www.wikidata.id-id.nina.az
Bakhtiar Sanderta 4 Juli 1939 3 Maret 2008 adalah sastrawan dan budayawan Indonesia Ia merupakan salah seorang dari 27 maestro seni tradisi Indonesia yang diberi penghargaan sebagai pelaku seni tradisi yang hampir punah Ia mendapat penghargaan karena kegigihan dan ketekunannya menjaga memelihara dan mewariskan teater Seni tradisional Banjar Wayang gung dan Mamanda 1 2 Bakhtiar SandertaLahir4 Juli 1939 umur 84 Awayan Balangan Kalimantan SelatanMeninggal3 Maret 2008 2008 03 03 umur 68 Banjarmasin Kalimantan SelatanKebangsaanIndonesiaDikenal atasSastrawan BudayawanRiwayat suntingBakhtiar Sanderta lahir di Awayan 4 Juli 1939 Ia berasal dari keluarga seniman muslim Rudat Haderah dan Tarbang Ampat Rubayyat Burdah Sejak kecil hidup di lingkungan kesenian rakyat Desanya yang semarak oleh pagelaran teater tradisi Mamanda Wayang Gung Gipang Carita Syair syair Melayu teater Tutur Balamut dan Madihin Karena sejak kecil sudah berkesenian tidaklah mengherankan bila dia menguasai hampir semua cabang seni Pendidikan dasar diselesaikan di desa kelahirannya Awayan Kemudian melanjutkan Sekolah Guru B di Amuntai Setelah itu ia mengabdikan diri di desanya sebagai guru SR Tahun 1960 hijrah ke Banjarmasin untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Guru A Sambil bekerja sebagai pegawai negeri sipil yang bidang kerjanya juga tak jauh dari dunia seni ia kuliah di Fakultas Keguruan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin hingga meraih gelar sarjana Pengalaman pekerjaannya antara lain Pelaksana Teknis Bidang Kesenian pada Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Depdikbud Provinsi Kalsel Penilik Kebudayaan Kepala Seksi Bina Program Kanwil Depdikbud Prov Kalsel Kepala Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan dan menjadi widyaiswara di BPG Banjarmasin Sebagai sastrawan budayawan teaterawan koreografer tari pencipta lagu lagu Banjar sekaligus pengamat dan pemikir seni sebagian besar hidupnya diabdikan untuk membina sekaligus mengembangkan seni budaya di Kalimantan Selatan Tahun 1969 dia mendirikan Teater Banjarmasin Grup teater tradisi yang hingga kini masih eksis ini menghimpun para seniman Mamanda dan Wayang Gung serta menggali Mamanda Pariuk bersama seniman Saperi Kadir Sebagai Ketua Seksi Sastra dan Teater Dewan Kesenian Daerah DKD Kalsel tahun 1976 ia berkesempatan menggali sastra daerah Lamut dan Madihin kemudian memadukannya dalam sebuah fragmen tari Batu Banawa dengan komunitas lokal PERPEKINDO Ketika masih menjabat sebagai Kepala Taman Budaya Kalimantan Selatan 1985 1995 ia terus menggali sastra lisan Lamut dan mentransfer dari lisan ke bahasa tulis Sebagai penyair Bakhtiar Sanderta pada tahun 1970 an dan 1980 an sangat produktif menulis puisi dan dipublikasikan ke beberapa media cetak lokal Puisi puisinya diterbitkan dalam antologi tunggal antara lain Pasar Terapung Telabang Loksado Bunda dengan Lentera di Tangan dan Pohon Maksiat Sedangkan antologi bersama yang memuat puisi puisinya antara lain Panorama penerbit Dewan Kesenian Daerah Kalimantan Selatan 1974 Dengarlah Bicara Kami Himpunan Sastrawan Indonesia HIMSI Banjarmasin 1984 Kelahiran Sang Cahaya Teater Pena Banjarmasin 1985 Festival Puisi Kalimantan editor Tajuddin Noor Ganie 1992 Jendela Tanah Air DKD Kalimantan Selatan 1995 Puisi Banua Banjar DKD Kalimantan Selatan 1998 Wasi antologi puisi Pekan Temu Budaya Nasional III Banjarmasin 1999 dan Seribu Sungai Paris Barantai Aruh Sastra Kalimantan Selatan III Kotabaru 2006 Sebagai cerpenis ia banyak menulis cerita pendek berbahasa Banjar Karya cerpennya dihimpun dalam sebuah buku yang diterbitkan oleh Dewan Kesenian Kalimantan Selatan dan Komunitas Sastra Bahasa dan Seni FKIP Universitas Lambung Mangkurat 1995 Lima cerpennya dijadikan sebagai pengkajian seni dalam buku Karakter Tokoh tokoh Idaman Cerpen Banjar Modern Tim Pengkaji Dr Djantera Kawi dan Drs Jarkasi penerbit Dewan Kesenian Kalimantan Selatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan 2000 Cerpen cerpennya berbahasa daerah sering kali dijadikan materi lomba baca cerpen bahasa Banjar Sebagai seorang dramawan dan sutradara ia menulis naskah drama modern dan tradisi di antaranya Ya Tuhan Sangkala Rahwana Bangkit Rahwana Tobat Bogam di Atas Tikar dan naskah Opera Keroncong Banjar Ahoi Naskah naskah dramanya ini telah diterbitkan oleh Taman Budaya Kalimantan Selatan Sedangkan buku antologi teater anak adalah Rumah Hantu 2000 Tahun 1992 Bakhtiar Sanderta dengan naskahnya Batu Gila Batu Tatawa sebuah naskah satire tentang kekuasaan absolut sekaligus sebagai sutradara bersama tim Kalimantan Selatan berpentas di Taman Budaya Sulawesi Selatan pada even Temu Taman Budaya dan Dewan Kesenian se Indonesia Tahun 1996 ia bersama para seniman teater Kalimantan Selatan mengikuti Festival Nasional Teater di Bandung Jawa Barat menyutradarai dan mementaskan naskahnya Abu Tamsil Siluman Lok Naga Tahun 2005 bersama Teater Banjarmasin ia tampil di Gedung Kesenian Jakarta GKJ menyutradarai dan mementaskan naskah teater tradisinya Pada Festival Nasional Kesenian Tahun 2007 di Mataram Nusa Tenggara Barat Bakhtiar Sanderta bersama tim Kalimantan Selatan mementaskan naskahnya Sunduk Winata visualisasi sastra tradisi Banjar Lamut sekaligus menyutradarainya Sebagai seniman senior Bakhtiar Sanderta dikenal akrab menjalin pergaulan dengan para seniman muda Kalimantan Selatan dan dia tidak pelit menularkan ilmu seninya Kepakarannya di bidang seni itulah yang membuat ia sering diundang untuk menjadi narasumber pembicara dan instruktur di berbagai forum maupun workshop seni Di samping itu ia juga sering menjadi juri di berbagai lomba seni tingkat kota Banjarmasin dan Kalimantan Selatan Sebagai seorang aktivis kesenian Bakhtiar Sanderta sejak tahun 1970 an banyak berkecimpung di berbagai organisasi kesenian seperti Lembaga Seniman Budayawan Muslim Indonesia LESBUMI Kalsel Ketua Teater Banjarmasin 1974 1979 Ketua Seksi Teater Dewan Kesenian Daerah DKD Kalimantan Selatan 1976 1978 Komisaris Bidang Teater pada Badan Koordinasi Kesenian Nasional Indonesia BKKNI Kalsel 1978 1980 Ketua Kursus Tari Sukmaraga 1979 1981 Himpunan Sastrawan Indonesia HIMSI Kalsel Wakil Ketua DKD Kalimantan Selatan 1993 1998 dan Ketua membidangi teater Dewan Kesenian Kalimantan Selatan 1998 2003 Ia juga aktif sebagai anggota seumur hidup Lembaga Budaya Banjar LBB Kalsel Bachtiar Sanderta termasuk satu satu dari 27 maestro seni tradisi yang mendapat penghargaan dari pemerintah RI karena ketekunannya menjaga memelihara dan mewariskan teater tradisi Banjar wayang gung dan mamanda Sayang sebelum sempat menerima anugerah tersebut ia meninggal dunia Senin 3 Maret 2008 di RSUD Ulin Banjarmasin Referensi sunting Bakhtiar Sanderta 1939 2008 Maestro Seni Tradisi Banjar jendelasastra com diakses 30 Maret 2014 Penerimaan Penghargaan untuk 27 Maestro Seniman Tradisi kabarindonesia com diakses 30 Maret 2014 Pranala luar suntingBachtiar Sanderta pranala nonaktif permanen clickborneo com Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Bakhtiar Sanderta amp oldid 25423857