www.wikidata.id-id.nina.az
Kusamba adalah sebuah desa tua yang terletak hampir tujuh 7 km dari Kota Semarapura Kelungkung menurut Pemancangah atau babad tentang pelarian Ki Gusti Maruti yang memberontak kepada Raja Bali di Gelgel Ratu Dalem Dimadya pada tahun 1686 Ki Gusti Maruti juga membawa serta para abdi yang terdiri dari warga Pasek Gelgel dan pada waktu itu diceritakan warga Pasek Gelgel juga berkerabat dengan warga Pasek di Kusamba yang dikenal sebagai Pasek Sadra dari warga Pasek Gelgel inilah Beliau di lokasi pemukiman baru di desa Kuramas para warga di tempatkan di Banjar Gelgel Keramas Di Tahun 1750 M setelah wafatnya Raja Kerajaan Kelungkung Ratu Dewa Agung Sakti dan digantikan oleh adik Beliau Ratu Dewa Agung Gde Panji sebagai Raja Kelungkung para putra Raja Kelungkung Ratu Dewa Agung Gde Pandji di berikan masing masing tempat tinggal untuk menjaga rakyat dan keamanan Kerajaan KelungkungPutra Pertama Ida Tjokorda Gde Gelgel ditempatkan sebagai Adipati untuk mengawasi Raja Mengwi sebagai raja bawahan Vasal KelungkungPutra Kedua Ida Tjokorda Gde Putu ditempatkan di Puri Agung Nyalian untuk menjaga daerah sekitar BanjarangkanPutra Ketiga Ida Tjokorda Gde Mayun Giri ditempatkan di Puri Agung Kusamba sebagai Punggawa Kusamba yang nantinya mendampingi Raja Kelungkung selanjutnya Ratu Dewa Agung Putra I yang juga membangun Keraton Kusanegara di Kusamba yang berlokasi di depan Pasar Kusamba sekarang Pura Batu Lengser tempat beliau beryoga samadi Taman terus ke Utara sampai di Puri Kaleran Kusamba yang masih lestari sampai sekarang adalah sebagaian Keraton yang menjadi Puri Kaleran dengan Pemrajan Agung yang masih utuh Putra Ida Tjokorda Gde Mayun Giri yakni Ida Tjokorda Gde Oka Sangging terlibat langsung alam Perang Kusamba Kusamba melawan kekuatan Balatentara Penjajah Belanda dbawah komando Rajaputri Kelungkung Ratu Dewa Agung Istri Kania Putri Ratu Dewa Agung Putra I Setiap tanggal 25 Mei seluruh Masyarakat Kabupaten Kelungkung senantiasa mengingat peristiwa heroik tahun 1849 ketika Pasukan Belanda bersiap akan menyerang dan menghancurkan Kerajaan Kelungkung sebagai Raja Tertinggi di Bali Susuhunan di Atas Pulau Bali dan Lombok Tanggal 8 Mei 1849 Jendral A V Michels dengan 157 Perwira beserta 4480 serdadu dengan persenjataan lengkap beserta 2000 kuli dari Madura dan 1000 kuli dari Jawa Pasukan Belanda terdiri dari 26 Kompi sejak tanggal 23 mulai menyerang Benteng Pertahanan di Goalawah sampai tanggal 24 Mei pertempuran sengit pasukan Kerajaan Kelungkung dan Belanda masih berlangsung dan dengan persenjataan yang lebih modern akhirnya Benteng atau Gelar Goalawah bisa dikuasai Belanda dan bersiap siap untuk menyerang Desa Kusamba yang telah dipersiapkan dengan benteng dan pasukan Kerajaaan titik sentral serangan Belanda kali ini adalah Keraton Kusanegara sebagai tempat bersemayamnya Raja Kelungkung Ratu Dewa Agung Istri Kania dan Puri Agung Kusamba di sebelah barat sebagai tempat tinggal Mancanegara Kusamba Ida Tjokorda Gde Oka Sangging pertempuran sengit pun terjadi banyak pasukan Kerajaaan dan Laskar Kelungkung gugur Pasukan Belanda dibawah Letkol Van Swieten memborbardir Puri Kusamba dengan tembakan meriam Puri Kusamba dipertahankan oleh Laskar Kusamba dibawah Pimpinan Ida Tjokorda Gde Grudug Putra Mancanegra Kusamba dan ida Anak Agung Gde Kamasan Beok Cucu Ida Tjokorda Gde Oka Sangging beberapa bangunan Puri hancur terkena meriam dan sekarang masih tersisa Lesung Puri Kusamba terbelah kena tembakan Belanda terus meringsek sehingga pasukan serta laskar Kelungkung menyingkir ke Utara Puri Kusamba di lokasi persawahan Banjar Anyar untuk mempersiapkan serangan balasan pasukan Belanda yang kelelahan akhirnya atas perintah Jendral AV Michiels memerintahkan Letkol Van Swieten untuk mundur dan membuat bivak perkemahan di Keraton Kusamba di utara pasar yang sudah dikuasai Pasukan Belanda yang kelelahan dan ephoria kemenangan membuat seluruh pasukan Belanda di Bivak tidak menyadari serangan balasan dini hari yang dilakukan oleh Pasukan Laskar Kelungkung yang dipimpin Ratu Dewa Agung Istri kania beserta Ida Tjokorda Gde Oka Sangging serangan yang mendadak membuat pasukan Belanda kalang kabut ketika situasi kacau Rajaputri Ratu Dewa Agung Kania memerintahkan Tjokorda Gde Oka Sangging dan pasukan menembakkan senjata I Seliksik dan tepat mengenai Jendral AV Michiels dan pasukan Belanda yang kelelahan dan tidak tahu situasi perkemahan yang gelap atas komando Letkol van Swieten melarikan diri dari pertempuran sambil membawa Jendral AV Micheils yang terluka parah menuju Pantai Kusamba dan disana sudah menunggu Kapal Perang ETNA yang membawa mereka berlayar menuju Padangbay dimana ditengah perjalanan Jendral Michiels tewas seorang Jendral Tinggi Pasukan KNIL yang telah mengalahkan Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat dan ikut dalam Perang Jawa tahun 1825 1830 telah mengakhiri hidupnya di KusambaPasukan yang tersisa bersama Letkol Van Swieten harus menanggung malu dan mempertanggungjwabkan kekalahannya di hadapan Gubernur Jendral Hindia Belanda di Batavia Jenasah Jendral Michiels dimakamkan di Pekuburan kaum Elite di Tanah Abang Jakarta yang sekarang komplek pemakamaman itu menjadi Museum Taman Prasasti Kusamba adalah pelabuhan perdagangan yang sangat penting bagi Kerajaan Klungkung dari Pelabuhan Kusamba dieksport sirip ikan hiu yang bernilai tinggi beras dendeng sapi garam kopra ikan kering serta kain kain tenun endek dan songket yang dibawa ke Batavia dan Singapura oleh Saudagar saudagar Tionghoa dan juga saudagar Bugis membawa hasil bumi dan kain tenunan bokor perak dan lukisan Kamasan ke Lombok dan Sumbawa Saudagar saudagar Tionghoa ini kemudian membawa kain batik rembang dari pelabuhan Semarang dan uang kepeng bolong dari Daratan Cina yang sangat berharga di Bali karena dipergunakan dalam kegitan jual beli dan juga uang kepeng mempunyai nilai sosio budaya dan juga agama karena dipergunakan dalam siklus kehidupan orang Bali di Kusamba juga diabad ke 19 diturunkan beratus bal candu unruk dijual dan diperdagangakan ke saudagar Tionghoa Arab dan orang orang Eropa yang kaya Karena begitu sibuknya Pelabuhan Kusamba Pemerintah Belanda dari dahulu sudah mendatangkan utusan agar diperkenankan membangun kantor dagang Nederlandsche Handels Maatschapij NHM di Kusamba tetapi permohonan ini selalu ditolak oleh Raja Klungkung Koordinat 8 33 41 S 115 27 02 E 8 561366 S 115 450621 E 8 561366 115 450621 KusambaDesaNegara IndonesiaProvinsiBaliKabupatenKlungkungKecamatanDawanKode pos80761Kode Kemendagri51 05 04 2006Luas2 01 km 1 Jumlah penduduk5 465 jiwa 2015 1 5 908 jiwa 2010 2 Kepadatan2 939 jiwa km 2010 Jumlah RW8 Desa Adat 5 Banjar 1 Jumlah KK1 999 KK 1 Kusamba adalah desa di kecamatan Dawan Klungkung provinsi Bali Indonesia 3 Demografi suntingPenduduk desa Kusamba sampai dengan tahun 2015 sebanyak 5 465 jiwa terdiri dari 2 649 laki laki dan 2 816 perempuan dengan sex ratio 94 1 Referensi sunting a b c d e Kecamatan Dawan dalam Angka 2015 Badan Pusat Statistik Indonesia 2017 Diakses tanggal 19 Mei 2020 Penduduk Indonesia Menurut Desa 2010 PDF Badan Pusat Statistik 2010 hlm 1379 Diakses tanggal 14 Juni 2019 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018 Diakses tanggal 3 Oktober 2019 Pranala luar sunting Indonesia Situs Resmi Pemerintahan Kabupaten Klungkung pranala nonaktif permanen Indonesia BPS Kabupaten Klungkung Indonesia Prodeskel Binapemdes Kemendagri Diarsipkan 2022 04 01 di Wayback Machine nbsp Artikel bertopik kelurahan atau desa di Indonesia ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kusamba Dawan Klungkung amp oldid 24366929