www.wikidata.id-id.nina.az
Pemberontakan Shimabara 島原の乱 code ja is deprecated Shimabara no ran adalah pemberontakan bersenjata pada awal zaman Edo yang melibatkan kaum petani orang Kristen dan ronin di wilayah Semenanjung Shimabara Provinsi Hizen Jepang Pemberontakan berlangsung dari tahun 1637 hingga awal 1638 dan merupakan pemberontakan besar pertama sejak penyatuan Jepang di bawah kekuasaan Keshogunan Tokugawa 2 Pemberontakan ShimabaraBagian dari awal zaman EdoPemberontakan ShimabaraTanggalAkhir 1637 awal 1638LokasiMinamishimabara JepangHasilKemenangan Keshogunan Tokugawa agama Kristen di Jepang menjadi gerakan bawah tanahPihak terlibatKeshogunan TokugawaPemberontak lokal penganut Kristiani dan lainnya Tokoh dan pemimpinItakura Shigemasa Matsudaira Nobutsuna dan komandan tentara klan setempatAmakusa Shirō Kekuatanlebih dari 125 000antara 27 000 hingga 37 000 1 Korban1900 tewas 11 000 lukalebih dari 27 000 tewasDalam rangka membangun istana baru milik klan Matsukura di Shimabara pemerintah setempat menaikkan pajak secara berlebihan yang memicu kemarahan dari petani lokal dan para ronin Ketidakpuasan terhadap pemerintah juga diperburuk dengan adanya penindasan terhadap orang Kristen setempat yang berakhir dengan pecahnya pemberontakan bersenjata pada tahun 1637 Keshogunan Tokugawa mengirimkan lebih dari 125 000 prajurit untuk mengepung para pemberontak yang bertahan di Istana Hara Setelah pemberontakan dipadamkan pemimpin pemberontak bernama Amakusa Shiro dipancung dan Kekristenan semakin dilarang Kebijakan negara tertutup semakin diperketat dan pemburuan sewenang wenang terhadap orang Kristen terus berlanjut hingga tahun 1850 an Daftar isi 1 Latar belakang 2 Pemberontakan 2 1 Awal pemberontakan 2 2 Pengepungan Kastil Hara 2 3 Akhir pemberontakan 2 4 Pihak pihak yang bertempur di Shimabara 3 Pascapemberontakan 4 Budaya populer 5 Catatan kaki 6 Referensi 7 Bacaan selanjutnya 8 Pranala luarLatar belakang SuntingShimabara pada zaman Sengoku adalah wilayah kekuasaan klan Arima yang penganut Kristen sehingga sebagian besar penduduk telah menerima agama baru yang disebarkan oleh kaum misionaris Spanyol Klan Arima kehilangan wilayah kekuasaannya pada tahun 1614 dan wilayah bekas milik klan Arima diberikan kepada Matsukura Shigemasa 3 Shigemasa awalnya bersikap lunak pada orang orang Kristen di Shimabara namun belakangan mulai menindas mereka untuk meyakinkan kesetiaannya pada shogun Pada pertengahan tahun 1630 an petani di Semenanjung Shimabara dan Kepulauan Amakusa memberontak melawan para tuan tanah mereka Pemberontakan ini terutama terjadi di wilayah yang dikuasai Matsukura Katsuie di Domain Shimabara dan Terazawa Katataka di Domain Karatsu 4 Walaupun sering disebut sebagai pemberontakan berlatar belakang agama Pemberontakan Shimabara juga disebabkan ketidakpuasan terhadap beban pajak yang berlebihan dan penderitaan akibat paceklik Tidak hanya di kalangan petani ketidakpuasan juga dirasakan kalangan nelayan perajin dan pedagang Setelah pemberontakan meluas para ronin yang dulunya mengabdi untuk klan Amakusa klan Shiki klan Arima dan kan Konishi juga ikut memberontak 5 Untuk mencari muka pada shogun Shigemasa ikut serta dalam berbagai proyek konstruksi termasuk pembangunan dan perluasan Istana Edo dan membangun istana baru di Shimabara 6 Pembiayaan proyek proyek berasal dari pajak yang harus dibayar oleh penduduk di wilayah kekuasaannya Penduduk semakin marah setelah Shigemasa melakukan persekusi terhadap penganut Kristen di Shimabara 7 Penindasan agama Kristen yang dilakukan Shigemasa bahkan membuat terkejut orang Belanda yang diizinkan berdagang di pos perdagangan Nagasaki Shigemasa juga mengajukan proposal ambisius berupa penyerbuan ke Pulau Luzon Filipina Pada waktu itu Spanyol menjadikan Luzon sebagai basis untuk menyebarkan agama Kristen ke Jepang Setelah proposal itu mendapat persetujuan Shigemasa segera melakukan persiapan dengan meminjam modal dari para pedagang di Sakai Hirato dan Nagasaki untuk membiayai perang Shogun Tokugawa Iemitsu akhirnya membatalkan rencana penyerangan Luzon dengan alasan belum siap dan situasi dalam negeri yang belum sepenuhnya stabil Shigemasa meninggal tahun 1630 dan digantikan oleh putranya Matsukura Katsuie yang mewarisi kebijakan dan utang ayahnya Pajak dinaikkan secara drastis dan tindakan Katsuie terhadap mereka yang tidak mampu membayar pajak bahkan lebih kejam daripada ayahnya Banyak petani miskin yang tewas karena siksaan akibat tidak bisa membayar pajak Penindasan terhadap orang Kristen pun semakin menjadi jadi Penduduk di Kepulauan Amakusa yang dulunya merupakan wilayah kekuasaan Konishi Yukinaga juga mengalami nasib serupa ditindas oleh klan Terazawa Dalam kondisi tertekan tersebar desas desus di kalangan rakyat yang mengatakan bahwa akan muncul seorang Juru Selamat yang membebaskan mereka dari penderitaan Pemberontakan SuntingAwal pemberontakan Sunting Para ronin bekas pengikut daimyo bersama para petani mengadakan pertemuan rahasia untuk merencanakan pemberontakan Pada musim gugur 1637 1 16 orang petani ditangkap dan dijatuhi hukuman mati karena berdoa pada Tuhan Yesus Kejadian tersebut membangkitkan kemarahan rakyat Mereka menyerang dan membunuh petugas pajak Hayashi Hyōzaemon Pada waktu yang bersamaan pemberontakan juga terjadi di Kepulauan Amakusa Pemberontak menyerang kantor kantor pemerintah dan kuil Buddha Mereka juga membunuhi para pejabat biksu dan biksuni Potongan kepala korban diarak menuju Kastil Shimabara milik Matsukura Katsuie Para pemberontak mengangkat Amakusa Shiro putra Masuda Jinbei mantan pengikut daimyo Konishi Yukinaga yang masih berusia remaja sebagai pemimpin mereka 8 nbsp Patung Jizō yang dirusak oleh pemberontak KristenDi Karatsu rakyat ikut mengangkat senjata dan mengepung dua kastil milik klan Terazawa yaitu Kastil Hondo dan Kastil Tomioka Ketika kedua kastil tersebut sudah dalam kondisi kritis pasukan pemerintah yang didatangkan dari wilayah lain di Pulau Kyushu tiba dan berhasil memaksa pemberontak untuk mundur Pengepungan yang dipimpin Amakusa Shiro terhadap Kastil Shimabara juga berhasil dipatahkan Pemberontak mundur dan memusatkan kekuatan mereka di Kastil Hara yang sudah dibongkar Kastil Hara adalah kastil milik klan Arima sebelum mereka dipindahkan ke Domain Nobeoka 9 Hingga 3 Desember 1637 jumlah pemberontak yang berkumpul di Kastil Hara sudah mencapai 35 000 orang mereka meliputi para ronin petani pemberontak serta rakyat sipil termasuk wanita anak anak dan orang tua Mereka membangun pagar pagar pertahanan dari kayu yang dibongkar dari kapal kapal mereka Persenjataan amunisi dan persediaan makanan pun cukup memadai Mereka mendapat sebagian besar perbekalan dari hasil menjarah gudang gudang milik klan Matsukura 10 Pengepungan Kastil Hara Sunting nbsp Peta pengepungan Kastil Hara nbsp Kapal Belanda yang ikut mengepung Kastil Hara Pada 27 Desember 1637 para pemberontak mengalahkan gubernur Nagasaki Terazawa Katataka Dari 3000 pasukan yang dibawa Katataka hanya tersisa sejumlah 200 orang termasuk dirinya Ia mundur dan meminta bantuan pada pemerintah pusat untuk menumpas pemberontak Pada 3 Januari 1638 pasukan pemerintah di bawah pimpinan Itakura Shigemasa dengan kekuatan lebih dari 30 000 prajurit tiba di Shimabara dan berhasil mengalahkan para pemberontak dalam sebuah pertempuran Pasukan pemerintah terus mengejar dan mengepung mereka di jantung kekuatan mereka Kastil Hara Pertahanan kastil itu terbukti sangat sulit ditembus serangan pertama menjatuhkan banyak korban di pihak pemerintah termasuk Shigemasa sendiri Pasukan keshogunan asal domain domain setempat di bawah pimpinan Itakura Shigemasa mulai melakukan pengepungan terhadap Istana Hara Ahli pedang Miyamoto Musashi dikabarkan ikut sebagai penasihat Hosokawa Tadatoshi 11 Matsuidara Nobutsuna pengganti Shigemasa meminta bantuan dari orang Belanda yang mulanya memberikan mereka mesiu namun kemudian juga memberikan meriam 12 Nicolas Koekebakker kepala pos perdagangan Belanda di Hirado memberi bantuan berupa mesiu dan meriam Ketika tentara keshogunan meminta bantuan berupa kapal Koekebakker juga menyanggupinya Ia bahkan memimpin sendiri kapal de Ryp ke lepas pantai dekat Kastil Hara 12 Kastil itu dibombardir dari darat dan laut termasuk 20 meriam kapal de Ryp 13 Dalam pengepungan selama 15 hari meriam meriam tersebut menembakkan sekitar 426 peluru namun tidak terlalu memberikan hasil berarti Dua orang Belanda yang bertugas sebagai pengintai bahkan tertembak oleh para pemberontak 14 Kapal Belanda akhirnya ditarik mundur atas permintaan keshogunan Para pemberontak bahkan sempat mengirimkan pesan yang mengolok olok tentara keshogunan nbsp Reruntuhan Kastil Hara dilihat dari laut Apa tidak ada prajurit prajurit berani lainnya yang mau bertempur dengan kita dan apakah mereka tidak malu meminta bantuan orang asing untuk melawan kita kita ini yang jumlahnya hanya sedikit 15 Akhir pemberontakan Sunting Itakura Shigemasa terbunuh dalam pertempuran merebut kastil Keshogunan mendatangkan lebih pasukan tambahan di bawah pimpinan Matsudaira Nobutsuna yang naik pangkat menggantikan Itakura 16 Walaupun demikian pemberontak di Kastil Hara tetap bertahan di dalam kastil selama berbulan bulan Pasukan keshogunan yang mengepung mereka bahkan menderita korban besar Kedua belah pihak mendapat kesulitan bertempur di tengah cuaca musim dingin Pada 3 Februari 1638 serangan mendadak dari pihak pemberontak berhasil menewaskan 2 000 prajurit dari Domain Hizen Namun akibat kemenangan kecil ini pemberontak mulai kehabisan makanan amunisi dan perbekalan lainnya Pada April 1638 lebih dari 27 000 pemberontak harus menghadapi sekitar 125 000 prajurit keshogunan 17 Para pemberontak yang sudah putus asa melakukan serangan habis habisan pada tanggal 4 April sehingga pasukan keshogunan harus mundur Para pemberontak yang tertangkap dan pengkhianat dari pihak pemberontak yang diberitakan bernama Yamada Uemonsaku mengaku para pemberontak di kastil sudah kehabisan makanan dan mesiu Pada 12 April 1638 pasukan di bawah komando Kuroda Tadayuki dari klan Kuroda dari Domain Hizen melakukan serbuan untuk merebut pertahanan luar pemberontak 14 Pemberontak tetap bertahan di dalam kastil dan menyebabkan korban besar di pihak penyerbu hingga harus ditarik mundur pada tanggal 15 April Pihak pihak yang bertempur di Shimabara Sunting Pemberontakan Shimabara adalah operasi militer skala besar pertama setelah Pengepungan Osaka 1614 1615 Pihak keshogunan harus menggalang kekuatan pasukan gabungan dari pasukan milik beberapa domain sekaligus Panglima pasukan gabungan Itakura Shigemasa secara langsung membawahi 800 prajurit Ketika ditunjuk sebagai penggantinya Matsudaira Nobutsuna membawahi 1 500 prajurit Wakil panglima Toda Ujikane membawa 2 500 prajurit Di antara pasukan keshogunan juga terdapat 2 500 samurai dari Domain Shimabara Sebagian besar tentara keshogunan berasal dari kekuatan militer domain domain yang bertetangga dengan Domain Shimabara Pasukan terbesar berasal dari Domain Saga yang mengirimkan lebih dari 35 000 prajurit di bawah komando Nabeshima Katsushige Domain Kumamoto dan Domain Fukuoka merupakan pengirim pasukan terbesar nomor dua masing masing 23 500 prajurit di bawah pimpinan Hosokawa Tadatoshi dan 18 000 prajurit di bawah pimpinan Kuroda Tadayuki Dari Domain Kurume didatangkan 8 300 prajurit di bawah pimpinan Arima Toyouji Dari Domain Yanagawa didatangan 5 500 prajurit di bawah pimpinan Tachibana Muneshige Terazawa Katataka membawa 7 570 prajurit dari Domain Karatsu sementara Arima Naozumi membawa 3 300 prajurit dari Domain Nobeoka Ogasawara Tadazane dan pengikut paling seniornya Takada Matabei dari dari Domain Kokura mengerahkan 6 000 prajurit Dari Domain Nakatsu Ogasawara Nagatsugu mengerahkan 2 500 prajurit dari Bungo Takada sejumlah 1 500 prajurit di bawah pimpinan Matsudaira Shigenao dan dari Domain Kagoshima pengikut senior klan Shimazu Yamada Arinaga mengerahkan 1 000 prajurit Satu satunya pasukan dari luar Kyushu selain pasukan di bawah komando langsung panglima adalah pasukan dari Domain Fukuyama yang berjumlah 5 600 prajurit di bawah pimpinan Mizuno Katsunari 18 Katsutoshi dan Katsusada Ada pula sejumlah kecil pasukan dari berbagai daerah lain dan jumlahnya sekitar 800 prajurit Pasukan keshogunan secara total beranggotakan lebih dari 125 800 prajurit Di lain pihak kekuatan pasukan pemberontak tidak diketahui secara jelas Petempur di pihak pemberontak diperkirakan berjumlah di atas 14 000 orang sementara warga sipil yang berlindung di dalam kastil selama pengepungan diperkirakan di atas 13 000 orang Total kekuatan pemberontak diperkirakan antara 27 ribu hingga 37 ribu jauh lebih sedikit dibandingkan kekuatan militer yang dikerahkan keshogunan 19 Pascapemberontakan Sunting nbsp Reruntuhan Kastil HaraSetelah pemberontakan ditumpas pemerintah keshogunan melakukan pembalasan dengan melakukan pemancungan massal 37 000 orang pemberontak dan simpatisannya Potongan kepala Amakusa Shirō dibawa ke Nagasaki dan dipertontonkan di muka umum Kastil Hara dibakar habis bersama mayat para pemberontak yang berada di dalamnya 18 Keshogunan mencurigai pihak pihak penyebar agama Katolik dari Barat terlibat dalam pemberontakan dan pedagang Portugis diusir dari Jepang Kebijakan negara tertutup diperkeras pada tahun 1639 20 Pelarangan agama Kristen dijalankan dengan tegas Penganut Kristen dianiaya dan diburu Mereka yang selamat hanya bisa mempraktikkan keyakinannya secara sembunyi sembunyi sebagai Kakure Kurishitan 21 Sebagai ucapan terima kasih kepada klan klan yang telah membantu mengirimkan pasukan pemerintah keshogunan membebaskan mereka dari sumbangan biaya pembangunan yang sebelumnya dipungut dari pemerintah di daerah 22 Matsukura Katsuie dipersalahkan karena tindakannya yang sewenang wenang sehingga memicu pemberontakan itu Ia diminta melakukan seppuku dan wilayahnya dialihkan pada Koriki Tadafusa 14 Klan Terazawa luput dari hukuman dan tetap berkuasa namun berakhir belasan tahun kemudian karena Katataka tidak memiliki pewaris 23 Seusai pemberontakan kerusakan besar terjadi di Shimabara dan penduduk di kota kota berkurang secara drastis Pemerintah memindahkan penduduk dari daerah lain di Jepang untuk dipekerjakan sebagai petani penggarap sawah dan ladang yang telantar Semua penduduk diwajibkan mendaftarkan diri di kuil kuil setempat dan para biksu diharuskan memastikan agama mereka 24 Setelah terjadinya Pemberontakan Shimabara agama Buddha disebarluaskan secara gencar Hingga kini beberapa tradisi unik tetap bertahan di daerah ini Kota kota di Semenanjung Shimabara juga memiliki penduduk yang berbicara dalam berbagai dialek yang dibawa para leluhur mereka yang didatangkan dari daerah daerah lain di Jepang Selain pemberontakan petani yang sekali kali berlangsung dalam skala kecil Pemberontakan Shimabara adalah konflik bersenjata skala besar yang terakhir di Jepang hingga tahun 1860 an 25 Budaya populer SuntingAdegan pembukaan dalam film Samurai Resurrection 魔界転生 Makai Tenshō 2003 memperlihatkan saat saat terakhir kejatuhan Kastil Hara dan pasukan pemerintah membantai orang orang di dalam kastil Catatan kaki Sunting a b Morton Japan hal 260 Borton Japan s Modern Century hal 18 Murray hal 258 Murray Japan hal 258 259 Ibid Naramoto Nihon no Kassen hal 394 Naramoto hal 394 Naramoto hal 395 Nihon no Meijōshu hal 168 169 Naramoto hal 397 Perrin Giving Up the Gun hal 65 Harris Introduction to A Book of Five Rings hal 18 a b Murray hal 262 Murray hal 262 264 a b c Murray hal 264 Hendrik Doeff Recollections of Japan hal 26 Harbottle hal 13 Naramoto hal 399 a b Naramoto hal 401 Morton hal 260 Mason A History of Japan hal 204 205 Morton Japan Its History and Culture hal 122 Bolitho Treasures among Men hal 105 Karatsu domain on Edo 300 HTML Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 04 01 Diakses tanggal 2008 10 05 Bellah hal 51 Bolitho hal 228 Referensi Sunting Inggris Bellah Robert N 1957 Tokugawa Religion New York The Free Press Inggris Bolitho Harold 1974 Treasures Among Men the Fudai Daimyo in Tokugawa Japan New Haven Yale University Press ISBN 0 300 01655 7 Inggris Borton Hugh 1955 Japan s Modern Century New York The Ronald Press Company Inggris DeBary William T et al 2001 Sources of Japanese Tradition From Earliest Times to 1600 New York Columbia University Press Inggris Doeff Hendrik 2003 Recollections of Japan Translated and Annotated by Annick M Doeff Victoria B C Trafford Inggris Harbottle Thomas Benfield 1904 Dictionary of Battles from the Earliest Date to the Present Time London Swan Sonnenschein amp Co Ltd Inggris Harris Victor 1974 Introduction to A Book of Five Rings New York The Overlook Press Inggris Mason R H P 1997 A History of Japan North Clarendon Tuttle Publishing Inggris Morton William S 2005 Japan Its History and Culture New York McGraw Hill Professional Inggris Murray David 1905 Japan New York G P Putnam s Sons Inggris Perrin Noel 1979 Giving Up the Gun Japan s Reversion to the Sword 1543 1879 Boston David R Godine Publisher Jepang Karatsu domain on Edo 300 HTML Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 04 01 Diakses tanggal 2008 10 05 Naramoto Tatsuya 1994 Nihon no kassen monoshiri jiten Tokyo Shufu to Seikatsusha 2001 Nihon meijōshu Tokyo Gakken Bacaan selanjutnya SuntingMorris Ivan 1975 The nobility of failure tragic heroes in the history of Japan New York Holt Rinehart and Winston Sukeno Kentarō 1967 Shimabara no Ran Tokyo Azuma Shuppan Toda Toshio 1988 Amakusa Shimabara no ran Hosokawa han shiryō ni yoru Tokyo Shin Jinbutsu Ōraisha Pranala luar Sunting Jepang Museum Peringatan Amakusa Shiro Diarsipkan 2009 08 18 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Pemberontakan Shimabara amp oldid 23600608