www.wikidata.id-id.nina.az

Ringhals Status konservasiRisiko Rendah IUCN 3 1 1 Klasifikasi ilmiahDomain EukaryotaKerajaan AnimaliaFilum ChordataKela

Ringhals

Ringhals
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Eukaryota
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Reptilia
Ordo:
Squamata
Subordo:
Serpentes
Famili:
Elapidae
Genus:
Hemachatus

Fleming, 1822
Spesies:
Hemachatus haemachatus

Bonnaterre, 1790
     masih ada (penghuni)

     mungkin punah      Kehadirannya Tidak Pasti & Asalnya Tidak Pasti

Sinonim
  • Coluber haemachates
    Bonnaterre, 1790
  • Vipera haemachates
    - Latreille, 1802
  • Sepedon haemachates
    - Merrem, 1820
  • Naja haemachates
    - Schlegel, 1837
  • Aspidelaps haemachates
    - Jan, 1863
  • Sepedon hæmachates
    - Boulenger, 1896
  • Hemachatus haemachatus
    - Stejneger, 1936

Ringhals (Hemachatus haemachatus) adalah spesies ular berbisa yang endemik di benua Afrika. Sebutannya dalam bahasa Inggris adalah Rinkhals, Ringhals, atau Kobra penyembur berleher cincin. Walaupun disebut spitting-cobra juga, tetapi ular ini bukan kobra sejati (genus Naja), melainkan diklasifikasikan sebagai spesies tunggal genus (monotypic genus) Hemachatus.

Deskripsi fisik sunting

Close-up kepala
Seekor ringhals mengembangkan lehernya

Ringhals memiliki pewarnaan tubuh yang bervariasi berdasarkan sebaran geografisnya, tetapi karakteristik utamanya adalah bagian bawah tubuh (ventral) yang berwarna gelap dengan satu atau dua belang berwarna terang pada lehernya (throat). Panjang tubuh ular ini berkisar antara 90 sampai 110 cm (0.9—1.1 meter). Beberapa spesimen mungkin berwarna nyaris kehitaman, sedangkan spesimen lainnya memiliki garis-garis. Sisik ringhals berbeda dengan sisik kobra (genus Naja), berupa sisik menonjol dan berlunas.

Susunan sisik (scalation) pada tubuh ringhals terdiri dari:

  • Sisik-sisik dorsal (tubuh atas) berlunas, sebanyak 17—19 baris di bagian tengah badan.
  • Sisik-sisik ventral sebanyak 116–150 buah
  • Sisik anal
  • Sisik subkaudal 30–47, berpasangan
  • Sisik labial (bibir) atas 7 buah, sisik 3 dan 4 bersentuhan dengan mata
  • Sisik preokular 1 (atau bisa 3) buah
  • Sisik postokular sebanyak 3 buah
  • Sisik labial bawah 8–9 buah

Penyebaran dan habitat sunting

Ringhals tersebar di Afrika bagian selatan, meliputi Afrika Selatan, Zimbabwe, Lesotho, dan Swaziland. Habitat utamanya adalah padang rumput dan kemungkinan juga rawa-rawa.

Makanan dan pertahanan diri sunting

Ringhals memangsa berbagai jenis hewan kecil. Mangsa utamanya adalah kodok, tetapi juga memangsa mamalia kecil, amfibia, dan reptilia lain.

Ketika merasa terganggu, ular ini akan melakukan pertahanan diri dengan mengembangkan lehernya, memperlihatkan lehernya yang bergaris-garis. Ular ini adalah kobra penyembur (spitting cobra), dan mampu menyemprotkan bisanya sampai sejauh 2.5 meter. Ular ini juga diketahui berpura-pura mati dengan cara menggulungkan badannya sedemikian sehingga posisi ventral berada di atas, dan membiarkan mulutnya menganga.

Reproduksi sunting

Ringhals adalah spesies ular sendok yang berkembangbiak dengan bertelur-melahirkan (ovovivipar). Jumlah anak yang dihasilkan sebanyak 20 sampai 35 ekor, tetapi pernah tercatat jumlah anaknya mencapai 65 ekor.

Bisa sunting

Ringhals adalah salah satu ular berbisa Afrika yang sangat mematikan. Bisanya memiliki kandungan neurotoksin dan sedikit sitotoksin, dan viskositasnya lebih rendah daripada spesies Elapidae Afrika lainnya. Ketika berhadapan dengan manusia, ular ini menyemprotkan bisanya ke arah wajah. Jika mengenai mata, akan menimbulkan rasa sakit yang parah.

Antibisa polivalen untuk pengobatan akibat gigitan ringhals sedang dibuat oleh lembaga Instituto Clodomiro Picado milik Universidad de Costa Rica.

Referensi sunting

  1. Alexander, G.J. (2022). "Hemachatus haemachatus". 2022: e.T177556A197407608. doi:10.2305/IUCN.UK.2022-1.RLTS.T177556A197407608.en. 
  2. Boulenger, G.A. 1896. Catalogue of the Snakes in the British Museum (Natural History). Volume III., Containing the Colubridæ (Opisthoglyphæ and Proteroglyphæ)... Trustees of the British Museum (Natural History). London. p. 389.
  3. Hemachatus haemachatus di Reptarium.cz Reptile Database
  4. ^ S. Hunter (2000). "Venomous Reptiles". 
  5. ^ R. Mastenbroek (2002). . Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-11-24. 
  6. Branch, Bill. 2004. Field Guide to Snakes and Other Reptiles of Southern Africa, Third Revised edition, Second impression. Ralph Curtis Books. Sanibel Island, Florida. 400 pp. ISBN 0-88359-042-5.
  7. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama NRDB
  8. ^ B. Branch (1988). Field Guide to the Snakes and Other Reptiles of southern Africa. Struik, Cape Town. 
  9. BBC Earth Unplugged (2018-03-10), Rinkhals Snake Plays Dead | Deadly 60 | Earth Unplugged, diakses tanggal 2019-02-16 
  10. Sánchez, Andrés; et al. (2017). "Expanding the neutralization scope of the EchiTAb-plus-ICP antivenom to include venoms of elapids from Southern Africa". Toxicon. 125: 59–64. doi:10.1016/j.toxicon.2016.11.259. PMID 27890775. 
  • Bonnaterre, 1789 : Tableau encyclopédique et méthodique des trois règnes de la nature, Erpétologie.
  • Fleming, 1822. The philosophy of zoology; or a general view of the structure, functions, and classification of animals. Edinburgh, (Constable), vol. 2 (lihat teks).
wikipedia, wiki, buku, buku, perpustakaan, artikel, baca, unduh, gratis, unduh gratis, mp3, video, mp4, 3gp, jpg, jpeg, gif, png, gambar, musik, lagu, film, buku, permainan, permainan.
Tanggal penerbitan:
RinghalsStatus konservasiRisiko Rendah IUCN 3 1 1 Klasifikasi ilmiahDomain EukaryotaKerajaan AnimaliaFilum ChordataKelas ReptiliaOrdo SquamataSubordo SerpentesFamili ElapidaeGenus HemachatusFleming 1822Spesies Hemachatus haemachatusBonnaterre 1790 masih ada penghuni mungkin punah Kehadirannya Tidak Pasti amp Asalnya Tidak PastiSinonimColuber haemachates Bonnaterre 1790 Vipera haemachates Latreille 1802 Sepedon haemachates Merrem 1820 Naja haemachates Schlegel 1837 Aspidelaps haemachates Jan 1863 Sepedon haemachates Boulenger 1896 Hemachatus haemachatus Stejneger 1936 2 3 Ringhals Hemachatus haemachatus adalah spesies ular berbisa yang endemik di benua Afrika Sebutannya dalam bahasa Inggris adalah Rinkhals Ringhals atau Kobra penyembur berleher cincin Walaupun disebut spitting cobra juga tetapi ular ini bukan kobra sejati genus Naja melainkan diklasifikasikan sebagai spesies tunggal genus monotypic genus Hemachatus Daftar isi 1 Deskripsi fisik 2 Penyebaran dan habitat 3 Makanan dan pertahanan diri 4 Reproduksi 5 Bisa 6 ReferensiDeskripsi fisik sunting nbsp Close up kepala nbsp Seekor ringhals mengembangkan lehernyaRinghals memiliki pewarnaan tubuh yang bervariasi berdasarkan sebaran geografisnya tetapi karakteristik utamanya adalah bagian bawah tubuh ventral yang berwarna gelap dengan satu atau dua belang berwarna terang pada lehernya throat Panjang tubuh ular ini berkisar antara 90 sampai 110 cm 0 9 1 1 meter 4 Beberapa spesimen mungkin berwarna nyaris kehitaman sedangkan spesimen lainnya memiliki garis garis Sisik ringhals berbeda dengan sisik kobra genus Naja berupa sisik menonjol dan berlunas Susunan sisik scalation pada tubuh ringhals terdiri dari 5 Sisik sisik dorsal tubuh atas berlunas 6 sebanyak 17 19 baris di bagian tengah badan Sisik sisik ventral sebanyak 116 150 buah Sisik anal Sisik subkaudal 30 47 berpasangan Sisik labial bibir atas 7 buah sisik 3 dan 4 bersentuhan dengan mata Sisik preokular 1 atau bisa 3 buah Sisik postokular sebanyak 3 buah Sisik labial bawah 8 9 buahPenyebaran dan habitat suntingRinghals tersebar di Afrika bagian selatan meliputi Afrika Selatan Zimbabwe Lesotho dan Swaziland 7 Habitat utamanya adalah padang rumput dan kemungkinan juga rawa rawa 8 Makanan dan pertahanan diri suntingRinghals memangsa berbagai jenis hewan kecil Mangsa utamanya adalah kodok 5 tetapi juga memangsa mamalia kecil amfibia dan reptilia lain 8 Ketika merasa terganggu ular ini akan melakukan pertahanan diri dengan mengembangkan lehernya memperlihatkan lehernya yang bergaris garis Ular ini adalah kobra penyembur spitting cobra dan mampu menyemprotkan bisanya sampai sejauh 2 5 meter Ular ini juga diketahui berpura pura mati dengan cara menggulungkan badannya sedemikian sehingga posisi ventral berada di atas dan membiarkan mulutnya menganga 9 Reproduksi suntingRinghals adalah spesies ular sendok yang berkembangbiak dengan bertelur melahirkan ovovivipar 4 Jumlah anak yang dihasilkan sebanyak 20 sampai 35 ekor tetapi pernah tercatat jumlah anaknya mencapai 65 ekor 5 Bisa suntingRinghals adalah salah satu ular berbisa Afrika yang sangat mematikan Bisanya memiliki kandungan neurotoksin dan sedikit sitotoksin dan viskositasnya lebih rendah daripada spesies Elapidae Afrika lainnya 4 Ketika berhadapan dengan manusia ular ini menyemprotkan bisanya ke arah wajah Jika mengenai mata akan menimbulkan rasa sakit yang parah 8 Antibisa polivalen untuk pengobatan akibat gigitan ringhals sedang dibuat oleh lembaga Instituto Clodomiro Picado milik Universidad de Costa Rica 10 Referensi sunting Alexander G J 2022 Hemachatus haemachatus 2022 e T177556A197407608 doi 10 2305 IUCN UK 2022 1 RLTS T177556A197407608 en Parameter access date membutuhkan url bantuan Boulenger G A 1896 Catalogue of the Snakes in the British Museum Natural History Volume III Containing the Colubridae Opisthoglyphae and Proteroglyphae Trustees of the British Museum Natural History London p 389 Hemachatus haemachatus di Reptarium cz Reptile Database a b c S Hunter 2000 Venomous Reptiles a b c R Mastenbroek 2002 Rinkhals Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 11 24 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Branch Bill 2004 Field Guide to Snakes and Other Reptiles of Southern Africa Third Revised edition Second impression Ralph Curtis Books Sanibel Island Florida 400 pp ISBN 0 88359 042 5 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama NRDB a b c B Branch 1988 Field Guide to the Snakes and Other Reptiles of southern Africa Struik Cape Town BBC Earth Unplugged 2018 03 10 Rinkhals Snake Plays Dead Deadly 60 Earth Unplugged diakses tanggal 2019 02 16 Sanchez Andres et al 2017 Expanding the neutralization scope of the EchiTAb plus ICP antivenom to include venoms of elapids from Southern Africa Toxicon 125 59 64 doi 10 1016 j toxicon 2016 11 259 PMID 27890775 Bonnaterre 1789 Tableau encyclopedique et methodique des trois regnes de la nature Erpetologie Fleming 1822 The philosophy of zoology or a general view of the structure functions and classification of animals Edinburgh Constable vol 2 lihat teks Hemachatus haemachatus Bonnaterre 1790 Integrated Taxonomic Information System Hemachatus haemachatus di Reptarium cz Reptile Database Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Ringhals amp oldid 24774234