www.wikidata.id-id.nina.az
Administrasi Baha i adalah suatu administrasi atau sistem manajemen yang mengatur dan mengurusi urusan urusan masyarakat Baha i 1 2 Sistem ini terdiri dari lembaga lembaga yang telah ditentukan kewenangannya Administrasi Baha i bersumber dari Kitab i Aqdas dan dirancang sebagai sarana untuk mencapai keberhasilan dari visi Baha u llah 3 Dalam kitab tersebut dinyatakan bahwa pada setiap tempat yang memiliki sejumlah tertentu orang Baha i harus didirikan lembaga yang bernama Balai Keadilan House of Justice 4 a Selain Aqdas administrasi Baha i memiliki tiga dokumen pegangan yang lain meliputi Loh Rencana Ilahi Loh Bukit Karmel dan Kehendak dan Wasiat ʻAbdu l Baha 5 Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Masa kepemimpinan Abdu l Baha 1 2 Masa kepemimpinan Shoghi Effendi 1 3 Masa kepemimpinan Balai Keadilan Sedunia 2 Struktur 3 Lembaga terpilih 3 1 Majelis Rohani 3 2 Dewan Regional Baha i 3 3 Balai Keadilan Sedunia 4 Lembaga tertunjuk 5 Karakteristik 5 1 Prinsip konsultasi 6 Pemilihan Baha i 7 Administrasi dan status sebagai agama dunia 8 Pendanaan 9 Referensi 10 KeteranganSejarah SuntingSecara singkat adminstrasi Baha i bermula dari visi Baha u llah dan ditemukan dalam tulisan tulisannya 2 Melalui tulisan tulisannya Baha u llah mengungkapkan prinsip prinsip yang memandu operasi lembaga lembaga Baha i masa depan Ia menunjuk putranya Abdu l Baha sebagai satu satunya penafsir Firman Nya Dalam Kehendak dan Wasiat Abdu l Baha mengangkat cucunya Shoghi Effendi sebagai wali atau penjaga Effendi selama kepemimpinannya mendedikasikan energi untuk pengembangan administrasi Baha i seperti yang dikenal saat ini dengan meletakkan pondasi dan membuka jalan bagi kehadiran lembaga Balai Keadilan Sedunia 2 Masa kepemimpinan Abdu l Baha Sunting ʻAbdu l Baha adalah tokoh yang sangat penting bagi perkembangan administrasi Baha i Ia adalah orang yang secara spesifik menjabarkan dan mengembangkan konsep administrasi yang ditulis oleh Baha u llah dalam Aqdas Ia menulis dalam bukunya yang berjudul Kehendak dan Wasiat mengenai metode dan langkah langkah untuk mendirikan Balai Keadilan 1 Dalam buku yang sama ia menubuhkan Lembaga Perwalian Institution of Guardianship Lembaga Perwalian ini dipimpin oleh seorang Wali dalam hal ini Abdu l Baha menunjuk Shoghi Effendi sebagai wali yang pertama b 6 Pada masa kepemimpinan Abdu l Baha di Persia dan Amerika Serikat sudah ada beberapa lembaga lokal yang mengurusi administrasi masyarakat 7 Lembaga lembaga yang ada masih belum terorganisasi dengan baik dan memiliki struktur yang tidak seragam satu sama lain Hal ini menunjukkan bahwa komunitas Baha i yang terorganisasi dengan baik belum lahir Alhasil anggota masyarakatnya yang sebagian merupakan orang orang yang berpindah agama kemudian masih mengasosiasikan diri dengan komunitas agama lama mereka terutama secara sosial Abdu l Baha pun disebutkan selama di Akko dan Haifa masih mengunjungi masjid secara rutin 8 Masa kepemimpinan Abdu l Baha adalah bagian penghujung dari apa yang disebut Shoghi Effendi sebagai Era Kepahlawanan 8 Ketika Abdu l Baha tutup usia pada usia 77 tahun 28 November 1921 di Haifa maka Era Kepahlawanan yang sudah berlangsung hampir 80 tahun lamanya sejak pengumuman misi Sang Bab secara resmi berakhir dan digantikan dengan Era Pembentukan Effendi menyebutkan bahwa Era Kepahlawanan adalah masa ketika administrasi Baha i dirintis dan prinsip prinsip yang berkenaan dengannya diungkapkan Rintisan ini akan senantiasa berkembang seiring waktu dan berfungsi sebagai embrio bagi Tatanan Dunia Baru Baha u llah 8 Masa kepemimpinan Shoghi Effendi Sunting Pada 1922 1923 Shoghi Effendi mulai mengembangkan lembaga lembaga lokal di Persia dan Amerika Serikat yang sudah eksis sejak masa Abdu l Baha menjadi Majelis Rohani Pada tiap wilayah yang memiliki masyarakat Baha i dewasa berusia di atas 21 tahun sebanyak minimal sembilan orang mereka harus membentuk Majelis Rohani Dikarenakan cakupannya ada pada wilayah yang sempit atau lokalitas tertentu majelis ini kemudian disebut sebagai Majelis Rohani Setempat 8 Pengaplikasian upaya untuk membentuk Majelis Rohani ini pertama kali dilakukan terhadap lembaga lembaga yang dimiliki oleh komunitas Baha i Amerika Serikat serta Kanada Effendi yang berstatus sebagai wali saat itu tengah membentuk komunitas Baha i tingkat dunia yang rapi secara organisasi Ia menggunakan komunitas Baha i di dua negara Amerika Utara tersebut sebagai prototipe sebelum akhirnya diterapkan ke seluruh wilayah yang didiami orang Baha i 9 Proyek untuk membina lembaga lembaga Baha di Amerika Utara tersebut terangkum dalam Rencana Tujuh Tahun Pertama Komunitas Baha i Amerika Rencana tersebut dimulai pada 1937 dan berakhir pada 1944 Berakhirnya Rencana Tujuh Tahun tersebut menandai selesainya Fase Pertama dari Era Pembentukan 10 Setelah rencana Tujuh Tahun selesai fokus mulai dialihkan untuk membangun tatanan lembaga lembaga Baha i di tingkat dunia dan Era Pembentukan memasuki Fase Kedua Pada fase ini Shoghi Effendi melibatkan komunitas Baha i Amerika Serikat dan Kanada dalam proyek untuk mempromosikan perkembangan agama di luar Amerika Utara menggunakan sistem pengajaran yang terorganisasi 4 Hasilnya pada 1953 sudah terdapat 12 Majelis Rohani Nasional MRN yang tersebar di lima benua Majelis majelis tersebut meliputi MRN Kepulauan Inggris British Isles Jerman dan Austria Mesir dan Sudan Irak India Pakistan Burma Persia Australia dan Selandia Baru Kanada Majelis Rohani Regional Amerika Tengah Majelis Rohani Regional Amerika Selatan dan MRN Italia dan Swiss 11 nbsp Pusat Kedudukan Balai Keadilan Sedunia di Baha i World Centre Haifa Pada 1953 Shoghi Effendi meluncurkan salah satu proyek ambisius terbesar dalam sejarah Baha i Proyek yang diberi nama Rencana Global Sepuluh Tahun Ten Years World Crusade tersebut melibatkan semua MRN dan MRR kala itu Tujuan utama rencana ini adalah untuk mempercepat perkembangan dan ekspansi komunitas serta mewujudkan pembangunan Pusat Baha i Sedunia di Haifa 11 Dalam rangka membantu pekerjaannya Effendi mengangkat para Tangan Agama Tuhan yang merupakan anggota Lembaga Perwalian yang ia pimpin sebagai Kepala Pelayan Agama Chief Stewards of the Faith melalui surat kepada masyarakat Baha i sedunia Oktober 1957 12 Tak lama setelah itu pada 4 November 1957 Shoghi Effendi meninggal dunia Ia wafat tanpa meninggalkan keturunan 13 Ada pun sosok pengganti bagi posisi wali adalah para aghsan keturunan laki laki Baha u llah Kebingungan mengenai hal ini membuat kepemimpinan agama sementara waktu dipegang oleh para Tangan Agama Tuhan Mereka memegang kepemimpinan enam tahun lamanya hingga 1963 Pada 1963 Rencana Global Sepuluh Tahun mencapai puncaknya dan selesai Puncak rencana global tersebut ditandai dengan keberhasilan penyelenggaraan Kongres Baha i Sedunia yang pertama di London serta pemilihan anggota Balai Keadilan Sedunia BKS yang pertama 14 Pemilihan dilakukan melalui Konvensi Sedunia yang pertama April 1963 dengan melibatkan 56 MRN yang ada Jumlah MRN yang terlibat dalam pemilihan anggota BKS yang pertama menunjukkan peningkatan dari 12 MRN saja pada 1953 4 Masa kepemimpinan Balai Keadilan Sedunia Sunting Sejak pemilihannya pada 1963 Balai Keadilan Sedunia BKS menjadi kepala agama sekaligus pemimpin otoritas tertinggi dalam sistem administrasi Baha i Tahun 1963 pula Fase Kedua Era Pembentukan berakhir dan digantikan oleh Fase Ketiga Di bawah bimbingan BKS sistem adminisrasi Baha i menjadi lebih luas dan kompleks dikarenakan keberhasilan rencana ekspansi sebelumnya 10 Perkembangan administrasi yang pesat ini dengan cepat menggantikan kepemimpinan tradisional perseorangan seperti sebelumnya 1 Setelah anggotanya terpilih BKS mengadakan konsultasi mengenai sosok pengganti Shoghi Effendi Mereka mengadakan penyelidikan terhadap tulisan tulisan suci Baha i hingga akhirnya menyimpulkan bahwa tidak ada cara untuk menunjuk wali yang kedua 15 Para Tangan Agama Tuhan yang merupakan anggota Lembaga Perwalian pun Kehendak dan Wasiat ʻAbdu l Baha harus ditunjuk oleh Wali Kekosongan posisi Wali menyebabkan tidak akan ada lagi Tangan Agama Tuhan yang ditunjuk sehingga seiring waktu jumlah mereka akan terus menurun Untuk mengatasi hal ini pada tahun 1968 BKS meresmikan Lembaga Dewan Penasihat Benua Continental Boards of Counsellors 16 17 Tiap benua akan memiliki satu dewan Dewan bertanggung jawab untuk melindungi agama serta menstimulasi perluasan penyebaran agama bekerja atau berkoordinasi dengan MRN serta mengawasi Dewan Pembantu Pada saat yang sama dengan peresmian Dewan Penasihat Benua BKS membebastugaskan para Tangan Agama Tuhan Mereka diperbolehkan secara bebas untuk pergi ke mana saja di seluruh dunia untuk melanjutkan medan pengabdian masing masing 18 Setelah mendirikan Dewan Penasihat Benua BKS serta jaringan koordinasi lembaga Majelis Rohani Nasional MRN dan Majelis Rohani Setempat MRS di seluruh dunia terus aktif melakukan penyebaran agama Saat Abdu l Baha wafat 1921 agama Baha i saat itu ada di 35 negara c Pada akhir fase pertama Era Pembentukan 1944 Baha i sudah dikenal di 78 negara Pada 1989 mukmin Baha i terdapat di lebih dari 200 negara dan teritori di seluruh dunia 148 di antaranya memiliki MRN Masyarakat Baha i memandang bahwa administrasi Baha i yang ada saat ini merupakan permulaan forerunner dari visi Baha u llah mengenai tatanan dunia baru Tatanan tersebut tengah memasuki masa awal perancangan Mereka percaya bahwa tatanan tersebut akan mencapai perkembangan primanya pada saat manusia secara tulus mencoba untuk menerapkan semua ajaran Baha u llah terutama bagaimana membangun dunia yang menjunjung tinggi prinsip persatuan unity dan keadilan justice 19 Struktur Sunting nbsp Diagram yang menunjukkan komando lembaga lembaga yang ada dalam sistem administrasi Baha iAdministrasi Bahaʼi memiliki dua pilar utama yang menopangnya Lembaga Terpilih Elected Body dan Lembaga Tertunjuk Appointed Body memiliki dua elemen berbeda yang terpilih dan yang ditunjuk Lembaga Terpilih tertinggi adalah Balai Keadilan dan Lembaga Tertunjuk tertinggi adalah Lembaga Perwalian 16 20 Kewenangan Balai Keadilan adalah untuk mengatur permasalahan yang tidak diungkapkan secara langsung dalam tulisan suci 21 Ada pun Lembaga Perwalian bertindak sebagai penafsir resmi tulisan suci Di bawah pimpinan Sang Wali Lembaga Perwalian diisi oleh sejumlah individu yang dikenal sebagai Tangan Agama Tuhan Hand of the Cause of God 7 Lembaga terpilih SuntingDisebut Lembaga Terpilih karena masyarakat mengadakan pemilihan anggota majelis yang memiliki otoritas terhadap komunitas Baha i Lembaga Terpilih kadang disebut juga oleh Baha u llah sebagai Yang Berkuasa The Rulers karena di tangan lembaga lembaga inilah kekuasaan eksekutif berada 1 Anggota Lembaga Terpilih tidak memiliki otoritas individu Namun ketika mereka sedang menjalankan tugas khususnya saat memutuskan sesuatu lembaga bertindak sebagai kepala komunitas dan agama 22 Dalam Aqdas Baha u llah memvisikan suatu lembaga berkuasa penuh bernama Balai Keadilan ditambah dengan Balai Keadilan Setempat di setiap lokalitas dengan populasi sebanyak sembilan atau lebih mukmin Baha i Abdu l Baha melalui Kehendak dan Wasiatnya menegakkan Balai Keadilan di tingkat nasional Balai Keadilan Nasional ini dipandang sebagai institusi embrio dan belum berkembang maka bersama dengan Balai Keadilan tingkat lokal untuk sementara waktu disebut sebagai Majelis Rohani Diekspektasikan bahwa seiring waktu majelis majelis ini akan berkembang dan bertransformasi sesutuhnya menjadi Balai Keadilan yang berfungsi secara penuh 22 Majelis Rohani Sunting Pada setiap tempat yang memiliki sekurang kurang sembilan orang Baha i dewasa berusia 21 tahun ke atas maka Majelis Rohani Setempat MRS akan didirikan Pendirian MRS dilakukan dengan mengadakan deklarasi bersama apabila hanya ada sembilan mukmin dewasa Namun apabila mukmin dewasa berjumlah lebih dari sembilan orang maka harus diadakan pemilihan 18 Majelis Rohani pada tingkat lokal ini diumpamakan sebagai batu fondasi dari bangunan administrasi Baha i Sesuai dengan namanya Majelis Rohani Setempat adalah lembaga representasi administrasi Baha i di tingkat lokal MRS terdiri dari sembilan anggota yang dipilih setiap tahun oleh mukmin Baha i dewasa pada suatu lokalitas Disebabkan tidak ada golongan ulama atau kependetaan dalam agama Baha i maka tiap mukmin dewasa di suatu tempat berhak untuk memilih dan dipilih sebagai anggota MRS 23 Apabila ada cukup banyak MRS di suatu negara dan komunitas Baha i di negara tersebut telah dianggap siap maka Majelis Rohani Nasional MRN akan didirikan MRN beranggotakan sembilan orang terpilih yang bertanggung jawab untuk membimbing mengoordinasikan dan merangsang kegiatan MRS serta masyarakat Baha i di negara tertentu 18 Dewan Regional Baha i Sunting Di beberapa negara tertentu termasuk Indonesia terdapat lembaga yang mewadahi komunitas Baha i tingkat regional yakni Dewan Regional Baha i atau DRB Regional Baha i Council 24 Apabila terdapat DRB di suatu negara MRN negara tersebut dapat membagikan beberapa fungsi tertentu kepada DRB yang melayani area geografis yang telah ditentukan Tanggung jawab DRB dapat mencakup pelaksanaan kebijakan yang sudah di ambil oleh MRN mengawasi kemajuan rencana dan proyek tertentu dan mengambil langkah langkah yang diperlukan untuk merangsang pertumbuhan komunitas Baha i di region tersebut 24 Keberadaan DRB merupakan konsekuensi dari perkembangan pesat yang dialami oleh administrasi Baha i itu sendiri DRB hanya dapat didirikan dengan izin dari BKS dan hanya ada di negara negara tertentu yang kondisi atau dinamikanya mengharuskan mereka memiliki DRB 24 Balai Keadilan Sedunia Sunting Balai Keadilan Sedunia BKS adalah otoritas tertinggi Baha i 25 Di bawah bimbingannya segala wewenang eksekutif legislatif dan yudikatif dalam urusan masyarakat Baha i dilaksanakan oleh MRS dan MRN BKS terdiri dari sembilan anggota yang dipilih melalui Konvensi Sedunia yang diadakan setiap lima tahun sekali mempertemukan para pemilih yang merupakan anggota MRN yang sedang dalam masa tugas Keanggotaan BKS secara ketat hanya ditujukan bagi laki laki sehingga tidak ada perempuan yang akan dipilih dan atau pernah menjadi anggota lembaga ini 1 Sesuai dengan prinsip bahwa tidak ada ulama dalam ajaran Baha i anggota BKS bukanlah pendeta Mereka tak dapat memutuskan sesuatu secara pribadi melainkan melalui musyawarah Lembaga tertunjuk SuntingLembaga Tertunjuk berakar dari kelompok yang disebut Yang Dipelajari The Learned 1 Pada masa awal pengajaran Sang Bab serta Baha u llah tokoh tokoh utama Babi dan Baha i kebanyakan merupakan orang orang dari kalangan ulama dan terpelajar Mereka memiliki kapasitas sebagai pemimpin dan sekaligus orang yang memahami serta mendalami belajar tentang agama Seiring waktu kepemimpinan individu semacam itu mulai berubah dan pelan pelan ditransfer kepada lembaga lembaga terpilih Hal ini menyebabkan Yang Dipelajari terbatas fungsinya sebagai yang bertanggung jawab atas program pengajaran dan penyampaian Kemudian ketika administrasi Baha i semakin berkembang Yang Dipelajari menjadi identik dengan Lembaga Tertunjuk 1 Lembaga Tertunjuk mulanya terdiri dari para Tangan Agama Tuhan yang secara suksesif ditunjuk oleh Baha u llah Abdu l Baha and Shoghi Effendi 1 Ketika Effendi wafat dan tidak ada cara yang dapat dilakukan untuk menunjuk Tangan Agama Tuhan yang baru BKS akhirnya mendirikan Dewan Penasihat sebagai penggantinya Orang orang yang ditunjuk sebagai anggota Lembaga Tertunjuk tidak memiliki otoritas untuk memutuskan hal hal yang berkenaan dengan hukum agama Mereka bekerja sebagai individu dan pendapat mereka harus dipertimbangkan oleh komunitas Baha i serta majelis majelis 1 Karakteristik SuntingSistem administrasi Baha i diklaim sebagai sistem yang unik karena kehadirannya berhasil meredam kemunculan clergy dari kalangan yang terlibat pada masa awal kegiatan penyebaran agama ini 26 Sistem ini diklaim mengandung elemen elemen terbaik dari sistem demokrasi autokrasi dan aristokrasi serta menghindari fitur fitur yang tidak menguntungkan dari ketiganya 27 Bila dibandingkan dengan Kekhalifahan Islam dan Gereja Katolik Roma terdapat beberapa perbedaan yang signifikan antara administrasi Baha i dengan keduanya Urusan masyarakat Baha i di level dunia diurusi oleh BKS yang bertindak sebagai kepala agama Dalam hal ini administrasi Baha i tidak mengenal kepemimpinan individu seperti halnya khalifah dan Paus Gereja Katolik Khalifah pada masa yang lalu memimpin sebuah negara berlandaskan Islam sedangkan paus hingga kini masih mengepalai negara Vatikan dengan kekuatan penuh pada legislatif yudikatif dan eksekutif 28 Ada pun administrasi Baha i bukan negara dan atau kepala negara mana pun Administrasi Baha i ini diyakini sebagai sesuatu yang tidak bersifat politis Alasannya adalah Baha i percaya pada pemisahan agama dan politik 29 Mengenai hal ini Abdu l Baha dan Sang Wali menyebutkan bahwa mukmin harus taat kepada pemerintahan yang sah dan administrasi Baha i tidak seharusnya menggantikan atau melampaui pemerintahan negara masing masing 4 Selain itu Kekhalifahan Islam dan Gereja Katolik Roma tetap miliki kelompok elite agama atau clergy yang absen dari kehidupan masyarakat Baha i Paroki atau unit terkecil Gereja Katolik Roma pada tingkat akar rumput tidak memiliki otonomi tersendiri dan diatur oleh unit di atasnya keuskupan yang lebih tinggi 30 31 Sementara itu Majelis Rohani Setempat MRS yang merupakan unit administrasi pada tingkat akar rumput pada administrasi Baha i memiliki kewenangan penuh dan bertindak sebagai kepala agama di tingkat lokal 32 Dalam negara Islam masyarakat non Muslim berstatus sebagai dzimmi dan diharuskan membayar pajak 33 Pajak ini kemudian masuk ke dalam kas negara Ada pun dalam administrasi Baha i pendanaan sepenuhnya bergantung pada kontribusi individu dan masyarakat Pendanaan semacam ini bersifat ekslusif dan kontribusi atau dana dari non Baha i tidak diterima 34 Prinsip konsultasi Sunting Salah satu ajaran Baha u llah yang penting adalah prinsip konsultasi atau rujukan untuk mencapai mufakat Konsultasi dapat disejajarkan dengan konsep musyawarah Konsultai menjadi fitur penting berfungsinya komunitas Baha i 35 Semua pengambilan keputusan oleh Lembaga Terpilih dan komite komite mereka dilakukan berdasarkan prinsip konsultasi ini Abdu l Baha juga mendorong penerapan prinsip konsultasi bukan hanya pada lembaga lembaga Baha i melainkan dalam semua situasi untuk menentukan keputusan pribadi atau keluarga di tempat kerja serta saat mempelajari tulisan suci Baha i bersama sama dalam kelompok Mengenai pentingnya konsultasi ini Abdu l Baha berkata Anggota majelis harus mengambil nasihat bersama secara bijaksana sehingga tidak ada kesempatan untuk perasaan tidak enak atau perselisihan dapat muncul Hal ini akan tercapai jika setiap anggota menyatakan dengan kebebasan penuh pendapatnya sendiri dan mengemukakan argumentasinya Jika ada yang menentang dia tidak boleh merasa tersinggung karena masalah yang ada masih bisa dibahas untuk menemukan jalan yang paling tepat Percikan kebenaran yang terang benderang hanya muncul setelah terjadi silang pendapat Jika setelah diskusi keputusan diambil dengan suara bulat itu merupakan hal yang bagus tetapi jika Tuhan melarang perbedaan pendapat harus muncul dan suara mayoritaslah yang harus menang 36 37 38 Dari pernyataan di atas pendapat semua orang yang hadir harus didengar dan dihormati Seseorang tidak boleh dihakimi berdasarkan pendapatnya karena hal mendasar dari konsultasi adalah keterbukaan 38 McMullen mengemukakan bahwa dalam kenyataannya konsultasi Baha i acap tidak seterbuka apa yang seharusnya 39 Hal ini dikarenakan adanya persepsi bahwa seorang Baha i seharusnya bersikap manis bukannya agresif dan mencari masalah Perasaan atau keinginan untuk mempertahankan kesatuan juga menyebabkan sebagian orang yang berkonsultasi merasa tidak harus menyatakan ketidaksetujuan atau bantahan Padahal penyampaian pernyataan secara jujur dan terbuka saat mengadakan konsultasi adalah sebuah langkah menuju penyelidikan kebenaran secara mandiri 36 Meskipun tidak seterbuka apa yang seharusnya proses konsutasi Baha i menurut Momen merupakan proses yang mendorong semua pihak untuk ikut berpartisipasi 38 Keterbukaan dalam berkonsultasi mampu menarik perempuan orang orang dari kelompok minoritas dan ras serta kelas sosial yang dianggap lebih rendah yang tidak merasa percaya diri untuk berbicara mengenai kemaslahatan kelompok Konsultasi memberikan lingkungan yang aman dan mendorong bagi orang orang seperti itu untuk mengekspresikan pandangan mereka Proses konsultasi memecah dominasi proses sosial oleh elemen dominan dalam masyarakat yang di Eropa dan sebagian besar Amerika cenderung berkulit putih kelas menengah dan kelas atas 38 Prinsip konsultasi mewajibkan bahwa segala aktivitas Baha i tidak boleh dilakukan tanpa melibatkan majelis atau komite khusus yang dibentuk oleh majelis Konsultasi antara MRS dengan mukmin diadakan setiap satu bulan sekali menurut Penanggalan Baha i pada pertemuan yang disebut Sembilan Belas Harian atau SSH Nineteen Days Feast 40 41 Pemilihan Baha i SuntingPemilihan Baha i hanya dihanya dilakukan apabila mukmin dewasa yang ada lebih dari sembilan orang Anggota MRS dipilih setiap tahun pada Hari Pertama Ridvan yang jatuh pada 21 April atau sehari sesudahnya dan apabila memungkinkan hasil pemilihan segara diumumkan pada hari yang sama Pemilihan Baha i dilakukan melalui pemungutan suara yang bersifat rahasia Mempromosikan diri sendiri diskusi terbuka mengenai anggota yang mungkin terpilih mempengarui individu agar memilih orang tertentu nominasi serta kampanye dalam bentuk apa pun dilarang keras 42 Para pemilih berkumpul untuk mengadakan pemilihan dengan terlebih dahulu mengadakan doa agar kegiatan yang dilangsung berjalan lancar serta anggota majelis yang dianggap tepat dapat terpilih Sembilan mukmin yang mendapat suara tertinggi dianggap terpilih sebagai anggota majelis Prosedur yang sama juga digunakan dalam pemilihan delegasi untuk mengikuti Konvensi Nasional Delegasi untuk Konvensi Nasional inilah yang nantinya akan memilih anggota MRN Prinsip yang sama pun digunakan saat pemilihan anggota BKS yang dipilih oleh anggota seluruh MRN yang ada MRN dipilih pada Konvensi Nasional yang sama halnya dengan pemilihan Baha i dilaksanakan setiap tahun pada hari raya Ridvan Delegasi Konvensi Nasional adalah seorang elektorat Mereka dipilih pada tingkat regional di negara yang memiliki komunitas nasional yang sudah maju seperti Amerika Serikat 43 Sedangkan pada negara dengan komunitas nasional yang masih berkembang serta belum memiliki Konvensi Regional pemilihan dilakukan oleh komunitas lokal pada Konvensi Distrik atau Konvensi Unit 44 Konvensi Nasional selain sebagai sarana untuk memilih anggota MRN juga berfungsi sebagai wadah konsultasi antara para elektorat atau delegasi dengan anggota MRN sebelumnya serta anggota MRN yang baru terpilih 44 Selama konvensi berlangsung hanya delegasi anggota MRN sebelumnya dan anggota MRN yang baru terpilih saja yang memiliki hak bicara Masyarakat Baha i tetap diperbolehkan hadir sebagai pengunjung Namun mereka tak memiliki hak bicara Keanggotaan pada majelis ini dianggap sebagai bentuk pengabdian Para anggota majelis selama satu tahun masa tugasnya berada dalam posisi sebagai pelayan 42 Setiap lima tahun sekali sejak 1963 anggota MRN seluruh dunia berkumpul di Pusat Baha i di Haifa untuk memilih anggota BKS Tidak seperti MRS dan MRN yang memperbolehkan mukmin perempuan dewasa untuk dipilih menjadi anggota BKS dibatasi hanya untuk laki laki saja Baha u llah menyebut bahwa lembaga ini adalah lembaga yang diilhami cahaya Ilahi sehingga tak dapat salah infallible Ada pun MRS dan MRN juga diberkahi oleh Tuhan tetapi dapat berbuat kekeliruan dan tidak terbebas dari kesalahan 23 BKS selaku lembaga tertinggi tak dapat membatalkan hukum hukum dan ajaran Baha u llah Namun lembaga ini berwenang untuk memutuskan hal hal yang tidak terdapat dalam tulisan tulisan suci 45 Administrasi dan status sebagai agama dunia Sunting nbsp Kuil Teratai sebuah rumah ibadah Baha i di IndiaKeberhasilan masyarakat Baha i dalam mengembangkan sistem administrasi telah memungkinkan mereka tampil sebagai komunitas dan agama dunia Beriringan dengan berkembangnya sistem administrasi pengajaran dan ekspansi penyebarluasan agama pun turut berkembang Menurut Encyclopaedia Britannica Book of the Year tahun 1992 Agama Baha i telah mendirikan komunitas dan lembaga secara signifikan di lebih banyak negara dan teritori dibandingkan agama mana pun kecuali Kristen 46 The World Christian Encyclopaedia oleh Barrett 1982 menunjukkan bahwa dalam jangka waktu 12 tahun 1970 1982 Baha i berkembang dengan tingkat perkembangan rata rata 3 63 Angka ini jauh lebih tinggi dibanding agama agama lain seperti Islam 2 74 Hindu 2 3 Buddha 1 67 Kristen 1 64 atau Yahudi 1 09 47 McMullen berpendapat bahwa empat faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan Baha i menjadi agama dunia Pertama terdapat rencana yang disusun secara rasional oleh Shoghi Effendi dan sejak 1963 oleh BKS Rencana rasional ini memiliki tujuan untuk mencapai jumlah MRN MRS penerbitan dan wilayah geografis tertentu 48 49 Kedua konsep penyebaran Baha i yang dilakukan oleh para pelopor pioneer Pelopor adalah sebutan bagi seorang Baha i yang bepergian ke suatu tempat di seluruh dunia yang jauh dari tempat asalnya untuk memperkenalkan ajaran dan membangun MRS MRS yang baru Ketika MRS sudah terbentuk pelopor akan berusaha agar lembaga ini dapat bertahan 49 Ketiga administrasi Baha i dibangun dari level akar rumput sehingga koordinasi menjadi lebih mudah Lembaga penyusun administrasi keanggotaannya dipilih setahun sekali MRS dan MRN atau lima tahun sekali BKS Pemilihan Baha i ini dan keterlibatan mukmin secara tak langsung meneguhkan Baha i sebagai satu komunitas 49 Keempat prinsip dan ajaran Baha i itu sendiri yang menjadi faktor penarik mukmin baru sehingga perkembangan agama menjadi sangat pesat d Di India negara dengan konsentrasi mukmin Baha i terbesar di dunia prinsip ke kesetaraan dan persatuan dalam agama ini menarik banyak mukmin baru terutama di pedesaan dengan beberapa di antaranya kini merupakan desa mayoritas Baha i e Pendanaan SuntingPendanaan beroperasinya sistem administrasi Baha i disokong sepenuhnya oleh sumbangan sukarela masyarakat Baha i 50 Tiap majelis mulai dari tingkat lokal nasional benua hingga internasional mempunyai apa yang disebut sebagai Dana Baha i Baha i Fund 51 Uang yang mengalir dalam sistem dana yang mendanai lembaga lembaga Baha i diumpamakan sebagai darah yang memastikan sistem administrasi terus berjalan 52 Betapa pun pentingnya dana kontribusi individu tak dapat dipaksakan dan harus dilakukan secara sukarela Kontribusi dalam keadaan apa pun tidak diterima dari pihak non Baha i 52 Referensi Sunting a b c d e f g h i Smith Peter 2000 Administration A Concise Encyclopedia of the Bahaʼi Faith Oxford Oneworld Publications hlm 24 29 ISBN 1 85168 184 1 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c The Baha i Administrative Order The Baha i Faith The website of the worldwide Baha i community Lembaga Penasihat Diterjemahkan oleh Sillver Lauren Jakarta Majelis Rohani Nasional MRN Baha i Indonesia hlm 1 Parameter first1 tanpa last1 di Authors list bantuan a b c d Wuthnow Robert ed 2013 The Encyclopaedia of Politics and Religion dalam bahasa Inggris 1 London Routledge hlm 56 ISBN 9781315008516 Bahaʼi Reference Library God Passes By Pages 197 220 reference bahai org Pareja Reynaldo 2012 A Divine Invitation to Create a New World Bloomington India Xlibris Corporation hlm 140 a b Smith Peter 2000 Hands of the Cause of God A Concise Encyclopedia of the Bahaʼi Faith Oxford Oneworld Publications hlm 175 ISBN 1 85168 184 1 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d Ferraby John 2011 All Things Made New An Introduction to the Baha i Faith New Delhi Baha i Publishing Trust hlm 289 Melton J Gordon ed 2011 Baha i Faith Religious Celebrations An Encyclopaedia of Holiday dalam bahasa Inggris Santa Barbara ABC CLIO hlm 89 ISBN 9781598842050 a b Ferraby John 2011 All Things Made New An Introduction to the Baha i Faith New Delhi Baha i Publishing Trust hlm 290 a b The Bahaʼi Faith 1844 1963 Information Statistical and Comparative Including the Achievements of the Ten Year International Bahaʼi Teaching amp Consolidation Plan 1953 1963 Compiled by Hands of the Cause Residing in the Holy Land pages 22 and 46 Ferraby John 2011 All Things Made New An Introduction to the Baha i Faith New Delhi Baha i Publishing Trust hlm 296 Taherzadeh A 1992 The Covenant of Baha u llah Oxford Inggris George Ronald hlm 347 363 ISBN 0853983445 Smith Peter 2000 Ten Year Crusade A Conncise Encyclopedia of the Bahaʼi Faith Oxford Oneworld Publications hlm 337 ISBN 1 85168 184 1 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ferraby John 2011 All Things Made New An Introduction to the Baha i Faith New Delhi Baha i Publishing Trust hlm 297 a b McMullen Michael 2000 The Baha is The Religious Construction of a Global Identity New Jersey Rutgers University Press hlm 35 Ferraby John 2011 All Things Made New An Introduction to the Baha i Faith New Delhi Baha i Publishing Trust hlm 38 a b c Ferraby John 2011 All Things Made New An Introduction to the Baha i Faith New Delhi Baha i Publishing Trust hlm 298 Pareja Reynaldo 2012 A Divine Invitation to Create a New World Bloomington India Xlibris Corporation hlm 221 Ferraby John 2011 All Things Made New An Introduction to the Baha i Faith New Delhi Baha i Publishing Trust hlm 295 Melton J Gordon ed 2011 Baha i Faith Religious Celebrations An Encyclopaedia of Holiday dalam bahasa Inggris Santa Barbara ABC CLIO hlm 88 ISBN 9781598842050 a b Fox Laurie 25 April 1998 FOR BAHA I FAITH ELECTIONS ARE SPIRITUAL CAMPAIGNING FORBIDDEN IN VOTING FOR ADMINISTRATIVE BODY The Buffalo News ProQuest Dialog Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 February 2018 Diakses tanggal 2020 05 19 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Bowers Kenneth E 2004 God Speaks Again An Introduction to the Baha i Faith Baha i Publishing Wilmette Illinois hlm 219 ISBN 9781931847124 a b c Regional Baha i Councils The Baha i Faith The website of the worldwide Baha i community McMullen Michael 2000 The Baha is The Religious Construction of a Global Identity New Jersey Rutgers University Press hlm 42 McMullen Michael 2000 The Baha is The Religious Construction of a Global Identity New Jersey Rutgers University Press hlm 6 Mitchell Glennford E 2009 Baha i Administration Baha i Encylopaedia Project dalam bahasa Inggris Evanston Illinois Baha i National Center hlm 88 State Departments Vaticanstate va Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 04 11 Diakses tanggal 2020 05 19 Smith Peter 2000 government Bahaʼi attitude towards A concise encyclopedia of the Bahaʼi Faith Oxford Oneworld Publications hlm 167 ISBN 1 85168 184 1 canon 515 1 1983 Code of Canon Law Adler Jr Gary J Bruce Tricia C Starks Brian ed 2009 American Parishes Remaking Local Catholicism New York Fordham University Press ISBN 9780823284344 Warburg Margit 2006 Hanegraaff W J amp Kumar P P ed Citizens of the World A History and Sociology of the Baha is from a Globalisation Perspective Numen Book Series Studies in the History of Religions 106 Leiden Belanda Koninklijke Brill NV hlm 209 ISBN 9789004143739 Glenn H Patrick 2007 Legal Traditions of the World Oxford University Press hlm 218 219 Dzimmi adalah subjek non Muslim dari negara Islam yang diatur sesuai dengan hukum syariah Istilah ini mengandung implikasi mengenai kewajiban negara untuk melindungi individu termasuk kehidupan individu properti dan kebebasan beragama dan beribadah dengan syarat loyak pada pemerintah dan membayar pungut pajak yang dikenal sebagai jizyah melengkapi pajak Islam yang dibayarkan oleh subjek Muslim yang disebut zakat Smith Peter 2008 An Introduction to the Baha i Faith Cambridge Inggris Cambridge University Press hlm 186 Kolstoe John E 1985 Consultation a Universal Lamp of Guidance Oxford George Ronald ISBN 9781931847124 a b Bowers Kenneth E 2004 God Speaks Again An Introduction to the Baha i Faith Baha i Publishing Wilmette Illinois hlm 221 ISBN 9781931847124 Shoghi Effendi Baha i Administration Selected Messages 1922 1932 Wilmette IL Bahaʼi Publishing Trust hlm 21 22 ISBN 978 0 87743 166 4 a b c d Momen Moojan 2005 Changing Reality The Baha i Community and the Creation of a New Reality McMullen Michael 2000 The Baha is The Religious Construction of a Global Identity New Jersey Rutgers University Press hlm 45 McMullen Michael 2000 The Baha is The Religious Construction of a Global Identity New Jersey Rutgers University Press hlm 44 Bowers Kenneth E 2004 God Speaks Again An Introduction to the Baha i Faith Baha i Publishing Wilmette Illinois hlm 224 ISBN 9781931847124 a b Bowers Kenneth E 2004 God Speaks Again An Introduction to the Baha i Faith Baha i Publishing Wilmette Illinois hlm 222 ISBN 9781931847124 McMullen Michael 2000 The Baha is The Religious Construction of a Global Identity New Jersey Rutgers University Press hlm 37 a b Ferraby John 2011 All Things Made New An Introduction to the Baha i Faith New Delhi Baha i Publishing Trust hlm 303 Smith Peter 2000 Universal House of Justice A Concise Encyclopedia of the Bahaʼi Faith Oxford Oneworld Publications hlm 346 350 ISBN 1 85168 184 1 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Buck Christopher 2015 God amp Apple Pie Religious Myths and Visions of America Kingston New York Amerika Serikat Educator s International Press EIP hlm 301 ISBN 9781891928154 McMullen Mike 2003 16 The Bahaʼi Faith in the World and in America Dalam Neusner Jacob World Religions in America An Introduction Westminster John Knox Press hlm 268 McMullen Michael 2000 The Baha is The Religious Construction of a Global Identity New Jersey Rutgers University Press hlm 41 a b c McMullen Mike 2003 16 The Bahaʼi Faith in the World and in America Dalam Neusner Jacob World Religions in America An Introduction Westminster John Knox Press hlm 269 Lembaga Penasihat Diterjemahkan oleh Sillver Lauren Jakarta Majelis Rohani Nasional MRN Baha i Indonesia hlm 29 Parameter first1 tanpa last1 di Authors list bantuan A Life of Generous Giving The Baha i Funds The Baha i Faith The website of the worldwide Baha i community a b Ferraby John 2011 All Things Made New An Introduction to the Baha i Faith New Delhi Baha i Publishing Trust hlm 313 Keterangan Sunting Balai Keadilan adalah janji Baha u llah mengenai bentuk lembaga Baha i pada masa yang akan datang Kehadirannya kemudian akan berfungsi sebagai sarana untuk memusyawarahkan kepentingan bersama Wali berikutnya adalah para keturunan laki laki dari Baha u llah melalui Shoghi Effendi Keturunan yang berhak menjabat sebagai wali ini dikenal dengan istilah aghsan Hingga tahun 1921 Agama Baha i sudah dikenal 35 negara di lima benua yang meliputi Irak Persia Iran Azerbaijan Armenia Burma Mesir India Georgia Israel Palestina Lebanon Pakistan Sudan Suriah Turki Turkmenistan Austria Australia Brazil Kanada Yordania Tiongkok Prancis Jerman Inggris Hawaii Hijaz sekarang bagian dari Arab Saudi Belanda Italia Hungaria Jepang Uni Soviet Afrika Selatan Swiss Tunisia dan Amerika Serikat Mengenai statistik ini lihat The Baha i Faith 1844 1953 Information Statistical and Comparative Including the Achievements of the Ten Year International Baha i Teaching and Consolidation Plan 1953 1963 hlm 9 Prinsip keagamaan dan sosial Baha i seperti pewahyuan berkelanjutan multikulturalisme pasifisme dan musyawarah untuk mencapai mufakat menjadi salah satu faktor utama non Baha i tertarik dengan agama ini Baha i pun dianggap sebagai ajaran yang fleksibel dan dapat beradaptasi dengan budaya yang unik pada wilayah wilayah tertentu Berdasarkan sumber statistik internal Baha i yang dapat dilihat pada laman http www thearda com QL2010 QuickList 40 asp populasi Baha i India pada tahun 2010 mencapai 1 897 651 jiwa 0 2 dari total populasi negara itu yang merepresentasikan hampir seperempat populasi masyarakat Baha i sedunia yang diperkirakan berada di kisaran angka 8 juta jiwa Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Administrasi Baha 27i amp oldid 21767869