Silabogram adalah tanda yang digunakan untuk menuliskan suku kata (atau mora) dari sebuah kata. Istilah ini lebih sering digunakan dalam konteks tata tulis atau cara tulis yang ditata menurut berbagai macam prinsip. Dalam tata tulis alfabet, sebagian besar tanda merupakan lambang dari fonem tertentu; sementara dalam sistem aksara logografis, sebagian besar tanda merupakan lambang dari morfem tertentu; namun tata tulis yang menggunakan silabogram disebut silabarium atau aksara silabis.
Silabogram-silabogram dalam Aksara Maya sering kali berbentuk susunan bunyi V (vokal) atau KV (konsonan-vokal). Ada sekitar 83 silabogram yang diketahui. Ada pula silabogram-silabogram untuk susunan bunyi KVK. Dua contoh silabarium masa kini yang sebagian besar terdiri atas silabogram-silabogram bersusunan bunyi KV adalah aksara-aksara Kana Jepang, katakana dan hiragana, yang digunakan untuk mewakili bunyi-bunyi yang sama untuk keperluan yang berbeda. Silabogram cenderung tidak digunakan untuk bahasa-bahasa dengan suku-suku kata bersusunan bunyi rumit: sebagai contoh, fonotaktik bahasa Inggris yang memungkinkan adanya suku-suku kata bersusunan bunyi rumit seperti KKKVKKKK (misalnya /ˈstrɛŋkθs/ strengths), menghasilkan beribu-ribu suku kata yang dapat dibentuk dan akan sangat pelik jadinya jika ditulis dengan menggunakan silabogram.
Jenis-jenis tata tulis yang menggunakan silabogram Sunting
Rujukan Sunting
- Chris Barker. . New York University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-22. Diakses tanggal 2017-08-24.