www.wikidata.id-id.nina.az
Nyi Hajar Dewantara Nyi Hadjar Dewantara atau Nyi Hajar Dewantoro 14 September 1890 16 April 1971 1 adalah seorang pegiat pendidikan dan pergerakan perempuan Indonesia Ia bernama lahir Raden Ajeng Sutartinah sebagai putri keenam dari pasangan Kanjeng Pangerah Haryo KPH Sosroningrat putra K P A A Pakualam III dan R A Y Mutmainah yang setelah bersuami bernama B R A Y Sosroningrat putri dari K R T Mertonegoro II 1 Nyi Hadjar DewantaraR A Sutartinah menamatkan Europease Lagere School ELS pada tahun 1904 Lalu melanjutkan ke sekolah guru Dia kemudian menjadi guru bantu di sekolah yang didirikan Priyo Gondoatmodjo Ia menikahi Ki Hajar Dewantara atau Suwardi Suryaningrat Ia pun ikut mendampingi Ki Hajar Dewantara dalam pembuangan ke negeri Belanda sejak 13 September 1913 26 Juli 1919 Ia tak pernah absen dalam tiap perjuangan Ki Hajar kecuali dalam hal yang khusus 2 Untuk membantu mencukupi kebutuhan rumah tangga para buangan politik itu Sutartinah bekerja di sebuah Frobel School Taman Kanak kanak di Weimar Den Haag Keadaan ekonomi waktu itu sangat sulit karena Eropa dilanda suasana konflik yang kemudian berpuncak pada Perang Dunia I yang pecah pada 1914 Suwardi dan Sutartinah mendirikan Indonesische Pers Partiy yang memberikan masukan berita kepada surat kabar di Belanda tentang berbagai peristiwa yang terjadi di tanah jajahan Hindia Belanda Selain itu Indonesische Pers Partiy juga menerbitkan brosur brosur dan tulisan mengenai Budi Oetomo Sarekat Islam Indische Partij dan lain lain Berkat usaha Sutartinah dan Suwardi terbukalah cara pandang dan pikiran orang Belanda tentang Hindia Belanda dan kaum pejuang rakyat pribumi di daerah jajahan itu sekaligus membuat golongan demokrat dan progresif mengecam kebijaksanaan pemerintah Hindia Belanda yang eksploitatif dan menyesengsarakan kaum pribumi Keberhasilan Sutartinah dan Suwardi dalam memberikan cara pandang dan pikiran baru orang orang Belanda berujung pada kemenangan golongan progresif dalam pemilu di negeri Belanda Sebagai akibat kemenangan golongan progresif itu maka gubernur Graaf van Limburg Stirum mengeluarkan keputusan membebaskan Dr Tjipto Mangunkusumo Suwardi Suryaningrat dan Douwes Dekker dari hukuman buangan Keputusan itu sangat menggembirakan kaum pergerakan terutama Sutartinah sendiri Sutartinah dan Suwardi kembali ke tanah air dan berlabuh di Jakarta Batavia pada akhir 1919 Inisiator Kongres Perempuan I suntingSekembalinya di kondisi politik dan situasi pada waktu itu ternyata tidak memungkinkan Tiga Serangkai untuk berjuang bersama lagi Karenanya mereka membubarkan Indische Partij Sutartinah dengan bantuan KH Ahmad Dahlan mampu membujuk Suwardi Suryaningrat untuk mengalihkan perjuangan di bidang pendidikan sebagaimana dulu mereka lihat reformasi pendidikan mampu mengguncang Eropa Berdirilah Taman Siswa pada 1922 dan Sutartinah melahirkan gerakan wanita Indonesia lewat Wanita Taman Siswa Di sini ia menjabat sebagai ketua sekaligus anggota badan penasehat pemimpin umum Selain membina organisasi wanita Sutartinah juga membina Taman Indria Taman kanak Kanak dan Taman Muda Sekolah Dasar dalam perguruan Taman Siswa Ketika Suwardi Suryaningrat mencapai umur 40 tahun pada tahun 1928 secara resmi Suwardi dan Sutartinah mengganti namanya masing masing dengan Ki Hajar Dewantara dan Nyi Hajar Dewantara Kegiatan dalam organisasi wanita Taman Siswa semakin ditingkatkan Dalam kedudukannya sebagai ketua Nyi Hajar aktif menulis beberapa artikel kewanitaan di berbagai surat kabar dan mengadakan siaran siaran radio Dalam usaha meningkatkan usaha pergerakan kaum wanita Nyi Hajar menemukan pasangan yang berfikiran sama yang ingin menyatukan seluruh gerakan wanita Indonesia ke dalam suatu wadah Mereka adalah R A Soekonto dan R A Suyatin Atas inisiatif Nyi Hajar Dewantara terhimpunlah 7 organisasi yang kemudian mensponsori Kongres Perempuan I di Yogyakarta Walaupun Nyi Hajar adalah pendiri dan pengambil inisiatif utama Kongres Perempuan Indonesia I Ia hanya berkedudukan sebagai anggota biasa Di dalam kongres Nyi Hajar mendapat kesepatan berpidato pada 23 Desember dalam penyampaian pokok pokok pikiran kongres dengan judul Adab Perempuan Taman Siswa suntingPekerjaan sebagai guru Taman Siswa terus dijalani digeluti oleh Nyi Hajar Dewantara sampai Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan ordonanasi sekolah liar dan menutup kegiatan sekolah Taman Siswa Oleh Pemerintah Kolonial Taman Siswa dianggap Sekolah Liar Di mana ada penindasan di situ ada perlawanan Nyi Hajar dan Ki Hajar mengadakan perlawanan yang gigih atas kebijakan Penjajah itu Jika Ki Hajar Dewantara dan Ki Suwardi mengadakan kampanye terbuka atas larangan sekolah liar di Jakarta dan Bogor Nyi Hajar dan para pemimpin Taman Siswa lainnya di Yogyakarta melancarkan Gerilya Pendidikan Di bawah arahan Nyi Hajar guru Taman Siswa mendatangi setiap rumah rakyat untuk mengajar siswa siswa di rumah masing masing Dalam hal seorang guru ditangkap karena tindakan mengajar itu sukarelawan akan datang menggantikan tugas guru yang tertangkap Dengan demikian siswa dapat terus melanjutkan pendidikannya Dengan aksi perlawanan heroik itu Taman Siswa mendapat simpati dari berbagai organisasi pergerakan Berpuluh puluh orang mendaftar sebagai sukarelawan yang siap menggantikan guru yang tertangkap dengan konsekuensi siap pula untuk ditangkap Gerilya Pendidikan Nyi Ahmad Dahlan ini mempunyai slogan Patah tubuh hilang berganti Patah satu tumbuh seribu Oleh karena itu tidaklah berlebihan jika Nyi Hajar dikatakan sebagai pendamping setia dan teman seperjuangan Ki Hajar Dewantara Hal ini kiranya benar juga apa yang pernah dikatakan Ki Hajar dalam peresmian Pendopo Agung Taman Siswa bahwa Betapapun juga Nyi Hajar Dewantara ikut ambuko raras pangesti wiji yang berarti ikut menguak zaman dan menebar benih kebajikan Bahkan sebenarnya di tangan Nyi Hajar lah Ki Hajar Dewantara menemukan takdir terbaiknya Di depan Presiden Soekarno yang menghadiri pemberian gelar doktor bidang kebudayaan di Universitas Gajah Mada pada tahun 1957 Ki Hajar berkata Tanpa Nyi Hajar saya hanya akan jadi orang biasa yang tak punya peran apa apa bagi bangsa ini Setelah meninggalnya Ki Hajar pada tahun 1958 Nyi Hajar memimpin Taman Siswa sampai tahun 1970 Pada tahun 1960 an ikut mendirikan Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa dan menjabat sebagai rektor pada tahun 1965 Pada 16 April 1971 Nyi Hajar meninggal di Rumah Sakit Panti Rapih setelah menderita sakit beberapa hari Ia meninggalkan 6 orang anak dan sejumlah cucu Atas jasa jasa perjuangannya bagi bangsa dan negara Indoensia Nyi Hajar ditetapkan sebagai pahlawan pergerakan kebangsaan dan kemerdekaan Republik Indonesia dengan keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia No Pal 52 61 PK tertanggal 16 April 1971 Atas jasanya membina Taman Siswa Nyi Hajar Dewantara mendapat penghargaan berupa anugerah tanda kehormatan Satya Lencana Kebudayaan dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No 017 Tk 1968 tertanggal 13 April 1968 1 Referensi sunting a b c https kumparan com cublaksuweng 5917 dirgahayu nyi hajar hajar dewantara 4 http dpad jogjaprov go id article library vieww nyi hajar dewantara 621 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Nyi Hajar Dewantara amp oldid 22480597