www.wikidata.id-id.nina.az
Tradisi Bakar Batu merupakan salah satu tradisi penting di Papua Pegunungan yang berupa ritual memasak bersama sama warga satu kampung yang bertujuan untuk bersyukur kelulusan bersilaturahmi mengumpulkan sanak saudara dan kerabat menyambut kebahagiaan seperti kelahiran perkawinan adat penobatan kepala suku atau untuk mengumpulkan prajurit untuk berperang Tradisi Bakar Batu umumnya dilakukan oleh suku pedalaman pegunungan seperti di Lembah Baliem Lanny Jaya Nduga Pegunungan Tengah Pegunungan Bintang Jayawijaya Tolikara Yahukimo dll Bakar Batu Barapen di Lembah Baliem Jayawijaya Papua Disebut Bakar Batu karena benar benar batu dibakar hingga panas membara kemudian ditumpuk di atas makanan yang akan dimasak Namun di masing masing tempat suku disebut dengan berbagai nama misalnya Lago Lakwi Lani Tolikara Mogo Gapil Paniai Kit Oba Isogoa Wamena atau Barapen Jayawijaya Daftar isi 1 Ritual 2 Kehalalan 3 Pranala luar 4 ReferensiRitual sunting nbsp Ritual bakar batu Ritualnya sebagai berikut Batu ditumpuk di atas perapian dan dibakar sampai kayu bakar habis terbakar dan batu menjadi panas kadang sampai merah membara Bersamaan dengan itu warga yang lain menggali lubang yang cukup dalam Batu panas tadi dimasukkan ke dasar lubang yang sudah diberi alas daun pisang dan alang alang Di atas batu panas itu ditumpuk daun pisang dan di atasnya diletakkan daging babi yang sudah diiris iris Di atas daging babi ditutup daun pisang kemudian di atasnya diletakkan batu panas lagi dan ditutup daun Di atas daun ditaruh ubi jalar batatas singkong hipere dan sayuran lainnya dan ditutup daun lagi Di atas daun paling atas ditumpuk lagi batu panas dan terakhir ditutup daun pisang dan alang alang Babi yang akan dimasak tidak langsung disembelih tapi dipanah terlebih dahulu Bila babi langsung mati maka pertanda acara akan sukses tapi bila tidak langsung mati maka pertanda acara tidak bakalan sukses Setelah matang biasanya setelah dimasak selama 1 jam semua anggota suku berkumpul dan membagi makanan untuk dimakan bersama di lapangan tengah kampung sehingga bisa mengangkat solidaritas dan kebersamaan rakyat Papua Hingga saat ini tradisi bakar batu masih terus dilakukan dan berkembang juga untuk digunakan menyambut tamu tamu penting yang berkunjung seperti bupati walikota gubernur presiden dan tamu penting lainnya Kehalalan suntingDi sebagian masyarakat pedalaman Papua yang beragama Islam atau saat menyambut tamu muslim daging babi bisa diganti dengan daging ayam bebek domba atau kambing atau bisa pula dimasak secara terpisah dengan babi Hal seperti ini contohnya dipraktikkan oleh masyarakat adat Walesi di Kabupaten Jayawijaya untuk menyambut Bulan Ramadhan 1 Pranala luar suntingPerpustaakan Digital Budaya Indonesia http budaya indonesia org Upacara Bakar Batu Travel Detik com http travel detik com read 2013 03 08 101211 2189255 1383 bakar batu pesta makanan lezat dan sehat di papua Kompasiana Tradisi Bakar Batu Muslim Papua Memelihara Tradisi Menjaga Akidah http travel detik com read 2013 03 08 101211 2189255 1383 bakar batu pesta makanan lezat dan sehat di papua Festival Lembah Baliem https festivallembahbaliem id pranala nonaktif permanen Referensi sunting Bakar Batu Tradisi Muslim Papua Sambut Bulan Suci Ramadhan dari situs berit Detik Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Bakar Batu amp oldid 25087226