Pemerintah Gibraltar mengadakan sebuah referendum tanggal 7 November 2002 untuk menetapkan dukungan publik terhadap rencana kedaulatan bersama atas wilayah Gibraltar antara Spanyol dan Britania Raya. Hasilnya adalah penolakan massal terhadap konsep ini.
Gibraltar |
Artikel ini adalah bagian dari seri: |
|
Hukum
Pemilihan umum
Lainnya
|
Negara lain · Atlas Portal politik |
Latar belakang sunting
Meski Gibraltar diserahkan kepada Kerajaan Britania Raya di bawah Artikel X Perjanjian Utrecht (1713), Spanyol selalu meminta kembali teritori ini, pertama melalui cara paksa dan kemudian melalui pembatasan dan diplomasi. Pengembalian kedaulatan masih menjadi tujuan utama pemerintah Spanyol selanjutnya. Dengan kerangka kerja yang ditetapkan oleh Proses Brussels, pembicaraan rahasia antara Britania Raya dan Spanyol memuncak pada tahun 2002 dengan pengumuman oleh Jack Straw di Houses of Parliament bahwa kedua negara setuju berbagi kedaulatan atas teritori ini dan menambahkan bahwa Gibraltar menyetujui hal ini.
Pertanyaan sunting
Referendum Gibraltar menanyakan opini penduduk Gibraltar dengan kalimat berikut:
Hasil sunting
Referendum kedaulatan Gibraltar 2002 | ||
Pilihan | Suara | % |
---|---|---|
Tidak | 17,900 | 98.48 |
Ya | 187 | 1.03 |
Suara sah | 18,087 | 99.51 |
Suara tidak sah/kosong | 89 | 0.49 |
Total suara | 18,176 | 100.00 |
Pemilih terdaftar | 20,678 | 87.9 |
Sumber: The New York Times - Gibraltar Rejects Power-Sharing Between Britain and Spain |
Ketua Menteri Gibraltar memberi pernyataan mengenai hasil referendum:
Pemantau internasional sunting
Untuk menjamin bahwa referendum ini dilakukan secara adil dan hasilnya tidak bisa ditolak, pemerintah Gibraltar mengundang panel pemantau yang dipimpin oleh Gerald Kaufman, AP.
Laporan terbitan mereka membenarkan bahwa:
Reaksi sunting
Reaksi di media Spanyol begitu keras. El País berkomentar:
Belum ada pemerintahan Spanyol, baik yang berkuasa saat ini maupun pendahulunya, yang berhasil melakukan hal yang sepantasnya untuk menjadikan kedaulatan gabungan atau integrasi dengan Spanyol sebagai prospek utama.
Menteri Luar Negeri Spanyol, Ana Palacio menyebut referendum ini "ilegal" dan "menentang semua resolusi PBB".
Jack Straw menyebut keputusan pemerintah Gibraltar untuk mengadakan referendumnya sendiri tentang kedaulatan bersama dengan Spanyol "eksentrik".
Pengaruh akhir sunting
Dalam buktinya kepada Foreign Affairs Committee Parlemen Britania tahun 2008, Jim Murphy AP, Menteri Luar Negeri untuk Eropa, menyatakan:
“ | Pemerintah Britania Raya tidak akan pernah — "tidak pernah" jarang dipakai dalam politik — memasuki persetujuan kedaulatan tanpa persetujuan pemerintah Gibraltar dan rakyatnya. Faktanya, kami tidak akan pernah memasuki suatu proses tanpa persetujuan tersebut. Kata "tidak pernah" mengirimkan komitmen substansial dan jelas dan telah dipakai atas satu alasan. Kami mengirimkan pesan ini dengan yakin kepada rakyat dan pemerintah Gibraltar dan Spanyol. Ini adalah tanda kedewasaan hubungan kita bahwa hal ini diterima sebagai posisi Britania Raya. | ” |
Referensi sunting
- . Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-11-08. Diakses tanggal 2012-11-27.
- Referendum result quotes
- El Gobierno dice que la consulta es contraria a las resoluciones de la ONU, El País, 2002 November 9th.
- Rock referendum comment
- UK Foreign Affairs Committee proceedings