www.wikidata.id-id.nina.az
Pembangkit Listrik Tenaga Air Batang Toru disingkat PLTA Batang Toru adalah proyek pembangkit listrik yang sedang dibangun yang berlokasi di sungai Batang Toru di Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara di Indonesia Pembangkit listrik dijadwalkan akan beroperasi pada tahun 2022 dan dirancang untuk kapasitas 4x127 5 MW Pembangkit listrik tenaga air Batang Toru dikembangkan oleh PT North Sumatra Hydro Energy PT NSHE sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 2008 Tahap pra konstruksi dari pembangkit listrik telah dimulai setelah kontrak Perjanjian Pembelian Daya PPA dengan Perusahaan Listrik Negara PLN ditandatangani pada 21 Desember 2015 Pembangkit Listrik Tenaga Air Batang ToruNegaraIndonesiaLokasiSipirok Marancar Batang Toru Batang ToruKoordinat1 34 49 4 N 99 10 07 8 E 1 580389 N 99 168833 E 1 580389 99 168833 Koordinat 1 34 49 4 N 99 10 07 8 E 1 580389 N 99 168833 E 1 580389 99 168833KegunaanPenyimpanan air dan penghasilan listrikStatusSedang dibangunMulai dibangun21 Desember 2015PemilikPT North Sumatera Hydro Energy PLTA Batang Toru Setara dengan Menanam 12 3 Juta PohonPLTA Batang Toru dimaksudkan untuk berkontribusi 15 dari kebutuhan listrik beban puncak Sumatera Utara Proyek ini merupakan bagian dari Program Strategis Nasional Indonesia untuk membangun sejumlah pembangkit listrik dengan total kapasitas 35 000 MW Proyek ini juga merupakan bagian dari upaya nasional dalam mengurangi pemanasan global melalui pengurangan emisi karbon suatu implementasi dari Perjanjian Paris yang diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia dalam UU No 16 2016 Pembangkit listrik tenaga air Batang Toru diatur untuk berkontribusi pada pengurangan emisi karbon pada 1 6 2 2 MTon 1 per tahun atau 4 dari target nasional dari sektor energi yang setara dengan penyerapan karbon oleh 12 3 juta pohon 2 Proyek PLTA Batang ToruPembangkit Listrik Tenaga Air PLTA run of river Batang Toru terletak di Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara Area konstruksi PLTA Batang Toru terletak di Distrik Marancar Sipirok dan Batang Toru SIMARBORU Proyek seluas 122 ha ini dibangun di atas Area Penggunaan Lain APL sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P 50 Menhut II 2009 tentang Penegasan Status dan Fungsi Kawasan Hutan dimana APL adalah area non hutan yang dapat digunakan untuk kepentingan publik Area APL ini adalah bagian dari ekosistem Batang Toru yang secara keseluruhan memiliki luas 163 000 ha Di dalam area ini selain APL juga terdapat hutan lindung hutan konservasi dan hutan produksi Periode PembangunanTahapan prakonstruksi dimulai sejak pertengahan 2016 mengikuti penandatanganan perjanjian antara PPA North Sumatera Hydro Energy NSHE dan Perusahaan Listrik Negara PLN Berdasarkan perjanjian tersebut diharapkan PLTA Batang Toru bisa mulai beroperasi pada bulan Agustus 2022 TeknologiPLTA Batang Toru didesain sebagai run of river yang pengoperasiannya disesuaikan dengan debit air sungai Salah satu keunggulan run of river tidak diperlukannya waduk raksasa seperti halnya pembangkit listrik tipe reservoir Karena memanfaatkan aliran air yang ada sistem run of river hanya memerlukan kolam tandon harian daily pond Sistem run of river ini memerlukan manajemen air yang tepat agar debit air yang mengalir cukup untuk menggerakkan turbin tetapi tidak membuat daerah hilir kekeringan atau terkena banjir Sistem ini dirancang berdasarkan studi mendalam yang mencakup catatan debit harian Sungai Batang Toru selama 26 tahun terakhir PLTA Batang Toru direncanakan akan beroperasi selama 24 jam setiap hari untuk menghasilkan 2 214 GWh pertahun PLTA Batang Toru beroperasi dengan menerapkan kebijakan pengaturan penggunaan aliran air secara berimbang guna menjaga fungsi ekologi sungai dan ekosistem Batang Toru Manajemen AirSistem run off the river ini memerlukan manajemen air yang tepat agar debit air yang mengalir cukup untuk menggerakkan turbin dan tidak membuat daerah hilir kekeringan atau terkena banjir Sistem ini dirancang berdasarkan studi mendalam yang mencakup catatan debit harian Sungai Batang Toru selama 26 tahun terakhir Contoh dari 4 turbin yang digunakan saat kondisi normal masing masing memutar kira kira 51 9 kubik detik menjadi 207 kubik detik Saat debit puncak misalnya 500 kubik detik maka 207 kubik detik air dialirkan melalui turbin dan 300 kubik detik lainnya melalui sungai Jika debit air yang diterima di bawah 200 kubik detik maka turbin yang bergerak hanya tiga turbin Jadi powerhouseini dapat diatur apakah akan menggunakan satu dua atau empat turbin selama 24 jam Pada musim hujan air yang dilepas dari kolam harian melalui pintu air sebesar 2 5 m3 detik dengan tambahan aliran air dari anak anak sungai yang terletak di antara daily pond dengan rumah pembangkit Jam OperasiPLTA Batangtoru tidak hanya beroperasi selama 6 jam dan menahan air selama 18 jam tetapi beroperasi selama 24 jam setiap hari untuk menghasilkan 2 214 GWh setahun PLTA Batangtoru beroperasi dengan menerapkan kebijakan pengaturan penggunaan aliran air secara berimbang antara kepentingan untuk menjaga fungsi ekologi sungai dengan kepentingan produksi listrik Sumber website resmi PLTA Batangtoru www nshe hydro com Daftar isi 1 Wilayah Batang Toru 2 Konstruksi dan operasi 3 Kontroversi 4 ReferensiWilayah Batang Toru suntingBatang Toru adalah sebuah kawasan yang berada di tiga kabupaten Tapanuli Selatan Tapanuli Tengah dan Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara Indonesia Daerah ini kaya akan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati Luas seluruh kawasan Batang Toru mencapai 163 000 hektare ha yang di dalamnya terdapat Hutan lindung Hutan konservasi Hutan produksi Area Penggunaan Lain dimana di areal ini disediakan oleh Pemerintah untuk pemukiman pertanian perkebunan pertambangan dan lain sebagainya Selain kekayaan hutan Batang Toru juga memiliki kekayaan satwa seperti Orangutan Harimau Sumatera Ikan Jurung Tapir Beruang dan Burung Rangkong yang merupakan satwa endemik Harimau Sumatra misalnya saat ini hanya tinggal 500 ekor di seluruh Sumatra Kawasan Batang Toru terdiri dari berbagai macam penggunaan lahan termasuk areal lokasi proyek PLTA Batangtoru yang didominasi kebun karet UNEP 2011 Berbagai macam penggunaan lahan tersebut menyebabkan hutan hutan Batangtoru yang merupakan habitat satwa liar menjadi terpisah antara yang satu dengan lainnya Penggunaan lahan dimaksud adalah Perkebunan Pertambangan Jalan raya pemukiman dan perkotaan Dalam Kawasan Batang Toru terdapat Sungai Batang Toru sungai utama yang berhulu di Tarutung Kabupaten Humbang Hasundutan dan berhilir di Samudera Indonesia Dan sudah lama daerah aliran Sungai DAS Batang Toru juga mengalami erosi bukan saja di daerah hulu tetapi juga di hilir Konstruksi dan operasi suntingProyek PLTA Batang Toru menggunakan 122 hecatares lahan atau sekitar 0 07 dari ekosistem Batang Toru Ekosistem ini juga memiliki hutan lindung hutan konservasi dan hutan produksi serta area untuk tujuan non hutan lainnya Tanah yang digunakan dalam proyek ini ditetapkan sebagai Areal Penggunaan Lain juga disebut APL di Indonesia sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan terletak di 163 000 hektar wilayah Batang Toru Alokasi Lahan Penggunaan Lahan Luas Area Lahan Hektar Presentase Hutan Lindung 151 373 47 10 Pertambangan 130 300 40 43 Cagar Alam 18 979 5 89 Hutan Konsesi 17 000 5 27 Perkebunan Masyarakat 2 948 0 92 Perusahaan Perkebunan 1 325 0 41 Geothermal 130 0 04 PLTA Batang Toru 122 0 037 Total 322 177 100 Pembangkit listrik tenaga air menggunakan model run of river yang tidak memerlukan bendungan PLTA Batang Toru memanfaatkan kolam harian dengan badan air seluas 66 7 hektar Perbanddingan antara Kapasitas Luas Genangan Relokasi Penduduk PLTA Kapasitas MW Luas Genangan Hektar Relokasi Penduduk Batang Toru 510 66 7 0 Jatiluhur 187 50 8 300 5 002 Saguling 797 36 5 300 10 000 Cirata 1 008 6 200 10 000 PLTA Batang Toru tidak melakukan pengeboran besar karena terowongan terdalam berada 300 meter di bawah tanah Konstruksi terowongan tidak memerlukan pembukaan lahan permukaan dan tanah dari pengeboran akan dikumpulkan di 185 hektar area pembuangan yang tanahnya diperoleh dari penduduk setempat Karena itu ia tidak akan menimbun hutan atau menyebabkan fragmentasi Laju aliran alami sungai Batang Toru adalah antara 41 9 484 m3 detik dengan laju terendah pada Juli Agustus sebesar 84 m3 detik Ini bervariasi dari hari ke hari Pada tanggal 23 September 2018 laju aliran dapat mencapai 514 m3 detik dan beberapa desa di hilir dapat terkena dampaknya Setelah beroperasi pembangkit listrik tenaga air akan mengatur aliran air untuk mempertahankan fungsi ekologis sungai dan untuk pembangkit listrik Pada musim hujan air akan dilepaskan dari tambak harian melalui gerbang kontrol pada 2 5 m3 detik bersama dengan aliran tambahan dari anak anak sungai antara tambak dan pembangkit listrik Dengan 4 turbin dalam operasi penuh air akan mengalir dari turbin pada kecepatan 207m3 detik dan tidak akan menyebabkan banjir Melihat laju aliran Sungai Batang Toru peluang bagi pembangkit listrik tenaga air untuk beroperasi sepanjang waktu sangat tinggi dan karenanya air akan mengalir pada tingkat normal tanpa gangguan Jalan dan fasilitas lainnya dibangun di daerah yang bukan hutan berusia tua Dari 669 hektar yang dilisensikan untuk proyek ini 122 hektar akan digunakan untuk struktur bangunan permanen 100 hektar untuk fungsi pendukung dan sisanya 446 hektar akan ditanami kembali dan dipulihkan Pembukaan lahan hanya akan dilakukan di sepanjang tepi sungai Jembatan arboreal untuk hewan hewan akan dibangun seandainya konstruksi jalan memecah belah orangutan dari sungai Habitat orangutan tersebar di seluruh hutan di 163 000 hektar ekosistem Batang Toru TFCA 2018 area seluas London dan lebih besar dari Jakarta Orangutan terus bergerak melakukan perjalanan sekitar 800 3 000 hektar Survei Kuswanda dan Fitri 2017 2018 menunjukkan kepadatan sarang di sekitar wilayah proyek adalah 0 41 per km atau satu orangutan dalam 250 hektar PLTA Batang Toru menempati lahan seluas 122 hektar lebih kecil dari luas minimum yang dibutuhkan untuk satu orangutan Kontroversi suntingPembangunan PLTA ini dikritik oleh para pegiat lingkungan karena dianggap mengancam habitat orangutan 3 dan merusak ekosistem 4 Pada tahun 2018 Wahana Lingkungan Hidup WALHI mengajukan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara Medan Yang dipersoalkan oleh WALHI adalah Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 660 50 DPMPPTSP 5 IV 1 I 2017 bertanggal 31 Januari 2017 yang mengizinkan pembangunan PLTA Batang Toru 4 WALHI menuduh bahwa dokumen analisis mengenai dampak lingkungan AMDAL untuk proyek ini telah dipalsukan 5 Namun gugatan ini ditolak pada tanggal 4 Maret 2019 6 Referensi sunting investor id PLTA Batang Toru Setara 12 Juta Pohon investor id Diakses tanggal 2019 10 09 BeritaSatu com PLTA Batang Toru Setara 12 Juta Pohon beritasatu com Diakses tanggal 2019 10 09 Nasib Orangutan Tapanuli di Tengah Mega Proyek PLTA Batang Toru VOA Indonesia Diakses tanggal 2019 04 24 a b JawaPos com 2018 08 08 Dianggap Merusak Ekosistem WALHI Gugat Pembangunan PLTA Batangtoru JawaPos com Diakses tanggal 2019 04 24 Khairina ed Gugatan Walhi Sumut Ditolak Pembangunan PLTA Batangtoru Dilanjutkan Kompas com Diakses tanggal 2019 04 24 Gugatan WALHI Soal Amdal PLTA Batang Toru Ditolak Habitat Orangutan Tapanuli Terancam VOA Indonesia Diakses tanggal 2019 04 24 7 https nshe hydro com Diakses tanggal 19 10 2020 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Pembangkit Listrik Tenaga Air Batang Toru amp oldid 25195192