www.wikidata.id-id.nina.az
Pertempuran Shiffin terjadi pada tahun 657 M 37 H antara Ali bin Abi Thalib yang merupakan Khalifah ke 4 dari Khulafaur Rasyidin melawan Muawiyah bin Abi Sufyan yang merupakan gubernur dari Suriah dan sepupu dari Khalifah ke 3 Utsman bin Affan 4 Pertempuran ini dinamai atas lokasinya yakni Shiffin yang berada di tepi Sungai Efrat Pertempuran berhenti setelah orang orang Suriah yang dihadapkan pada peluang kekalahan yang sangat besar meminta arbitrase Proses arbitrase berakhir secara tidak meyakinkan pada tahun 658 Masehi Pertempuran ini dianggap sebagai bagian dari Perang Saudara Islam Pertama Pertempuran Shiffinوقعة صفينBagian dari the Perang Saudara Islam IBerkas Buehe Tarikhnama Battle of Siffin cropped jpgTanggal26 28 Juli 657 M 8 10 Safar 37 H LokasiSiffin SuriahHasilTidak ada pihak yang menang Arbitrase 1 Pihak terlibatKekhalifahan RasyidinKekhalifahan UmayyahTokoh dan pemimpinAli bin Abi Thalib Hasan bin Ali Husain bin Ali Muhammad bin al Hanafiyah Malik al Asytar Qais bin Sa ad bin Ubadah Abdullah bin Abbas Ammar bin Yasir Uwais al Qarani Khuzaimah bin Tsabit Hasyim bin Utbah Muhammad bin Abu Bakar Ibrahim bin al Asytar Al Muhajir bin Khalid bin Walid Muawiyah bin Abu Sufyan Amr bin Ash Marwan bin al Hakam Abu al A war Habib bin Maslamah Busr bin Abi Artha ah Utbah bin Abi Sufyan Muslim bin Uqbah Al Hushain bin Numair As Sakuni Adh Dhahhak bin Qais Zufar bin al Harits al Kilabi Hassan bin Malik al Kalbi Ubaidillah bin Umar bin Khattab Abdurrahman bin Khalid bin Walid Rauh bin Zinba Kekuatan80 000 orang 2 120 000 orang 2 Korban25 000 3 40 000 3 Daftar isi 1 Lokasi 2 Latar belakang 3 Jalannya perang 3 1 Terbunuhnya Ammar bin Yasir 3 2 Meninggikan Mushaf 4 Arbitrasi 4 1 Perwakilan dari dua pihak yang menyaksikan arbitrasi 5 Referensi 6 Pranala luarLokasi SuntingMedan perang berada di Siffin sebuah reruntuhan desa era Bizantium yang terletak beberapa ratus meter dari tepi kanan Sungai Efrat di sekitar Raqqah di daerah Suriah saat ini Desa ini berada dekat dengan desa modern Abu Hureyra di Kegubernuran Raqqah 5 Latar belakang SuntingSetelah terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affan Ali bin Abi Thalib pun diangkat sebagai penerusnya Akan tetapi penerimaan dari seluruh umat muslim sungguhlah sulit untuk didapat Meski Ali akhirnya berhasil memperoleh gelar khalifah yang telah dia damba dambakan semenjak awal kematian Muhammad 6 namun dirinya merasa agak kurang senang sebab sebagian dari yang mengangkatannya adalah orang orang yang membunuh Utsman 7 Muawiyah Gubernur dari Suriah yang merupakan kerabat dari khalifah yang terbunuh sangat menginginkan pembunuh dari sang Khalifah diadili di muka hukum Seperti yang diterangkan oleh tabiin terkenal Abu Muslim Al Khaulani Dia datang bersama teman temannya menanyai Muawiyah dan berkata mereka padanya Kamu menentang Ali dalam masalah khilafah atau kamu seperti dia Muawiyah menjawab Tidak Aku tahu benar bahwa dia lebih baik dariku tetapi kalian kan tahu Utsman terbunuh dengan keji sedang saya anak pamannya dan juga keluarganya yang menuntut qisas kepada orang yang terlibat dalam pembunuhan itu Maka kalian temuilah Ali dan katakan Agar segera menyerahi para pembunuh Utsman Maka mereka mendatangi Ali dan menyampaikan hal itu kepadanya dan Ali menjawab Ia harus masuk baiat dan kemudian mereka tuntut hal ini kepadaku 8 Muawiyah berpendapat Ali bin Abi Talib tidak berniat untuk melakukan hal ini sehingga Muawiyah memberontak terhadap Ali bin Abi Talib dan membuat Ali bin Abi Talib berniat memadamkan pemberontakan Muawiyah Tapi walau demikian yang benar menurut ulama adalah Ali hendak melihat kasus ini dari perspektif mashlahah keuntungan dan mafsadah kerusakan Sehingga dia berpendapat perlu menahan dulu kasus ini Agar supaya umat Islam bersatu dulu baru melakukan qisas Apalagi pembunuhnya hanya 2 3 orang saja dan salah satunya seorang budak yang diketahui dari Mesir 9 Diketahui di belakang pembunuh pembunuh yang sedikit itu kalau sampai qisas ditegakkan pada hari itu jua maka kabilah kabilah pembela pembunuh itu akan segera melakukan kehancuran yang lebih besar Al Juaniy Imam al Haramain berpendapat bahwa Muawiyah memang memerangi Ali bin Abi Thalib tetapi tidak mengingkari kepemimpinannya dan tidak bermaksud merebutnya untuk dirinya sendiri Akan tetapi dia hanya menuntut agar terlaksananya qisas bagi para pembunuh Utsman dengan asumsi dia benar tetapi dia salah dalam hal ini 10 Hasil dari keadaan ini adalah pertempuran di Shiffin antara kedua belah pihak Jalannya perang SuntingPeperangan ini berlangsung imbang sehingga kemudian kedua belah pihak setuju untuk berunding dengan ditengahi seorang juru runding Pertempuran dan perundingan membuat posisi Ali bin Abi Thalib melemah tetapi tidak membuat ketegangan yang melanda kekhalifahan mereda Oleh penganut aliran Syiah Ali bin Abi Talib dianggap sebagai Imam pertama Oleh penganut aliran Sunni Ali bin Abi Thalib adalah khulafaur rasyidin yang ke empat dan Muawiyah adalah khalifah pertama dari Dinasti Umayyah Kejadian kejadian disekitar pertempuran Shiffin sangatlah kontroversial untuk Sunni dan Syiah dan menjadi salah satu penyebab perpecahan di antara keduanya Awalnya Setelah pasukan Syam dan Kufah sampai di wilayah Shiffin kedua pihak mengambil posisi masing masing Utusan keduanya sibuk melakukan perundingan dengan mengharap pertempuran bisa terhindar Diriwayat yang lain juga disebutkan bahwa Abu Darda dan Abu Umamah mendatangi Muawiyah dengan isi percakapan yang hampir sama dengan riwayat sebelumnya Setelah itu keduanya kembali kepada Ali bin Abi Thalib dan dia mengatakan Mereka adalah orang orang yang kalian maksudkan Maka keluarlah banyak orang dan mengatakan Kami semua yang telah membunuh Utsman siapa yang berkehendak maka silahkan dia melemparkan kami Dinukil juga bagaimana sikap para pendukung Muawiyah mengapa mereka tidak membaiat Ali Kami jika membaiat Ali maka pasukannya akan mendzalimi kami sebagaimana mereka mendzalimi Utsman sedangkan Ali tidak mampu melakukan pembelaan terhadap kami 11 Dari periwayatan di atas semakin jelas bahwa memang kedua belah pihak baik Ali dan Muawiyah tidak berselisih mengenai jabatan kekhalifahan dan keduanya memang tidak bermaksud menyerang satu sama lain Berbagai upaya menghentikan peperangan dilakukan kedua belah pihak Para utusan terus melakukan perundingan dan pasukan kedua belah pihak sama sama menahan diri untuk melakukan serangan hingga berakhirnya bulan bulan haram pada tahun itu 37 H Pasukan Kufah menyeru kepada pasukan Syam Amirul Mukminin telah menyeru kepada kalian aku telah memberi tenggang waktu untuk kalian agar kembali kepada al haq dan saya telah menegakkan atas kalian hujjah akan tetapi kalian tidak menjawab Pasukan Syam menyambut seruan itu dengan mempersiapkan diri di shafnya masing masing Pada hari Rabu tanggal 7 pada bulan Safar pertempuran berlangsung pada hari Rabu Kamis Jumat serta malam Sabtu Disebutkan bahwa kedua pihak bersepakat bahwa mereka yang terluka harus dibiarkan begitu pula mereka yang melarikan diri tidak boleh dikejar mereka yang meletakkan senjata akan aman tidak boleh mengambil benda milik mereka yang meninggal serta mereka mendoakan dan menshalati jenazah yang berada di antara kedua belah pihak 12 Mayoritas sahabat tidak ikut serta dalam pertempuran ini Pada saat itu jumlah mereka sekitar 10 ribu akan tetapi yang ikut serta tidak lebih dari 30 sahabat saja 13 Riwayat mengenai jumlah pasukan yang terbunuh di kedua belah pihak berbeda satu sama lain akan tetapi Ibnu Katsir menyebutkan bahwa pasukan Kufah berjumlah 120 ribu orang terbunuh 40 ribu sedangkan pasukan Syam berjumlah 60 ribu dan yang terbunuh dari mereka 20 ribu orang 14 namun menurut Joesoef Sou yb pasukan Ali bin Abi Thalib berjumlah 95 000 Prajurit dan yang terbunuh 35 000 sedangkan dari Pasukan Syam berjumlah 85 000 dan yang terbunuh berjumlah 45 000 Prajurit 15 Terbunuhnya Ammar bin Yasir Sunting Peristiwa terbunuhnya sahabat Ammar bin Yasir dalam pertempuran Shiffin memberi pengaruh amat besar bagi kedua belah pihak dimana sebelumnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah berkata kepada Ammar bahwa ia tidak meninggal kecuali terbunuh di antara dua kelompok orang orang mukmin 16 Sedangkan Amr bin al Ash sahabat yang bergabung dalam barisan Muawiyah pernah mendengar bahwa Rasulullah bersabda mengenai Ammar bin Yasir sebagaimana termaktub dalam Sesungguhnya orang yang membunuh dan mengambil hartanya sebagai ghanimah akan masuk neraka Lalu ada yang mengatakan kepadanya Sesungguhnya engkau yang memeranginya Amr bin al Ash menjawab Sesungguhnya yang disabdakan adalah pembunuh dan perampas hartanya 17 Hadits di atas menunjukkan bahwa memang kedua belah pihak mengetahui keutamaan masing masing dan tidak ada kesengajaan untuk berniat saling membunuh Meninggikan Mushaf Sunting Bisa dikatakan bahwa peristiwa penting dalam perang Shiffin adalah pangangkatan tinggi tinggi mushaf Al Qur an hingga pertempuran itu berakhir Disebutkan dalam beberapa periwayatan bahwa ketika pertempuran berlangsung amat sengit banyak sahabat yang menyeru dengan mengangkat Al Quran tinggi tinggi Jika kita tidak berhenti bertempur maka Arab akan sirna dan hilanglah kehormatan Muawiyah yang juga mendengar khutbah itu membenarkan Benar demi Rabb Ka bah jika kita masih berperang esok maka Romawi akan mengincar para wanita dan keturunan kita Sedangkan Persia akan mengincar para wanita dan keturunan Iraq Ikatlah mushaf mushaf di ujung tombak kalian Maka saat itu pasukan Syam menyeru Wahai pasukan Iraq di antara kami dan kalian adalah Kitabullah Muawiyah memerintahkan seorang utusan untuk menghadap kepada Khalifah Ali bin Abi Thalib Iya di antara kami dan kalian adalah Kitabullah dan kami telah mendahulukan hal itu Jawab dia Diriwayatkan bahwa kaum Khawarij mendatangi Ali bin Abi Thalib dengan pedang di atas pundak mereka Wahai Amirul Mukminin tidakkah sebaiknya kita menyongsong mereka hingga Allah memberi keputusan antara kita dan mereka Usulan ini ditentang keras oleh sahabat Sahl bin Hunaif Al Anshari Tuduhlah diri kalian Kami telah bersama Rasulullah saat peristiwa Hudaibiyah Kalau seandainya kami berpendapat akan berperang maka kami perangi tapi kenyataannya mereka tidak berperang 18 Sahl juga menjelaskan bahwa setelah perjanjian damai dengan kaum musyrikin itu turunlah surat Al Fath kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Ali bin Abi Thalib pun menyambut pendapat Sahl Wahai manusia ini adalah fath hari pembebasan Seru Ali bin Abi Thalib akhirnya pertempuran itu pun berakhir Arbitrasi SuntingPerwakilan dari dua pihak yang menyaksikan arbitrasi Sunting Pertemuan ini disaksikan oleh sepuluh orang dari masing masing pihak Dari pihak Ali bin Abi Thalib pertemuan tersebut disaksikan oleh Abdullah bin Abbas Al Asy ats bin Qais al Kindi Sa id bin Qais al Hamdani Hujr bin Adi al Kindi dan Uqbah bin Ziyad al Hadhrami Sementara dari perwakilan Muawiyah bin Abu Sufyan pertemuan tersebut disaksikan oleh Abu al A war as Sulami Habib bin Maslamah al Fihri Abdurrahman bin Khalid al Makhzumi Yazid bin al Hurr al Absi dan Hamzah bin Malik al Hamdani 19 Referensi Sunting Britannica 2016 a b Ibn Yaqubi Ahmad 872 Tarikh Al Yaqubi Armenia Ahmad Ibn Yaqubi hlm 188 ISBN 9786136166070 a b Muir William 1891 The Caliphate its Rise and Fall London William Muir hlm 261 Rogerson 2006 hlm 310 Aslan 2011 hlm 136 Bowering et al 2013 hlm 31 Lecker 2021 al Tabari Muhammad ibn Jarir The History of al Tabari vol 16 hlm 51 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Riwayat Hakim dalam Mustadrak Ibnu Hajar Al Asqalani Fath al Bari 13 92 sanadnya shahih Ibnu Asakir Tarikh Dimasyq Imam al Haramain Al Juani Lam al Adillah fi Aqa idi Ahlissunnah halaman 115 Minhaj as Sunnah 4 384 Al Aqdu Al Farid 4 3140 Minhaj as Sunnah 6 237 Al Bidayah wan Nihayah 7 288 Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin Karangan Joesoef Sou yb Al Bukhari Tarikh As Saghir 1 104 Al Majma Az Zawaid 7 244 Ibnu Abi Syaibah Al Mushannaf 8 336 Ath Thabari Muhammad bin Jarir Tarikh al Umam wa al Muluk Tarikh ath Thabari hlm 861Pranala luar Sunting Inggris i cias com Inggris IslamiCity com Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Pertempuran Shiffin amp oldid 24050790