www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini membutuhkan judul dalam bahasa Indonesia yang sepadan dengan judul aslinya Fiber to the x FTTX merupakan suatu format penghantaran isyarat optik dari pusat penyedia provider ke kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai medium penghantaran Perkembangan teknologi ini tidak terlepas dari kemajuan perkembangan teknologi serat optik yang dapat mengantikan penggunaan kabel konvensional Dan juga didorong oleh keinginan untuk mendapatkan layanan yang dikenal dengan istilah Triple Play Services yaitu layanan akan akses internet yang cepat suara jaringan telepon PSTN dan video TV Kabel dalam satu infrastruktur pada unit pelanggan Penghantaran dengan menggunakan teknologi FTTX ini dapat menghemat biaya dan mampu mengurangkan biaya operasi dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan Ciri ciri inheren serat optik membenarkan penghantaran isyarat telekomunikasi dengan lebar jalur yang lebih besar dibandingkan dengan penggunaan kabel konvensional 1 Dari gambar mengilustrasikan arsitektur umum dari suatu jaringan FTTX Biasanya jarak antara pusat layanan dengan pelanggan dapat berkisar maksimum 20 km Dimana pusat penghantaran penyelenggara layanan service provider yang berada di kantor utama disebut juga dengan central office CO disini terdapat peralatan yang disebut dengan OLT Kemudian dari OLT ini dihubungkan kepada ONU yang ditempatkan di rumah rumah pelanggan customer s melalui jaringan distribusi serat optik Optical Distribution Network ODN Isyarat optik dengan panjang gelombang wavelength 1490 nm dari hilir downstream dan isyarat optik dengan panjang gelombang 1310 nm dari hulu upstream digunakan untuk mengirim data dan suara Sedangkan layanan video dikonversi dahulu ke format optik dengan panjang gelombang 1550 nm oleh optik pemancar video optical video transmitter Isyarat optik 1550 nm dan 1490 nm ini digabungkan oleh penggabung dan ditransmisikan ke pelanggan secara bersama Singkatnya tiga panjang gelombang ini membawa informasi yang berbeda secara simultan dan dalam berbagai arah pada satu kabel serat optik yang sama Daftar isi 1 Komponen utama 2 Jaringan titik ke titik Point to Point 3 Jaringan serat optik aktif active optical network AON 4 Jaringan serat optik pasif passive optical network PON 4 1 Pencerai optik pasif 4 2 Teknologi akses PON 4 3 Protokol PON 5 Penerapan aplikasi FTTX di Indonesia 5 1 The link budget 5 2 Pengukuran dan pengujian 6 Referensi 7 Lihat pulaKomponen utama suntingTerminal Saluran Serat Optik Optical Line Terminal OLT biasa ditempatkan pada pusat penyedia layanan provider CO untuk menghantarkan isyarat layanan kepada setiap pengguna dalam jaringan rangkaian sistem dan OLT juga merupakan titik aggregasi suara dari PSTN data dari penghala dan video melalui berbagai bentuk sebagai medium penghantaran 2 Unit Jaringan Serat Optik Optical Network Unit ONU adalah peralatan yang digunakan diakhir jaringan untuk memberikan layanan layanan yang disediakan kepada pelanggan 3 Layanan data internet suara telepon dan video TV Kabel diberikan dari ONU kepada pelanggan pengguna melalui penghantaran media yang sesuai Secara umum teknologi FTTX terdiri daripada tiga jenis topologi jaringan 4 jaringan titik ke titik jaringan serat optik aktif dan jaringan serat optik pasif Jaringan titik ke titik Point to Point suntingJaringan titik ke titik P2P merupakan rancangan jaringan FTTX yang paling ringkas dimana isyarat dihantar terus dari CO kepada setiap pelanggan dengan satu serat optik dan laser yang terpisah berdasarkan IEEE 802 3ah Serat optik bentuk tunggal digunakan untuk isyarat bolak balik dengan satu kabel serat optik sampai pertukaran setempat Local Exchange dan kemudian dipisah untuk masing masing pelanggan pengguna akhir End User Jaringan serat optik aktif active optical network AON sunting nbsp Perbandingan AON dengan PON Jaringan serat optik aktif merupakan rangkaian titik ke banyak titik Point to Multi Point P2MP penggunaan teknologi ini terbatas karena biayanya sangat tinggi Peralatan peralatan aktif yang digunakan dalam jaringan AON termasuk optical switch memerlukan tenaga listrik Jaringan serat optik pasif passive optical network PON suntingJaringan serat optik pasif juga merupakan jaringan P2MP hampir sama dengan AON Perbedaannya dimana pada titik komponen aktif digantikan oleh pencerai optik pasif passive optical splitter Jika dibandingkan dengan jaringan jenis AON pemasangan jaringan jenis PON adalah lebih mudah dan murah serta tidak menggunakan komponen elektronik aktif sehingga mengurangi biaya pemeliharaan peralatan Pencerai optik pasif sunting Pencerai optik pasif atau juga disebut dengan splitter yang digunakan dalam jaringan P2MP memiliki satu masukan dan banyak multiple keluaran dan bersifat pasif karena tidak memerlukan sumber energi eksternal Rugi rugi atau kehilangan daya optik pada pencerai serat optik pasif ini disebut juga splitter rasio biasanya dinyatakan dalam decibel dB dan ini terjadi terutama bergantung kepada jumlah keluaran dari pencerai tersebut sebagai contoh masukan sinyal optik dibagi rata di kaskade atau cabang cabang misalnya sebuah splitter 1x2 hanya memiliki dua cabang maka kemungkinan kehilangan sisipan insertion loss adalah 3 dB 50 pada setiap keluaran jika pada splitter 1x4 maka akan ada dua cabang ditambahkan ke masing masing kaki 1x2 kehilangan akan bertambah lagi 3 dB sehingga menjadi 6 dB jika dalam splitter 1x8 dua cabang atau 1x2 split akan ditambahkan ke masing masing kaki 1x4 sehingga kembali ditambahkan 3 dB sehingga total kehilangan menjadi 9 dB dan begitu seterusnya Jumlah cabang keluaran Kehilangan sisipan dB 2 34 68 916 1232 1564 18Pencerai optik dapat dikemas dalam berbagai bentuk dan ukuran serta bergantung kepada teknologi yang digunakan paling umum dibuat dengan menggunakan kaidah gelombang pandu planar namun ada juga dengan menggunakan teknologi fused biconic taper FBT Teknologi akses PON sunting Dalam pembangunan jaringan dengan teknologi PON dimana isyarat hilir dari OLT dikirim ke pencerai serat optik untuk digunakan bersama oleh setiap ONU Semakin panjang jarak feeder serat optik maka pelemahan optik akan semakin tinggi namun split ratio maksimum berkurang Sedangkan untuk isyarat hulu dihantar dari ONU ke OLT Terdapat 4 jenis teknologi berbagai akses penghantaran isyarat untuk digunakan secara bersama pada suatu teknologi jaringan PON tunggal diantaranya seperti 4 Akses Berbagai Pembahagian Waktu Time Division Multiple Access TDMA Akses Berbagai Pembahagian Pembawa Sub Subcarrier Division Multiple Access SCMA Akses Berbagai Pembahagian Panjang Gelombang Wavelength Division Multiple Access WDMA dan Akses Berbagai Pembahagian Kode Optik Optical Code Division Multiple Access OCDMA Protokol PON sunting Berikut ini protokol PON yang telah sepakati oleh IEEE dan ITU Protokol PON APON BPON GPON EPON GEPONStandar ITU T G 983 ITU T G 984 IEEE 802 3ahPenghantaran ATM ATM TDM Ethernet EthernetBiaya Rendah Sedang Paling rendahLebar jalur hulu 155 Mbps 1 5 Gbps 1 25 GbpsLebar jalur hilir 622 Mbps 2 5 Gbps 1 25 GbpsPenerapan aplikasi FTTX di Indonesia suntingSekarang dengan begitu pesatnya perkembangan kebutuhan akan Layanan Internet dan aplikasi multimedia lainnya teknologi FTTX saat ini telah menjadi salah satu solusi untuk dapat memberikan layanan Triple Play yang terdiri dari Data Internet atau Intranet Voice Suara VoIP dan Video Interaktive TV dan Multimedia di dalam satu infrastruktur yang praktis Sebagai perbandingan sejak tahun 2007 di Jepang hampir 70 masyarakat Jepang adalah pengguna internet dan bersamaan dengan itu minat masyarakat menjadi pelanggan FTTX juga meningkat pesat seiring dengan menurunnya minat akan Digital Subscriber Line DSL 5 Sedangkan di Indonesia keinginan masyarakat akan internet masih rendah dan tentunya alih teknologi kepada FTTX itu sendiri belum berpengaruh signifikan Saat ini di kota kota besar Indonesia seperti Jakarta kebutuhan akan akses internet yang cepat sudah cukup tinggi dibandingkan dengan kota kota lainnya sehingga keinginan untuk beralih ke FTTX tentunya sudah menjadi gaya hidup tersendiri Pemasangan jaringan instalasi serat optik merupakan bahagian yang paling mahal dalam investasi teknologi ini Beberapa metode instalasi yang telah diperkenalkan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti anggaran yang disediakan pilihan topologi jaringan teknologi akses dan protokol budaya masyarakat sekitar serta estetika Berikut ini ada tiga metode yang telah diimplementasikan dalam pemasangan instalasi jaringan serat optik 6 Instalasi bawah tanah direct burial Instalasi dalam pipa duct installation Instalasi udara aerial installation The link budget sunting Link budget merupakan perhitungan keadaan sebenarnya yang harus dilakukan dalam menentukan beberapa masukan untuk sistem parameter yang akan digunakan dalam aplikasi FTTX Beberapa pertimbangan yang diperlukan dalam perhitungan ini antaranya besaran sinyal optik Faktor ini sangat penting untuk dihitung agar jaringan serat optik benar benar telah sesuai dengan spesifikasi standar seperti yang direkomendasikan dari ITU dan IEEE Pengukuran dan pengujian sunting Untuk mendapatkan performa yang baik dan bebas dari kemungkinan kesalahan dalam penghantaran layanan kepada konsumen maka setiap jaringan instalasi serat optik perlu diuji dan diukur terlebih dahulu Berikut ini beberapa peralatan optoelektronik yang biasa digunakan dalam pengukuran dan pengujian tersebut Optical Loss Test Set OLTS Optical Time Domain Reflectometer OTDR Dalam pengukuran dan pengujian salah satu dari kedua peralatan ini biasanya mesti memiliki kemampuan dalam menguji serat optik pada panjang gelombang 1310 nm 1490 nm 1550 nm 7 dan 1625 nm 6 Tujuan utama dari pengujian instalasi serat optik ini adalah untuk menjamin kontinuitas dan kehandalan jaringan dalam memberikan layanan kepada pelanggan Selain itu juga dapat mengurangi biaya perawatan waktu yang diperlukan dalam memulihkan jaringan akibat kemungkinan gangguan faulty dari komponen komponen optik yang digunakan seperti konektor connector atau sambungan serat optik splice Referensi sunting Keiser Gerard 2000 Optical Fiber Communication 3rd ed McGraw Hill Singapore ISBN 0 07 116468 5 International Engineering Consortium IEC 2007 FTTX explained delivering efficient customer bandwidth and enhanced services home Memungkinkan diakses pranala nonaktif permanen Conniq 2007 Internet access guide fiber to the home FTTX FTTX htm Memungkinkan diakses pranala nonaktif permanen a b Koonen Ton 2006 Fiber to the Home Fiber to the Premises What Where and When Proceedings of the IEEE 94 5 911 934 White Paper Ministry of Internal Affairs and Communications Japan 2008 a b EXPO Electro Optical Engineering Inc 2008 FTTx PON Guide Testing Passive Optical Networks 3rd Ed Canada Quebec City ISBN 1 55342 002 0 Green P E 2006 Fiber to the home the new empowerment New Jersey John Wiley amp Sons Inc ISBN 978 0 471 74247 0Lihat pula suntingSerat optik Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title FTTx amp oldid 23812055