www.wikidata.id-id.nina.az
Lokomotif E10 adalah lokomotif uap yang diproduksi oleh Maschinenfabrik Esslingen Jerman Swiss Locomotive and Machine Works SLM Swiss serta Nippon Sharyo Jepang Lokomotif ini dahulu merupakan ikon perkeretaapian Sumatera Barat Sebagai lokomotif uap bergigi karier lokomotif ini dihabiskan untuk menarik kereta api batu bara dan penumpang di jalur rel gerigi yang menghubungkan Sawahlunto dengan Padang Lokomotif ini dijuluki Mak Itam berasal dari frasa bahasa Minangkabau yang berarti paman hitam 1 Lokomotif E10Lokomotif E1016 di Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah TMII Data teknisSumber tenagaUapProdusenMaschinenfabrik Esslingen JermanSwiss Locomotive and Machine Works SLM SwissNippon Sharyo JepangNomor seriE10 SSS 100Model Decapod Tanggal dibuat1922 19281964Jumlah dibuat39Spesifikasi rodaNotasi Whyte0 10 0Susunan roda AAREKlasifikasi UICEtDimensiLebar sepur1 067 mmDiameter roda1 000 mmPanjang10 224 mmLebar2 506 mmTinggi maksimum3 500 mmBeratBerat kosong44 tonBerat siap55 tonBerat adhesi55 tonBahan bakarJenis bahan bakarKayu jatibatu baraSistem mesinUkuran silinder450mm 520mmKinerjaKecepatan maksimum50 km hDaya mesin500 hpLain lainKarierPerusahaan pemilikStaatsspoorwegen ter Sumatra s WestkustJulukan Mak Itam Daerah operasiDivisi Regional II Sumatera BaratUnit yang dilestarikanE1016 Museum Transportasi TMII E1060 Museum Kereta Api Sawahlunto Pemilik sekarangPT Kereta Api Indonesia Lokomotif ini menggunakan susunan roda 0 10 0 yang artinya memiliki sepuluh roda penggerak yang digerakkan bersama sama oleh sebuah batang penggerak Lokomotif ini mampu menarik kereta api batu bara dengan berat muatan hingga 130 ton Lokomotif ini memiliki empat silinder dengan dua di antaranya merupakan silinder untuk menggerakkan gigi giginya 2 Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Pembelian lokomotif 1 2 Preservasi 2 Lihat pula 3 Galeri 4 ReferensiSejarah suntingPembelian lokomotif sunting Untuk meningkatkan kebutuhan akan pengangkutan batu bara dari Ombilin Staatsspoorwegen ter Sumatra s Westkust SSS memutuskan mengganti lokomotif lokomotif uap tua yang dianggap tidak mampu lagi menarik KA batu bara dengan jumlah gerbong yang banyak Lokomotif lokomotif besar dipilih karena kuat menanjak berdaya besar serta mampu menarik lebih banyak kereta penumpang maupun gerbong Lokomotif yang dahulunya diberi nomor seri SSS 104 125 ini diproduksi oleh Esslingen di Jerman serta SLM di Swiss Ada 22 unit lokomotif beroperasi dengan perincian SSS 104 112 dan 119 121 diproduksi oleh SLM Swiss serta sisanya Esslingen Jerman Pengadaan lokomotif ini dilakukan pada tahun 1921 1926 dan 1928 2 3 Lokomotif lainnya yang juga dimasukkan dalam kelas SSS 1xx adalah D18 dengan jumlah 3 unit Pasca kemerdekaan 17 lokomotif baru ditambahkan juga dengan nomor seri E10 sehingga total unit lokomotif ini adalah 39 unit Sepuluh unit pertama diproduksi oleh Esslingen 7 sisanya diproduksi pada tahun 1967 oleh Nippon Sharyo dan dianggap sebagai lokomotif uap terakhir yang diproduksi oleh Nippon Sharyo Lokomotif ini beroperasi untuk angkutan penumpang dan batu bara hingga pertengahan dekade 1980 an 4 Karena spesifikasi teknisnya berbeda tidak ada lokomotif dengan nomor E1026 50 langsung ke E1051 67 3 Preservasi sunting nbsp Lokomotif E1060 sewaktu beroperasi di jalur KA Jambu Ambarawa Tuntang 2008 nbsp Lokomotif E1060 di Depo Lokomotif Museum Kereta Api Ambarawa 2008 Pada tahun 1984 SLM memproduksi lokomotif diesel bergigi untuk PJKA BB204 untuk menggantikan lokomotif E10 yang sudah dianggap tidak layak beroperasi dan dibantai satu persatu Pada tahun 1988 satu unit lokomotif E1060 diboyong ke Museum Kereta Api Ambarawa untuk dipreservasi Saudara tuanya E1016 diboyong ke Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah dan dijadikan pajangan di museum itu sampai saat ini Pada saat lokomotif E1060 beroperasi di Ambarawa lokomotif ini memiliki ukuran roda gigi yang tidak sesuai dengan rel gerigi Jambu Bedono hanya kompatibel dengan spesies asli Ambarawa B25 Jika dipaksakan lokomotif ini mudah rusak 2 Dalam rangka mempromosikan Museum Kereta Api Sawahlunto yang sebelumnya dibuka pada tanggal 17 Desember 2005 5 Pemerintah Kota Sawahlunto meminta PT Kereta Api mengembalikan lokomotif E1060 ke Sumatera Barat Pemindahan tersebut sepenuhnya terwujud pada tanggal 3 Desember 2007 6 dan sejak saat itu Sumatera Barat sudah kembali memiliki lokomotif uap Pada tanggal 21 Februari 2009 kereta api Mak Itam mulai dioperasikan bersama dengan kereta api wisata Danau Singkarak Relasi kereta api Mak Itam adalah Sawahlunto Muarakalaban sedangkan kereta api wisata Danau Singkarak adalah Sawahlunto Padangpanjang 7 Dalam catatan preservasinya loko ini pernah dicarter untuk menyambut ajang bersepeda tahunan Tour de Singkarak 2012 Terbukti lokomotif ini pada saat itu masih kuat menarik enam unit kereta penumpang dengan satu kereta asli Mak Itam warna krem hijau serta lima unit kereta penumpang yang biasanya dipakai untuk KA wisata Danau Singkarak 8 9 10 Sayangnya lokomotif ini dalam kondisi tidak siap beroperasi di Museum Kereta Api Sawahlunto karena kerusakan pada pipa pemanas air 11 Penyelamatan atas aset lokomotif ini meski sebenarnya merupakan lokomotif uap yang relatif muda masih terus diupayakan dengan membuat sendiri suku cadangnya tahun 2016 mengingat pabrik Esslingen sudah lama tutup 12 Agar dapat berjalan reguler Mak Itam ini dibuatkan replikanya pada September 2018 13 Replika E1060 ini memiliki panjang 4 m lebar 1 5 m dan menggunakan mesin empat roda yang dicomot dari truk Toyota Dyna 14 Kemudian pada tahun 2022 setelah diperbaiki 2 tahun Lokomotif E1060 kembali Beroperasi dan menarik KA wisata Mak Itam dengan didukung oleh BB303 yang diturunkan di Sawahlunto guna membantu KA Mak Itam bila terjadi mogok Tarif kereta wisatanya Kurang lebih Rp54 000 PerorangLihat pula suntingKereta api Mak ItamGaleri sunting nbsp Salah satu unit lokomotif SSS 100 E10 di Padang 1947 nbsp Lokomotif E10 yang menghela rangkaian kereta api campuran sedang berhenti di area Bukittinggi Singkarak 1971 nbsp Lokomotif E1016 di Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah TMII 2002 Referensi sunting Bagus Prayogo Yoga Yohanes Sapto Prabowo Radityo Diaz 2017 Kereta Api di Indonesia Sejarah Lokomotif di Indonesia Yogyakarta Jogja Bangkit Publisher hlm 105 ISBN 978 602 0818 55 9 a b c Lokomotif E10 Heritage Kereta Api Indonesia Diakses tanggal 2019 08 02 a b Steam Locomotive Roster Page 1 keretapi tripod com Diakses tanggal 2019 08 02 Kautzor 2010 Continental Ry Jrnl 163 Museum Kereta Api Sawahlunto Heritage KAI heritage kai id Diakses tanggal 2019 07 23 Poerwanto Endy Jadi Lokomotif Pariwisata Jalur KA Mak Itam Diaktifkan Portal Berita Bisnis Wisata Diakses tanggal 2019 07 23 Mak Itam dan KA Wisata Resmi Beroperasi di Sumbar Kompas com Diakses tanggal 2019 07 23 BeritaSatu com Peserta Tour de Singkarak akan Naik Mak Itam ke Sawahlunto beritasatu com Diakses tanggal 2019 07 23 Farhan Afif Kereta Mak Itam Siap Sambut Peserta Tour de Singkarak 2012 detikcom Diakses tanggal 2019 07 23 Asdhiana I Made ed Mak Itam Tak Lagi Menjerit Kompas com Diakses tanggal 2019 07 23 Asdhiana I Made ed Lokomotif Uap Mak Itam Segera Beroperasi Lagi Kompas com Diakses tanggal 2019 08 02 Saleh Yudhistira Amran Menyelamatkan Lokomotif Mak Itam Ganti Onderdil Rusak dengan Jeroan Handmade detikcom Diakses tanggal 2019 08 02 langkan Sawahlunto Hadirkan Replika Lokomotif Mak Itam dari Mesin Diesel Kumparan Diakses tanggal 2019 07 23 Operasikan Replika Mak Itam Jalur dan Lubang Kalam Direvitalisasi www harianhaluan com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 07 23 Diakses tanggal 2019 07 23 nbsp Artikel bertopik lokomotif uap ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Lokomotif E10 amp oldid 24739298