www.wikidata.id-id.nina.az
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia Tidak ada alasan yang diberikan Silakan kembangkan artikel ini semampu Anda Merapikan artikel dapat dilakukan dengan wikifikasi atau membagi artikel ke paragraf paragraf Jika sudah dirapikan silakan hapus templat ini Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu waktu Cari sumber Kubu Kubu Raya berita surat kabar buku cendekiawan JSTORUntuk tempat lain yang bernama sama lihat Kubu disambiguasi Kubu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat Indonesia Kecamatan Kubu merupakan satu satunya kecamatan yang memiliki keunikan tersendiri di Kabupaten Kubu Raya Di kecamatan ini sebagaimana tercatat dalam sejarah pernah berdiri sebuah Kerajaan Kubu yang terbukti hingga saat ini makam seorang pendirinya Syarif Idrus bin Abdurrahman Al Idrus yang menjadi raja kesultanan pada waktu itu masih tetap terjaga dan terawat sebagai salah satu potensi wisata ziarah yang ada di kabupaten termuda di Kalimantan barat saat ini KubuKecamatanNegara IndonesiaProvinsiKalimantan BaratKabupatenKubu RayaPemerintahan Camat Populasi Total jiwaKode Kemendagri61 12 06Kode BPS6112030Luas 1 211 60km Desa kelurahan 19 Daftar isi 1 Asal Nama 2 Sejarah 2 1 Sistem pemerintahan 3 Desa Kelurahan Kubu 4 Pendidikan 4 1 Daftar Sekolah Menegah Atas 5 Referensi 5 1 Lihat pula 6 Pranala luarAsal Nama SuntingMenurut catatan cerita rakyat Kubu awalnya adalah sebagai tempat kubu pertahanan Benteng pada masa kolonialisme Belanda dan Jepang tahun 1778 oleh Sultan Syarif Al Idrus selaku Raja pertama Kesultanan Kubu sekaligus pendiri dan pembuka lahan perkampungan Kubu yang kemudian dikenal dengan Kecamatan Kubu Sejarah SuntingSejarah Kesultanan Kubu berawal ketika 45 penjelajah Arab yang berasal dari daerah Hadramaut Yaman di Selatan Jazirah Arab yang mendapat perintah dari guru pengajiannya untuk menyebarkan Syariat Islam di lautan sebelah Timur Asia Salah seorang dari 45 pemuda Arab yang telah membuka lahan perkampungan tersebut ialah Syarif Idrus Al Idrus Sayyidis Syarif Idrus bin Abdurahman Al Idrus lahir pada hari Kamis 17 Ramadhan 1144 H 1732 M dikampung Al Raidhah terim Hadramaut Dia meninggalkan kampung halamannya dalam rangka Syiar agama Islam Banyak negeri dan tempat yang dilalui dan disinggahi termasuk dikepulauan Nusantara hingga diriwayatkan akhirnya ia tiba menyusuri sepanjang sungai terentang dimuara pulau Bengah didaerah itulah dia berhasrat untuk menetap dan membuka perkampungan untuk itu permohonannya mendapat restu dari Sultan Ratu Raja di Simpang Matan Kalimantan Barat Di situlah tahun 1182 H 1768 M Dia dan beberapa orang anak buahnya yang berasal dari Hadramaut dan di Bantu oleh suku suku Bugis dan Melayu membuka sebuah perkampungan yang sekarang telah diakui sebagai Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat Indonesia Dipersimpangan muara pada tiga buah anak sungai dibuatlah benteng benteng guna menghalau serangan dari perompak laut lanun yang pada masa itu masih merajalela Perkampungan yang dibuka kemudian berkembang menjadi negeri yang kemudian diberi nama Kubu Kecamatan Kubu Di Kubu ini dia dinobatkan menjadi Raja Pertama pada tahun 1775 M dan bergelar Tuan Besar Raja Kubu yang mana kelak bekas Istana tersebut didirikan Masjid Raya sekarang Tidak lama setelah didirikan permukiman baru yang dibangun Syarif Idrus didatangi banyak orang dan kemudian terjadi saling interaksi lintas etnis dan budaya di sana Setiap hari orang orang dari Suku Dayak yang berlalu lalang di Sungai Kapuas Kecil menyempatkan diri untuk mengunjungi kampung baru yang didirikan Syarif Idrus itu Orang orang Suku Dayak itu tertarik dengan segala hal baru yang mereka temukan di tempat tersebut terutama kepemimpinan Syarif Idrus Bahkan mereka menawarkan diri untuk diizinkan bergabung di bawah kepemimpinan Syarif Idrus Maka kemudian permukiman itu semakin lama semakin besar dan perlahan lahan berubah menjadi sebuah bandar perdagangan yang sangat ramai Pada tahun 1772 M seluruh rakyat bersepakat mengangkat Syarif Idrus menjadi pemimpin mereka Di bawah pimpinan Syarif Idrus banyak kemajuan yang diperoleh terutama dalam bidang pertahanan ekonomi dan perdagangan Kemakmuran permukiman yang didirikan oleh Syarif Idrus di tepi Sungai Kapuas Kecil ternyata memancing niat buruk gerombolan perompak lanun untuk menjarahnya Beberapa kali perkampungan Syarif Idrus menjadi korban keganasan para bajak laut sehingga mengalami kerugian yang tidak sedikit Oleh karena itu Syarif Idrus kemudian memutuskan kebijakan untuk memindahkan pusat pemerintahannya ke daerah di pinggir anak Sungai Kapuas Besar dikenal juga dengan nama Sungai Terentang dan membuat sistem pertahanan yang lebih kuat sebagai langkah untuk mengantisipasi serangan dari luar Kubu pertahanan dibuat dengan cara menimbun sungai agar tidak dapat dicapai oleh musuh Sejak benteng pertahanan tersebut dibangun dengan kokoh mulailah orang menamakan kampung itu dengan sebutan Kubu yang berlaku hingga saat ini menjadi salah satu Kecamatan pada Kabupaten Kubu Raya Benteng pertahanan yang dibangun oleh para pengikut setia Syarif Idrus terbukti kuat Kendati telah berkali kali mendapat serangan dari musuh tapi benteng pertahanan ini masih cukup ampuh menahannya Inilah awal mula mengapa tempat itu disebut dengan nama Kubu dan kemudian menjadi Kesultanan Kubu Kedigdayaan benteng tersebut justru membuat penduduk Kubu menjadi lengah Mereka terlanjur sangat meyakini bahwa benteng perkampungan mereka tidak dapat ditembus oleh musuh yang sekuat apapun Mereka tidak memperhitungkan lagi bahwa musuh tetap mencari akal untuk menerobos benteng hinggapada suatu ketika terjadilah serbuan mendadak dari orang orang Siak Karena dalam kondisi yang tidak siap pihak Kubu menjadi kocar kacir karena serangan itu Saat serbuan itu terjadi Syarif Idrus yang sedang menunaikan ibadah shalat akhirnya tewas terbunuh Atas kejadian tersebut penduduk Kubu dan keturunannya bersumpah tidak akan menjalin kekerabatan termasuk menikah dan dinikahi dengan dan oleh orang Siak beserta anak cucunya Kejadian penyerangan Kubu oleh Siak itu terjadi di penghujung abad ke 18 atau kira kira pada tahun 1795 Sistem pemerintahan Sunting Pada awal berdirinya Kubu hanya merupakan sebuah perkampungan kecil yang dibentuk atas prakarsa Syarif Idrus Akan tetapi lama kelamaan permukiman yang terletak di muara sungai tersebut semakin lama semakin banyak didatangi orang bahkan kemudian menjadi bandar dagang yang ramai Tidak hanya pengikut Syarif Idrus saja yang tinggal di tempat itu melainkan juga orang orang Suku Dayak yang sebelumnya sering melintas dan melihat ada permukiman penduduk di situ Orang orang Suku Dayak tersebut kagum terhadap pola kehidupan dan terutama gaya kepemimpinan Syeh Idrus Oleh karena itu orang orang Suku Dayak kemudian berkeputusan untuk menggabungkan diri ke wilayah yang dipimpin Syarif Idrus Atas kesepakatan warga yang berasal dari berbagai etnis dan kalangan kemudian diputuskan bahwa Syeh Idrus diangkat menjadi pemimpin mereka hingga kemudian tempat itu dikenal dengan nama Kesultanan Kubu Sebelum Syarif Idrus gugur akibat serangan dari orang orang Siak pada tahun 1795 raja pertama Kesultanan Kubu ini ternyata telah menandatangani kontrak politik dengan Belanda Sejak itu jalannya sistem pemerintahan Kesultanan Kubu berada di bawah hegemoni Belanda karena secara turun temurun sultan sultan yang berkuasa di Kesultanan Kubu selalu bersedia mengadakan kesepakatan dengan Belanda Kontrak politik yang dibuat Belanda itu berisi hampir sama dengan kontrak politik serupa antara Belanda dengan kerajaan kerajaan lainnya di Kalimantan Barat Beberapa poin terpenting dalam perjanjian itu antara lain pihak Kesultanan dan Belanda mengatur sistem pemerintahan dan mempertahankan Kesultanan bersama sama jika Sultan wafat pihak Kesultanan boleh mengajukan calon Sultan kepada Belanda sementara yang berhak mengangkat Sultan secara resmi adalah pihak Belanda Sultan mengangkat para menteri harus dengan sepengetahuan pihak Belanda Sultan hanya boleh membangun benteng atas persetujuan pihak Belanda Sebaliknya apabila Belanda hendak mendirikan benteng Sultan harus mengizinkan dan membantu pelaksanaan pembangunan benteng Belanda tersebut Berikutnya apabila ada tentara pegawai Belanda yang lari kepada Sultan Sultan harus menyerahkannya kembali kepada pihak Belanda mata uang Belanda yang berlaku di Batavia juga diberlakukan di wilayah Kesultanan Sultan tidak diharuskan memungut cukai kepada pihak Belanda harga jual atas hasil hutan dan hasil bumi di wilayah Kesultanan ditentukan oleh pihak Belanda bila terjadi serangan dari luar pihak Belanda akan membantu Sultan Sultan dan daerah bawahannya wajib membantu Belanda terhadap serangan musuh yang datang dari darat dan laut dan Sultan dihimbau agar mengadakan upacara sebagai bentuk kesetiaan kepada Belanda Hasanudin amp Budi Kristanto dalam Humaniora No 1 2001 Pada tahun 1910 pemerintah kolonial Hindia Belanda mendirikan Bestuur Commite sebuah lembaga pemerintahan untuk mengawasi jalannya pemerintahan Kesultanan Kubu Syarif Kasimin salah seorang kerabat Kesultanan Kubu diangkat oleh Belanda untuk memimpin Bestuur Commite Belanda juga mengangkat seorang abdi setia bernama Syarif Shaleh untuk ikut mengurusi lembaga bentukan kolonial itu Pemerintahan Kesultanan Kubu juga memiliki lembaga internal yang dinamakan Dewan Kesultanan Anggota anggota dari lembaga ini adalah orang orang yang berasal dari keluarga Kesultanan Kubu Fungsi Dewan Kesultanan adalah sebagai penasihat kesultanan dan mampu mempengaruhi kebijakan Sultan meski keputusan akhir masih tetap berada di tangan Sultan Dewan Kesultanan juga dapat memainkan perannya ketika terjadi pemilihan kandidat calon Sultan sebelum diserahkan kepada pemerintah kolonial Hindia Belanda Setelah era penjajahan Belanda dan Jepang berakhir wilayah Kesultanan Kubu dijadikan sebagai wilayah Self Bestuur kurang lebih setara dengan daerah otonomi sejak tahun 1949 1958 Pada tahun 1958 itulah riwayat Kesultanan Kubu berakhir dan menggabungkan diri sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI Kota Kubu kemudian menjadi ibu kota Kecamatan Kubu Kabupaten Pontianak Provinsi Kalimantan Barat Sejak tahun 2007 Kecamatan Kubu telah resmi dikembangkan menjadi Kabupaten Kubu Raya dan disahkan dengan Undang Undang No 35 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Kubu Raya di Provinsi Kalimantan Barat pada tanggal 10 Agustus 2007 dan untuk pertamakalinya telah mengadakan Pemilihan Kepala Daerah Bupati Kabupaten Kubu Raya pada tanggal 25 Oktober 2008 Desa Kelurahan Kubu SuntingAir Putih Ambawang Baru Bemban Sungai Bemban Dabong Dabung Jangkang Dua Jangkang Satu Kubu Mengkalang Olak Olak Kubu Pelita Jaya Pinang Dalam Pinang Luar Sei Sungai Selamat Sei Sungai Terus Sepakat Baru Seruat Dua Seruat Tiga Teluk Nangka Kampung BaruPendidikan SuntingDaftar Sekolah Menengah Pertama Sederajat SMP Negeri 1 Kubu SMP Negeri 2 Kubu SMP Negeri 3 Kubu SMP Negeri 4 Kubu SMP Negeri 5 Kubu SMP Negeri 6 Kubu SMP Negeri 7 Kubu SMP Negeri 8 Kubu SMP Negeri 9 Kubu SMP Negeri 10 SATAP Kubu MTs Khairussa adah KubuDaftar Sekolah Menegah Atas Sunting SMA Negri 1 Kubu SMA Negeri 2 Terpadu Kubu SMA PGRI Olak olak Kubu SMK Negeri 1 Kubu Kampung Baru MA Khairussa addah Kubu MA Mujahidin 2 Air PutihReferensi SuntingLihat pula Sunting Kabupaten Kubu Raya Kesultanan Kubu Kota Pontianak Kalimantan BaratPranala luar Sunting Indonesia Situs web Pemerintah Kota Diarsipkan 2017 09 09 di Wayback Machine Indonesia Situs web Pontianak Diarsipkan 2012 03 16 di Wayback Machine Indonesia Situs web Pontianak Post Diarsipkan 2012 04 30 di Wayback Machine Indonesia Portal Real Time Pertama Di Kalimantan Barat Indonesia Referensi Berita Daerah Kota Pontianak dan Kalimantan Barat nbsp Artikel bertopik kecamatan di Indonesia ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kubu Kubu Raya amp oldid 23567944