www.wikidata.id-id.nina.az
Koordinat 8 35 30 S 115 17 08 E 8 591750 S 115 285561 E 8 591750 115 285561 Desa Sukawati adalah salah satu desa di kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar provinsi Bali Indonesia 3 SukawatiDesaNegara IndonesiaProvinsiBaliKabupatenGianyarKecamatanSukawatiKodepos80582Kode Kemendagri51 04 01 2004Luas7 35 km 1 Jumlah penduduk14 803 jiwa 2014 1 12 572 jiwa 2010 2 Kepadatan1 711 jiwa km 2010 Jumlah KK2 962 KK 1 Daftar isi 1 Demografi 2 Sejarah 3 Referensi 4 Pranala luarDemografi SuntingPenduduk desa Sukawati sampai dengan tahun 2014 proyeksi BPS berjumlah 14 803 jiwa terdiri dari 7 312 laki laki dan 7 491 perempuan dengan sex rasio 97 61 1 Sejarah SuntingMenurut mithologi Desa Sukawati sebagaimana halnya dengan Desa desa yang lain pada mulanya adalah hutan belukar Desa Ketewel pada mulanya huta nangka Desa Rangkan pada mulanya hutan angker Desa Guwang pada mulanya hutan girang sedangkan Desa Sukawati pada mulanya adalah Hutan Timbul Menurut Babad Timbul Sukawati berubanya hutan timbul menjadi Desa Sukawati dituturkan sebagai berikut Pada sekitar abad ke 18 sebuah kawasan di bawah kekuasaan Kerajaan Mengwi yang terdiri dari Kelompok kelompok kantong pedesaan antara lain Cahu Pegambangan Abasan Langge dan Laud diserang wabah gring grubug yang menimbulkan korban jiwa tiada terbilang banyaknya Musibah itu disebabkan oleh Pangrista ilmu pengiwanya Ki Balian Batur yang bermukim di hutan teledu nginyah karang kadangkan Ki Balian Batur berasal dari keluarga Sengghu Wintang Danu Lembah Danau Batur Mengetahui akan hal itu Raja Mengwi Ki Gusti Agung Ngurah Agung Made Agung alias Tjokorda Sakti Belambangan sangat marah dan mengerahkan semua ahli pengiwa Kerajaan Mengwi untuk menundukkan Ki Balian Batur namun Ki Balian Batur tidak terkalahkan Raja Mengwi bertambah geram diutuslah ahli perang Ki Bendesa Gumyar dengan di bekali keris Pusaka Ki Pupug Jaya sekali lagi Mengwi harus mengakui keunggulan Ki Balian Batur Dalam suasana mabuk kemenangan terlontarlah kata kata sesumbar Ki Balian Batur bahwa ia tidak terkalahkan oleh senjata jenis apapun kecuali Senjata Pusaka Dalem Klungkung yang disebut Ki Sliksik Narantaka Hal itu dilaporkan oleh Ki Bendesa Gumyar kepada Raja Mengwi setelah dipertimbangkan dengan semasak masaknya beliau segera menghadap Dalem Dalem berkenan meluluskan permohonan Raja Mengwi serta mengutus putranda I Dewa Agung Anom untuk menghabisi nyawa Ki Balian Batur dengan Senjata Pusaka Ki Sliksik Narantaka Singkat Cerita gugurlah Ki Balian Batur bersama Keluarga dan sekalian anak buahnya Sebagai balas jasa Raja Mengwi bermohon kepada Dalem agar putranda I Dewa Agung Anom diperkenankan untuk diangkat menjadi Raja di Bumi Timbul atas permohonan itu Dalem berkenan I Dewa Agung Anom pun menjujung titah ayahanda Dalem Sementara itu Dalem wafat karena usia telah lanjut kedudukan beliau diganti oleh putra sulung yang bergelar Sri Dalem Dimadiya Pada saat mendekatnya I Dewa Agung Anom akan berangkat ke Bumi Timbul bermohonlah beliau kepada Rakanda Dalem agar diperkenankan membawa keris pusaka Ki Bengawan Tjanggu ke Bumi Timbul Namun Dalem keberatan karena sesuai bisama leluhur beliau Ki Bengawan Tjanggu harus tetap berada di Keraton Semarapura karena ia adalah pengikat persatuan Bali Dwipa Sebagai gantinya Dalem menganugrahkan Senjata Pusaka Keris Ki Maleladawa Pepatet ikat pinggang Ki Sembahjagat Tombak Ki Barugagak dengan segala senjata pendampingnya I Dewa Agung Anom pun menerimanya namun dalam Hati kecil beliau belum andel akan tuah senjata itu untuk membina keamanan di Bumi Timbul Pada suatu pagi tatkala I Dewa Agung Anom turun dari peraduan beliau dapati seorang berparas tampan agah berwibawa duduk bersila di amben serambi tengah gedong peraduan tamu tak dikenal itu berpakaian serba kuning tatkala ditanya dengan sangat hormat sang tamu menyembah dan memperkenalkan diri bernama Ki Gede Mecaling dari Nusa Penida yang diutus oleh Ida Betara Kasuhun Kidul untuk menyampaikan anugrah berupa lontar dengan cakepan dibuat dari pada danta gading cakepan itu bernama Ki Pengasih Jagat Akan Ki Bengawan Tjanggu jangan hendaknya dirisaukan karena Ki Bengawan Tjanggu harus tetap berada di Keraton Semarapura Klungkung Selanjutnya Ki Gede Mecaling menyatakan kesediannya untuk menjadi pengamer amer di Bumi Timbul tetapi ia memohon dibuatkan tempat peristirahatan di Jaba Pura Erjeruk selesai menyampaikan hal itu Ki Gede Mecaling memohon diri dan seketika itu gaid dari pandangan Pada suatu hari yang baik dewasa ayu berangkatlah I Dewa Agung Anom menuju arah barat daya ke Bumi Timbul beliau diiringi oleh teruna teruni pilihan yang tampan dan cantik mereka terdiri dari berbagai warga antara lain Pasek Bendesa Palusari Pande Sangging Brahmana Ksatrya Wesya para seniman dari berbagai cabang ahli bangunan dan para ahli lainnya Atas bantuan Tjokorda Sakti Belambagan serta kaula Mengwi seluruhnya maka dibangunlah Puri Agung yang megah dengan sebuah balai penghadapan yang indah besar dan tinggi berhiaskan patung patung memukul serba bunyi bunyian seperti kendang kempur cengceng kempli rebab suling dan lain lain Berbarengan dengan itu dibangun pula sebuah parhyangan disebut Pura Penataran Agung tempat pemujaa Bumi Timbul Di Depan Pura Penataran Agung dibuat sebuah taman dengan telaga yang berair jernih serta pohon bunga yang warna warni Hiasan Pura Penataran Agung penuh dengan ukran relief dengan cerita tantri serta patung patung dengan lakon Arjuna Wiwaha Jalan jalan yang membentang di Bumi Timbul dibuat amat lebar dengan kanan kiri ditanami tanaman yang teratur rapi nampaknya sebagai orang menjunjung sesajen berbaris dengan rapinya Kemudian I Dewa Agung Anom memperistrikan adik kandung Tjokorda Sakti Belambangan yang berama Ni Gusti Ayu Muter yang terkenal cantik dan bijaksana Beliau ngelarang melakukan satya pati brata kehadapan I Dewa Agung Anom Setelah dilakukan Upacara Mabiseka Ratu penobatan I Dewa Agung Anom Bergelar Sri Aji Wijayatanu Adapun permaisuri beliau bergelar Ida Dewa Ayu Mutering Jagat Sebagai pangubakti Tjokora Sakti Belambangan mempersembahkan daerah daerah di sebelah barat Sungai Pakerisan disebelah Timur Sungai Ayung membentang dari tepi Segara Kidul terus ke utara hingga kaki gunung Batur untuk menjadi wilayah Kerajaan Bumi Timbul Pada saat berlangsungnya Karya Agung Ngenteg Linggih dan Pamungkah di Pura Penataran Agung diadakan keramaian selama 1 bulan 7 hari Banyak para pengalu datang dan memilih tinggal menetap di Bumi Timbul Karena amat gemar dan bunyi gamelan yang di tabuh sepanjang hari Mereka senantiasa merasa gembira dengan memperhatikan suara hati nurani rakyat banyak Dalem berkenan mengubah nama Timbul menjedi sukaadnyana yang di terjemahkan menjadi Sukaati Pada perkembangan selanjutnya pengucapan berubah menjadi Sukawati hingga sekarang Dengan berdirinya kerajaan Sukawati maka di Balipulina itu terdapat 2 dua Kerajaan Besar yaitu Kerajaan Klungkung di bagian timur dan Sukawati dibagian barat Dari pernikahan Baginda Dalem Sukawati dengan Ida Dewa Ayu Mutering Jagat lahirlah 3 tiga orang Putra yaitu I Dewa Agung Jambe menjadi dukun dan bertempat tinggal di Guwang I Dewa Agung Karna Nyukla Brahmacari bertempat tinggal di Ketewel sedangkan I Dewa Agung Mayun tinggal bersama ayahanda di Sukawat Disamping itu tersebut ada 2 dua putra penawing yaitu I Dewa Bubun dan I Dewa Canggi Kemudian para putra inilah yang membangun Pura Kawitan Dalem Sukawati yang bertempat di sebelah timur pura Penataran Agung mengahap ke selatan untuk memuliakan roh suci Baginda Dalem Sukawati beserta permaisuri Desa Sukawati semula pada abad ke 18 adalah sebuah Kerajaan besar nomor 2 disamping Kerajaan Klungkung yang merupakan Kerajaan Besar nomor 1 diBali Pada masa berikutnya Sukawati pernah terkenal dan termasyur karena keberhasilan tiga serangkai seniman besar yakni I Dewa Gede Rai Perit Made Bambang Duadja dan Dewa Ketut Belatjing mengadakan pembaruan dalam dunia pelegongan tari dan tabuh legong keraton yang berkembang dewasa ini Pada saat pecahnya revolusi 17 Agustus 1945 yang berlanjut dengan perang kemerdekaan Sukawati tak mau ketinggalan tidak kurang dari 23 orang pemuda terus bergerilya bergabung dalam pasukan induk Resimen Ngurah Raid an 6 orang diantaranya gugur sebagai pahlawan Perang Kemerdekaan Nilai nilai luhur tersebut masyarakat Desa Sukawati ingin mewariskan selaras dengan pembangunan Bangsa kepada generasi penerus secara berkesinambungan dalam rangka mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 Itu semua adalah tugas suci sebagai umat beragama dalam pengabdiannya kepada masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa Ida Sang Hyang Widhi Wasa Prasasti Batuan dan Babad Dalem Kerajaan Sukawati Referensi Sunting a b c d Kecamatan Sukawati dalam Angka 2016 Badan Pusat Statistik Indonesia 2016 Diakses tanggal 16 Desember 2018 Penduduk Indonesia Menurut Desa 2010 PDF Badan Pusat Statistik 2010 hlm 132 Diakses tanggal 14 Juni 2019 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018 Diakses tanggal 3 Oktober 2019 Pranala luar Sunting Indonesia BPS Kabupaten Gianyar Indonesia Prodeskel Binapemdes Kemendagri Diarsipkan 2022 04 01 di Wayback Machine Indonesia Situs Resmi Kabupaten Gianyar Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Sukawati Sukawati Gianyar amp oldid 23671572