Telkom-3S adalah satelit komunikasi geostasioner milik Indonesia. Satelit geostasioner adalah satelit buatan yang ditempatkan pada posisi di atas khatulistiwa dan bergerak mengelilingi bumi dengan lintasan berbentuk lingkaran yang memiliki sumbu rotasi sama dengan bumi. Telkom-3S merupakan satelit pengganti satelit Telkom-3 yang gagal mencapai orbit di 118° bujur timur pada pertengahan tahun 2012. Satelit Telkom-3S merupakan satelit keempat milik Telkom setelah Telkom-1, Telkom-2, dan Telkom-3.
Satelit Telekomunikasi Telkom-3S | |
Jenis misi | Komunikasi |
---|---|
Operator | PT Telkom |
COSPAR ID | 2017-007A |
SATCAT no. | 41944 |
Situs web | Halaman situs asli |
Durasi misi | 17 tahun |
Properti wahana | |
Bus | Spacebus-4000B2 |
Produsen | Thales Alenia Space |
Massa luncur | 3.500 kilogram (7.700 pon) |
Awal misi | |
Tanggal luncur | 15 Februari 2017 |
Tempat peluncuran | Kourou, Guyana Prancis |
Kontraktor | Arianespace |
Parameter orbit | |
Sistem rujukan | Geosentris |
Transponder | |
Pita | 24 C-band |
Deskripsi sunting
Telkom-3S akan dilengkapi dengan 24 transponder C-band, 8 sambungan transponder Extended C-band, dan 10 transponder Ku-band. Transponder C-band akan mencakup wilayah Indonesia dan Asia Tenggara, transponder sambungan C-band akan mencakup Indonesia dan Malaysia. Sedangkan muatan Ku-band dikhususkan hanya untuk cakupan wilayah Indonesia. Telkom-3S memiliki berat sekitar 3.500 kilogram dan memiliki masa aktif selama 15 tahun. Pembuatan satelit Telkom-3S dikhususkan untuk melayani siaran televisi kualitas tinggi (High-Definition Television) dan layanan komunikasi GSM dan Internet.
Peluncuran sunting
Telkom-3S telah diluncurkan pada 15 Februari 2017 pukul 04.39 WIB oleh perusahaan peluncur satelit milik Eropa, Arianespace. Peluncuran Telkom-3S menggunakan roket Ariane 5 ECA VA-235 dari Kourou, Guyana Perancis. Untuk melakukan peluncuran ini, Telkom telah mengadakan tender perusahaan peluncur satelit yang dilaksanakan pada akhir 2013 dan menghasilkan Arianespace sebagai pemenangnya. Telkom-3S akan menjadi satelit ketujuh dan menambah 6 satelit milik Indonesia lainnya, yaitu Indostar-2, Palapa D, Palapa C2, Telkom-1, Telkom-2, dan Garuda-1.
Kontrak sunting
Satelit Telkom-3S dibangun atas kerjasama Telkom Indonesia dengan Thales Alenia Space. Kontrak pengadaan satelit yang dilakukan antara Telkom dan Thales Alenia Space bernilai $ 199,7 juta yang ditandatangani pada Juli 2014.
Satelit pengganti Telkom-3 sunting
Satelit Telkom-3S diluncurkan untuk menggantikan Satelit Telkom-3 yang hilang dan gagal mencapai orbit pada Agustus 2017 karena kesalahan roket proton Rusia. Telkom-3 merupakan satelit yang dibangun oleh ISS-Reshetnev Rusia dengan perangkat komunikasi yang dibuat oleh Thales Alenia Space. Satelit Telkom-3, diplot memiliki 42 transponder. Namun, satelit itu hilang sehingga Telkom menggantinya dengan menyewa transponder dari GE-SAT (Amerika Serikat), APSTAR (Hong Kong), dan JCSAT milik Jepang. Hampir seluruh stasiun televisi di Indonesia termasuk antv, Trans TV dan Trans7 pindah ke Telkom-4 Merah Putih pada Januari-Februari 2019.
Layanan satelit sunting
Pengguna Layanan sunting
Pengguna layanan Telkom-3S antara lain:
Televisi sunting
Referensi sunting
- ^ (Inggris) Gunter's Space Page. "Telkom-3S". Diakses tanggal 27-Januari-2015.
- Kamus Lengkap Fisika Oxford. Alan Isaacs, BSc, PhD. DIC. Penerbit Erlangga, Tahun 1997
- ^ (Indonesia) Media & Manufaktur Industri. "Ekspansi Ke Angkasa". Diakses tanggal 27-Januari-2014.
- ^ (Inggris) Space News. "Thales Alenia Space To Build Telkom-3S for Indonesian Operator". Diakses tanggal 27-Januari-2014.
- ^ (Inggris) Ariane. "Arianespace to launch a sixth Indonesian satellite, Telkom-3S". Diakses tanggal 27-Januari-2014.
- "Telkom 3S at 118.0°E - LyngSat". www.lyngsat.com. Diakses tanggal 2019-03-27.
Pranala luar sunting
Portal Komputer |