www.wikidata.id-id.nina.az
Kerajaan Konawe adalah kerajaan yang pernah berdiri di Kabupaten Konawe Penduduknya adalah Suku Tolaki 1 Raja rajanya bergelar Mokole Masa kejayaannya dicapai pada masa pemerintahan Mokole Tebawo 2 Pusat pemerintahan Kerajaan Konawe adalah di Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe 3 Kerajaan ini menggunakan sistem pemerintahan yang disebut Siwole Mbatohu dan Pitu Dula Batu 4 Masyarakat Kerajaan Konawe bekerja sebagai petani padi dan cempedak peternak kerbau dan pencari ikan 5 Kepercayaan awal masyarakat Kerajaan Konawe adalah animisme dan dinamisme tetapi kemudian beralih beragama Islam 6 Kerajaan Konawe runtuh setelah rajanya yang bernama Larambe wafat pada tahun 1916 dan wilayahnya dijadikan wilayah Kerajaan Laiwoi 7 Bendera Kerajaan Konawe Daftar isi 1 Pemerintahan 2 Kehidupan Masyarakat 3 Keagamaan 4 Keruntuhan 5 Referensi 6 Daftar Pustaka 6 1 Buku 6 2 JurnalPemerintahan suntingKerajaan Konawe merupakan kerajaan yang didirikan oleh Suku Tolaki Pendirinya ialah Wekoila Pada awalnya pusat kerajaannya terletak di Desa Olo oloho pada tepi Sungai Konoweha Pusat pemerintahannya kemudian dipindahkan ke Unaaha 3 Pada masa pemerintahan Mokole Tebawo wilayah kekuasaan Kerajaan Konawe mencakup wilayah Kabupaten Konawe Konawe Utara Konawe Selatan dan Kota Kendari 8 Pada masa pemerintahan Mokole Tebawo dibentuk sistem pemerintahan yang disebut Siwole Mbatohu dan Pitu Dula Batu Siwole Mbatohu adalah pembagian wilayah Kerajaan Konawe menjadi empat bagian yaitu bagian barat timur utara dan selatan Bagian barat kerajaan konawe disebut Tambo i Tepuli dengan pemimpin bergelar Sabandara dan pusat pemerintahannya di Latoma Bagian timur Kerajaan konawe disebut Tambo i Losoano Oleo dengan pemimpin bergelar Sapati dan pusat pemerintahannya di Ranomeeto Bagian utara Kerajaan Konawe disebut Bharata i Hanano Wuta Konawe dengan pemimpin bergelar Ponggawa dan pusat pemerintahannya di Tonganua Sedangkan bagian selatan Kerajaan Konawe disebut Bharata i Moerino Wuta Konawe dengan pemimpin bergelar Inowa dan pusat pemerintahannya di Asaki 4 Tujuan pembentukan Siwole Mbatohu adalah untuk memperlancar urusan pemerintahan Kerajaan Konawe yang memiliki wilayah yang luas Penempatan seorang penguasa juga ditujukan untuk mencegah perselisihan dalam kerajaan dan menjaga wilayah perbatasan dari serangan kerajaan lain 9 Berbeda dengan Siwole Mbatohu Pitu Dula Batu adalah kabinet kerajaan yang bekerja langsung dengan Mokole Tebawo Kabinet ini terdiri dari Sulemandara Kotubitara Anakia Mombonahuako Tusawuta Tutuwi Motaha Kapita Anamolepo dan Kapitalau Sulemandra bertugas sebagai perdana menteri dan pengatur urusan luar negeri Urusan hukum peradilan kerajaan diserahkan kepada Kotubitara Anakia Mombonahuako mengurus urusan rumah tangga istana kerajaan Urusan pertanian diserahkan kepada Tusawuta Tutuwi Motaha Kapita Anamolepo dan Kapitalau bertugas dalam bidang keamanan kerajaan tetapi dengan jenis wilayah yang berbeda Tutuwi Motaha khusus bertugas mengamankan istana kerajaan Kapita Anamolepo mengamankan wilayah darat kerajaan sedangkan Kapitalau mengamankan wilayah laut kerajaan 10 Kerajaan Konawe membagi pemerintahan hingga ke tingkat kecamatan yang disebut Pu tobu Para keturunan bangsawan diberikan tanggung jawab untuk mengelola Pu tobu yang seluruhnya berjumlah 30 Para penguasa Pu tobu meyampaikan urusan pemerintahan kepada Siwole Mbatohu di Latoma Ranomeeto Tonganua dan Asaki Sedangkan urusan adat dilaporkan kepada Kotubitara di Wonggeduku 11 Kerajaan konawe juga menetapkan 3 daerah Pu tobu di Abuki sebagai daerah istimewa yaitu Asolu Lasada dan Walay Ketiga wilayah ini bertanggung jawab kepada putra mahkota untuk urusan adat dan bertanggung jawab kepada raja untuk urusan pemerintahan 12 Kehidupan Masyarakat suntingKegiatan utama dari masyarakat Kerajaan Konawe adalah bertani padi mencari ikan memelihara kerbau dan berkebun cempedak Pemanfaatan lahan sepenuhnya diatur oleh raja dengan membaginya untuk keperluan bertani memelihara kerbau dan memelihara ikan Seluruh tanah di Kerajaan Konawe menjadi milik raja dan dikelola oleh bangsawan tetapi pembagiannya sama rata untuk masyarakat biasa 5 Keagamaan suntingPada awalnya masyarakat Kerajaan Konawe menganut animisme dan dinamisme Ajaran Islam mulai dikenal di kerajaan Konawe pada masa pemerintahan Mokole Tebawo pada abad ke 16 Utusan Kesultanan Buton yang bernama La Embo juga pernah mengajak Mokole Melamba menerima Islam tetapi belum diterima La Embo kemudian mendakwahkan Islam di Pulau Wawonii dengan mengajar cara menulis huruf Arab dan menciptakan aksara Laembo Akhirnya Islam berkembang dan lembaga Islam didirikan Anak dari Mokole Melamba yaitu Lakidende akhirnya diutus untuk belajar agama Islam di Pulau Wawonii sebelum menjadi raja Toli toli Wanggudu dan Pelabuhan Tinanggea menjadi pusat dakwah Islam Penyebarannya dilakukan oleh pedagang dari Kesultanan Bone Kesultanan Soppeng dan Kesultanan Gowa Masyarakat juga mulai menerima Islam setelah kehadiran para pedagang muslim yang menuju ke perairan Maluku pada abad ke 18 Para pedagang muslim datang ke daerah Wawonii Lasolo Toli Toli dan Tinanggea Para pedagang ini berasal dari Kesultanan Buton Kesultanan Ternate dan Kesultanan Bone 6 Setelah Lakidende menjadi raja dari Kerajaan Konawe ia menerima Islam sebagai agamanya Lakidende kemudian mengundang La Ode Teke dari Kesultanan Buton untuk mengajarakan Islam kepada masyarakatnya 13 Kemudian pada masa pemerintahan Lakidende II Islam menjadi agama resmi dari Kerajaan Konawe 14 Kerajaan Konawe kemudian menerapkan syariat Islam dalam kehidupan masyarakatnya dan melarang hal hal yang bertentangan dengannya 15 Pembangunan dolmen dihentikan dan digantikan dengan pembangunan masjid Selain itu masyarakat juga mulai membuat makam yang sesuai dengan ajaran Islam 16 Keruntuhan suntingPerselisihan di antara para bangsawan Kerajaan Konawe telah berlangsung sejak abad ke 19 M Pada tahun 1906 seorang bangsawan dari Laiwoi bekerja sama dengan Hindia Belanda dan menandatangani sebuah perjanjian Isi perjanjian tersebut adalah mengganti Kerajaan Konawe menjadi Kerajaan Laiwoi dan menjadi bawahan dari Hindia Belanda Larambe sebagai raja Kerajaan Konawe bersama dengan para bangsawan diundang oleh Laiwoi dan Hindia Belanda Dalam pertemuan itu Laiwoi menyatakan keberpihakannya kepada Hindia Belanda Larambe tidak menyetujuinya dan kembali ke Sambandete untuk mempersiapkan perang dengan Hindia Belanda Bersama pasukannya ia mendirikan benteng dan tugu di tepi Sungai Lalindu pada wilayah Linomoiyo Namun pada tahun 1916 ia wafat sehingga perang dimenangkan oleh Belanda Wilayah Kerajaan Konawe akhirnya dikuasai dan dijadikan wilayah Kerajaan Laiwoi 7 Referensi sunting Handrawan 2016 hlm 205 206 Aswati 2014 hlm 43 a b Handrawan 2016 hlm 205 a b Idaman 2019 hlm 147 a b Gustian Dedi et al 2014 hlm 91 a b Aswati 2011 hlm 96 a b Gustian Dedi et al 2014 hlm 91 92 Aswati 2014 hlm 52 Aswati 2014 hlm 45 Idaman 2019 hlm 148 Aswati 2014 hlm 47 Aswati 2014 hlm 48 Aswati 2011 hlm 100 Aswati 2011 hlm 98 Melamba 2012 hlm 275 Melamba 2012 hlm 286 Daftar Pustaka suntingBuku sunting Gustian Dedi et al 2014 Politik Ruang dan Perlawanan Kisah Konflik atas Ruang di Tingkat Lokal Bogor Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif ISBN 978 602 71333 0 3 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 08 08 Diakses tanggal 2020 08 22 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Jurnal sunting Aswati M Desember 2011 Masuk dan Berkembangnya Agama Islam di Kerajaan Konawe PDF Selami IPS 1 34 92 103 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Aswati M Agustus 2014 Strategi Politik Pemerintahan Siwole Mbatohu dan Pitu Dula Batu di Kerajaan Konawe pada Abad ke XVII Selami IPS 2 40 42 52 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan pranala nonaktif permanen Handrawan September 2016 Sanksi Adat Delik Perzinahan Umoapi dalam Perspektif Hukum Pidana Adat Tolaki Perspektif 21 3 199 210 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan pranala nonaktif permanen Idaman Maret 2019 Relasi Kuasa Pengetahuan dalam Sistem Ketatanegaraan di Kerajaan Konawe Abad Ke XVII Telaah Epistemologi Siwole Mbatohu Halu Oleo Law Review 3 1 132 156 doi 10 33561 holrev v3i1 6076 ISSN 2548 1754 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Melamba Basrin 2012 Interaksi Islam dengan Budaya Barasandi dan Aktivitas Sosial Keagamaan Orang Tolaki di Sulawesi Tenggara El Harakah 14 1 268 292 ISSN 2356 1734 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kerajaan Konawe amp oldid 23891364