www.wikidata.id-id.nina.az
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia Tidak ada alasan yang diberikan Silakan kembangkan artikel ini semampu Anda Merapikan artikel dapat dilakukan dengan wikifikasi atau membagi artikel ke paragraf paragraf Jika sudah dirapikan silakan hapus templat ini Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu waktu Cari sumber Toar dan Lumimuut berita surat kabar buku cendekiawan JSTORMenurut sejarah legenda Minahasa Toar dan Lumimuut adalah nenek moyang dari suku Minahasa Diyakini oleh masyarakat daerah Minahasa sebagai nenek moyang mereka Versi cerita mengenai Toar dan Lumimuut ada menurut legenda bermacam Patung Toar dan Lumimuut di Bukit Kasih Daftar isi 1 Versi Legenda 1 1 Versi Cerita Rumages 1 2 Versi Cerita Mangorai 2 Versi FiktifVersi Legenda SuntingCerita ini termasuk mitos karena pada zaman lampau orang Minahasa menganggap cerita ini suci dan tidak secara sembarang dikisahkan cerita ini hanya dapat dinyanyikan pada upacara khusus seperti upacara Rumages asal kata reges artinya angin ataupun upacara Mangorai Walau kisahnya sama tetapi jalan ceritanya berbeda Cerita Toar Lumimuut yang paling lengkap dan yang terbaik diambil dari buku Uit Onze Kolonien tulisan H Van Kol terbitan tahun 1903 halaman 160 165 dalam bahasa Tombulu De Zang van Karema nyanyian dewi Karema seperti diketahui dewa dewi Toar Lumimuut adalah leluhur pertama orang Minahasa kedua manusia pertama orang Minahasa yang menurunkan seluruh orang Minahasa itu telah dikawinkan oleh seorang dewi yang bernama Karema berwujud wanita tua Karema Lumimuut dan Toar adalah dewa dewi leluhur pertama orang Minahasa sebelum mereka ada juga beberapa nama leluhur lainnya tetapi semua leluhur lainnya itu telah mati tenggelam ketika pada zaman purba terjadi banjir besar Ampuhan atau Dimenew yang membuat seluruh tanah Minahasa terbenam air kecuali satu puncak pegunungan Wulur Mahatus di Minahasa selatan demikian lah menurut cerita mithos Minahasa dan cerita di bawah ini dimulai ketika banjir besar itu telah berlalu Dinyanyikan oleh seorang wanita tua dalam jabatannya sebagai Walian Tua pemimpin Walian pada upacara Rumages wanita tua itu akan berperan sebagai Dewi Karema Setiap satu syair dinyanyikan maka penari Maengket akan menyambut dengan menyanyikan bagian refrein Eeeeh Rambi rambian artinya bunyikanlah gong perunggu Rambi gong perunggu nyanyian itu adalah sebagai berikut mulai syair pertama yang langsung diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia Dari cerita inilah sumber utama Minahasanologi mengenai agama asli kepercayaan seni budaya dan adat kebiasaan orang Minahasa Versi Cerita Rumages Sunting SYAIR PERTAMA Oooh Talingan nio untenge minatontonai Eeeeh Rambi rambian Artinya wahai dengarkanlah ceritera yang telah diturunkan bunyikanlah gongSi minatontonai wanam puruk u langit Eeeeeh Rambi rambianArtinya ceritera yang telah diturunkan dari atas langit bunyikanlah gongSi zei kan meilengkaz wo mawia me dungus intanak Eeeh rambi rambianArtinya Dia Karema tidak dilahirkan ketika datang dan ada di muka bumi bunyikan gongSi karengan nimatoume mei kolote um batu Eeeeh rambi rambianArtinya Dia Karema lahir bersama sama dengan batu yang meletus bunyikan gong Syair berikutnya tidak dilanjutkan karena merupakan refrein lagu Rambi rambian agar mudah mengikuti jalan ceritanya Kepercayaan kepada Tuhan Masyrakat minahasa mempercayai adanya Tuhan Konsep surga dan neraka di percayai oleh orang minasahasa Konsep sudah dipengaruhi oleh masuknya agama kriaten SYAIR KEDUA Niakumo si mahawe ena ase yah wiamo angka aya anArtinya Sayalah pemberi ingatan kesadaran berpikir dan saya telah ada di dunia ini Yah werenanku an tanak leme loyo kampeArtinya Aku lihat tanah permukaan bumi masih lembut berlumpur karena banjir besar Si suatan ma ra ar sumena sena Artinya Tapi bersama itu sinar Matahari bercahaya terangTa an kangkasi I umpele peleng zima I za IArtinya Tetapi juga kesemuanya itu terasa menyenangkanSYAIR KETIGA Wo Aku sumaru sendangan timuArtinya lalu aku menghadap arah tenggaraYah sinumpak um berenku un Akel MatutungArtinya Mataku dihadang oleh pemandangan sebatang pohon Aren pohong saguer Yah Tumarak tak an tali watu ma ragosArtinya Dan terdengar bunyi gemeretak buah pohon Aren jatuh ketanahWo ni ilek ku tawi ni itu sumo so ane me ngasinArtinya Dan kulihat dekat pohon itu ada sungai yang airnya mengalir kelautSYAIR KEEMPAT Wo mawiling sumaru sendangan AmianArtinya Lalu aku memutarkan badan menghadap arah timur lautYah kina patesanku un Asa retikArtinya dan perhatianku tertuju pada pohon Asa kano kano jelaga Yah ma tou karete ni itu un Tu is RarawirArtinya Dan yang bertumbuh dekat itu adalah pohon T u I s Jenis pohon batang Lembut Wo rimuru ma wire wirei u la it um bene Artinya dan yang di pojok itu tampak melambai adalah pohon daong nasi SYAIR KELIMA Tumondong Aku mapa saru Amian talikuzanArtinya Kemudian itu aku menghadap arah Barat lautYah kina werenanku witu um Bangelei ne KotulusArtinya Dan tampak olehku tanaman obat Wangelei Tumulawak Yah Karuru karete ni itu um Bawali KundamahArtinya Dan dipojok dekat situ ada tanaman Wawali Kundamah pohon Kencur Yah minalung ni itu un Tewasen ne RumopaArtinya Dan pohon yang menaungi tempat itu adalah pohon Tewasen pohon katu Yang batangnya menghasilkan sagu SYAIR KE ENAM Kamurian Aku mapasaru Timu talikuzanArtinya kemudian aku menghadap arah barat dayaYah kapatesanku ma witu un Ayamen ka ukurArtinya Dan pandanganku tertumbuk pada pohon Ayamen Silar daun tikar Yah sana remong witu un Tambelang TumitikakArtinya Dan satu rumpun dengan itu adalah pohon bambu Tambelang bulu ikang Ta an un antang witu nate Si Raraha menorome niakuArtinya Tapi dari arah itu hati dan kemauan si gadis Lumimu ut sudah teguh dan dia berjalan lurus ke arah saya Karema SYAIR KE TUJUH Liwaganku sia sa apa u ngaranaArtinya Aku bertanya kepadanya siapakah namanyaYah Ongah u nuwu na mingkot sia LUMIMU UT u ngarankuArtinya Dan dengan jelas dia menjawab pertanyaan saya bahwa namanya LUMIMU UTYah tentu kang kasi I Sia Limiwaga u ngarankuArtinya Dan begitu juga lagi dia Lumimuut menanyakan nama saya Wo Totozenku u ngaranku KAREMA ne RumaragesArtinya Lalu aku tegaskan nama saya KAREMA pendeta upacara agama Rumages SYAIR DELAPAN Witu kai ma esa an sana zizikezan tu le os wo u lewoArtinya Mulai waktu itu kita bersatu saling terikat dalam suka mapun dalam dukaYah sanawali mo kai I minange witu Mapawe a we anArtinya Dan bersama sama kita pergi ke tempat tinggal kitaIn toro itu kai Timou mina elu eluzan mahwatuArtinya waktu itu kita berdua hidup berkasih kasihan dan menyatuYah witu kai lawiz wo zei kazei anArtinya Dan di situlah kita hidup diberkati dan senantiasa berkecukupanSYAIR KE SEMBILAN Pina aleiku wia nisia Wehane A asaren AkuArtinya Aku karema mintakan kepadanya berikanlah ceritera kepadakuSa sei si Ama na wo sei si Ina naArtinya Kalau siapa Ayah nya dan siapakah IbunyaSa kura u lalana angika ayome wiaArtinya Dan bagaimana caranya hinga dapat tiba di sini di Minahasa Wo kura um pa az na in Tumou wiaArtinya Dan bagaimana keinginannya hidup di sini di Minahasa SYAIR KE SEPULUH Yah ongah u nuwuk ku ing kumua wia ni siaArtinya Dengan jelas aku berkata kepada nya Karema Wewe an un Aoan nah gio gioan ang kenap sena naArtinya Ada bukit bukit yang berhadap hadapan yang terang dengan cahayaNi itu ya tanu lalem lalemdeman wo tanu zuni zuni anArtinya Tempat itu tampak seperti berkabut awan dengan warna seperti pelangiYa wituma un Arina Linengkaran niakuArtinya Di sanalah tempatnya aku dilahirkanSYAIR KE SEBELAS U ngaran nei ketor um pusez ni Inaku ku en WENGIArtinya Nama ketika tali pusar dipotong dari ibu adalah WENGIYah si Ama ku ka uman wen KAWENGIAN u ngarananArtinya Dan ayahku bernama KawengianNi Sera se timau niaku witu um bantangArtinya Mereka Ibu dan Ayahku yang memasukkan aku dalam perahu rakitNi sera se nimayome niaku witu u louzArtinya Mereka Ibu dan Ayahku yang telah mengayunkan ke laut SYAIR KE DUABELAS Si Ina ku si Simi si me witung kikile ku kakanArtinya Ibuku telah menyelipkan pada ketiak ku sebelah kananUn Sinaputan an ipa pespes wo un Atelu EsaArtinya Satu Bungkusan disemaikan dan satu butir telurSi Ama ku Ka uman si simipsipe witung Kawi iArtinya Dan Ayah ku telah menyisipkan di ketiak ku sebelah kiriUn Uka Winutame am batuna Tumou touArtinya Tempurung diisi penuh dengan biji bijian besar yang dapat bertumbuh SYAIR KE TIGABELAS Um Bantang ku ayur wo Lembo Limaya wo uma lendingArtinya Perahu rakit ku hanyut dan timbul di permukaan laut dipermainkan Ombak dan bunyi berderak derakU Limingke lingkey endo wo wengiArtinya Dan bergoyang goyang kekiri kekanan kemuka kebelakang siang dan malam Ya naigom aku wo ika tekel zie mo si genang kuArtinya Dan aku mabuk laut hingga tertidur dan tidak sadar diriLe os Limengki um bantang simangkil wuriasArtinya Untunglah tertumbuk perahu rakit ku tersandung benda kerasSYAIR KE EMPATBELAS Tare Aku Mapolo woan ma we ena as ung genang kuArtinya Barulah aku terbangun kemudian ingatan kesadaranku kembaliYah tana rimagos witun saput kakan nimamualimo un tana kenuArtinya Dan tanah yang terbungkus di ketiak kanan ku yang terjatuh telah berubah menjadi tanah minahasa iniKa uman um batuna I peresouw timoumo wangun somborArtinya Dan lagi biji bijian untuk dihamburkan telah tumbuh menghijauYa un atelu e minawalui ye tatamun tuanArtinya dan Telur itu telah berubah menjadi binatang binatangSYAIR KE LIMABELAS Yah Wisamo dei mei ayur kita winaway minasungkul wiaArtinya Kemanapun dia yang telah dihanyutkan kelaut kita berdua saya dan karema telah bertemu di tempat ini Ni iamo Ka pa un tinouw Toouwan ta in duaArtinya Sudah beginilah atua sudah inilah kehidupan kita berduaNiaku eh ma ayang akaz I lumomei u mu u unggioArtinya Saya Lumimu ut akan bekerja hingga badanku licin berkeringat sampai ke wajah kuSatoro Ka uman si menginalei Kalalawiz ta in duaArtinya Tapi aku mintakan pada Karema kalau boleh agar didoa kanlah kebahagia an hidup untuk kita berdua SYAIR KE ENAMBELAS Laleyo un tou touan nera zei si kawenduan wo kalewo anArtinya Telah lama mereka hidup dengan tidak ada keluhan atau pederitaanSi Karema si nime an kura ung kawendu sa zei si TuamaArtinya Karema memberikan pendapatnya bagaimana tidak bahagianya seorang wanita bila tidak ada lelakiNi Sia si Mahalez si kariana si siga ka uman ma lele leleArtinya Dialah Kaerma yang menggerakkan temannya lumimu ut karena Karema pandai membujuk agar kemauannya diikutiWo sera mondole witi rurag wen miki rara ate si EmpungArtinya lalu mereka keluar dari lubang gua tempat tinggalnya untuk berdoa meminta pengasihan TuhanSYAIR KE TUJUHBELAS Si Kaerma tare tumo tol ma endo WalianArtinya Karema lalu menyiapkan upacara agama dan bertindak sebagai Pendeta Yah I rondorna si Lumimu ut sumaru timu sendanganArtinya Lalu diaturnyalah agar Lumimu ut berdiri menghadap tenggaraSi Karema menginalei ung kalalawiz ni lumimu utArtinya Karema berdoa minta kebagaiaan Lumimu ut tetapi tidak terjadi apa apa Si Lumimu ut si zei si torona to walina an u RendainaArtinya Lumimu ut tidak mendapat apa apa karena itu cara berdirinya diubah arahSYAIR KE DELAPANBELAS A sia Sumaru un amian sendanganArtinya Lalu dia dihadapkan ke arah timur lautSi Karema menginalei we ane Kalalawiz si Lumimu utArtinya Karema lalu berdoa memintakan kebahagiaan untuk Lumimu utTa an zei si wua na wen si Lumimu ut zei si ka ara anArtinya Tapi tidak juga dibuahi karena Lumimu ut tidak merasa sesuatuSi Karema zei mento an enso ana u rendai ni Lumimu utArtinya Kareama tidak berhenti berusaha pindah arah berdiri Lumimu utSYAIR KE SEMBILANBELAS Si Lumimu ut sumarulah un Amian talikuzanArtinya Dan Lumimu ut lalu berdiri ke arah barat latuSi Walian Menginalei kasi I ta an zei si ToronaArtinya Pendeta Karema lalu berdoa lagi tetapi tidak diberi apa apaMa an dei si Wua na Ta an zei mento sia mengimbaliArtinya walau tidak dibuahi tetapi Karema tidak berhenti meminta doa dengan bersungguh sungguhNi itu Sia Sumaru mo kasi I sanaera lumele si KaremaArtinya karena itu dia menghadap lagi ke arah yang lain Karema membujuk dalam doa nya SYAIR KE DUAPULUH Yah mera a sumaru si Empung ti timu TalikuzanArtinya Dan berpindahlah menghadap Tuhan di arah barat lautYah un Awa at timu Talikuzan minehe za I si Lumimu utArtinya Dan angin dari barat laut memberikan kesenangan yang diminta Lumimu utYah ne ilengkaz name si utuk wangunArtinya Dan dilahirkanlah oleh lumimu ut anak bayi lelaki yang tampanNisia si lemekep ung katutu a wo ung Kalalawiz nera zuaArtinya anak itulah yang melengkapi kebahagiaan kedua wanita itu sampai hari tuanya SYAIR KE DUAPULUH SATU An sia ngaran neralah un Toa arArtinya Lalu dia dinamakanlah oleh mereka itu dengan nama To arSi To ar timou me Totoz sombor zima eArtinya To ar tumbuh jadi pemuda yang jadi idaman merekaMatu a me sia yah zime e ung kasiga wo ung ketezenArtinya Ketika To ar dewasa lalu menjadi cekatan rajin dengan badan yang kuatSi To ar si Kalaya wo kaleong ni Ina na wo ni WalianArtinya To ar menjadi teman bercanda dan bersenda gurau oleh Ibunya dan Pendeta Karema SYAIR KE DUPULUH DUA Apa in sana endo line os un teken dua ni KaremaArtinya Lalu pada suatu hari Karema membuat dua batang tongkatUn Teken Esa wen Asa ta an un esa wen tu is RarawizArtinya tongkat yang satu dari Pohon Asa kano kano tetapi tongkat yang satu lagi dari pohon Tu is diberikan pada ibunyaSi Karema ni mutum ni sera wia si empungArtinya Karema lalu berdoa menyerahkan kedua mereka kepada TuhanSYAIR KE DUAPULUH TIGA Karia u nuwu ketez Kumua Sia wia ni seraArtinya Dengan suara nyaring Karema berkata kepada mereka berdua Nikamu yah Lumampang lumiklik an Tana kenuArtinya Kamu berdua berjalan lah mengelilingi tanah Minahasa iniNiko To ar yah Lumampang kumakanArtinya Dan Engkau To ar berjalanlah ke arah kananNiko Lumimu ut Lumampang Kumawi iArtinya Serta engkau Lumimu ut berjalan ke arah kiriSYAIR KE DUAPULUH EMPAT Sa kamu masungkul yah pa toro nange an teken nioArtinya Kalau sampai nanti saling bertemu bandingkanlah tinggi tongkatmu berdua Kura u mamualina an teken nio sanArtinya Apa yang akan terjadi dan apa maknanya dari kedua tongkatmu nantinyaItu pa aline mei asar niakuArtinya Bawalah tongkatmu itu kepadaku agar aku ceritakan apa maknanyaWo itu I kuaku u lekepan um pa ar ni EmpungArtinya Agar aku katakan apa yang harus diperbuat sesuai kehendak TuhanSYAIR KE DUAPULUH LIMA A Ma wuat si Ina wo si Oki naArtinya Dan berpisahlah si ibu dengan anaknyaZei ure sera masungkul waki TingkolonganArtinya Tidak lama berlalu mereka kemudian bertemu di TingkolonganYah Pa a Toronera an teken witumaArtinya Dan di sanalah mereka membadingkan tongkat mereka apakah sama tinggiYah weta un tu is u lambot ta an un asaArtinya Aduhai ternyata tongkat batang pohon tu is lebih panjang dari tongkat pohon asa kano kano SYAIR KE DUAPULUH ENAM An sera Zua mawurime wia si KaremaArtinya Lalu mereka berdua kembalilah kepada KaremaWen me ma asar in na singkela mo an tekenArtinya Untuk menceriterakan pada Karema bahwa tongkat mereka tidak sama tinggi lagiKawuslah un asar nera numuwu si KaremaArtinya Untuk melengkapi ceritera mereka To ar dan Lumimu tu lalu Karema berkataKaria u ngaran ni Wa ilan yah nima zei mo u ma ina an nioArtinya Dengan nama Yang Maha Mulia Tuhan kamu berdua tidak lagi sebagai ibu dan anakSYAIR KE DUAPULUH TUJUH Akaz I nania wo mange ya Tou sana awu mo kamuArtinya Mulai sekarang dan seterusnya kamu berdua sudah menjadi Suami IstriTumouma malawi lawiz witu un rara atean ni EmpungArtinya Hiduplah dengan penuh berkat di dalam pengasihan TuhanNiaku Toumou kario mio wen aku yah Karema wo walianArtinya Saya akan hidup bersamamu karena saya adalah Karema sebagai PendetaWo zei lewo enta ung ka ara antaArtinya Dan jangan kita putuskan perasaan kita satu sama lain SYAIR KE DUAPULUH DELAPAN Yah nisera Sana awu se minaka suzu meArtinya Dan mereka suami istri Toar dan Lumimu ut berketurunanSe Makazua Siouw se Oki Artinya Makarua Siouw 2 x 9 adalah anak anaknyaSe Makatelu Pitu se puyunArtinya Makatelu Pitu 3 x 7 adalah cucu cucuKaria ne telu pa siouwan kinasuzuan puyun impuyunDan dengan tiga wanita Pasiowan menurunkan buyut buyut cece ceceHanya satu orang penulis bangsa barat yang menganalisis Mitos Minahasa Toar dan Lumimuut secara ilmiah yakni J Alb T Schwarz melalui bukunya Tontemboansche Teksten terbitan thn 1907 Penulis J Albt T Schwarz berkesimpulan bahwa mitos Toar dan LumimuutMinahasa sebenarnya ingin menggambarkan ilmu Astrologi pengetahuan bumi dan jagat raya Matahari bulan Bintang bintang yang selalu sangat menarik bagi umat manusia zaman purba Bahwa cerita Toar berjalan kekanan dan Lumimuut berjalan kekiri yang membuat mereka berpisah ke arah yang berlawanan sebenarnya ingin menggambarkan rotasi perjalanan Matahari Matahari terbit di timur tampak Matahari menjauhi bumi naik keatas langit dan kemudian pada sore hari Matahari terbenam di barat mendekati atau bertemu lagi dengan Bumi Pada cerita mitos dikisahkan bahwa Toar dan Lumimuut berpisah dengan berjalan ke arah yang berlawanan kemudian disuatu tempat yang bernama Tingkolongan mereka berdua bertemu lagi untuk menyamakan kedua tongkat mereka apakah sama tinggi Karena tidak sama tinggi itu menjadi penyebab status Toar yang tadinya anak lalu kelak berubah jadi suamiKetika Matahari terbit tampak Toar Dewa Matahari keluar dari perut bumi dewi bumi Lumimuut gejala alam ini menempatkan Toar ber status anak Pada sore hari Matahari Dewa Matahari Toar terbenam dan tampak masuk kedalam perut Bumi dewi Bumi Lumimuut hingga tampak seperti berhubungan badan dengan bumi dan gejala alam ini menempatkan Toar ber status sebagai suami Dari penggambaran rotasi posisi Matahari dan bumi inilah lahir cerita mitos IBU kawin dengan ANAK ketika Bumi mendapat personifikasi manusia menjadi Dewi Bumi LUMIMU UT asal kata LU UT yang artinya berkeringat karena bumi pada pagi hari selalu ber embun yang di anggap keringat bumi Matahari mendapat Personifikasi TOAR yang artinya akan kita dapatkan pada Mitos Toar dan Lumimuut lainnya dalam bentuk nyanyian Mangorai Analisis J Albt T Schwarz mengenai istilah Si Apok Ni Mema Untana bahasa Tontemboan artinya Leluhur Lumimu ut yang membuat tanah Bumi agar dapat didiami dan tempat anak cucunya hidup dan bukan berarti bahwa Lumimu ut lah pencipta bumi Sistem penelitian J Albt T Schwarz tentu dapat kita lanjutkan dengan meneliti setiap syair dalam nyanyian ini misalnya penjelasan bahwa ibu Lumimuut bernama Wengi dan ayahnya bernama Kawengian Dalam bahasa Minahasa Tombulu Wengi artinya malam dan apabila dimaksudkan sebagai personifikasi benda malam maka maksutnya mungkin Bulan dan arti Kawengian adalah benda siang yang kemalaman yang mungkin ingin menggambarkan Matahari yang masih tampak sinarnya walaupun hari sudah termasuk malam Sebagai tanda hari sudah malam adalah hewan peliharaan seperti ayam sudah naik kepohon untuk tidur atau sudah ada Serangga malam yang berbunyi seperti Kongkoriang tetapi sinar Matahari masih tampak me merah di kaki langit sebelah barat Berarti yang di maksutkan dengan kemalaman Kawengian adalah Matahari jadi ayah Lumimuut adalah Matahari dan ibunya adalah Bulan Nyanyian Karema yang dinyanyikan pada upacara Rumages ini masih banyak mengandung simbolisasi simbolisasi yang masih dapat kita gali untuk membuka rahasia jalan pikiran dan konsep hidup orang Minahasa purba yang sejak zaman Toar dan Lumimuut telah mengenal satu konsep Yang Maha Mulia Maha Besar dan bukan leluhur Manusia pertama Minahasa sendiri Karema dan Lumimuut tidak berdoa pada Leluhur sebelum mereka tetapi mereka berdua diceritakan keluar dari dalam lubang gua tempat tinggalnya untuk berdoa Minta dikasihani Empung atau Minta dikasihani TUHAN Dalam mitos Minahasa semua manusia mati tenggelam oleh banjir besar dan hanya Karema dan Lumimuut yang Tersisa dimuka bumi Minahasa Orang Minahasa menyebut Tuhan mereka Empung Walian Wangko atau Maha berada dan Maha besar Versi Cerita Mangorai Sunting Toar Lumimu ut versi Mithology pada upacara Mangorai berjumlah tigapuluh tujuh 37 syair diambil dari buku karangan H M Taulu tahun 1977 tetapi sumber data tidak ditulis oleh H M Taulu hanya diambil dua syair pertama dan syair ke duapuluh empat yang menjelaskan arti kata Toar SYAIR PERTAMA Maka Tu tul lako si Lumimu utArtinya Setelah selesai semuanyaSia tumula uh mo si ina wo si ama na Artinya maka Lumimu ut meninggalkan ayah dan ibunya Syair Kedua Sia menek wana esa londei ma ali ali un tana sana pongoArtinya Dia naik ke sebuah perahu membawa tanah segenggamSyair keduapuluh empat Si Loway ni itu ngaranan ni Karema to arArtinya Anak itu dinamakan oleh Karema ToarPinotot an tou ari i si tou tatamber ni ari iArtinya Singkatan dari Tou ari i sebagai pemberian dari ari i Analisis Dari Syair Nyanyian Mangorai Analisis dari syair nyanyian Mangorai mengenai Toar Lumimu ut ini lebih sederhana dari syair yang sebelumnya tetapi dari syair keduapuluh empat ini tampak jelas arti kata Toar yang merupakan singkatan dari dua kata tou artinya orang dan ari i artinya tiang batu tiang utama rumah tiang Matahari atau anak dewa Matahari Banyak budayawan Minahasa yang mencari cari arti sebenarnya dari kata Toar dan dari nyanyian inilah kita mendapatkan arti yang sebenarnya dari nama Toar Versi Fiktif SuntingCerita Toar Lahope ini bukan merupakan fakta melainkan karangan seseorang belaka yang hanya mengait ngaitkan dengan rumor yang berkembang dimana masyarakat minahasa berasal dari Mongolia Ini dapat dilihat dari tidak adanya catatan sejarah tentang Panglima Besar Lahope ini dari Kekaisaran Genghis Khan dan tak ada catatan perjalanan Ogedei Khan ke Asia Tenggara Cerita ini juga bertentangan dengan perbedaan rumpun bahasa Mongolia dan Minahasa yang jauh Toar dan Lumimuut adalah nenek moyang bangsa Minahasa Sejarah Toar dan Lumimuut dimulai pada saat berdirinya kekaisaran Mongolia yang dipimpin oleh Kaisar Genghis Khan Pada tahun 1206 Genghis Khan mempersatukan suku suku Mongolia yang terpecah pecah dan saling berselisih antara satu dengan yang lain Panglima perang Genghis Khan pada saat itu adalah Toar Lahope Dibawah kepemimpinan Toar pasukan Kekaisaran Mongolia berhasil menguasai seluruh benua Eurasia Penaklukan tersebut dimulai dengan menguasai dinasti Xia Barat di Republik Rakyat Tiongkok Utara dan Kerajaan Khawarezmi di Persia Pada masa puncak kejayaannya Kekaisaran Mongolia berhasil menguasai sebagian besar wilayah Asia Tenggara ke Eropa tengah Panglima Toar memiliki seorang kekasih bernama Lumimuut Dia adalah pelayan di istana Kaisar Lumimuut adalah seorang gadis cantik yang kecantikannya disetarakan dengan dewi dewi dan sikap tuturnya halus serta berbudi Kecantikan Lumimuut ini membuat Ogedei Khan anak dari Genghis Khan tergila gila kepadanya Dibutakan oleh kecantikan Lumimuut Ogedei Khan berencana menyingkirkan Toar Usaha pembunuhan itu diketahui oleh Toar dari laporan seorang bawahannya Karena tak ingin berseteru dengan Ogedei Khan yang merupakan calon pengganti kaisar Genghis Khan Toar berencana untuk melarikan diri bersama Lumimuut menggunakan kapal Pada saat akan berangkat pasukan pembunuh yang dikirim Ogedei Khan menemukan lokasi kapal Toar dan Lumimuut Toar menyuruh Lumimuut untuk berangkat lebih dahulu ke tempat yang mereka sepakati sementara ia dan anak buahnya yang setia bertempur melawan pasukan pembunuh bayaran Ogedei Khan Toar berhasil selamat dari usaha pembunuhan Ogedei dan melarikan diri ke wilayah Xia Disana ia bersembunyi selama 2 tahun sebelum menyusul Lumimuut Kapal Toar berlabuh di sebuah pulau kecil yang kosong bernama Lihaga Ia berencana tinggal di pulau itu karena dirasanya aman tetapi sulitnya air tawar di pulau tersebut membuat Toar berpindah ke pulau Talise Selama beberapa waktu Toar menyusuri pulau pulau di sekitar Talise untuk mencari tahu keberadaan Lumimuut Saat ia tiba di pulau Bangka yang ternyata berpenghuni ia mendengar bahwa beberapa tahun lalu ada rombongan orang asing yang datang dengan kapal ke Likupang Di antara rombongan tersebut terdapat seorang wanita cantik Toar berangkat ke Likupang dan menemukan Lumimuut bersama rombongannya Di Likupang Lumimuut tinggal bersama seorang wanita tua bernama Karema Ia adalah pemimpin yang dituakan di kampung tersebut Toar dan Lumimuut dinikahkan oleh Karema pada tahun 1218 di Likupang Mereka tinggal di sana selama 3 tahun sampai datangnya rombongan pasukan Ogedei Khan yang mengejar mereka ke Likupang Akibat pengejaran ini Toar memutuskan bahwa tinggal di daerah pesisir tidak aman karena kapal Ogedei Khan bisa datang kapan saja Toar dan Lumimuut membawa rombongan mereka ke daerah pegunungan dan membangun pemukiman di tempat yang bernama Kanonang Toar meninggal di sana pada tahun 1269 dalam usia 86 tahun Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Toar dan Lumimuut amp oldid 23762063