www.wikidata.id-id.nina.az
Keberadaan Gereja Cepu merupakan suatu proses perkembangan dan perluasan dari gereja yang mendahuluinya Maka berdasarkan studi historis untuk mengetahui dan mempelajari sejarah serta perkembangan Gereja Katolik di Cepu perlu mengetahui sejarah dan dinamika Gereja Katolik melalui karya karya misionaris pertama yang masuk ke Jawa Tengah Para missioner berkarya dengan gigih dan tekun meniti berbagai himpitan baik keputusan yang berdimensi politik dari Pemerintah Belanda melalui Gubernur Jenderal yang bertugas di Indonesia sikap antipati golongan Tionghoa pada waktu itu wilayah yang sangat luas bila dibandingkan dengan jumlah imam yang harus melayani maupun kondisi jalan yang sulit untuk melakukan kunjungan dan pelayanan umat Sehubungan dengan hal diatas sangat penting untuk mengetahui keberadaan kehadiran keuletan kegigihan kesabaran dan semangat pantang menyerahdari misionaris misionaris Gereja Katolik Santo Yusup Gedangan Semarang Sebab bermuara dari sana Gereja Cepu mulai tertanam tumbuh dan berkembang dalam masanya Untuk kesempurnaan historis perlu disimak pula peranan Gereja Katolik Santa Perawan Maria Kepanjen Surabaya sebagai penerus perjuangan para imam dari paroki Gedangan yang merupakan induk Stasi Cepu masa itu Gereja Santo Willibrordus Cepu7 08 56 S 111 35 26 E 7 148783 S 111 590509 E 7 148783 111 590509LokasiJl Ronggolawe 46 Cepu Cepu Blora 58312Situs webhttp gerejakatolikcepu blogspot comSejarahDidirikan15 September 1932DedikasiSt WillibrordusAdministrasiKeuskupanSufragan SurabayaJumlah Imam2Imam yang bertugasR D Alexius Kurdo PrImam rekanR D Siprianus Yitno PrParokialStasi9Jumlah lingkungan21 Daftar isi 1 Cepu Sebagai Stasi Paroki Santo Yusup Gedangan Semarang 2 Cepu Sebagai Stasi dari Paroki Santa Perawan Maria Kepanjen Surabaya 3 Gereja Katolik Cepu dari Stasi menjadi Paroki 4 KEADAAN WILAYAH PAROKI ST WILLIBRORDUS CEPU 4 1 Wilayah Paroki Kota 4 2 Wilayah Stasi Paroki 5 Pastor Pastor Yang Pernah Berkarya di Paroki Cepu 6 Jadwal Misa 7 Catatan KakiCepu Sebagai Stasi Paroki Santo Yusup Gedangan Semarang suntingBerdasarkan data yang terdapat pada Buku Baptis X XI dan XII Paroki Santo Yusup Gedangan Semarang tercatat bahwa di Cepu sudah ada baptisan baru yang terjadi pada tanggal 28 Februari 1912 sebanyak 3 orang oleh Romo HJJ Janssen SJ Dalam Buku Penguatan 1911 1920 Paroki Santo Yusup Gedangan Semarang tercatat bahwa pada tanggal 29 September 1912 serta tanggal 24 September 1917 Vikaris Apostolik Batavia Mgr Edmundus Luypen SJ menerimakan Sakramen Krisma di Cepu terhadap 21 orang Pada tahun 1908 1926 sudah ada kunjungan kunjungan yang dilaksanakan oleh Pastor Hans van Beckhoven SJ Pastor Th Madlener SJ Pastor Gerardus Minderop SJ Pastor Bartholomeus Hagdorn SJ di daerah Cepu Bojonegoro Blora Nglobo Ledok Kunduraan dan Doplang Dari peristiwa peristiwa itu dapat disimpulkan bahwa pada saat itu sudah ada aktivitas gerejawi dan sudah mempunyai tempat khusus untuk peribadatan Bahkan berdasarkan Buku Baptis X XI XII Pastor Hans van Beckhoven SJ sangat dominan dalam memberikan baptisan disamping Pastor HJJ Janssen SJ dan Pastor Hoevenaars SJ yang juga pernah berkarya di Cepu Berpijak pada kenyataan tersebut dapat dipastikan bahwa pada tahun 1912 atau sebelumnya sudah ada sejumlah umat katolik yang menetap di Cepu sebagai persekutuan umat beriman Gereja Dengan adanya perusahaan Minyak DPM yang mulai mengadakan pengeboran minyak di Cepu pada tahun 1893 di Jepon pada tahun 1899 di Tinawun Dandangilo Wonocolo Kawengan Kidangan pada tahun 1895 demikian pula di Ledok pada tahun yang sama kiranya dapat memberi sumbangan yang cukup berarti bagi tumbuh dan berkembanganya suatu Gereja Demikian pula pada tahun 1895 1896 di Cepu dibangun pabrik lilin dikarenakan minyak di daerah Cepu banyak mengandung lilin Sehingga pada tahun 1896 Peruasahaan Minyak DPM Surabaya dan Cepu berkembang menjadi Peruasahaan Minyak terkuat di Jawa Situasi ini memungkinkan bertambahnya umat Katolik di Cepu Bojonegoro Blora dan sekitarnya semakin banyak karena jumlah orang Belanda yang bekerja di Cepu semakin banyak pula Pada tahun 1923 Pastor Jesuit masih memberikan Sakramen Baptis kepada umat di Cepu sebanyak 6 orang di Padangan sebanyak 1 orang dan di Bojonegoro sebanyak 2 orang Berdasarkan data yang ada pada tanggal 21 Maret 1923 merupakan peristiwa baptisan terakhir yang tercatat pada Buku Baptis Paroki Santo Yusup Gedangan Semarang Tidak dapat diketahui secara pasti di mana mereka Gereja mengadakan upacara upacara liturgi atau kegiatan religiius lainnya sebab menurut data sejarah gedung gereja baru dibangun dan atau ada baru pada tahun 1930 1931 Dinyatakan dengan jelas Vicaris Apostolic Batavia Mgr ES Luypen SJ pernah datang di Cepu untuk memberikan Sakramen Krisma pada tahun 1912 dan 1917 tentu harus ada tempat yang memadai Analisis yang dapat diajukan aktivitas tersebut diatas dipastikan menempati rumah umat atau perumahan umum atau tempat tempat yang bersifat umum yang ada hubungannya dengan kepemerintahan Belanda C Q Perusahaan Minyak DPM BPM Cepu Sebagai Stasi dari Paroki Santa Perawan Maria Kepanjen Surabaya suntingDinamika umat beriman di Cepu semakin berkembang pesat bersamaan dengan pesatnya Konsesi Perusahaan Pengeboran dan Pengolahan Minyak DPM yang diambil alih menjadi Konsesi Perusahaan Minyak BPM pada tahun 1923 yang menuai banyak sumur minyak di Cepu dan sekitarnya serta pabrik kilang minyak Situasi pesatnya perkembangan Perusahaan Minyak di Cepu yang berkaitan erat dengan Perusahaan Minyak di Surabaya memungkinkan pertambahan orang Belanda yang bekerja Demikian pula pada tahun 1925 berdatangan umat katolik pribumi berasal dari daerah Semarang Ambarawa Magelang Muntilan Klaten Yogyakarta dan Surakarta yang bekerja dibidang Perkereta apian Perminyakan dan Kehutanan Disamping itu ada juga pendatang pribumi yang bekerja sebagai Guru dan Pamong Praja Dari catatan yang terdapat pada Buku Baptis I Gereja Katolik St Willibrordus Cepu dinyatakan permandian umat dari tanggal 15 September 1923 sampai dengan 12 Januari 1932 tercatat di Paroki Santa Perawan Maria Kepanjen Surabaya Gereja Katolik Cepu dari Stasi menjadi Paroki suntingAwal adanya benih Gereja sebagai Persekutuan Kaum Beriman kepada Kristus menjadi sebuah paroki merupakan harta benda gereja yang tak ternilaikan Gereja Katolik mempunyai alasan dan pertimbangan yang kuat mengubah stastus Gereja dari Stasi menjadi sebuah Paroki Beberapa alasan perubahan status stasi menjadi paroki adalah adanya jumlah umat yang cukup pengalaman hidup menggereja yang lama Tahun 1912 sampai tahun 1932 membuktikan kehidupan menggereja di Cepu telah memilik kekuatan baik jumlah umat maupun pengalaman hidup menggereja untuk berdirinya sebuah paroki Romo romo Jesuit dapat dikatakan sebagai perintis awal Gereja Katolik di Cepu pada periode awal dari masa awal adanya umat beriman di Cepu hingga tahun 1923 Gereja katolik di Cepu pada periode kedua mulai tahun 1923 sampai berdiri sebagai paroki tahun 1932 hidup dan berkembang bersama Congregasi Misi Para misionaris CM yang meneruskan karya misi Jesuit tersebut adalah Pastor Wolter CM dan Pastor Kock CM pada tanggal 15 September 1923 sampai dengan 12 Januari 1926 dilanjutkan Pastor Ravestijn CM berkarya di Cepu sampai dengan 27 Februari 1929 Baptisan baru umat katolik Cepu dicatat dalam Buku Permandian Seri V part II Paroki Santa Perawan Maria Kepanjen Surabaya Setelah jumlah umat bertambah besar kebutuhan akan rumah ibadat Gedung Gereja mulai terasakan oleh umat Timbul gagasan diantar umat Katolik di Cepu segera mewujudkannya Mereka melakukan konsultasi dengan berbagai pihak mulai dengan mengumpulkan dana Perusahaan Minyak BPM memberikan sumbangan material dan dukungan moril berupa penggunaan sebagian tanahnya untuk bangunan Gedung Gereja serta mengizinkan beberapa tenaga tekhnik BPM sebagai pelaksana Adapun tenaga BPM yang diserahi sebagai pelaksana adalah Tn C Mooy dari Bagian Tehnik Sipil BPM Diperkirakan Gedung Gereja Cepu didirikan bersamaan dengan pembangunan Gedung Soos Sasono Suko sekarang sekitar tahun 1930 Pemberkatan Gedung Gereja dilakukan oleh Mgr Anton Pieter Franz van Velsen S J perfector Apostolic Batavia pada tanggal 20 Mei 1931 dengan nama pelindung gereja Santo Willibrordus seorang uskup dari daerah Nederland Selatan Belanda Pada tanggal 15 September 1932 Cepu berdiri sebagai Paroki dibawah kegembalaan Pastor G Ravestijn CM Paroki Cepu termasuk wilayah kerja Keuskupan Dioces Surabaya dengan Mgr Klooster CM sebagai Uskupnya perlu diketahui dia pernah menjabat sebagai Pastor Paroki Cepu KEADAAN WILAYAH PAROKI ST WILLIBRORDUS CEPU suntingWilayah Paroki Kota sunting Wilayah I Lingkungan St Ignatius Lingkungan St Petrus Lingkungan Sta Maria Lingkungan St Thomas Lingkungan St Fransiskus Xaverius Wilayah II Lingkungan Sta Theresia Lingkungan St Monika Lingkungan Sta Anna Lingkungan Sta Agnes Wilayah III Lingkungan St Paulus Miki Lingkungan St Pius Lingkungan Sta Agatha Wilayah IV Lingkungan St Vincentius Lingkungan St Don Bosco Lingkungan Sta Lusia Wilayah V Lingkungan St Mikael Lingkungan St Yohanes Lingkungan St Gregorius Lingkungan St Albertus Wilayah VI Lingkungan St Karolus Lingkungan Sta Katarina Wilayah Stasi Paroki sunting Wilayah Stasi Tengah Stasi Mulyorejo Stasi Kapuan Stasi Jipang Stasi Sidorejo Stasi Ledok Wilayah Stasi Barat Stasi Randublatung Stasi Doplang Stasi Kepoh Stasi JerukPastor Pastor Yang Pernah Berkarya di Paroki Cepu suntingTahun 1912 R P H JJ Jansen S J Tahun 1912 1917 R P Hoevenaars S J Tahun 1917 1919 R P JI Beckhoven S J Tahun 1919 1920 R P Theodorus Madlener S J Tahun 1920 1923 R P G Minderrop S J Tahun 1923 1926 R P H Khock C M Tahun 1926 1929 R P G Ravestijn C M Tahun 1930 1934 R P Gerans Raneslijp C M Tahun 1932 1937 R P G Ravestinj C M amp 1935 R P J Clooster C M Tahun 1934 1936 R P J Schilder C M Tahun 1936 1937 R P Gerans Raneslijp C M amp R P F Peters C M Tahun 1937 1938 R P H Nissen C M Tahun 1938 1939 R P Gerans Raneslijp C M Tahun 1939 1943 R P JH Wolters C M amp Rm Gerans Raneslijp C M Tahun 1940 R P Gr Smeets C M R P GW Litjono C M 1 amp R P F Peters C M Tahun 1941 1942 R P J Clooster C M Tahun 1943 1947 R D Th Hardjowarsito Pr amp R P Dwijdjosusastro C M Tahun 1947 1948 R D AM Hadisudarso Pr Tahun 1948 1949 R D AF Rademaker amp R D H Nloedbeld Tahun 1949 1950 R P G Boonekamp C M Tahun 1950 1954 R P JL Helmes C M 1951 R P H Kock C M R D AM Hadisudarso Pr R D Th Hardjowarsito Pr dan R P H van Megen C M Tahun 1952 R P G Boonekamp C M Tahun 1954 1956 R P C Heuvelmans C M Tahun 1956 1958 R P A Rijnsoever C M R P OJ Bloondeel C M dan R P JL Helmes C M Tahun 1957 1959 R P JH Raats C M Tahun 1958 1961 R P C Heuvelmens C M Tahun 1961 1964 R P H Niessen C M amp R P AJ Van Mensvoort C M Tahun 1964 1965 R P J Bartels C M Tahun 1965 1968 R P A Rijnsover C M amp R P I Resjanto C M Tahun 1966 R P C del Gobbo C M Tahun 1967 R P T Tandyo Sukmono C M dan R P Ernesto Fervari C M Tahun 1968 1972 R P Fulvio Amici C M dan R P Ernesto Fervari C M Tahun 1972 1974 R P Fornasari Sebastiano C M dan 1973 R P Valentino Bosio C M Tahun 1974 1979 R P Ph Katini C M Tahun 1979 1983 R P B Martokusumo C M Tahun 1983 1985 R P J Haryono C M dan 1985 R D YM Yuniaharto Pr Tahun 1985 1990 R P LV Cahyokusumo C M Tahun 1990 1995 R D AJ Wignjapranata C M Tahun 1996 R D Th Aq Djoko Noegroho Pr Tahun 1995 1997 R D JI Gengsi Sutjahjo Pr dan R P Sabbas Sudijono C M Tahun 1997 2001 R D IY Sumarno Pr Tahun 2001 2007 R D Matheus Suwarno Pr Tahun 2007 2011 R D Siprianus Yitno Pr dan Rm Ag Tri Budi Utomo Pr Tahun 2011 2013 R D Siprianus Yitno Pr dan R D Th Aq Djoko Noegroho Pr Tahun 2013 2014 R D Th Aq Djoko Noegroho Pr dan Rm Siprianus Yitno Pr Tahun 2014 R D Alexius Kurdo Pr dan R D Siprianus Yitno PrJadwal Misa suntingHarian dan Mingguan Diarsipkan 2023 06 06 di Wayback Machine Catatan Kaki sunting Orang Jawa pertama yang menjadi imam paroki Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Gereja Santo Willibrordus Cepu amp oldid 23950317