Sokoke adalah ras kucing domestik alami yang dikembangkan dan distandarisasikan sejak akhir tahun 1970-an, yang berasal dari ras lokal liar khadzonzo di sebuah hutan bernama Arabuko Sokoke di Kenya. Menurut orang Giriama di Kenya, "khadzonzo" berarti "terlihat seperti kayu".
| Sokoke | |
|---|---|
| Kucing sokoke | |
| Nama lain | Kucing hutan sokoke Kucing bulu pendek afrika (sesuai standarnya) Khadzonzo (ras lokal asli) |
| Asal | Kenya, Denmark, dan Amerika Serikat (ras standar) Kenya (ras lokal) |
| Standar ras | |
| TICA | standar |
| FIFe | standar |
| CCA | standar |
| Kucing domestik (Felis catus) |
Sejarah sunting
Pada tahun 1978, sokoke ditemukan oleh seorang peternak kuda yang juga merupakan seniman bernama Jeni Slater. Kemudian, Jenis menyuruh temannya yang bernama Gloria Moeldrop untuk membawa ras kucing ini ke Denmark untuk dikembang biakan, karena Jeni khawatir akan kelanjutan populasi ras kucing ini di Kenya.
Pada tahun 1990, Gloria Moeldrop mengimpor lebih banyak sokoke dari Kenya. Pada tahun 1984 di Kopenhagen, sokoke pertama kali mengikuti kontes kucing. Dan kemudian pada tahun 1993, sokoke diakui oleh Fédération Internationale Féline (FIFe).
Karakteristik sunting
Sokoke adalah kucing berbadan sedang, panjang, dan ramping, dengan bulu yang pendek. Mata kucing ini berwarna hijau. Kakinya panjang, dan kaki belakangnya lebih panjang daripada kaki yang depan.
Kepribadian sunting
Sokoke adalah kucing yang aktif, senang mengeong, setia, dan senang memanjat. Pada saat sokoke betina memiliki anak, sokoke jantan yang akan merawatnya, bukan yang betina. Namun, yang menyusui tetap si betina. Harapan hidup sokoke dapat mencapai sekitar 15 tahun atau lebih.
Referensi sunting
- ^ Mengenal Kucing Sokoke (14 Januari 2014). Diakses 16 Mei 2014.