www.wikidata.id-id.nina.az
Jalan Tengah Pali majjhima paṭipada 1 Sanskerta madhyama pratipad adalah ajaran agama Buddha akan ketidak kerasan 1 Lebih jelas dalam Kitab Suci Pali Ajaran Theravada Jalan Tengah menjelaskan jalur menuju Nirwana yang ditempuh Sang Buddha yang lebih sederhana mengenai kegemaran indryawi penyiksaan diri dan menuju kepada pelaksanaan kebijaksanaa pengembahanga moral dan mental Dalam beberapa sutta lain baik dalam Ajaran Theravada Mahayana dan Vajrayana Jalan Tengah menunjuk kepada sebuah konsep seperti yang dituliskan dalam Kitab Suci akan pengetahuan langsung yang melampaui suatu pemahaman yang sepertinya berlawanan dengan pendapat mengenai keberadaan 2 Daftar isi 1 Ajaran Theravada 1 1 Jalan Utama Berunsur Delapan 1 2 Hukum Sebab Musabab 2 Ajaran Mahayana 3 Lihat pula 4 ReferensiAjaran Theravada SuntingDalam Kitab Suci Pali Agama Buddha Ajaran Theravada kalimat jalan tengah dianggap berasal dari Sang Buddha sendiri dalam penjelasannya akan Jalan Utama Berunsur Delapan sebagai sebuah jalan antara pengajaran yang keras dan lembut Naskah berbahasa Pali juga menggunakan kalimat jalan tengah guna menerangkan ajaran Sang Buddha akan hukum sebab musabab sebagai sebuah pandangan akan pendapat keras mengenai keabadian dan ketidak adaan nihilisme Jalan Utama Berunsur Delapan Sunting Artikel utama Jalan Utama Berunsur Delapan Dalam Tipitaka kata Jalan Tengah Pali majjhima paṭipada disebut pertama kali oleh Sang Buddha pada khotbah pertamanya Dhammacakkappavattana Sutta SN 56 11 Dua hal yang berlebihan extrim ini O para Bhikkhu tidak patut dijalankan oleh mereka yang telah meninggalkan rumah untuk menempuh kehidupan tak berkeluarga Menuruti kesenangan hawa nafsu yang rendah kamasukhallikanuyoga yang tidak berharga dan tidak berfaedah biadab duniawi atau melakukan penyiksaan diri attakilamathanuyoga yang menyakitkan tidak berharga dan tidak berfaedah Setelah menghindari kedua hal yang berlebih lebihan ini O para Bhikkhu Jalan Tengah Majjhima patipada yang telah sempurna diselami oleh Tathagata yang membukakan Mata Batin Cakkhu karani yang menimbulkan Pengetahuan Nana karani yang membawa Ketentraman Upasamaya Kemampuan Batin luar biasa Abhinnaya Kesadaran Agung Sambodhaya Pencapaian Nibbana Nibbanaya Apakah O para Bhikkhu Jalan Tengah yang telah sempurna diselami Tathagata yang membukakan Mata Batin yang menimbulkan Pengetahuan yang membawa Ketentraman Kemampuan Batin luar biasa Kesadaran Agung Pencapaian Nibbana itu Tiada lain Jalan Utama Berunsur Delapan Dhammacakkappavattana Sutta 3 Dengan demikian guna pencapaian Nibbana Pali Sanskerta Nirwana Jalan Tengah mencakup Menjauhkan diri dari nafsu duniawi dan penyiksaan diri memupuk kesatuan tindakan benar yang dikenal pula dengan sebutan Jalan Utama Berunsur Delapan Dalam ceramah ini Sang Buddha mengenali Jalan Tengah sebagai suatu jalan untuk mereka yang berkeinginan untuk meninggalkan kehidupan awam Pali pabbajitena walaupun penganut Agama Buddha biasa dapat pula menerapkan petunjuk ini dalam kehidupan mereka Berdasarkan nasihat Sang Buddha terhadap kegemaran akan kesenangan indryawi Pali kamesu kama sukha allika bhikkhu Dr Rewata Dhamma menuliskan pelatihan semacam ini berhubungan dengan cara hidup perkotaan yang menerima kesenangan indriyawi sebagai faktor tertinggi kebahagiaan semakin tinggi kegemaran semakin bahagia Sang Buddha mengajarkan bahwa kegemaran akan kesenangan indriawi bukanlah pelatihan bagi yang tercerahkan mereka yang terhormat ariya Para Ariya yang menjalani kehidupan duniawi tidak memiliki keterikatan akan objek indriawy Sebagai contoh pada tingkatan pertama dalam hidupan mulia sotapanna atau pemenang arus belum lagi mengalahkan nafsu atau hasrat Pengertian pada tahap awal akan kegemaran jasmani yang masih ditoleransi sukhasanna masih lemah Akan tetapi seorang pemenang arus tidak akan merasa perlu untuk menggemari keinginan duniawi 4 Berdasarkan naskah dalam kitab suci ketika Sang Buddha menyampaikan Dhammacakkappavattana Sutta Ia menyampaikan hal ini kepada lima orang bhikkhu Assajji Vappa Bhadiya Kondanna Mahanama yang dahulu bersama sama melakukan kehidupan pertapaan yang keras Dengan demikian hal ini dan juga hubungan yang lebih luas dengan ajaran Shramanic dari India yang memberikan hubungan utama dengan perbedaan pendapat akan penyiksaan diri yang keras Pali atta kilamatha Hukum Sebab Musabab Sunting Artikel utama Paticcasamuppada Dalam Tipitaka Pali sendiri pandangan ini tidak disebut dengan jelas sebagai Jalan Tengah majjhima paṭipada tetapi secara harafiah mengacu sebagai mengajar di tengah majjhena dhamma sebagaimana disebutkan dalama kalimat ini Segala sesuatu ada Ini adalah satu pandangan ekstrem Segala sesuatu tidak ada ini adalah pandangan ekstrem kedua Menghindari kedua pandangan ekstrem ini Sang Tathagata mengajarkan Dhamma melalui jalan tengah Sabbaṃ atthi ti kho kaccana ayameko anto Sabbaṃ natthi ti ayaṃ dutiyo anto Ete te kaccana ubho ante anupagamma majjhena tathagato dhammaṃ deseti Dalam khotbah ini Sang Buddha kemudian menjelaskan asal mula penyebab penderitaan dukkha dari kebodohoan avijja kepada penuaan dan kematian jaramarana dan urutan sebalik nya yang paralel akan hilangnya faktor faktor tersebut lihat pula Hukum sebab akibat dan dua belas nidana Dengan demikian pengajaran Mazhab Theravada tidak terdapat baik diri yang sejati atau ketiadaan sepenuhnya akan manusia pada saat kematian hanya terdapat kemunculan atau ketiadaan akan keadaan yang sesungguhnya terjadi Lihat pula AnattaAjaran Mahayana SuntingDalam Ajaran Mahayana mazhab Madhyama Jalan Tengah mengumpamakan sebuah jalan tengah antara pengakuan metafisik bahwa sesuatu sesungguhnya adalah ada atau tidak ada Dalam mazhab Tendai jalan tengah merujuk kepada perpaduan pengertian bahwa segala sesuatu adalah hampa Dan pemikiran sebaliknya bahwa segala sesuatu mempunyai keberadaan yang fenomenal Lihat pula SuntingAgama Buddha Jalan Utama Berunsur Delapan Paticcasamuppada Anatta Dua Belas NidanaReferensi Sunting a b Kohn 1991 p 143 Lihat pula versi Pali dari Dhammacakkappavattana Sutta tersedia online pada at SLTP n d b sutta 12 2 1 yang kalimat majjhima patipada digunakan berulang ulang Inggris David Kalupahana Mulamadhyamakakarika of Nagarjuna Motilal Banarsidass 2006 page 1 Two aspects of the Buddha s teachings the philosophical and the practical which are mutually dependent are clearly enunciated in two discourses the Kaccaayanagotta sutta and the Dhammacakkappavattana sutta both of which are held in high esteem by almost all schools of Buddhism in spite of their sectarian rivalries The Kaccaayanagotta sutta quoted by almost all the major schools of Buddhism deals with the philosophical middle path placed against the backdrop of two absolutistic theories in Indian philosophy namely permanent existence atthitaa propounded in the early Upanishads and nihilistic non existence natthitaa suggested by the Materialists Dhammacakkappavattana Sutta Samyutta Nikaya 56 11 yang merupakan khotbah pertama Sang Buddha setelah mencapai pencerahan sempurna dihadapan lima orang bhikkhu Assajji Vappa Bhadiya Kondanna Mahanama Inggris Dhamma 1997 p 25 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Jalan Tengah amp oldid 22733306