www.wikidata.id-id.nina.az
Haji Rachmatullah Ading Affandie 12 Oktober 1929 6 Februari 2008 adalah pengarang cerita pendek wartawan penulis lakon dan sutradara pementasan pembina olahraga sepak bola dan pemimipin grup kesenian 1 Rachmatullah Ading AffandieRachmatullah Ading Affandie popular dipanggil RafLahir2 Oktober 1929CiamisMeninggal6 Februari 2008BandungNama penaRAFPekerjaanKomentator Radio Republik Indonesia Jakarta dan Bandung untuk siaran sepak bola 1951 1954 Ketua Komisi Teknik Persib 1955 1964 Pegawai Perusahaan Perkebunan Negara IX 1963 1983 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat Fraksi Karya Pembangunan KebangsaanIndonesiaPendidikanHollandsch Inlandsche School Pesantren Miftahul Huda Ciamis Sekolah Pertanian di Tasikmalaya Sekolah Menengah Atas Bandung Fakultas Hukum Universitas Indonesia Jakarta GenreCerpen Novel DramaPenghargaanAnugerah hadiah sastra LBSS kumpulan carpon Dongeng Enteng ti Pasantren 1961 Anugerah hadiah sastra Yayasan Rancage Nu Kaul Lagu Kaleon 1990 Anugerah Yayasan Rancage Bidang Jasa mengembangkan Bahasa dan Sastra Sunda 1998 PasanganHajjah Ineu MartiniOrang tuaUdin Tampura Ratna PermanaPerjalanan suntingSetelah tamat Hollandsch Inlandsche School pada zaman Jepang masuk ke Pesantren Miftahul Huda Ciamis Pada masa revolusi masuk ke Sekolah Pertanian di Tasikmalaya lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas di Bandung sampai tamat Kemudian masuk ke Fakultas Hukum Universitas Indonesia Jakarta sampai sarjana muda Tahun 1951 1954 menjadi komentator Radio Rrepublik Indonesia Jakarta dan Bandung untuk siaran sepak bola Tahun 1955 1964 menjadi Ketua Komisi Teknik Persib Tahun 1963 diangkat sebagai pegawai Perusahaan Perkebunan Negara IX dan pensiun tahun 1983 RAF adalah sastrawan Sunda yang produktif RAF mengarang ratusan naskah sinetron operet novel dsb Karya RAF yang sangat terkenal diantaranya Nu Kaul Lagu Kaleon 1989 Tjarita Biasa 1960 Bentang Lapang kumpulan Carpon Dongeng Enteng ti Pasantren 1961 dan sebagainya Ada pula karya berupa naskah drama diantaranya Dakwaan dan Yaomal Qiyamah yang ditulis pada tahun 1950 an serta telah dipergelarkan puluhan kali Skenario film yang ditulis RAF di antaranya Si Kabayan Ratu Ular dan sebagainya Berbagai penghargaan pernah diterimanya Naskah serial Inohong di Bojong Rangkong yang ditulisnya tidak kurang dari 110 judul RAF juga menulis naskah Gending karesmen Ruhak Padjadjaran yang pernah dipentaskan di Teater Terbuka Taman Budaya Jawa Barat pada 17 Juli 2006 Pada 1961 RAF mendapat anugerah hadiah sastra LBSS untuk buku kumpulan carpon Dongeng Enteng ti Pasantren Tahun 1990 dianugerahi hadiah sastra paling bergengsi Yayasan Rancage untuk novelnya yang berjudul Nu Kaul Lagu Kaleon Berkaitan dengan banyaknya jasa yang dihasilkannya dalam mengembangkan Bahasa dan Sastra Sunda suami Hajjah Ineu Martini ini pada tahun 1998 dianugerahi lagi hadiah Rancage dalam bidang jasa Pada tahun 1951 1954 RAF juga pernah menjadi komentator sepak bola di RRI Jakarta dan Bandung RAF merupakan tokoh yang besar jasanya dalam mengembangkan pamor Persib Tahun 1954 1955 RAF menjadi Ketua komisi teknik di Persib Pemain Persib terkenal yang pernah menjadi asuhannya diantaranya Rukman Komar Rukma dan Parhim Pada tahun 1998 buku Biografi berjudul RAF Urang Banjarsari jadi Inohong di Bojongrangkong diterbitkan oleh Geger Sunten Demikian pula perjalanan RAF menunaikan ibadah haji dibukukan oleh Geger Sunten judulnya Akina Puri ka Tanah Suci Karya karya RAF baik yang berbahasa Sunda maupun Indonesia umumnya tidak lepas dari napas daerah Sunda yang islami Inohong di Bojong Rangkong yang merupakan sinetron komedi satir tetap memiliki pulasan islami serta seni Sunda Konsep seni yang Islami sejak lama sudah digunakan RAF Pada tahun 1963 RAF merintis kasidah modern yaitu Lingga Binangkit Sepuluh tahun kemudian Lingga Binangkit mengembangkan diri menjadi grup lainnya yaitu Patria Ciri lainnya yang melekat yang ditulis RAF yaitu satirnya yang pedas tetapi melalui penyampaian yang halus Malahan jauh sebelum zaman reformasi RAF yang mantan anggota DPRD Jabar dari Fraksi Karya Pembangunan dalam kritik kritiknya selalu membuat merah kuping pemerintah Menurut RAF Pangarang profesional kudu bisa nulis iraha wae Teu kudu ngadagoan mood mun rek nulis teh Teu beda jeung wartawan nulis teh lain lantaran keur daek tetapi hiji kawajiban harus bisa nulis kapan saja Tidak perlu menunggu mood jika akan menulis Tidak ada beda dengan wartawan menulis bukan lantaran jika lagi ingin tetapi merupakan satu kewajiban begitu papar RAF ketika ia masih hidup Sepanjang hidupnya banyak menghasilkan karya yang melekat di hati masyarakat Jasa jasanya sangat besar dalam pengembangan bahasa dan sastra Sunda Pun RAF juga banyak berjasa dalam prestasi yang diraih PERSIB Bandung Referensi sunting Tim Redaksi 2000 Ensiklopedi Sunda Alam Manusia dan Budaya Jakarta Pustaka Jaya dan Yayasan Kebudayaan Rancage Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Rachmatullah Ading Affandie amp oldid 17878167