www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Ries Mulder di en wikipedia org Isinya masih belum akurat karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan Jika Anda menguasai bahasa aslinya harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat Lihat pula panduan penerjemahan artikel Marinus Ries Mulder IJsselstein 1 Januari 1909 IJsselstein 19 Desember 1973 adalah seorang pelukis Belanda Dia mengembangkan suatu gaya Kubisme Karena dia mengajar di Indonesia dia memiliki pengaruh besar atas seni lukis modern di Indonesia Ries Mulder Daftar isi 1 Periode Belanda sampai 1940 2 Periode Indonesia 1940 1946 3 Periode Belanda 1946 1948 4 Periode Indonesia 1948 1958 5 Periode Belanda 1959 1973 6 Sumber 7 ReferensiPeriode Belanda sampai 1940 suntingRies dibesarkan dalam keluarga dengan sepuluh anak Setelah tiga tahun di HBS dia belajar melukis di Utrecht Pada akhirnya ia memutuskan untuk menjadi seorang pelukis Ries magang ke pelukis Piet van Wijngaerdt Dia juga melakukan kontak dengan Otto van Rees pelukis Lambert Simon dan Charles Eyck Antara tahun 1933 dan 1939 ia membantu Charles Eyck dalam membuat beberapa lukisan dinding termasuk lukisan dinding di biara Genazzano dari para suster Augustinian di Utrecht dan di gereja gereja di Limburg termasuk Sint Hubertuskerk Genhout Ries juga berkontribusi pada penyerahan itu van Charles Eyck di Pameran Dunia di Paris pada tahun 1937 Dari tahun 1936 hingga 1939 ia berpartisipasi dalam berbagai pameran kelompok yang disebut Pemuda Utrecht juga dikenal sebagai Sekolah Utrecht Banyak dari pameran ini diselenggarakan oleh Art Love Society didirikan 1807 yang masih berlokasi di Nobelstraat 12 di Utrecht Selama ini Ries terutama melukis pemandangan dan benda mati Ia juga berpameran di Consthuys Sint Pieter Achter Sint Pieter 16 di Utrecht Pameran ini memiliki moto Seni tidak harus mahal dan tahun pertama harga sebuah karya seni maksimal 25 gulden harga dinaikkan menjadi 50 gulden pada tahun 1937 Karya Breitner Paul Citroen Wally Moes Otto van Rees dan banyak lainnya dipajang Pada pertengahan tiga puluhan ia berbagi studio di 55 Oude Gracht dengan Otto van Rees dan Gerrit Rietveld Studio ini terletak di atas kantor penerbit majalah Komunitas majalah bulanan untuk Rekonstruksi Katolik Dari majalah ini muncul divisi The New Community dimana Ries membuat beberapa ilustrasi Ia juga banyak membuat karya antara lain De Windroos 1940 buku tahunan untuk pemuda Katolik dan Zonnewijzer 1940 Almanak untuk keluarga Katolik nbsp Foto keluarga Mulder nbsp 1937 Kano di sungai Lek nbsp 1938 Lukisan dengan mimosa nbsp 1940 Menggambar di Wind RoseOtto van Rees sudah dipengaruhi oleh kubisme dan Charles Eyck mendorongnya untuk melanjutkan lukisan figuratifnya Periode Indonesia 1940 1946 suntingTahun 1940 Ries diajak seorang sahabat membuat kunjungan penelitian di Indonesia Kutipan dari wawancara di Utrechts Nieuwsblad Di satu sisi saya sangat ingin tahu tentang Hindia lanskap tropis dan orang orang di sana di sisi lain saya suka Belanda langitnya dan suasananya yang indah 7 Februari 1940 ia berangkat dengan kapal dari Trieste Itali Dia mengambil empat puluh lukisan benda mati interior dan lanskap Limburg di Belanda Lukisan lukisan ini sayangnya hilang selama pendudukan Indonesia oleh Jepang Ries Mulder sempat tinggal di Magelang dan Jakarta Di sini ia menerima banyak komisi potret dari keluarga kaya Cina Dia ingin kembali setelah satu tahun tetapi perang membuatnya tujuh tahun Selama lima tahun ia dipenjarakan di kamp interniran Jepang Tjilatjap Tjimahi Cimahi dan Pekanbaru di mana ia bekerja sebagai perawat barak atau di rumah sakit militer Di kamp Cimahi dia membuat banyak set panggung dari bahan sederhana Periode Belanda 1946 1948 suntingPada tahun 1946 Ries kembali ke Belanda dan berbagi studio dengan Otto van Rees di Utrecht Bersama Daan Wildschut ia kembali membantu Charles Eyck kali ini dengan pengecatan dinding dan langit langit Onze Lieve Vrouwekerk Helmond 1 Selama periode ini Ries mengembangkan gaya Kubismenya sendiri 2 nbsp 1950 Stilleven met fruitschaalPeriode Indonesia 1948 1958 suntingDi masa perang Ries di kamp tawanan Jepang sempat berkenalan dengan bertemu dan bersama sama mereka membuat rencana untuk memulai pelatihan guru seni di Bandung Akhirnya pada tahun 1947 Simon Admiraal mendapat izin dari Pemerintah Belanda untuk memulai Kursus Universitas Guru Seni di Bandung Pada tahun 1948 Ries diundang oleh Departemen Pendidikan Ia mengawali kariernya sebagai guru seni lukis dan apresiasi seni rupa di Bandung Pelatihan tersebut ditujukan bagi pelajar Indonesia yang selama ini hanya bisa pergi ke luar negeri untuk mengikuti pelatihan tersebut Pada tahun 1950 pelatihan guru seni berubah menjadi akademi seni rupa Akademi Seni Rupa Indonesia ASRI Pelatihan ini merupakan bagian dari Universitas Teknik Bandung saat ini Institut Teknologi Bandung Guru pendamping adalah Simon Admiraal menggambar Piet Pijpers kerajinan tangan dan Jack Zeylemaker menggambar dekoratif Metode pengajaran dikembangkan oleh Ries sendiri Selama sebelas tahun Ries tinggal di Indonesia ia terus mengerjakan gaya khasnya Sebelum perang ia terutama membuat lukisan figuratif dan impresionistik tetapi karyanya sekarang menjadi semakin abstrak dan pengaruh Otto van Rees dan Charles Eyck terlihat jelas Georges Braque dan Picasso juga menginspirasinya Subyek ditata menjadi bentuk geometris sudut dipisahkan satu sama lain oleh garis hitam tajam kaca patri Periode Bandung nya diwarnai dengan gaya modernis cole de Paris kemudian gaya Kubisme berubah menjadi susunan kanvas geometris abstrak yang ketat Gayanya sangat modern dibandingkan dengan kebanyakan pelukis Belanda lainnya di Indonesia nbsp 1950 Prahu di Bali nbsp 1953 Stasiun kereta api di Jawa nbsp 1958 Gereja di Bandung nbsp 1956 Ries di sanggarnya di BandungSecara alami murid muridnya terpengaruh oleh hal ini Sampai saat itu seniman Indonesia lebih banyak melukis secara kiasan ekspresionis atau impresionistis Ries Mulder baik sebagai pelukis dan dosen mulai memasukkan seni abstrak ke dalam pengajarannya di Institut Teknologi Bandung ITB pada 1950 an sehingga melahirkan generasi seniman baru seperti But Muchtar Mochtar Apin Ahmad Sadali dan Rita Widagdo Pengaruh Barat muncul dalam karya abstrak awal Indonesia 3 Beberapa murid Ries Mulder kemudian menjadi seniman terkenal A D Pirous 4 1932 Ahmad Sadali 1924 1987 But Muchtar 1930 1993 Mochtar Apin 1923 1995 Popo Iskandar 1927 2000 Srihadi Soedarsono 1931 Rita Widagdo 1939 Pengaruh Ries Mulder terhadap perkembangan seni rupa modern Indonesia sangat besar Melalui gaya dan caranya mengajar sejarah seni rupa dan apresiasi seni rupa para seniman muda Indonesia berkenalan dengan Barat Bagi dunia seni konservatif Bandung gaya ini sangat modern Elit Belanda dan Indonesia yang berorientasi internasional sangat menghargai karya ini Bandung sangat ingin mengikuti perkembangan internasional di bidang teknologi dan seni Pada tahun 1954 Ries Mulder mengadakan pameran tunggal di Kunstkring Bandungse Periode Belanda 1959 1973 suntingPada tahun 1958 Sukarno memutuskan semua hubungan dengan Belanda karena Belanda menolak menyerahkan Papua Nugini kepada Indonesia Belanda di Indonesia diberi pilihan mengambil kewarganegaraan Indonesia atau meninggalkan negara itu Ries Mulder memutuskan untuk kembali ke Belanda pada tahun 1959 yang membuat murid muridnya kecewa Dari tahun 1959 Ries Mulder tinggal bersama tiga saudara perempuannya di rumah di Achtersloot di IJsselstein Sulit baginya untuk kembali ke Belanda Dia melakukan banyak perjalanan ke Dordogne Spanyol dan Afrika Utara Karyanya kemudian terutama terdiri dari pemandangan kota dalam warna pastel lembut dibangun di bidang geometris dan dipisahkan satu sama lain oleh kontur hitam Ries Mulder meninggal pada tahun 1973 di IJsselstein Setelah kematiannya retrospeksi karyanya diadakan pada tahun 1994 di Museum Kota IJsselstein Pada tahun 2009 beberapa lukisannya dan beberapa detail pribadinya dipamerkan di pameran Beyond the Dutch Indonesia the Netherlands and the visual arts from 1900 to present di Centraal Museum di Utrecht 5 nbsp 1965 Ste Alvere nbsp 1967 Milagros nbsp 1971 Chardia I nbsp StadsgezichtSumber suntingHolt Claire Art in Indonesia 1967 Cornell University Press 66 19222 Moderne Indonesische Schilderkunst Helena Spanjaard 2003 ISBN 90 6825 303 4 Uitgeverij Uniepers Beyond the Dutch diverse auteurs 2009 ISBN 978 94 6022 056 2 KIT Publishers Otto van Rees diverse auteurs 2005 ISBN 90 400 8804 7 Uitgeverij Waanders Charles Eyck kunstenaar tussen vernieuwing en traditie diverse auteurs 1997ISBN 90 70356 88 0 Stichting Historische Reeks Maastricht Arsip Utrechts Nieuwsblad Arsip Keluarga Brugman Mulder http www heemkundekringgemert nl gemerts heem 53 gh 2011 01 kunstenaars en het echtpaar roelofsReferensi sunting Artis dan pasangan Roelof Bahasa Belanda Jan 2011 in The Commandery Gemert 1 The Journey of Indonesian Painting The Bentara Budaya Collection 2008 p 71 2 Abstract Artists Showcase Work at National Gallery Exhibition Keeping Movement Alive Dhania Saratika 30 Oktober 2017 Jakartra Globe 3 A D Pirous National Galeri Indonesia http galeri nasional or id en artist 387 ad pirous Beyond the Dutch Meta Knol R Raben Kitty Zijlmans KIT Publishers Amsterdam 2009 4 nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Ries Mulder Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Ries Mulder amp oldid 24117890