Lapangan Karebosi Makassar ᨒᨄᨂ ᨀᨑ ᨅ ᨔ dahulu bernama Koningsplein adalah sebuah lapangan olahraga dan ruang publik masya

Lapangan Karebosi (Makassar: ᨒᨄᨂ ᨀᨑᨙᨅᨚᨔᨗ), dahulu bernama Koningsplein, adalah sebuah lapangan olahraga dan ruang publik masyarakat yang terdapat di pusat Kota Makassar. Lapangan Karebosi ini merupakan landmark (simbol ternama) di pusat kota Makassar selain Pantai Losari.

Lapangan Karebosi
Informasi stadion
Operator	Dinas Pemuda dan Olahraga, Pemerintah Kota Makassar
Lokasi
Lokasi	Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Pemakai
PS Makassar Utama
Sunting kotak info • L • B Bantuan penggunaan templat ini

Jl. Jenderal Sudirman yang berada di pusat Kota Makassar, tidak jauh dari Lapangan Karebosi sebelah kiri

Lapangan Karebosi ini terletak kurang dari 500 meter dari Benteng Fort Rotterdam. Terletak di Jl. Ahmad Yani, Kota Makassar, Lapangan ini memiliki luas sekitar 11,29 hektare atau setara dengan 112.900 meter persegi.

Fungsi sunting

Secara umum, Lapangan Karebosi berfungsi sebagai pusat olahraga, namun lapangan ini juga dipersamakan sebagai alun-alun kota di Indonesia. Hal yang membedakan Karebosi dengan alun-alun pada umumnya ialah adanya mall.

Referensi sunting

(Indonesia) Jurnal Yayasan Nurul Islam. 1998. Panji Masyarakat. Jakarta: Yayasan Nurul Islam, 15.
(Indonesia) Tri Maya Yulianingsih dan Ratino. 2010. Jelajah Wisata Nusantara: Berbagai Pilihan Tujuan Wisata di 33 Provinsi. Yogyakarta: Media Pressindo (MedPress), 338.
^ (Indonesia) Yudhistira Sukatanya dan Goenawan Monoharto. 2000. Makassar Doeloe, Makassar Kini, Makassar Nanti. Makassar: Yayasan Losari, 149-151.

[Jurnal-1] (Indonesia) Jurnal Yayasan Nurul Islam. 1998. Panji Masyarakat. Jakarta: Yayasan Nurul Islam, 15.

[Ratino-2] (Indonesia) Tri Maya Yulianingsih dan Ratino. 2010. Jelajah Wisata Nusantara: Berbagai Pilihan Tujuan Wisata di 33 Provinsi. Yogyakarta: Media Pressindo (MedPress), 338.

[Sukatanya-3] (Indonesia) Yudhistira Sukatanya dan Goenawan Monoharto. 2000. Makassar Doeloe, Makassar Kini, Makassar Nanti. Makassar: Yayasan Losari, 149-151.