www.wikidata.id-id.nina.az
Farida Oetoyo yang lebih dikenal sebagai Farida Sjuman 7 Juli 1939 18 Mei 2014 1 adalah seorang maestro balet Indonesia Farida SjumanLahir 1939 07 07 7 Juli 1939Solo Hindia BelandaMeninggal18 Mei 2014 2014 05 18 umur 74 Tangerang Selatan IndonesiaKebangsaanIndonesiaAlmamaterAkademi Balet BolshoiPekerjaanPenariKoreograferPengajarAktrisSuami istriSjumandjaja m 1962 divorced wbr Anak2 termasuk Aksan Sjuman Daftar isi 1 Kehidupan awal 2 Belajar di Akademi Balet Bolshoi 1961 1965 3 Kembali ke Indonesia 4 Karya karya 5 Maestra balet 6 Dunia film 7 Filmografi 8 Kehidupan pribadi 9 Kematian 10 Referensi 11 Pranala luarKehidupan awal suntingFarida dilahirkan oleh Maria Yohanna Margaretha Te Nuyl seorang perempuan Belanda dengan keluarga yang terdiri dari seniman teater dan musisi klasik 2 Ayah Farida Raden Oetoyo Ramelan kuliah di Leiden Belanda dan lulus sebagai advokat 2 Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 Raden Oetoyo Ramelan diangkat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri dan pada 1947 mendapat tugas membuka dan memimpin kantor diplomatik Republik Indonesia yang pertama Indonesian Office 2 Semasa kecil Farida bersama ibu dan kedua adiknya Fajar Alam dan Satria Sejati sering berpindah tempat tinggal mengikuti penugasan ayahnya 2 Farida mengaku terinspirasi belajar balet setelah menonton film The Red Shoes 1948 ketika dia berusia sembilan tahun 2 Dia mengikuti kelas balet pertamanya juga pada usia sembilan tahun tetapi kelas itu mengecewakannya karena materi yang diajarkan hanya gerak dasar balet 2 Farida menyangka pada kelas pertamanya dia akan mengenakan kostum yang indah dan glamor serta menari seperti balerina dalam film The Red Shoes 2 Namun pengalaman itu tidak membuat Farida berhenti mempelajari seni gerak tubuh Mula mula Farida belajar di Art of Movement Academy di Singapura yang dikelola oleh Willy Blok Hanson 3 Pada 1950 1954 Farida belajar balet dari Barbara Todd di Canberra Australia 2 Barbara Todd adalah seorang pengajar balet dari The Royal Academy of Dance di London 2 Farida pertama kali tampil dalam pertunjukan balet di Teater Albert Hall Canberra pada 20 Juni 1953 bersama murid murid Barbara Todd yang lain menarikan The Children of the Palace 2 Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas di Australia pada 1954 Farida kembali ke Indonesia dan melanjutkan pelajaran baletnya dari berbagai guru 2 Pada 1956 ayah Farida meninggal dunia 2 Pada tahun yang sama Farida pergi ke Belanda dan menjadi penari profesional 2 Farida menari bersama kelompok Ballet der Lage Landen selama dua tahun sampai pada 1958 2 Pada 1958 di usianya yang kedelapan belas tahun terdorong keinginan pulang yang tidak bisa ditawar lagi Farida kembali ke Indonesia 2 Belajar di Akademi Balet Bolshoi 1961 1965 suntingPada usia ke 21 tahun Farida berangkat ke Moskow untuk belajar di Akademi Balet Bolshoi sebagai guest student dengan beasiswa 2 Kesempatan itu diketahui Farida dari pamannya Suriadi Suryadarma yang ketika itu bertugas sebagai Kepala Staf Angkatan Udara KSAU Republik Indonesia 2 Selama empat tahun belajar di Akademi Balet Bolshoi hampir setiap hari mulai pukul 09 00 sampai 21 00 Farida digembleng dan dilatih dengan penuh disiplin oleh gurunya Alla Mikhailovna Lenina yang menurunkan ilmu balet aliran Vaganova dengan penuh disiplin 2 Selain itu ia mendapat beberapa mata kuliah lainnya seperti sejarah kesenian karakteristik manjemen kesenian drama pentas dan lain lainSetelah empat tahun belajar di Akademi Balet Bolshoi Farida menempuh ujian di hadapan Dewan Penguji yang terdiri dari sepuluh guru balet terkemuka dari akademi 2 Sebagaimana murid lain yang lulus ujian Farida mendapat sertifikat sebagai Artist of the Ballet dan tampil dalam The Graduation Concert di Teater Bolshoi membawakan tarian yang telah ditentukan oleh akademi 2 Kembali ke Indonesia suntingSukses Farida dapat dipahami mengingat koreografer yang juga dijuluki balerina dunia ini telah meraup segudang pengalaman pentas di dalam maupun mancanegara Upaya pembinaan terus dilakukan dengan membuka sekolah balet Nritya Sundara bersama Yulianti Parani di Jakarta tahun 1957 Usaha ini memicu perkembangan balet di tanah air Di samping meningkatkan frekuensi pementasan balet memungkinkan belantika balet di tanah air semakin kondusif Karya karya suntingSetidaknya dua nomor balet berlabel Rama amp Shinta dan Gunung Agung Meletus merupakan karya masterpiece koreografer Farida Oetoyo Di samping kedua karya besar ini masih ada karya lainnya yang bisa di catat sebagai karya andal monumental Di antaranya balet Carmina Burana Putih Putih dan Daun Fulus Gunung Agung Meletus dan Rama amp Shinta mendapat sambutan hangat saat dipentaskan di Teater Terbuka dan Teater Arena Taman Ismail Marzuki tahun 70 an Tak heran bila angin segar menerpa penggemar balet di Indonesia Publik sangat antusias menonton sajian berkualitas Lima ribu tempat duduk yang tersedia di Teater Terbuka padat penonton Bahkan kalangan pers juga mempunyai andil besar Menyambut dengan menurunkan berirta dan artikel artikel menarik di media cetak mereka Maestra balet suntingTidaklah berlebihan bila Farida Oetoyo yang pernah menjadi primadona di panggung balet dunia disebut sebagai Maestra Balet Indonesia mengingat ia pernah bergabung dengan Teater Bolshoi di Rusia dan berpentas di sejumlah negara Eropa serta Amerika Ia masih aktif mengajar balet di sekolah balet Sumber Cipta miliknya di Ciputat Jakarta Selatan bahkan hingga menjelang wafatnya Selain menjadi kepala sekolah dan direktur artistik sekolah tersebut ia pun memimpin grup tarinya Kreativitat Dance Indonesia Grup tari ini diperuntukkan bagi penari penari yang telah lulus dari Ballet Sumber Cipta dengan baik Mereka terinspirasi oleh tari dan telah memutuskan untuk menjadikan tari hidup mereka Dunia film suntingSelain balet Farida pernah juga merambah blantika film nasional Ia membintangi beberapa film layar lebar antara lain film Perawan di Sektor Selatan Apa Jang Kau Tjari Palupi Bumi Makin Panas Ia mampir di dunia film atas ajakan suaminya sineas Sjumandjaja Filmografi suntingApa Jang Kau Tjari Palupi 1969 Perawan di Sektor Selatan 1971 Dendam Si Anak Haram 1972 Mama 1972 Lingkaran Setan 1972 Bumi Makin Panas 1973 Kehidupan pribadi suntingFarida menikah dengan Sjumandjaja seorang mahasiswa sinematografi yang di kemudian hari menjadi seorang sutradara pada tahun 1962 di Moskwa Rusia Dua sejoli ini bertemu ketika keduanya sedang belajar di negeri Beruang Merah tersebut 4 Farida di Akademi Balet Bolshoi sementara Sjumandjaja di Akademi Sinematografi Gittes Tetapi bahtera perkawinan yang baru berjalan sepuluh tahun kandas menabrak badai perceraian pada tahun 1972 Pasangan seniman kreatif ini dikaruniai dua orang anak yakni Aridya Yudhistira dan Wong Aksan Kematian suntingFarida Oetoyo meninggal dunia di Rumah Sakit Premier Bintaro Kota Tangerang Selatan Banten pada tanggal 18 Mei 2014 5 Referensi sunting Maestro Balet Farida Oetoyo Wafat Tempo diakses 19 Mei 2014 a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t Oetoyo Farida Saya Farida Sebuah Autobiografi Jakarta Gramedia Pusaka Utama 2014 Post The Jakarta Tales of ballet in the Dutch East Indies and beyond The Jakarta Post dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 09 14 Diakses tanggal 2017 09 14 Ariska Rindi 19 Juli 2023 S Dian Andryanto ed Mengenang Sjumandjaja Meninggal Saat Menyutradarai Opera Jakarta Tempo co Diakses tanggal 20 September 2023 Maestro Balet Farida Oetoyo Meninggal Dunia detikcom Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 07 06 Diakses tanggal 2022 07 03 Pranala luar sunting Indonesia Biografi di Tamanismailmarzuki com Diarsipkan 2021 03 13 di Wayback Machine Indonesia Biografi di Ballet Sumber Cipta Diarsipkan 2011 06 04 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Farida Sjuman amp oldid 24277821