di kebun tidak diperkenankan menjemur pakaian di luar rumah tidak boleh menyapu halaman rumah serta tidak boleh memasak atau membakar di luar rumah 3 Perkawinan AdatPerkawinan adat suku Lio diawali dengan pemberian mahar maskawin atau dalam bahasa Ende disebut sebagai Belis dalam suku Lio belis menentukan strata kehidupan dan gengsi tersendiri dalam kehidupan sehari hari Belis yang biasa diberikan adalah berupa hewan ternak seperti kerbau sapi dan kuda Sedangkan babi kambing dan ayam dianggap hanya sebagai bahan lauk yang disajikan saat makan bersama dalam upacara adat Suku Lio menganut faham patrilinial Ada 4 jenisl pernikahan di suku Lio yaitu Perkawinan Ana Ale yaitu perkawinan yang didasari atas persetujuan orang tua dan juga sanak yang bersangkutan Perkawinan Lari yaitu wanita minggat dari rumah secara diam diam menuju rumah laki laki dan biasanya terjadi pada malam hari Tentunya hanya si wanita dan laki laki yang mengetahui hal ini karena sebelumnya mereka telah membuat janji Perkawinan Masuk yaitu laki laki tinggal di rumah keluarga perempuan dan disana dia diangkat menjadi anak angkat sama dengan saudara Di Lio bila ada perkawinan seperti itu artinya laki laki tidak punya apa apa sehingga dia disini dalam bahasa setempat dikatakan Koo Tebo boleh juga dikatakan Koo No Tebo Jongo Noo Lo Dia dengan tau dan mau menjadi penghuni didalam keluarga perempuan Perkawinan Paatua yaitu perkawinan yang terjadi sejak anak masih dalam kandungan ibunya Orang tua dari kedua calon mempelai telah sepakat untuk menjodohkan biasanya karena hubungan pertemanan baik 4 Kain TenunKain tenun suku Lio atau disebut Lawo dalam bahasa Lio tenun ikat Patola yaitu kain tenun yang biasanya khusus dibuat untuk kalangan kepala suku dan kerabat kerajaan Ciri khas motif kain patola biasanya berupa daun dahan ranting biawak dan manusia ukurannya kecil dengan bentuk geometris yang disusun membentuk jalur jalur kecil berwarna merah atau biru di atas dasar kain berwarna gelap Biasanya dan ada tambahan hiasan berupa manik manik dan kulit kerang ditepian bagian kain tenun hal ini khusus untuk kaum wanita kalangan bangsawan sajaKain patola di pengaruhi oleh budaya India dan Portugis zaman abad 16 ketika maraknya perdagangan rempah rempah masuk ke pulau Flores Kain patola dianggap sangat istimewa hingga sering dikuburkan bersama jenazah karena kain patola dijadikan penutup jenazah seorang bangsawan atau raja raja Selain itu masih terdapat banyak lagi motif kain tenun ikat Lawo 5 TarianTari Gawi adalah tarian tradisional yang sakral dilakukan secara hikmat karena tarian ini merupakan ungkapan rasa syukur atas segala berkat dan rahmat yang diberikan oleh Tuhan kepada mereka Biasanya dilakukan secara massal oleh suku Lio oleh kaum laki laki dan perempuan Para penari membentuk formasi melingkar dengan mengelilingi Tubu Busu Dalam formasi tersebut para penari laki laki berada di depan atau bagian dalam sedangkan penari perempuan di belakang atau bagian luar Gerakan tariannya dilakukan dengan saling bepegangan tangan gerakan lebih didominasi gerakan kaki maju mundur ke kiri dan ke kanan secara bersamaan Sedangkan gerakan tangan hanya diayun ayunkan Tari Gawi biasanya tidak menggunakan musik pengiring tetapi hanya diiringi oleh syair yang dibawakan oleh Ata Sodha Dalam pertunjukannya Tari Gawi dilakukan secara masal dengan saling berpegangan tangan dan membentuk formasi seperti lingkaran yang menjadi ciri khas tarian ini Tari Gawi sering ditampilkan dalam upacara seperti saat selesai panen pembangunan rumah adat pengangkatan kepala suku dan acara adat lainnya 6 MakananBagi masyarakat Ende lio Makanan uwikaju uwiai singkong merupakan panganan lokal yang menjadi makanan pokok dan sudah ada sejak masa nenek moyang Salah satunya adalah uwiKaju uwi ai ga u Meskipun sama sama berbahan dasar ubi namun uwi kaju ga u belum sepopuler uwi ai ndota atau uwi ai punga Ga u dalam bahasa setempat artinya aduk Sehingga masakan tersebut merupakan campuran ubi yang diaduk aduk Selain itu nasi dan jagung juga merupakan jenis makanan pokok yang biasa di konsumsi oleh masyarakat suku Lio 7 Catatan kaki https ruas ub ac id index php ruas article viewFile 117 132 https www humas sikkakab go id warungkopi detail sejarah suku lio pranala nonaktif permanen http indonesiasatu co detail ka po o ritual adat tata berladang suku lio https warisanbudaya kemdikbud go id newdetail amp detailCatat 1052 https warisanbudaya kemdikbud go id newdetail amp detailCatat 673 http www negerikuindonesia com 2015 09 tari gawi tarian tradisional dari ende html http www academia edu 35154333 Suku Ende Lio Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Suku Lio amp oldid 23671598