www.wikidata.id-id.nina.az
Kota Kuala Tungkal adalah kota letak pusat pemerintahan kabupaten Tanjung Jabung Barat provinsi Jambi Wilayah kota ini berada di dalam lingkup Kecamatan Tungkal Ilir Kota ini juga merupakan pusat pemerintahan ibu kota kabupaten Kota Kuala TungkalIbu kota kabupatenSungai PengabuanNegara IndonesiaProvinsiJambiKabupatenTanjung Jabung BaratPeresmian ibu kota10 Agustus 1965Zona waktuUTC 7 WIB Kode area telepon 62 742Pasanggrahan di Kuala Tungkal sekitar tahun 1930 1940Klenteng di Kota Kuala TungkalSejarah SuntingSebelum abad ke 17 di Tanah Tungkal ini sudah berpenghuni seperti Merlung Tanjung Paku Suban yang sudah dipimpin oleh seorang Demong jauh sebelum datangnya rombongan 199 orang dari Pariang Padang Panjang yang dipimpin oleh Datuk Andiko dan sebelum masuknya utusan Raja Johor Kemudian memasuki abad ke 17 ketika itu daerah ini masih disebut Tungkal saja daerah ini dikuasai atau dibawah Pemerintahan Raja Johor Dimana yang menjadi wakil Raja Johor di daerah ini pada waktu itu adalah Orang Kayo Depati Setelah lama memerintah Ornag Kayo Depati pulang ke Johor dan ia digantikan oleh Orang Kayo Syahbandar yang berkedudukan di Lubuk Petai Setelah Orang Kayo Syahbandar kemudian diganti lagi oleh Orang Kayo Ario Santiko yang berkedudukan di Tanjung Agung Lubuk petai dan Datuk Bandar Dayah yang berkedudukan di Batu Ampar daerahnya meliputi Tanjung rengas sampai ke Hilir Kuala Tungkal atau Tungkal Ilir sekarang Memasuki abad ke 18 atau sekitar tahun 1841 1855 Tungkal dikuasai dan dibawah Pemerintahan Sultan Jambi yaitu Sultan Abdul Rahman Nasaruddin Pada saat itu kesultanan Jambi mengirim seorang Pangeran yang bernama Pangeran Badik Uzaman ke Tungkal yaitu Tungka Ulu sekarang Kedatangannya disambut baik oleh orang Kayo Ario Santiko dan Datuk Bandar Dayah Setelah terbukanya Kota Kuala Tungkal maka semakin banyak orang mulai datang sekitar tahun 1902 dari suku Banjar yang berimigrasi dari Pulau Kalimantan melalui Malaysia Mereka ini berjumlah 16 orang antara lain H Abdul Rasyid Hasan Si Tamin gelar Pak Awang Pak Jenang Belacan Gelar Kucir Buaji dan kemudian mereka ini berdatangan lagi dengan jumlah agak lebih besar yaitu 56 orang yang dipimpin oleh Haji Anuari dan iparnya Haji Baharuddin Rombongan 56 orang ini banyak menetap di Bram Itam Kanan dan Bram Itam Kiri Selanjutnya datang lagi dari suku Bugis Jawa Suku Donok atau Suku Laut yang banyak hidup dipantai laut dan Cina serta India yang datang untuk berdagang Pada tahun 1901 kerajaan Jambi takluk keseluruhannya kepada Pemerintahan Belanda termasuk Tanah Tungkal khususnya di Tungkal Ulu yang Konteleir jenderalnya berkedudukan di Pematang Pauh Sehingga pecahlah perperangan antara masyarakat Tungkal Ulu dan Merlung dengan Belanda Karena mendapat serangan yang cukup berat akhirnya pemerintah Belanda mengundurkan diri dan hengkang dari wilayah itu Perperangan itu dipimpin oleh Raden Usman anak dari Badik Uzaman Raden Usman kemudian wafat dan dimakamkan di Pelabuhan Dagang Selanjutnya muncullah Pemerintahan Kerajaan Lubuk Petai yang dipimpin oleh Orang Kayo Usman dan Lubuk Petai kemudian membentuk pemerintahan baru Pada waktu itu dibentuklah oleh H Muhammad Dahlan Orang Kayo yang pertama dalam penyusunan pemerintahan yang baru Orang Kayo pertama ini pada waktu itu masih diintip dan diserang oleh rombongan dari Jambi Ia diserang dan ditembak dirumahnya lalu patah Maka bernamalah pemerintahan itu dengan Pemerintahan Pesirah Patah sampai zaman kemerdekaan 1 nbsp Artikel bertopik geografi atau tempat Indonesia ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Sejarah Singkat Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2013 07 01 Diakses tanggal 2023 02 05 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kuala Tungkal kota amp oldid 23102290