www.wikidata.id-id.nina.az
Jangan Sekali kali Meninggalkan Sejarah atau disingkat Jasmerah adalah semboyan yang terkenal yang diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya yang terakhir pada Hari Ulang Tahun HUT Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1966 Menurut A H Nasution Jasmerah adalah judul yang diberikan oleh Kesatuan Aksi terhadap pidato Presiden bukan judul yang diberikan Bung Karno Presiden Soekarno memberi judul pidato itu untuk mempertahankan garis politiknya yaitu Jangan Sekali kali Meninggalkan Sejarah Dalam pidato itu Presiden menyebutkan antara lain bahwa kita menghadapi tahun yang gawat perang saudara dan seterusnya Disebutkan pula bahwa MPRS belumlah berposisi sebagai MPR menurut UUD 1945 Posisi MPRS sebenarnya nanti setelah MPR hasil pemilu terbentuk Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta 1 Suyatno menyebut pidato Djangan Sekali kali Meninggalkan Sedjarah pada 17 Agustus 1966 merupakan pidato kepresidenan terakhir Bung Karno Dia mencatat terdapat 89 kata revolusi dan 50 kata sejarah dalam pidato tersebut Itu menunjukkan betapa penting revolusi dan sejarah bagi Bung Karno 1 2 Referensi sunting nbsp Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini Jangan Sekali kali Meninggalkan Sejarah Suyatno cnnindonesiah pranala nonaktif permanen A H Nasution a journal Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Jangan Sekali kali Meninggalkan Sejarah amp oldid 20504020