www.wikidata.id-id.nina.az
Malili adalah sebuah kecamatan yang juga merupakan ibu kota dari Kabupaten Luwu Timur provinsi Sulawesi Selatan Indonesia Kecamatan Malili terletak sekitar 565 km dari Makassar 2 Pada tahun 2021 jumlah penduduk kecamatan Malili sebanyak 43 910 jiwa dengan kepadatan 59 jiwa km 1 MaliliKecamatanNegara IndonesiaProvinsiSulawesi SelatanKabupatenLuwu TimurPemerintahan CamatNur Syaifullah RahmanPopulasi 2021 1 Total43 910 jiwa Kepadatan59 km2 150 sq mi Kode pos92981Kode Kemendagri73 24 04Kode BPS7325050Luas715 19 km Desa kelurahan14 desa 1 kelurahanOpu Andi Halu Mokole Matano pemangku adat dan Hoofd Maili kepala daerah Foto sekitar 1909 1910 Daftar isi 1 Sejarah 2 Demografi 3 Perekenomoian 4 ReferensiSejarah SuntingMenurut sejarahnya Malili adalah tempat bertemunya suku Padoe suku asli penduduk Luwu Timur yang disegani oleh Datu Luwu Populasi suku Padoe di Luwu Timur menyebar dari daerah Kawata Malili Mangkutana Pakatan Wasuponda Wawondula Tabarano Lioka Togo Balambano Soroako Landangi Matompi Timampu Karebbe dan lain lain butuh rujukan Suku Padoe telah mendiami daerah pegunungan dan lembah sejak tahun 1400 Masehi Banyak ksatria yang hidup pada masa itu dikenal dengan sebutan pongkiari Kehebatan para Pongkiari ini terdengar oleh Datu Luwu pemimpin Kerajaan Luwu Saat Kerajaan Luwu di Palopo menghadapi musuh dari selatan Datu Luwu meminta para Pongkiari untuk membantu dalam peperangan butuh rujukan Bantuan para Pongkiari bagi Kerajaan Luwu dalam menghadapi raja raja dari Selatan membuat Datu Luwu memberikan penghormatan tersendiri kepada para Pongkiari dan seluruh suku Padoe Karenanya Suku Padoe tidak diminta memberikan upeti kepada Datu Luwu butuh rujukan Beberapa cerita rakyat tentang kehebatan Pongkiari ini menceritakan bahwa konon Danau Matano Danau Mahalona dan Danau Towuti terbentuk karena pertempuran para Pongkiari Begitu dahsyatnya pertempuran itu membuat terciptanya kubangan yang sangat luas dan dalam sehingga membentuk danau hingga saat ini Namun seiring perkembangan zaman eksistensi Pongkiari berangsur angsur hilang butuh rujukan Demografi SuntingSuku Padoe memiliki adat istiadat aturan adat bahasa bahkan pola kepemimpinan yang masih eksis hingga saat ini Pada era pemberontakan DI TII Kahar Muzakkar di Sulsel banyak orang Padoe lari meninggalkan tanah nenek moyang mereka ke arah Sulawesi Tengah seperti Beteleme Poso Taliwan Parigi juga sulawesi tenggara dan lain lain Hal ini menyebabkan sebagian Suku Padoe tersebar dan berdiam di wilayaha Sulawesi Tengah hingga kini Sementara dalam agama yang dianut penduduk Malili beragam kepercayaan Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021 pemeluk agama Islam sebanyak 92 84 Kemudian yang beragama Kristen sebanyak 5 94 dimana Protestan 5 36 dan Katolik 0 58 dan sebahagian lagi bergama Hindu yakni 1 22 1 Perekenomoian SuntingSaat investor tambang nikel masuk ke wilayah suku Padoe sebagian besar penduduk asli sudah mengosongkan daerah wilayah mereka Sekitar 10 tahun kemudian saat kondisi sudah aman banyak eksodus kembali ke tanah nenek moyang mereka Namun mereka menghadapi kesulitan baru dalam melanjutkan hidup akibat tanah mereka yang telah berubah fungsi menjadi daerah tambang Sebagian dari mereka tetap menetap di daerah Padoe yang sekarang ini bertempat di belakang bumper bumi perkemahan soroako Kini setelah daerah Padoe menjadi bagian dari Kabupaten Luwu Timur beragam kegiatan terus dikembangkan untuk dapat menyejahterakan suku Padoe Organisasi adat yang berkembang sejak tahun 1970 PASITABE telah beberapa kali menyelenggarakan pesta adat dan rapat dewan adat Padoe Hingga kini PASITABE tetap aktif dalam rangka konsolidasi dan pendampingan terhadap kasus kasus yang melibatkan tanah ulayat tanah nenek moyang suku Padoe Referensi Sunting a b c Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri 2020 visual www dukcapil kemendagri go id Diakses tanggal 4 Agustus 2021 Lutim yang Terus Bersolek TEMPO No 3746 26 Januari 1 Februari 2009 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Malili Luwu Timur amp oldid 23598459