www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini perlu diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia Artikel ini ditulis atau diterjemahkan secara buruk dari Wikipedia bahasa Inggris Jika halaman ini ditujukan untuk komunitas bahasa Inggris halaman itu harus dikontribusikan ke Wikipedia bahasa Inggris Lihat daftar bahasa Wikipedia Artikel yang tidak diterjemahkan dapat dihapus secara cepat sesuai kriteria A2 Jika Anda ingin memeriksa artikel ini Anda boleh menggunakan mesin penerjemah Namun ingat mohon tidak menyalin hasil terjemahan tersebut ke artikel karena umumnya merupakan terjemahan berkualitas rendah Pajanan atau lebih populer dalam istilah bahasa Inggris exposure adalah istilah dalam fotografi yang mengacu kepada banyaknya cahaya yang jatuh ke medium film atau sensor gambar dalam proses pengambilan foto Foto dengan waktu pencahayaan 25 detikFoto laut sebelum matahari terbit dengan waktu pencahayaan 30 detik Perhatikan air yang kabur Untuk membantu fotografer mendapat setting paling tepat untuk pajanan digunakan pengukur cahaya Pengukur cahaya yang biasanya sudah ada di dalam kamera akan mengukur intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera Sehingga didapat pajanan normal Daftar isi 1 Hal hal yang mempengaruhi pajanan 2 Pengaruh tingkat pajanan 3 Pajanan tidak normal 4 Nilai Pajanan 5 Exposure bracketing 6 Pajanan sebagai tingkat visibilitas 7 Referensi 8 Lihat pulaHal hal yang mempengaruhi pajanan SuntingPajanan dipengaruhi oleh tujuh hal yaitu Jenis dan intensitas sumber cahaya Respon benda terhadap cahaya Jarak kamera dengan benda Kecepatan rana Bukaan Ukuran ISO ASA film yang digunakan Penggunaan filter tertentu Pengaruh tingkat pajanan SuntingTingkat pajanan akan memengaruhi tingkat keterangan foto secara keseluruhan Selain itu respon tiap benda di dalam satu karya fotografi akan berbeda sehingga dengan pengolahan yang tepat fotografer bisa mengatur emphasis yang dihasilkan Pajanan tidak normal SuntingAda dua jenis pajanan tidak normal yang sering ditemui di dalam karya fotografi yaitu over eksposure dan under exposure Overexposure adalah keadaan foto yang dipajan lebih lama dari yang diinstruksikan lightmeter atau subjek yang ditangkap lebih terang dari sebenarnya Sementara under exposure adalah keadaan sebaliknya Tidak ada ukuran benar atau salah untuk penentuan pajanan Seluruhnya tergantung tingkat emphasis dan hasil foto yang diinginkan fotografer Nilai Pajanan SuntingSeperti kita ketahui bahwa cahaya luar akan diteruskan oleh lensa menuju ke atas focal plane Dalam perjalanannya cahaya tersebut melewati rintangan rintangan optik sepanjang jajaran lensa dan sebagian darinya akan diredam karena tidak mempunyai amplitudo intensitas yang cukup siknifikan atau terpantul oleh permukaan tiap tiap jajaran lensa hingga memengaruhi akurasi warna pada hasil foto akhir menimbulkan efek flare atau ghosting artifact motion blur sebagai akibat dari sifat lensa yang meneruskan membiaskan meredam memantulkan cahaya Ini berarti bahwa walaupun lensa lensa komersial telah ditera berdasarkan standar CCI Colour Contribution Index yang ditetapkan oleh IOS International Organization for Standardization penggunaan bahan gelas kaca yang berbeda untuk tiap tiap lensa beserta jenis coating yang dipakai akan berpengaruh pada lebar spektrum dan intensitas cahaya yang sampai ke permukaan focal plane Pada sekitar tahun 1950 konsep mengenai en exposure value dikembangkan di Jerman untuk menyederhanakan pengukuran cahaya yang jatuh ke atas focal plane dengan menghilangkan parameter lensa untuk mendefinisikan nilai pajanan yang absolut menjadi relatif Nilai pajanan absolut menurut standar fotometri didefinisikan sebagai daya pendar bukan intensitas cahaya yang terjadi di atas focal plane pada rentang waktu tertentu dirumus 1 H E t displaystyle H Et nbsp di mana H displaystyle H nbsp adalah nilai pajanan luminous exposure lux detik E displaystyle E nbsp adalah tingkat iluminasi pada focal plane lux t displaystyle t nbsp adalah rentang waktu iluminasi detik Nilai pajanan relatif yang lebih sering dipakai dalam fotografi didefinisikan dari parameter kamera yang berpengaruh terhadap tingkat iluminasi pada focal plane yaitu en aperture dan en shutter speed Rumus yang digunakan adalah E V log 2 N 2 t displaystyle mathrm EV log 2 frac N 2 t nbsp di mana E V displaystyle EV nbsp adalah nilai pajanan stop N displaystyle N nbsp adalah nilai aperture f number t displaystyle t nbsp adalah nilai shutter speed rentang waktu iluminasi detik Nilai pajanan serupa menurut proposal standar sistem APEX Additive system of Photographic Exposure dari ASA American Standards Association adalah penyederhanaan formulasi logaritmik di atas menjadi aritmatik E v A v T v displaystyle E v A v T v nbsp di mana Av nilai aperture and Tv nilai rentang waktu iluminasi didefinisikan A v log 2 displaystyle A v log 2 nbsp A 2 displaystyle A 2 nbsp dan T v log 2 displaystyle T v log 2 nbsp 1 T displaystyle 1 T nbsp dengan A adalah nilai aperture f number T adalah rentang waktu iluminasi shutter speed detik Ev adalah nilai pajanan stop Av adalah nilai f stop stop Tv adalah nilai shutter stop stop Tabel kesetaraan nilai pajanan relatif adalah Table 1 Exposure times in seconds for various exposure values and f numbers EV f number1 0 1 4 2 0 2 8 4 0 5 6 8 0 11 16 22 32 45 64 6 60 2 m 4 m 8 m 16 m 32 m 64 m 128 m 256 m 512 m 1024 m 2048 m 4096 m 5 30 60 2 m 4 m 8 m 16 m 32 m 64 m 128 m 256 m 512 m 1024 m 2048 m 4 15 30 60 2 m 4 m 8 m 16 m 32 m 64 m 128 m 256 m 512 m 1024 m 3 8 15 30 60 2 m 4 m 8 m 16 m 32 m 64 m 128 m 256 m 512 m 2 4 8 15 30 60 2 m 4 m 8 m 16 m 32 m 64 m 128 m 256 m 1 2 4 8 15 30 60 2 m 4 m 8 m 16 m 32 m 64 m 128 m0 1 2 4 8 15 30 60 2 m 4 m 8 m 16 m 32 m 64 m1 1 2 1 2 4 8 15 30 60 2 m 4 m 8 m 16 m 32 m2 1 4 1 2 1 2 4 8 15 30 60 2 m 4 m 8 m 16 m3 1 8 1 4 1 2 1 2 4 8 15 30 60 2 m 4 m 8 m4 1 15 1 8 1 4 1 2 1 2 4 8 15 30 60 2 m 4 m5 1 30 1 15 1 8 1 4 1 2 1 2 4 8 15 30 60 2 m6 1 60 1 30 1 15 1 8 1 4 1 2 1 2 4 8 15 30 607 1 125 1 60 1 30 1 15 1 8 1 4 1 2 1 2 4 8 15 308 1 250 1 125 1 60 1 30 1 15 1 8 1 4 1 2 1 2 4 8 159 1 500 1 250 1 125 1 60 1 30 1 15 1 8 1 4 1 2 1 2 4 810 1 1000 1 500 1 250 1 125 1 60 1 30 1 15 1 8 1 4 1 2 1 2 411 1 2000 1 1000 1 500 1 250 1 125 1 60 1 30 1 15 1 8 1 4 1 2 1 212 1 4000 1 2000 1 1000 1 500 1 250 1 125 1 60 1 30 1 15 1 8 1 4 1 2 113 1 8000 1 4000 1 2000 1 1000 1 500 1 250 1 125 1 60 1 30 1 15 1 8 1 4 1 214 1 8000 1 4000 1 2000 1 1000 1 500 1 250 1 125 1 60 1 30 1 15 1 8 1 415 1 8000 1 4000 1 2000 1 1000 1 500 1 250 1 125 1 60 1 30 1 15 1 816 1 8000 1 4000 1 2000 1 1000 1 500 1 250 1 125 1 60 1 30 1 15 Akhiran m menunjukkan rentang iluminasi dalam menit Dengan demikian sebagai contoh nilai pajanan 3 stop pada ISO 100 tidak menunjukkan tingkat iluminasi yang sama dengan nilai pajanan 3 stop pada ISO 400 Korelasi antara nilai pajanan dengan ISO dirumuskan E V S E V 100 log 2 S 100 displaystyle mathrm EV S mathrm EV 100 log 2 frac S 100 nbsp Sebagai contoh nilai pajanan pada ISO 400 adalah 2 stop lebih besar daripada pada ISO 100 E V 400 E V 100 log 2 400 100 E V 100 2 displaystyle mathrm EV 400 mathrm EV 100 log 2 frac 400 100 mathrm EV 100 2 nbsp atau nilai pajanan pada ISO 50 adalah 1 stop lebih kecil dari padapada ISO 100 E V 50 E V 100 log 2 50 100 E V 100 1 displaystyle mathrm EV 50 mathrm EV 100 log 2 frac 50 100 mathrm EV 100 1 nbsp Nilai pajanan yang menunjukkan tingkat iluminasi baik absolut maupun relatif tidak mewakili tingkat visibilitas pada akhir foto sehingga pada kamera biasanya dilengkapi dengan exposure meter indicator yang berfungsi sebagai panduan untuk menentukan mid tone pada setiap ISO setting dari tiap tiap area metering misalnya spot matriks dll Exposure bracketing Sunting nbsp Fast shutter speed short exposure nbsp Slow shutter speed long exposureDefinisi f stop sesuai rumus di atas adalah nilai logaritmik dari f number namun sering kita jumpai penyebutan f stop dengan penggunaan nilai f number yang lebih populer daripada penyebutan shutter stop dengan penggunaan nilai shutter speed Penyebutan f stop tersebut dimaksudkan untuk teknik exposure bracketing dengan f number yang disebutkan dan nilai shutter divariasi pada area mid tone untuk menghasilkan nilai pajanan relatif misalnya 4ev 2ev 0ev 2ev 4ev Penggunaan bracketing semacam ini populer pada fotografi HDR untuk menghindari ghosting artifact akibat perbedaan DOF depth of field dari beberapa nilai f number Exposure bracketing juga dapat dilakukan dengan menaikkan shutter 1 stop dan menurunkan f number 1 stop untuk mendapatkan nilai pajanan yang sama Hasil foto untuk bracketing semacam ini dapat menimbulkan motion blur akibat perbedaan penggunaan shutter speed seperti tampak pada gambar di samping Pajanan sebagai tingkat visibilitas SuntingTingkat iluminasi yang terjadi di atas focal plane walaupun bernilai sama dapat menghasilkan foto dengan efek pencahayaan yang berbeda beda menurut ISO rating yang digunakan Dalam bahasa Inggris pajanan semacam ini tidak disebut sebagai exposure melainkan sebagai imposure atau dynamic range atau light value atau brightness value atau level of exposure Keadaan tingkat visibilitas rendah disebut under imposed yang dapat terjadi karena over exposed atau under exposed Referensi Sunting Geoffrey G Attridge 2000 Sensitometry Dalam Ralph E Jacobson Sidney F Ray Geoffrey G Attridge and Norman R Axford The Manual of Photography Photographic and Digital Imaging edisi ke 9th Oxford Focal Press hlm 218 223 ISBN 0 240 51574 9 Pemeliharaan CS1 Banyak nama editors list link Lihat pula SuntingPajanan lama nbsp Artikel bertopik fotografi ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Pajanan amp oldid 19632986