www.wikidata.id-id.nina.az
Prof Dr Margono Soekarjo Banyumas 29 Maret 1897 Jakarta 1970 adalah salah satu perintis pembedahan jantung di Indonesia Margono SoekarjoLahir 1897 03 29 29 Maret 1897Banyumas Jawa Tengah Hindia Belanda Meninggal1970Jakarta IndonesiaKebangsaanJawa Indonesia AlmamaterELS STOVIA Universiteit van AmsterdamPekerjaanDokterDikenal atasSalah satu perintis pembedahan jantung di Indonesia Daftar isi 1 Riwayat hidup 2 Penghargaan 3 Lihat pula 4 ReferensiRiwayat hidup SuntingMargono Soekarjo dokter bumiputra pertama yang diakui oleh pemerintahan Hindia Belanda Lahir di Kebutuh Sokaraja Banyumas pada 29 Maret 1897 Ia merupakan putra dari Raden Wiryo Atmojo Ia menempuh pendidikan di Europesche Lagere School ELS pada tahun 1904 1910 kemudian melanjutkan ke Sekolah Kedokteran Bumiputera atau School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen STOVIA Karena kecerdasannya tahun 1927 melanjutkan pendidikannya di Universitas Amsterdam Belanda dengan memperoleh gelar Artz dan menekuni spesialisasi bedah hingga diberi kesempatan Bedah bersama Prof Sauerburch Prof Van Hebeer Prof Schiieden serta Prof Volcker Selama 3 tahun berkecimpung dibagian bedah di negara Kincir Angin Belanda Prof Dr Margono Soekarjo bersama dr Ery Soedewo adalah perintis pembedahan jantung di Indonesia yang memulai pembedahan toraks dan jantung Sekembalinya dari Belanda Margono Soekarjo menjadi Asisten di Geneeskunding Hooge School GH tapi hanya beberapa waktu lamanya karena ia harus menjadi dosen di Nederland Indische Artzen School NIAS sekolah kedokteran di Surabaya menggantikan Dr Wieberdink Ia juga pernah menjabat sebagai direktur Centraale Burgerlijke Ziekenhuis CBZ Semarang dari tahun 1944 1947 yang kemudian berubah nama menjadi Pusat Rumah Sakit Rakyat PURUSARA Kariadi diangkat menjadi Kepala bagian Laboratorium Kemudian pada 25 Januari 1947 ia diangkat sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Bedah Indonesia oleh FKUI Sebagai seorang guru besar tidak hanya berkecimpung di dalam negeri saja namun sering menimba ilmu keluar negeri seperti dalam Seminar Konggres Penataran maupun Simposium simposium khususnya dalam dunia Kedokteran Karena kecerdasannya ia juga menjadi dokter kondang di dunia yang sering mendapat penghargaan dari luar negeri Penghargaan tertinggi diberikan pemerintah Indonesia terhadap beliau berupa pisau bedah emas Pada tahun 1948 telah dikerjakan operasi mitral stenosis secara tertutup oleh Margono Soekarjo dan antara tahun 1950 1951 beliau telah melaporkan operasi mitral stenosis ini pada pertemuan ilmiah di Paris Perancis Penghargaan tertinggi yang diberikan Pemerintah Indonesia kepadanya adalah Satyalancana Kebudayaan Selain ke negeri Belanda pada Congress International D anesthesie di Paris tahun 1951 juga di Zurich Swiss dalam Congress Internatioanal D alergie Setiap kembali dari lawatannya keluar negeri Margono Soekarjo menularkan ilmu dan pengalamannya pada para mahasiswanya Disiplin ilmu dan waktunya sangat tinggi Tahun 1952 berangkat lagi ke Groningen Belanda dalam rangka Post Graduate Course Ini Foundamentals of Thoracie Clinical Science and Surgey Pembedahan Paru paru di Indonesia masih sangat jarang dilakukan maka tahun berikutnya dia berangkat ke Kopenhagen Denmark dan Malmo Swedia untuk belajar bedah Paru paru di Klinik Prof Cristoph Wulf dan Prof Hushfeldt Tidak hanya dalam pembedahan Paru paru dia belajar namun juga pembedahan jantung yang dipelajari di Klinik Amerika Serikat tahun 1955 Kembali ke Kopenhagen dalam konggres ke XVI Societe Internatioan de chirurgie dan diterima sebagai Membrane Titulaire My Experince on Mitralastenose merupakan pengalamannya yang dituangkan dalam makalah dan sempat menimbulkan kekaguman di kalangan dokter dokter dalam World Congress of Cardiology yang diadakan di Brussel Belgia Kemudian dia melanjutkan perjalanan ke Moscow dan Leningrad sekarang Saint Petersburg Uni Soviet meninjau Rumah Sakit Bedah Istimewa Bukan hanya memburu ilmu dan pengalaman saja dengan pergi ke luar negeri namun Margono juga merupakan seorang pecinta alam dan adat kebudayaan suatu bangsa yang dikunjunginya Seperti pada musim semi di Jepang keindahan hamparan Sakura sempat membuatnya terkagum kagum Pertemuannya dengan Shigeru Sakakibara seorang guru besar pada Women Medical College of Tokyo dan Ahli Bedah Jantung juga memberinya pengetahuan tentang adat istiadat bangsa Jepang serta menemani meninjau kebeberapa rumah sakit Tahun 1960 kembali memperoleh gelar Fellow of the American College of Surgeons saat menghadiri Second Asia Pacific Congress of Cardiology di Melbourne Australia yang membahas pengalamannya tentang Tumor Percardial dan juga menjabat ketua Delegasi Sebagai dokter yang banyak berpengalaman maka gagasannya tentang Medical Education yang dibahas dengan beberapa orang Dekan dari Amerika Serikat yaitu tentang kesepakatan bagi dokter muda untuk ikut aktif di klinik klinik Amerika Selain itu juga menghadiri Conference of the American College of Surgeons di Winnipeg Kanada Selain cerdas Margono juga merupakan pejuang sejati Dengan segenap jiwa ia memberikan obat obatan rahasia kepada para pejuang Indonesia yang sedang berperang melawan Jepang pada saat itu Ia mengobati para korban kekejaman tentara Dai Nippon Kecerdasan dan kebesaran jiwanya membuat Indonesia berhutang kemerdekaan pada seorang putra Banyumas bernama Margono Soekarjo Ia wafat pada 1970 dan dimakamkan di Kebutuh Sokaraja Kini namanya diabadikan menjadi nama rumah sakit di tanah kelahirannya di Jl Dr Gumbreg No 1 Kec Purwokerto Banyumas Jawa Tengah 1 Penghargaan SuntingSatyalancana Kebudayaan nbsp Pisau Bedah EmasLihat pula SuntingGoembrek AsmaoenReferensi Sunting Hari Jantung Sedunia Dokter Lulusan STOVIA sebagai Perintis Pembedahan Jantung di Indonesia 1 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Margono Sukarjo amp oldid 23668793