www.wikidata.id-id.nina.az
Joost Hendrik Romswinckel 24 September 1832 30 November 1908 adalah letnan jenderal Belanda di Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger Putera dari Abraham Francois Jean Romswinckel dan Anna Maria Canneman ini juga ksatria dan perwira dalam Militaire Willems Orde LetJend Joost Romswinckel Romswinckel selama Perang Aceh Kedua Daftar isi 1 Pendidikan 2 Perang Bone 3 Perang Aceh 4 Penghargaan 5 RujukanPendidikan suntingSebagai sersan Romswinckel memulai kariernya di KNIL pada usia 21 tahun Pada tahun 1855 ia diangkat menjadi letnan dua Perang Bone suntingArtikel utama Perang Bone 1859 1860 Romswinckel turut serta dalam ekspedisi ke Bone pada tahun 1859 1860 Saat itu ia berpangkat letnan satu infanteri Kesultanan Bone dan negara bawahannya Lamuru adalah sebuah negara di Sulawesi dan berada dalam kendali Belanda Namun akibat insiden bendera Belanda yang dikibarkan terbalik pemerintah setempat yang menentang kekuasaan Belanda dan desersi pasukan pribumi ekspedisi ke Bone dilancarkan di bawah pimpinan Jend Jan van Swieten Atas andil dalam ekspedisi ini Romswinckel diangkat menjadi ksatria kelas IV dalam Militaire Willems Orde Lalu pada tahun 1861 ia turut serta dalam Perang Banjar dan menerima gesper 1859 1863 Perang Aceh suntingArtikel utama Perang Aceh Romswinckel pada mulanya menjadi ajudan komandan dalam Perang Aceh I dan setelah Perang Aceh II sebagai komandan sayap kiri Batalyon Infanteri IX Selama Perang Aceh Kedua ia turut serta dalam merebut Masjid Raya Kuta Gunongan dan juga istana Pada tanggal 16 April 1874 Romswinckel kalah dalam ekspedisinya Romswinckel kembali dengan patrolinya ke benteng yang telah diperkuat tepat di luar dinding istana Karena Jend Van Swieten menganggap perang telah berakhir sejak penaklukan istana maka patroli tak dijalankan lagi Akibatnya para pejuang Aceh menyerang balik kubu pertahanan dan pasukan Belanda Dari gerakan tersebut lebih dari 100 prajurit tewas atau terluka sementara lainnya ada yang ditawan musuh Jend Van Swieten menerima kenyataan tersebut karena berpendapat bahwa kekuatan musuh tak boleh diserang Sebagai bagian dari sikap menunggu meskipun dekat istana Insiden ini menandakan besarnya kelemahan yang dikaitkan dengan tindakan militer Van Swieten yang pasif dan bertahan dan membuka jalan untuk berbagai pertempuran yang kelak akan dipimpin Jend Johannes Ludovicius Jakobus Hubertus Pel Atas tindakan militernya di Aceh pada tahun 1874 Romswinckel diangkat sebagai perwira dalam Militaire Willems Orde dan menerima Sabuk Aceh 1873 1874 Pada tahun 1882 ia naik pangkat sebagai kolonel pada tahun 1886 sebagai mayor jenderal dan pensiun pada tahun 1888 Pada hari ulang tahun Ratu Wilhelmina Romswinckel dianugerahi pangkat tituler sebagai letnan jenderal Penghargaan suntingKsatria dalam Militaire Willems Orde Kelas IV Koninklijk Besluit 22 Juni 1860 no 41 Perwira dalam Militaire Willems Orde KB 6 Oktober 1874 no 10 Ksatria dalam Orde Singa Belanda 1883 Pemegang eresabel diberikan oleh penduduk Semarang 1860 untuk perannya dalam meredam perlawanan militer Eropa non Belanda Rujukan sunting1908 Generaal J H Romswinckel overleden Eigen Haard Hal 3 Borel GFW 1878 Onze vestiging in Atjeh Critisch Beschreven Den Haag Thieme Booms ASH 1902 Neerlands krijgsroem in Insulinde Schitterende daden van moed beleid trouw en zelfopoffering in de negentiende eeuw sedert de instelling van de Militaire Willemsorde 2 jilid Den Haag W P van Stockum amp Zoon Gerlach AJA 1876 Neerlands heldenroem in Oost Indie Jilid II Den Haag Gebr Belinfante 1908 J H Romswinckel overleden Prins der Geillustreerde Bladen Hal 316 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Joost Hendrik Romswinckel amp oldid 22160934