www.wikidata.id-id.nina.az
Homo floresiensis Manusia Flores dijuluki Hobbit adalah nama yang diberikan oleh kelompok peneliti untuk spesies dari genus Homo yang memiliki tubuh dan volume otak kecil berdasarkan serial subfosil sisa sisa tubuh yang belum sepenuhnya membatu dari sembilan individu yang ditemukan di Liang Bua Pulau Flores pada tahun 2002 1 2 3 Kesembilan sisa sisa tulang itu diberi kode LB1 sampai LB9 menunjukkan postur paling tinggi sepinggang manusia modern sekitar 100 cm Homo floresiensis Periode Pleistosen Akhir 94 13 Ka PreYe Ye O S D C P T J K Pg N TaksonomiKerajaanAnimaliaFilumChordataKelasMammaliaOrdoPrimatesFamiliHominidaeGenusHomoSpesiesHomo floresiensisTipe taksonomiLB1Tata namaDinamakan berdasarkanPulau FloresDistribusilbsPara pakar antropologi dari tim gabungan Australia dan Indonesia berargumen menggunakan berbagai ciri ciri baik ukuran tengkorak ukuran tulang kondisi kerangka yang tidak memfosil serta temuan temuan sisa tulang hewan dan alat alat di sekitarnya 1 2 Usia seri kerangka ini diperkirakan berasal dari 94 000 hingga 13 000 tahun yang lalu 4 Daftar isi 1 Penemuan 2 Ciri ciri 3 Kontroversi 4 Referensi 5 Catatan kaki 6 Pranala luarPenemuan Sunting nbsp Liang Bua tempat ditemukannya seri fosil H floresiensis Liang Bua tempat ditemukannya sisa sisa kerangka ini sudah sejak masa penjajahan menjadi tempat ekskavasi arkeologi dan paleontologi Hingga 1989 telah ditemukan banyak kerangka Homo sapiens dan berbagai mamalia seperti makhluk mirip gajah Stegodon biawak serta tikus besar yang barangkali menjadi bahan makanan mereka Di samping itu ditemukan pula alat alat batu seperti pisau beliung mata panah arang serta tulang yang terbakar yang menunjukkan tingkat peradaban penghuninya Kerja sama penggalian Indonesia Australia dimulai tahun 2001 untuk mencari jejak peninggalan migrasi nenek moyang orang Aborigin Australia di Indonesia Tim Indonesia dipimpin oleh Raden Pandji Soejono dari Puslitbang Arkeologi Nasional dulu Puslit Arkenas dan tim Australia dipimpin oleh Mike Morwood dari Universitas New England Pada bulan September 2003 setelah penggalian pada kedalaman lima meter ekspedisi sebelumnya tidak pernah mencapai kedalaman itu ditemukan kerangka mirip manusia tetapi luar biasa kerdil yang kemudian disebut H floresiensis Tulang tulang itu tidak membatu bukan fosil tetapi rapuh dan lembap Terdapat sembilan individu namun tidak ada yang lengkap Diperkirakan Liang Bua dipakai sebagai tempat pekuburan Untuk pemindahan dilakukan pengeringan dan perekatan terlebih dahulu Individu terlengkap LB1 diperkirakan adalah betina ditemukan pada lapisan berusia sekitar 18 000 tahun terdiri dari tengkorak tiga tungkai tidak ada lengan kiri serta beberapa tulang badan Individu individu lainnya berusia antara 94 000 dan 13 000 tahun Walaupun tidak membatu tidak dapat diperoleh sisa material genetik sehingga tidak memungkinkan analisis DNA untuk dilakukan Perlu disadari bahwa pendugaan usia ini dilakukan berdasarkan usia lapisan tanah bukan dari tulangnya sendiri sehingga dimungkinkan usia lapisan lebih tua daripada usia kerangka Pendugaan usia kerangka dengan radiokarbon sulit dilakukan karena metode konservasi tulang tidak memungkinkan teknik itu untuk dilakukan Ciri ciri SuntingCiri ciri manusia liang bua adalah mempunyai ciri tengkorak yang panjang dan rendah berukuran kecil dan dengan volume otak 380 cc kapasitas cranial tersebut berada jauh di bawah Homo Erectus 1000 cc manusia modern Homo sapiens 1400 cc dan bahkan berada di bawah volume otak simpanse 380 cc Kontroversi Sunting nbsp Salinan tengkorak H floresiensis LB1 kiri dibandingkan dengan tengkorak manusia yang terkena mikrosefali yang pernah hidup di Pulau Kreta Pendapat bahwa fosil ini berasal dari spesies bukan manusia ditentang oleh kelompok peneliti yang juga terlibat dalam penelitian ini dimotori oleh Prof Teuku Jacob dari UGM Berdasarkan temuannya fosil dari Liang Bua ini berasal dari sekelompok orang katai Flores yang sampai sekarang masih bisa diamati pada beberapa populasi di sekitar lokasi penemuan yang menderita gangguan pertumbuhan yang disebut mikrosefali kepala kecil 5 Menurut tim ini sisa manusia dari Liang Bua merupakan moyang manusia katai Homo sapiens yang sekarang juga masih hidup di Flores dan termasuk kelompok Australomelanesoid Kerangka yang ditemukan terbaring di Liang Bua itu menderita microcephali yaitu bertengkorak kecil dan berotak kecil Perdebatan yang terjadi sempat memanas bahkan sampai membuat Liang Bua dan beberapa gua di sekitarnya dinyatakan tertutup untuk peneliti asing Sepeninggal Prof Jacob wafat 2007 lokasi penemuan kembali dapat diakses bagi penelitian Pada bulan September 2007 para ilmuwan peneliti Homo floresiensis menemukan petunjuk baru berdasarkan pengamatan terhadap pergelangan tangan fosil yang ditemukan Penemuan tersebut menunjukkan bahwa Homo floresiensis bukan merupakan manusia modern melainkan merupakan spesies yang berbeda Hal ini sekaligus menjadi jawaban terhadap tentangan sejumlah ilmuwan mengenai keabsahan spesies baru ini karena hasil penemuan menunjukkan bahwa tulang Homo floresiensis berbeda dari tulang Homo sapiens manusia modern maupun manusia Neandertal 6 Dua publikasi pada tahun 2009 memperkuat argumen bahwa spesimen LB1 lebih primitif daripada H sapiens dan berada pada wilayah variasi H erectus Publikasi pertama yang dimuat di Anthropological Science membandingkan LB1 dengan spesimenH sapiens baik normal maupun patologis dan beberapa Homo primitif Hasil kajian morfometri ini menunjukkan bahwa H floresiensis tidak dapat dipisahkan dari H erectus dan berbeda dari H sapiens normal maupun patologis karena mikrosefali 7 Hasil analisis kladistika dan statistika morfometri terhadap tengkorak dan bagian tulang lainnya dari individu LB1 betina dan dibandingkan dengan manusia modern manusia modern dengan mikrosefali beberapa kelompok masyarakat pigmi di Afrika dan Asia serta tengkorak hominin purba menunjukkan bahwa H floresiensis secara nyata memiliki ciri ciri berbeda dari manusia modern dan lebih dekat kepada hominin purba sebagaimana dimuat dalam jurnal Significance 8 9 Meskipun demikian kedua kajian ini tidak membandingkan H floresiensis dengan kerangka manusia kerdil Flores yang menderita mikrosefali Referensi SuntingHomo floresiensis pertama kali dipaparkan dalam dua tulisan yang diterbitkan dalam majalah Nature setahun setelah ditemukan Brown P et al A new small bodied hominin from the Late Pleistocene of Flores Indonesia Nature 431 1055 1061 27 Oktober 2004 Morwood M J et al Archaeology and age of a new hominin from Flores in eastern Indonesia Nature 431 1087 1091 27 Oktober 2004 Kate Wong The littlest human Scientific American Februari 2005 40 49Bantahan terhadap Homo floresiensis Jacob T E Indriati R P Soejono K Hsu D W Frayer R B Eckhardt A J Kuperavage A Thorne and M Henneberg 2006 Pygmoid Australomelanesian Homo sapiens skeletal remains from Liang Bua Flores Population affinities and pathological abnormalities PNAS USA 103 13421 13426 publikasi online sebelum cetakCatatan kaki Sunting a b Brown P October 27 2004 A new small bodied hominin from the Late Pleistocene of Flores Indonesia Nature 431 doi 10 1038 nature02999 Teks pages 1055 1061 akan diabaikan bantuan Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan a b Morwood M J 27 Oktober 2004 Archaeology and age of a new hominin from Flores in eastern Indonesia Nature 431 1087 1091 doi 10 1038 nature02956 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Mengenal Museum Kars 8 Gua Liang Bua Kawasan Kars NTT Tempat Homo Floresiensis Diarsipkan 2010 12 23 di Wayback Machine Artikel di laman esdm go id Edisi 14 Agustus 2009 Morwood M J 13 October 2005 Further evidence for small bodied hominins from the Late Pleistocene of Flores Indonesia Nature 437 1012 1017 doi 10 1038 nature04022 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Jacob T 2006 Pygmoid Australomelanesian Homo Sapiens Skeletal Remains from Liang Bua Flores Population Affinities and Pathological Abnormalities PNAS 103 13421 13426 doi 10 1073 pnas 0605563103 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Randerson Jason Yes it s a Hobbit The debate that has divided science is solved at last sort of The Guardian 21 September 2007 Lyras G A 2009 The origin of Homo floresiensis and its relation to evolutionary processes under isolation Anthropological Science Vol 2009 117 1 33 43 doi 10 1537 ase 080411 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Jungers W 19 November 2009 The geometry of hobbits Homo floresiensis and human evolution Significance 6 4 159 164 doi 10 1111 j 1740 9713 2009 00389 x Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Hobbits Are a New Human Species According to Statistical Analysis of Fossils ScienceDaily edisi 19 November 2009 Pranala luar Sunting nbsp Wikispecies mempunyai informasi mengenai Homo floresiensis Inggris Rilis pers Diarsipkan 2011 08 28 di Wayback Machine dari University of New England Australia Inggris Pewartaan dalam News Nature tidak termasuk tulisan ilmiah tersebut Indonesia Hominid Kecil Homo floresiensis Spesies Terpisah Ataukah Mikrosepali Diarsipkan 2011 08 18 di Wayback Machine Indonesia Manusia Liang Bua Homo Floresiensis Bukan Spesies Baru Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Homo floresiensis amp oldid 24196410