www.wikidata.id-id.nina.az
Al Mukarram AG K H Dr H C Muhammad Sanusi Baco B A Lc M A atau lebih dikenal dengan Anregurutta Sanusi Baco atau Gurutta Sanusi Baco 4 April 1937 15 Mei 2021 adalah salah seorang anregurutta atau ulama Sulawesi Selatan berdarah Bugis Ia memiliki kompetensi keulamaan yang memadai terkait dengan berbagai aspek kehidupan yang aktual dalam kehidupan umat dan kemaslahatan bangsa Ia merupakan pendiri sekaligus pimpinan di Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Maros Ia adalah sahabat dekat Quraish Shihab Gus Dur dan Gus Mus Ia merupakan pimpinan MUI dan PWNU Sulawesi Selatan Muhammad Sanusi BacoMuhammad Sanusi BacoNamaMuhammad Sanusi BacoKebangsaanIndonesiaAlma materUniversitas Muslim IndonesiaUniversitas Al AzharIstriDra Hj Aminah Adam Sanusi m 1968 meninggal 2002 wbr KeturunanH M Irfan SanusiAnak IIAnak IIIAnak IVAnak VAnak VIAnak VIIAnak VIIISelain tugas pokoknya sebagai pendidik Anregurutta Sanusi Baco dikenal sebagai mubaligh yang sulit dicari tandingannya Ia dapat diterima oleh semua kalangan dan segmen masyarakat karena kemampuannya untuk membawakan tema dan materi dakwah secara kontekstual Berbagai jabatan yang dipegangnya inilah membuat ia menjadi sedikit ulama yang amat dekat dengan semua kalangan termasuk pemerintah Empat periode ia menjabat Rais Syuriah PWNU Sulsel dan ketiga kalinya menjadi Ketua Umum MUI Sulsel Ketua Umum Masjid Raya Makassar dan Pimpinan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Ia merupakan perekat dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat Ia tidak meledak ledak dan selalu memilih kata kata yang bijaksana dalam berucap termasuk selalu prima dalam berpakaian termasuk dalam suasana duka sekalipun Anregurutta Sanusi Baco merupakan sosok ulama kharismatik dan inspiratif serta menjadi panutan di Sulawesi Selatan Ia kerap dikunjungi para tokoh dan pejabat untuk meminta nasihat dan wejangan darinya dalam membangun dan memberikan solusi keberagaman dan permasalahan di dalam masyarakat dan pemerintahan Pada tahun 2020 ia dianugerahi penghargaan Ikon Prestasi Pancasila Tahun 2020 kategori Tokoh dan Komunitas Penggerak Lintas Iman dari BPIP Penghargaan itu karena kontribusi besarnya dalam mewujudkan perdamaian dan kerukunan umat beragama di Indonesia Ia disebut mampu meredam tensi yang meninggi di Makassar ketika pemilihan Presiden berlangsung Anregurutta Sanusi Baco juga dikenal ciri khas dakwahnya dengan tutur bahasa yang halus dan santun disertai isi nasihat atau petuah yang mencerahkan Selain itu ia berperan besar dalam keaktifannya merintis Nahdlatul Ulama di Sulawesi Selatan baik dari sisi pendidikan maupun kepemudaan 1 2 Daftar isi 1 Keluarga 2 Pendalaman ilmu 3 Riwayat pendidikan 4 Karier pekerjaan 5 Riwayat organisasi 6 Prestasi dan penghargaan 7 Kematian 8 Karya dan Peninggalan 9 Lihat pula 10 Referensi 11 Pranala luarKeluarga SuntingAnregurutta Sanusi Baco adalah anak ke 2 dari 6 bersaudara Ayah dari Anregurutta Sanusi Baco bernama Baco Ia memperistri Dra Hj Aminah Sanusi dan memiliki 8 orang anak Anregurutta Sanusi Baco dilahirkan di Talawe Maros Di kampung ini ia menghabiskan sebagian masa kecilnya Ia mengaku dirinya bukanlah turunan ulama Ayah dan kakeknya bekerja sebagai petani Bedanya dengan petani lain bahwa keluarganya termasuk golongan muhibban yaitu orang orang yang cinta ilmu dan cinta ulama Karena itu orangtuanya mengarahkannya ke pendidikan agama Awalnya agar semua anaknya pintar mengaji Sebagaimana anak anak lainnya usia lima tahun Anregurutta Sanusi Baco dan saudara saudaranya sudah harus belajar mengaji ke guru mengaji di kampungnya Anak anak mengaji secara tradisional di rumah guru sambil duduk bersila yang dilakukan di sore hari Anregurutta Sanusi Baco mengawali pendidikan formalnya di Sekolah Rakyat 1945 1948 di desa kelahirannya Waktu itu zaman pendudukan Jepang Setelah tamat SR Sanusi melanjutkan pelajaran ke Vervolk School VS di Kota Maros kemudian ia dikirim ke Makassar untuk belajar di Darud Da wah wal Irsyad di Galesong Baru Setahun di Makassar ia dipanggil pulang karena adiknya perempuan sakit yang tidak lama kemudian meninggal Kepergian adiknya itu rupanya berpengaruh pada kondisi kesehatan ibunya yang akhirnya meninggal pada tahun yang sama Waktu itu umur Anregurutta Sanusi Baco baru 13 tahun Ia terpaksa berhenti sekolah dan ikut membantu bapaknya bertani Pamannya Haji Ali berinisiatif mengirimnya ke Pesantren Mangkoso tahun 1950 Dukungan bukan hanya dari keluarga melainkan juga dari masyarakat setempat Maklum waktu itu barulah ia sendjri yang merintis jalan menuntut ilmu agama di daerah lain Demi cita citanya Anregurutta Sanusi Baco sendiri harus berusaha memenuhi sebagai kebutuhan sekolahnya Pada waktu libur ia biasa berjualan mangga muda yang dijajakannya keliling kampung Selain itu Anregurutta Sanusi Baco kecil juga memelihara kuda milik seorang Jepang yang kebetulan tinggal di rumah keluarganya di Panjallingan Untuk pemiliharaan kuda tersebut ia memperoleh upah harian Ketika pindah ke Makassar untuk belajar di DDI Galesong Baru Sanusi lagi lagi tidak tinggal diam Ia membantu neneknya menjualkan bambu yang dibawanya dengan gerobak dari Gusung ke Pasar Kalimbu Ia juga sempat berjualan nenas irisan dan membantu pamannya berusaha penyeterikaan pakaian Semua itu dilakukannya dengan penuh kesungguhan dalam suasana ekonomi yang secara umum amat sulit pada zaman pemerintahan Jepang Pola hidup prihatin dan kerja keras semacam itu bagi kebanyakan orang adalah sebuah penderitaan Di Pesantren DDI Mangkoso Kabupaten Barru ia belajar selama delapan tahun 1950 1958 menyelesaikan I dadiyah 1 tahun Tahdliriyah 3 tahun dan Tsanawiyah 4 tahun Pendalaman ilmu SuntingPelajaran pokok di kelas adalah fiqhi tarikh tauhid tafsir hadits Selain pelajaran dalam bentuk klasikal di kelas pelajaran juga diberikan dalam bentuk halaqah di masjid Waktunya pada waktu malam subuh dan ashar Pengajian Ashar ini khusus santri tetapi antara Magrib Isya dan Subuh terbuka untuk umum Mulai dari raja para pegawainya sampai kepala kampung ikut mengaji Kitab kitab yang dipelajari di halaqah adalah Irsyadul Ibad Fathul Qarib Minhajut Thalibin Tanwirul Qulub Tafsir Jalalain dan Mukhtarul Ahadits Untuk pengajian ini gurunya pilihan seperti K H Amberi Said K H Abd Rasyid K H Syuaib Magga dan K H Hamzah Sejak siswa di Mangkoso Sanusi sudah memperlihatkan bakatnya dalam bidang Bahasa Arab Nahwu Tafsir dan Hadits Bagi Sanusi di pesantren itu banyak panutan Akan tetapi ia mengaku guru yang paling banyak memberi warna pada dirinya adalah K H Syuaib Magga K H Hamzah dan K H Amberi Said pimpinan pondok sendiri Seingatnya selama 8 tahun ia di sana K H Syuaib Magga tidak pernah absen memberi pengajian meski yang hadir hanya tiga orang Kedisiplinan pimpinan pondok sendiri K H Amberi Said sangat berpengaruh bagi santri Tokoh inilah yang paling diidolakannya Kedisiplinan beliau adalah salah satu sifat yang paling dikagumi Kiai Amberi juga Imam di desa itu Akan tetapi jabatan sosial itu tidak sedikitpun mengurangi kedisiplinannya di dalam mengajar Selepas dari pesantren Sanusi melanjutkan kuliah di UMI dan kemudian mendapat beasiswa ke Al Azhar Mesir atas nama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII Empat tahun lamanya Sanusi kuliah di Al Azhar sampai memperoleh gelar Lc Ia kemudian kembali ke Indonesia tahun 1967 Waktu itu bersamaan dengan perang antara Mesir dan Israel membuat sejumlah besar dana ditasharufkan untuk mendukung perang Akibatnya beasiswa tidak diperpanjang lagi Selama di Mesir ulama yang paling berpengaruh pada dirinya adalah Rektor Al Azhar sendiri Prof Dr Muhammad Al Bahy Dekan Fakultas Ushuluddin Prof Dr Abd Halim Mahmud yang juga kemudian menjadi Rektor dan Mutawalli Sya rawi Karirnya sebagai PegawaiNegeri Sipil dimulai tahun 1960 selaku guru agama di Madrasah Ibtidaiyah DDI Ranting Mariso Makassar Ia mengajar di sekolah ini selama tiga tahun selanjutnya memperoleh beasiswa ke Universitas Al Azhar di Mesir Kembali dari Mesir tahun 1967 ia langsung beralih status sebagai dosen pada Fakultas Syari ah IAIN Alauddin Makassar Di Fakultas inilah ia mengabdi sampai pensiun pada tahun 2002 Selain menekuni tugas pokoknya sebagai dosen di IAIN Alauddin Makassar ia juga merupakan tenaga pengajar pada beberapa perguruan tinggi antara lain di Universitas Muslim Indonesia UMI dan Perguruan Tinggi Al Gazali Pada Perguruan Tinggi Al Gazali ia merupakan salah seorang pembina sejak berdirinya pada tahun 1967 dan menjadi rektor lembaga milik NU tersebut ketika masih berstatus universitas dengan nama Universitas Al Gazali dari tahun 1980 sampai terjadinya likuidasi Jabatan akademik yang pernah dijabat adalah Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Al Gazali Bone dan Ketua Yayasan Asy ariah yang menaungi Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum di Soreang Maros Pada organisasi keagamaan ia menjabat sebagai Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan selama empat periode berturut turut Ia juga sempat menjabat Ketua Umum PB DDI menyusul wafatnya K H Abd Rahman Ambo Dalle Pada organisasi keulamaan MUI ia terpilih sebagai Ketua Umum selama tiga periode kepengurusan Selain aktivitas yang berkaitan dengan kedudukannya secara struktural di berbagai organisasi sosial keagamaan porsi waktu yang paling besar diserap oleh kegiatannya di bidang dakwah Aktivitasnya di bidang dakwah yang cenderung menghabiskan waktu hidupnya itu sudah kelihatan sejak kepulangannya dari Mesir Dan kecenderungan tersebut tidak pernah surut sampai tutup usia Bahkan boleh jadi semakin berat karena harus dilakukan di tengah tugas tugas struktural di berbagai organisasi keagamaan dan pendidikan yang dijabatnya Ia kawin dengan Dra Aminah Adam dan dikaruniai delapan orang putra putri Tinggal di Jalan Pongtiku No 25A Makassar kemudian pindah ke Jalan Kelapa Dra Hj Aminah Sanusi wafat 9 Juli 2002 Riwayat pendidikan SuntingSekolah Rakyat di Talawe Maros 1945 1948 Vervolk School Maros 1948 1949 Pondok Pesantren Darud Da wah wal Irsyad DDI Galesong Baru Makassar 1949 1950 Madrasah I dadiyah di Pondok Pesantren Darud Da wah wal Irsyad DDI Mangkoso Barru 1950 1951 Madrasah Tahdliriyah di Pondok Pesantren Darud Da wah wal Irsyad DDI Mangkoso Barru 1951 1954 Madrasah Tsanawiyah di Pondok Pesantren Darud Da wah wal Irsyad DDI Mangkoso Barru 1954 1958 S1 Gelar Sarjana Muda B A di Universitas Muslim Indonesia UMI Kota Makassar Sulawesi Selatan 1958 1960 S1 Universitas Al Azhar Mesir 1963 1967 Karier pekerjaan SuntingPerawat kuda tentara Jepang di Maros Pengajar di Universitas Muslim Indonesia UMI 3 Pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Al Gazali sekarang merger Sekolah Tinggi lainnya dan bernama Universitas Islam Makassar Anggota Dewan Pengawas Syariah Bank Sulselbar Guru PNS di Madrasah Ibtidaiyah DDI Ranting Mariso Makassar 1960 1963 4 Dosen PNS Tetap di Fakultas Syariah IAIN Alauddin Makassar sekarang UINAM Makassar 1967 2002 3 4 Riwayat organisasi SuntingPengurus di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII Pelatih para mahasiswa untuk ikut berjuang pembebasan Irian Barat atas Kolonial Belanda Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia MUI Provinsi Sulawesi Selatan Periode I Masa Bakti 2006 2011 Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia MUI Provinsi Sulawesi Selatan Periode II Masa Bakti 2011 2016 Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia MUI Provinsi Sulawesi Selatan Periode III Masa Bakti 2016 2021 5 Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama PWNU Provinsi Sulawesi Selatan Periode I Masa Bakti 1998 2003 Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama PWNU Provinsi Sulawesi Selatan Periode II Masa Bakti 2003 2008 Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama PWNU Provinsi Sulawesi Selatan Periode III Masa Bakti 2013 2018 Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama PWNU Provinsi Sulawesi Selatan Periode IV Masa Bakti 2018 2023 6 Ketua Pengurus Yayasan Masjid Raya Makassar Mustasyar PBNU 2015 2020 Pendiri dan Pimpinan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Maros 2001 2021 Pendiri sekaligus Rektor Sekolah Tinggi Al Gazali Cabang STAI Al Gazali sekarang bernama Universitas Islam Makassar 3 Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Al Gazali Bone Ketua Yayasan Asy ariah Ketua Umum Pengurus Besar DDIPrestasi dan penghargaan SuntingBeasiswa kuliah S1 di Universitas Al Azhar Kairo Mesir dari Departemen Agama Republik Indonesia 1963 3 Pemberian gelar Doktor Honoris Causa Dr H C dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar 20 Desember 2012 7 8 Piagam penghargaan dari Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan pada acara Syukuran perayaan HUT Bhayangkara ke 73 10 Juli 2019 9 Penghargaan Pria Inspiratif dari Forum Pemimpin Perempuan Makassar FPPM 15 Maret 2020 10 Penghargaan Ikon Prestasi Pancasila Tahun 2020 kategori Tokoh dan Komunitas Penggerak Lintas Iman dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP 23 Agustus 2020 1 2 Kematian SuntingAnregurutta Sanusi Baco meninggal dunia pada Sabtu 15 Mei 2021 sekitar pukul 20 00 WITA dalam usia 84 tahun dalam perawatan di Rumah Sakit Primaya Makassar dulu RS Awal Bros Makassar Ia sebelumnya dirawat karena sakit Sebelum meninggal ia sempat dirawat di rumahnya Sejak Jumat pagi 14 Mei 2021 ia mengalami sakit berat Hingga akhirnya wafat pada Sabtu malam Pada 2018 ia juga sempat mengidap penyakit berat dan dirawat di rumah sakit Ia dimakamkan pada Minggu sore 16 Mei 2021 di kampung halamannya di Kampung Talawe Lingkungan Panjallingan Kelurahan Bontoa Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros Sulawesi Selatan 3 Karya dan Peninggalan SuntingPondok Pesantren Nahdlatul Ulum MarosLihat pula SuntingAnregurutta Mustasyar Nahdlatul Ulama Majelis Ulama Indonesia Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Universitas Muslim Indonesia Universitas Islam Makassar Universitas Al Azhar Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Maros Kabupaten Maros Masjid Raya MakassarReferensi Sunting a b Ma ruf Irfan 24 Agustus 2020 Anregurutta H Sanusi Baco Dapat Penghargaan Ikon Prestasi Pancasila Wagub Sulsel Beliau Panutan Kita Semua beritasulsel com Diakses tanggal 16 Mei 2021 a b Oktaviani Zahrotul 16 Mei 2021 Ini Nasehat KH Sanusi Baco Tentang Mencintai Ibu republika co id Diakses tanggal 16 Mei 2021 a b c d e Ma ruf Irfan 15 Mei 2021 Profil AG KH Sanusi Baco Ulama Berpengaruh Sulsel Wafat di Usia 84 Tahun www inews id Diakses tanggal 16 Mei 2021 a b Ahmad Abd Kadir 2012 Pandangan Hidup K H M Sanusi Baco Lc Jurnal Al Qalam Vol 18 No 2 download garuda ristekdikti go id hlm 310 318 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 05 16 Diakses tanggal 16 Mei 2021 Irawan Saldy 31 Juli 2016 BREAKING NEWS AGH Sanusi Baco Terpilih Jadi Ketua MUI Sulsel Lagi makassar tribunnews com Diakses tanggal 16 Mei 2021 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan 3 Februari 2019 Nurdin Abdullah Melantik PW NU Sulsel Periode 2018 2023 sulselprov go id Diakses tanggal 16 Mei 2021 UIN Beri Gelar Doktor kepada AGH Sanusi Baco Lc rakyatsulsel co 20 Desember 2012 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 05 17 Diakses tanggal 17 Mei 2021 Fitrianty B Eka Novi 20 Desember 2012 Sanusi Baco Dapat Gelar Dr Hc uin alauddin ac id Diakses tanggal 17 Mei 2021 Bersama Ketua MUI Ketua PWNU SULSEL Menerima Penghargaan dari POLDA Sulawesi Selatan pwnusulsel or id 10 Juli 2019 Diakses tanggal 17 Mei 2021 pranala nonaktif permanen Direktur LAPAR Sulsel Dapat Penghargaan Sebagai Tokoh Muda Inspiratif 2020 infosulsel com 14 Maret 2020 Diakses tanggal 16 Mei 2021 Pranala luar Sunting Indonesia Biografi AGH Sanusi Baco Diarsipkan 2021 05 16 di Wayback Machine Jabatan organisasi IslamDidahului oleh Ketua MUI Provinsi Sulawesi Selatan2016 2021 Diteruskan oleh lowongDidahului oleh Rais Syuriah PWNU Provinsi Sulawesi Selatan Diteruskan oleh lowongJabatan akademikDidahului oleh Rektor Sekolah Tinggi Al Gazali Diteruskan oleh nbsp Artikel bertopik Ulama Nusantara ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs nbsp Artikel bertopik biografi Indonesia ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Sanusi Baco amp oldid 24090400