www.wikidata.id-id.nina.az
Rumah adat Jepara atau disebut juga Joglo Jepara adalah rumah tradisional asal Jepara Joglo Jepara merupakan salah satu rumah tradisional yang mencerminkan perpaduan akulturasi kebudayaan masyarakat Jepara Rumah Adat Joglo Jawa Jaman Dulu Di Kab Jepara Jawa TengahDaftar isi 1 Ciri khas 2 Tata Ruangan 3 Filosofi 4 Genteng Jepara 5 Gebyok 6 Mulai Dilupakan 7 ReferensiCiri khas suntingRumah Adat Jepara memiliki atap genteng yang disebut Atap Wuwungan dengan bangunan yang didominasi seni ukir empat dimensi 4D khas kabupaten Jepara yang merupakan perpaduan gaya dari budaya Hindu Jawa Islam Arab Tionghoa Cina dan Eropa Portugis Rumah ini diperkirakan mulai dibangun sekitar tahun 600 an Masehi era Kerajaan Kalingga dengan 95 kayu Jati asli Joglo Jepara mirip dengan Joglo Kudus tetapi perbedaan 1 yang paling kelihatan adalah bagian pintunya Joglo Jepara memiliki 3 pintu utama sedangkan Joglo Kudus hanya memiliki 1 pintu utama Ciri khusus arsitektur bangunan ini adalah Bahan bangunan terbuat dari kayu dengan dinding kayu berukir Memiliki 4 buah tiang di tengah bangunan Atap dari genting dan khusus kerpus memiliki motif ukiran gambar wayang Tata Ruangan suntingBahan bangunan Rumah adat Jepara terbuat dari kayu dengan dinding kayu berukir Memiliki 4 buah tiang di tengah bangunan menurut pembagian ruangnya adalah sebagai berikut Ruang Peringgitanruang ini dulu untuk menerima menjamu tamu terbatas sampai saat inipun tempat ini masih dipergunakan untuk dhahar prasmanan dan menerima tamu Namanya rono kaputren yang ukirannya tembus atau berlubang dan yang blok ukir namanya rono kaputran Ruang keluargatempat ruangan ini dulu dipergunakan untuk berkumpulnya keluarga Ruang pingitanpengertian dipingit tidak di ruangan ini terus boleh keluar tetapi dengan batasan depan ada rono ukiran yang tembus berlubang dan belakang ada tembok yang tinggi dan pengertian dipingit adalah menunggu lamaran dari pria yang tidak dikenalnya Pawonbiasa digunakan untuk masak belajar dan melihat televisi PakiwanUntuk halaman depan rumah terdapat sumur pada sebelah kiri yang dinamakan Pakiwan yang juga berfungsi untuk kamar mandi Filosofi suntingKeunikan dan keistimewaan Rumah Adat Jepara Joglo Jepara tidak hanya terletak pada keindahan arsitekturnya yang didominasi dengan seni ukir kualitas tinggi dan Atap dari genting dan khusus kerpus memiliki motif ukiran menyerupai mirip bentuk gambar wayang tetapi juga pada kelengkapan komponen komponen pembentuknya yang memiliki makna filosofis berbeda beda Adapun konsep falsafah dari bangunan joglo ini adalah Menghadap ke laut dengan maksud agar berpikiran luas Membelakangi gunung dengan maksud agar tidak congkak dan tinggi hati Atap berujud pegunungan dengan maksud religius yaitu Tuhan di atas dan berkuasa atas segalanya Tiga wuwungan atap tidak patah tetapi melengkung yang mempunyai maksud sebagai perwujudan cara hidup yang luwes Tiga buah pintu di depan merupakan perwujudan hubungan antara Manusia dengan Tuhan Manusia dengan manusia Manusia dengan alamGenteng Jepara suntingGenteng Kerpus Tradisional Jepara atau Genteng Wuwungan Khas Jepara merupakan gententeng yang memiliki ukiran yang indah dan terkandung filosofi di dalamnya yaitu Genteng Makutagenteng ini hanya ada satu dan terdapat pada bagian paling atas dan tepat ditengah yang artinya penguasa harus memiliki sifat adil dan bijaksana Genteng Gajahanbentuk genteng yang tidak patah tetapi melengkung yang mempunyai maksud sebagai perwujudan cara hidup yang luwes Sebagian orang menyebut genteng gajahan dengan sebutan genteng gatotkaca Genteng Krepyakmenghadap ke atas sebagai motivasi bukan untuk jadi rendah diri Gebyok suntingGebyok adalah salah satu mebel khas Jepara berupa penyekat ruangan pada arsitektur khas Jepara yang pada umumnya terbuat dari bahan kayu jati Biasanya dipergunakan untuk menyekat antara ruang seperti ruang tamu atau ruang keluarga dengan kamar kamar di rumah adat Gebyok pun bisa dipasang sebagai pemanis pendopo di salah satu sisinya untuk menuju ke rumah adat Gebyok ada yang tidak berukir atau polosan dan gebyok dibuat memiliki ukiran dengan berbagai macam desain dan ornament Gebyok yang baik adalah yang ukirannya detail halus memiliki ukiran dalam dengan tingkat kesulitan tinggi tiga dimensi kualitas kayu yang digunakan sebagai bahan baku gebyok pada umumnya memang merupakan jenis kayu yang tahan cuaca kayu yang sudah tua sehingga cenderung lebih kuat dan awet untuk dijadikan dekorasi yang indah menawan Dengan segala keunikannya gebyok sebagai partisi khas Jawa yang memiliki nilai estetika bernilai seni tinggi tidak akan ditemukan di tempat atau daerah lain kecuali di tanah Jawa seperti di daerah Jepara Pada dasarnya gebyok berfungsi sebagai partisi penyekat antar ruangan bisa juga dipakai untuk pintu masuk dalam rumah ada juga yang memajangnya di gerbang pintu masuk Aplikasi gebyok saat ini tidak lagi menjadi elemen yang terlalu kaku ukurannya seperti dalam rumah rumah adat Jawa Kini gebyok menjadi warisan budaya Indonesia yang tidak lekang oleh zaman Gebyok penuh metafor dan pesan tentang kebijakan hidup tentang kesejahteraan hidup Sejahtera bukan di dunia saja melainkan di akhirat Mulai Dilupakan suntingSeiring dengan perkembangan masyarakat keberadaan rumah adat Kudus sendiri sebagai penentu tingkat perekonomian seseorang Tidak dapat dimungkiri untuk pengrajin yang membuat rumah adat ini mematok harga yang sangat mahal sehingga hanya sebagian kecil masyarakat dengan tingkat perekonomian menengah ke atas yang bisa membelinya Sedangkan kelemahan budaya lokal adalah kurangnya sumber informasi yang dibukukan sehingga tidak ada sumber yang bisa dijadikan acuan atau referensi dalam pengenalan budaya lokal tersebut Dibutuhkan sebuah kajian jika ada yang tahu sepenggal dan memberanikan diri untuk menulis dan tanpa ada sumber yang jelas adalah kesalahan Referensi sunting http perbedaanjeparadengankudus blogspot com 2014 06 perbedaan rumah adat jepara dengan html nbsp Artikel bertopik budaya ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Joglo Jepara amp oldid 21970212