www.wikidata.id-id.nina.az
Angka Romawi atau Bilangan Romawi adalah sistem penomoran yang berasal dari Romawi kuno Sistem penomoran ini memakai huruf Latin untuk melambangkan angka numerik Simbol HasilI 1 satu unus V 5 lima quinque X 10 sepuluh decem L 50 lima puluh quinquaginta C 100 seratus centum D 500 lima ratus quingenti M 1 000 seribu mille Untuk angka yang lebih besar 5 000 sebuah garis ditempatkan di atas simbol indikator perkalian dengan 1 000 Simbol HasilV 5 000 lima ribu X 10 000 sepuluh ribu L 50 000 lima puluh ribu C 100 000 seratus ribu D 500 000 lima ratus ribu M 1 000 000 satu juta Angka Romawi sangat umum digunakan sekarang ini antara lain digunakan di jam bab buku penomoran sekuel film penomoran seri event olahraga seperti Olimpiade Di dalam bahasa Indonesia angka Romawi digunakan untuk penulisan bilangan tingkat contoh abad XX abad kedua puluh dan Perang Dunia II Perang Dunia Kedua Daftar isi 1 31 5 2002 1 1 Pengulangan 1 2 Pengurangan 1 3 Penjumlahan 1 4 Gabungan 2 Tabel angka Romawi 3 Sejarah 3 1 Masa pra Romawi dan Romawi kuno 3 1 1 Hipotesis mengenai asal mula angka Romawi 3 1 1 1 Tanda talli 4 Nilai khusus 4 1 Pecahan 5 Referensi31 5 2002 SuntingPenulisan pada angka romawi memakai empat macam jenis cara yaitu Pengulangan Pengurangan Penjumlahan GabunganPengulangan Sunting Dalam sistem pengulangan tidak semua Angka Romawi dapat ditulis ulang Angka Romawi yang bisa diulang antara lain I X C dan M Sedangkan Angka Romawi yang tidak dapat diulang antara lain V L dan D Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini I 1II 2III 3IV 4Dari contoh tersebut jelas bahwa setelah tiga kali pengulangan tidak akan diulangi kembali untuk kali keempat Pengurangan Sunting Jika angka romawi yang lebih kecil ditulis didepan angka yang lebih besar ini artinya sistem pengurangan Pengurangan yang demikian ini hanya dapat dilakukan satu kali Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh di bawah ini IV 5 1 4XL 50 10 40XC 100 10 90 Penjumlahan Sunting Jika bilangan romawi yang bernilai sama atau lebih kecil ditulis dibelakang bilangan romawi yang lebih besar ini artinya penjumlahan Dalam hal ini penjumlahan hanya dapat dilakukan maksimal tiga kali Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut VI 5 1 6VII 5 2 7VIII 5 3 8XV 10 5 15LX 50 10 60 Gabungan Sunting Selain dengan menggunakan sistem pengurangan dan sistem penjumlahan terdapat sistem lain yaitu gabungan antara sistem pengurangan dan sistem penjumlahan Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh di bawah ini 1 XIV 10 5 1 14LIX 50 10 1 50 9 59CXLIV 100 50 10 5 1 100 40 4 144Tabel angka Romawi SuntingBerikut adalah tabel angka Romawi Romawi Alternatif Arab Catatantidak ada tidak ada 0 Tidak diperlukan I 1II atau 2III atau 3IV atau 4 IIII Masih Digunakan Untuk JamV 5VI atau 6VII atau 7VIII atau 8IX atau 9X 10XI atau 11XII atau 12XIII 13XIV 14XV 15XIX 19XX 20XXX 30XL 40L 50LX 60LXX 70LXXX 80XC 90C 100CC 200CD 400D 500DCLXVI 666 Menggunakan setiap simbol utama CM 900M 1000MCMXLV 1945MCMXCIX 1999MM 2000MMM 3000MMMM 4000IƆƆ ƆƆ 5000 I diikuti dengan dua buah C terbalik Cara mudah untuk menuliskan angka yang besar dalam angka Romawi ialah dengan menuliskan ribuan terlebih dahulu ratusan puluhan kemudian satuan Contoh angka 1988 Seribu adalah M sembilan ratus adalah CM delapan puluh adalah LXXX delapan adalah VIII Digabung MCMLXXXVIII Sejarah SuntingMasa pra Romawi dan Romawi kuno Sunting Meskipun angka Romawi ditulis dengan huruf huruf dari abjad Romawi angka Romawi awalnya adalah simbol simbol yang berdiri sendiri Etruskan misalnya menggunakan 𐌚 dan untuk menuliskan I V X L C dan M yang berarti hanya I dan X merupakan huruf huruf dalam abjad mereka Hipotesis mengenai asal mula angka Romawi Sunting Tanda talli Sunting Salah satu hipotesis mengenai asal mula angka Romawi adalah bahwa angka Romawi Etruskan pada kenyataannya berasal dari torehan torehan pada tongkat hitungan yang digunakan oleh para penggembala Italia dan Dalmasia hingga abad ke 19 2 Oleh karena itu I tidak berasal dari huruf I tetapi dari torehan vertikal pada tongkat hitungan Setiap torehan kelipatan lima dipotong ganda misalnya dst dan setiap kelipatan sepuluh dipotong silang X IIIILIIIIXIIIILIIIIXII lebih seperti tanda talli Eropa saat ini Hal ini menghasilkan suatu sistem posisi Delapan pada tongkat penghitungan adalah delapan talli IIIILIII Dengan cara lain dapat disingkat menjadi LIII atau VIII karena kehadiran L mengimplikasikan telah ada empat torehan sebelumnya Lebih jauh lagi delapan belas adalah talli kedelapan setelah sepuluh talli pertama yang dapat disingkat X dan menjadi XLIII Demikian pula angka empat pada tongkat adalah torehan I sebelum potongan L V sehingga dapat ditulis menjadi IIII atau IL IV Oleh karena itu konsep sistem ini bukan penambahan atau pengurangan tetapi urutan ordinal Ketika talli talli tersebut diubah menjadi tulisan tanda tanda yang mudah diidentifikasikan dengan huruf huruf Romawi saat itu adalah I V dan X Dalam talli V atau X yang kesepuluh menerima coretan tambahan Sehingga 50 ditulis dengan variasi variasi seperti N I K PS dll tetapi mungkin yang paling sering adalah bentuk ceker ayam seperti V dan I yang tumpang tindih ᗐ Bentuk itu kemudian diluruskan menjadi huruf T terbalik hingga periode kekuasaan Augustus dan segera setelah itu diidentifikasi dengan huruf yang secara grafis menyerupai yaitu L Demikian pula 100 ditulis dalam variasi variasi Zh H atau dengan simbol simbol untuk 50 seperti yang disebutkan di atas ditambah dengan sebuah coretan ekstra Bentuk Zh X dan I yang tumpang tindih kemudian menjadi bentuk dominan Bentuk itu lalu ditulis dengan variasi gt I lt atau ƆIC kemudian disingkat menjadi Ɔ atau C hingga akhirnya variasi C yang menjadi pilihan karena C merupakan singkatan dari centum bahasa Latin untuk ratus Nilai khusus SuntingPecahan Sunting Pecahan Angka romawi Nama nominatif dan genitif Arti1 12 Uncia unciae Seper dua belas 2 12 1 6 atau Sextans sextantis Seper enam 3 12 1 4 atau Quadrans quadrantis Seper empat 4 12 1 3 atau Triens trientis Seper tiga 5 12 atau Quincunx quincuncis Seper lima quinque unciae quincunx 6 12 1 2 S Semis semissis Setengah 7 12 S Septunx septuncis Seper tujuh septem unciae septunx 8 12 2 3 S atau S Bes bessis Dua per tiga as in twice a third 9 12 3 4 S atau S Dodrans dodrantis atau nonuncium nonuncii Tiga per empat de quadrans dodrans atau ninth ounce nona uncia nonuncium 10 12 5 6 S atau S Dextans dextantis atau decunx decuncis Lima per enam de sextans dextans atau ten ounces decem unciae decunx 11 12 S atau S Deunx deuncis Sebelas per dua belas de uncia deunx 12 12 1 I As assis Satu Referensi Sunting Matematika rumus 2018 Angka Romawi Tabel dan Cara Penulisan Angka Romawi Diakses tanggal 2020 10 30 Ifrah Georges 2000 The Universal History of Numbers From Prehistory to the Invention of the Computer Diterjemahkan oleh David Bellos E F Harding Sophie Wood Ian Monk John Wiley amp Sons Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Angka Romawi amp oldid 23659481