Tari Soya-soya adalah salah satu tarian tradisi masyarakat Maluku Utara yang dipercaya telah ada sejak masa Kesultanan Ternate dipimpin oleh Sultan Babullah . Tarian ini termasuk dalam kategori tarian perang yang pada awal terciptanya ditarikan oleh 18 orang laki-laki atau lebih. Gerakan tari ini sangat lincah dan dinamis, beberapa gerakannya seperti kuda-kuda menyerang, menghindar dan menangkis. Pada tahun 2013, Tarian ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional dengan nomor registrasi 201300066, domain seni pertunjukan dari Provinsi Maluku Utara.
Apresiasi Publik sunting
Tari Soya-soya juga menjadi salah satu tarian yang ditampilkan pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-71 di Istana Negara. Pada kesempatan itu, ditarikan tari "Sadadu On The Sea" yang mengkombinasikan empat tarian dari Maluku (Tari Soya-soya, Tari Cakalele, Tari Sara Dabi-Dabi, dan Tari Legu Salai). Para penarinya terdiri dari 100 pemuda-pemudi terpilih dari Kabupaten Halmahera Barat.
Salah satu pemuda yang aktif dalam melestarikan tari Soya-Soya adalah Darryl Simeon Sanggelorang. Usianya masih 16 tahun, tetapi ia telah melatih teman-temannya menarikan tari-tari tradisional Maluku Utara. Pengalaman pentasnya juga sudah melanglang buana. Ia menjadi salah satu penari "Sasadu on The Sea" dalam Acara Festival Teluk Jailolo dari 2016 hingga 2018; Peserta Pentas Budaya HUT ke-246 Kota Gianyar, Bali pada 2017; berpartisipasi pada "Sadadu On The Sea" pada perayaan HUT Republik Indonesia ke-71 di Istana Negara. Atas kiprahnya, ia mendapatkan penghargaan Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi Kategori Anak dan Remaja pada 2018 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Referensi sunting
- "Tari Soya-Soya". warisanbudaya.kemdikbud.go.id. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2018. Diakses tanggal 19 Februari 2019.
- . Suaramu. 16 Agustus 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-19. Diakses tanggal 19 Februari 2019.
- Rukmana, dkk, Aan (2018). Profil Penerima Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi 2018. DKI Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. hlm. 175 – 178.