Populisme sayap kanan

Populisme sayap kanan adalah ideologi politik yang menolak konsensus politik saat ini dan sering menggabungkan etnosentrisme, dan anti-elitisme. Ideologi ini dianggap populisme karena daya tariknya untuk "orang biasa" sebagai lawan elit. Di Eropa, sayap kanan populisme adalah sebuah ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan kelompok, politisi, dan partai-partai politik yang umumnya dikenal menentang imigrasi, sebagian besar dari dunia Islam dan dalam kebanyakan kasus, Euroskeptisme. Populisme sayap kanan di dunia Barat pada umumnya, tetapi tidak secara eksklusif, terkait dengan ideologi-ideologi seperti Nasionalisme Baru, antiglobalisasi, nativisme, proteksionisme, dan perlawanan terhadap imigrasi.

Selain pandangan sayap kanan tradisional seperti perlawanan terhadap peningkatan dukungan untuk negara kesejahteraan dan "lebih mewah, tapi juga lebih ketat, pengeluaran sosial domestik", skema ini juga dijelaskan di bawah populisme sayap kanan dan kadang-kadang disebut "chauvinisme kesejahteraan".

Sejak 1990-an partai-partai beraliran populisme sayap kanan didirikan di badan-badan legislatif bermacam-macam demokrasi, termasuk Australia, Kanada, Prancis, Belgia, Denmark, Swedia, Estonia, Romania, Brasil, dan Chili dan mereka memasuki pemerintahan koalisi di Switss, Austria, Finlandia, Yunani, Slowakia, Lithuania, Latvia, Belanda, Selandia Baru, Italia, dan Israel dan mayoritas pemerintah di India, Turki, Hungaria, dan Polandia. Meskipun gerakan sayap kanan ekstrem di Amerika Serikat telah dipelajari secara terpisah, di mana mereka biasanya disebut "kanan radikal", beberapa penulis memandang mereka sebagai sebuah bagian dalam fenomena sama. Populisme sayap kanan di Amerika Serikat juga berhubungan dekat dengan paleokonservatisme. Populisme sayap kanan berbeda dari konservatisme, tapi beberapa partai populisme sayap kanan berakar dari partai politik konservatif. Partai populisme lainnya berhubungan dengan gerakan fasis yang ada kerika periode antarperang ketika fasisme Italia, Jerman, Hungaria, Spanyol, dan Jepang bangkit berkuasa.

Sejak awal 2010-an, gerakan populisme sayap kanan seperti Barisan Nasional di Prancis, Liga Utara di Italia, Partai untuk Kebebasan di Belanda, dan Partai Kemerdekaan BR mulali bertumbuh populer. Di belahan besar karena bertumbuhnya perlawanan terhadap imigrasi dari Timur Tengah dan Afrika, kebangkitan euroskeptisme dan ketidakpuasan dengan kebijakan ekonomi Uni Eropa. Pandangan Politik 2016 President Donald Trump telah diringkas oleh para cendekiawan sebagai populisme sayap kanan dan nasionalis.

Pengertian

Pengolompokan populisme sayap kanan menjadi satu keluarga politik telah terbukti sulit dan hal ini tidak diyakinkan apakah bermakna kategori yang ada atau hanya sekelompok kategor, karena pihak-pihak yang berbeda dalam ideologi, organisasi, dan kepemimpinan retorika. Juga, tidak seperti partai tradisional, mereka tidak termasuk organisasi internasional yang berpikiran sama dan mereka tidak menggunakan istilah yang sama untuk menggambarkan diri mereka. Satu kesamaan adalah bahwa meskipun mereka lebih sayap kanan dari partai politik lainnya di sumbu kiri–kanan.

Cendekiawan menggunakan istilah yang tidak konsisten, kadang-kadang mengacu pada populisme sayap kanan sebagai "sayap kanan" atau istilah-istilah lain seperti Nasionalisme Baru. Pippa Norris mencatat bahwa "karya referensi standar menggunakan alternatif tipologi dan beragam label mengkategorikan pihak sebagai kanan 'jauh' atau 'ekstrem', 'kanan baru', 'antiimigran' atau 'neofasisme', 'antipembentukan', 'populis nasional', 'protes', 'suku', 'otoriter', 'antipemerintah', 'antipartai', 'ultranasionalis', atau 'neoliberal', 'liberal', dan sebagainya".

Partai politik populis sayap kanan

Partai-partai populis sayap kanan atau partai-partai dengan fraksi populis sayap kanan

Mewakili di badan legislatif nasional

•  Australia – Partai Liberal Australia (fraksi), Satu Bangsa Pauline Hanson,Partai Australia Katter
•  Austria – Partai Kemerdekaan Austria, Team Stronach
•  Belarus – Partai Demokrat Liberal
•  Belgia – Vlaams Belang, Partai Rakyat,
•  Brasil – Partai Kristen Sosial
•  Bulgaria – Uni Patriot (Barisan Nasional untuk Keselamatan Bulgaria, IMRO – Gerakan Nasional Bulgaria, Ataka)
•  Kanada - Partai Konservatif (fraksi)
•  Kroasia – Aliansi Demokrat Kroasia dari Slavonia dan Baranja, Partai Konservatif Kroasia, Uni Demokrat Kroasia
•  Siprus – ELAM,
•  Ceko – Fajar - Koalisi Nasional, Kebebasan dan Demokrasi Langsung
•  Denmark – Partai Rakyat Denmark
•  Estonia – Partai Rakyat Konservatif Estonia
•  Uni Eropa – Gerakan untuk sebuah Bangsa dan Kebebasan Eropa, Aliansi Eropa untuk Kebebasan, Aliansi untuk Demokrasi Langsung di Eropa, Aliansi Konservatif dan Reformis di Eropa (fraksi)
•  Finlandia – Partai Finn
•  Perancis – Barisan Nasional, Prancis Bangkit, Partai Republik (fraksi)
•  Georgia – Aliansi Patriot Georgia
•  Jerman – Alternatif untuk Jerman
•  Yunani – Fajar Emas, Yunani Merdeka
•  Hong Kong - Gairah Kewarganegaraan
•  Hungaria – Fidesz, Jobbik
•  India – Partai Bharatiya Janata, Shiv Sena
•  Italia – Lega Nord, Saudara Italia, Kita dengan Salvini, Gerakan Lima Bintang (fraksi), Forza Italia (fraksi)
•  Israel – Yisrael Beiteinu, Rumah Yahudi, Likud (fraksi)
•  Jepang – Partai Demokrat Liberal (fraksi)
•  Kenya – Aliansi Nasional
•  Latvia – Aliansi Nasional
•  Liechtenstein – Merdeka
•  Lithuania – Urutan dan Keadilan
•  Luksemburg – Partai Reformasi Demokrat Alternatif
•  Mozambik – Perlawanan Nasional Mozambik
•  Belanda – Partai untuk Kebebasan
•  Selandia Baru – Selandia Baru Pertama
•  Norwegia – Partai Kemajuan
•  Filipina – Partai Nacionalista
•  Polandia – Hukum dan Keadilan, Kongres Kanan Baru
•  Rusia – Partai Demokrat Liberal Rusia
•  Serbia – Partai Radikal Serbia, Partai Kemajuan Serbia, Dveri
•  Slowakia – Partai Nasional Slowakia, Kotleba – Partai Rakyat Slowakia Kita, Kita Adalah Keluarga
•  Swedia – Demokrat Swedia
•  Swiss – Partai Rakyat Swiss
•  Turki – Partai Keadilan dan Pembangunan (fraksi), Partai Gerakan Nasionalis
•  Ukraina – Svoboda
•  Britania Raya – Partai Serikat Buruh Demokratik
•  Amerika Serikat – Partai Republik (fraksi)

Tidak mewakili di badan legislatif nasional

•  Albania – Aliansi Merah dan Hitam, Partai Barisan Nasional Albania
•  Australia – Partai Penembak, Nelayan, dan Petani, Partai Proteksionis Australia, Bangkit Australia, Aliansi Kebebasan Australia
•  Austria – Aliansi untuk Masa Depan Austria, Partai Bebas Salzburg
•  Belgia – Libertair, Direct, Democratisch, VLOTT
•  Bosnia dan Herzegovina – Partai Patriotik Bosnian-Herzegovinia
•  Brasil – Partai Pembaruan Buruh Brasil
•  Bulgaria – Bulgaria Tanpa Sensor
•  Kanada – Partai Mawar Liar (Alberta), Aliansi Utara, Partai Kemajuan Nasional Kanada
•  Kroasia – Partai Hak Kroasia, Partai Hak Kroasia Dr. Ante Starčević
•  Ceko – Partai Buruh Keadilan Sosial, Koalisi untuk Republik – Partai Republik Cekoslowakia
•  Denmark – Partai Kemajuan
•  Finlandia – Barisan Biru dan Putih
•  Prancis – Gerakan untuk Prancis, Pè a Corsica, Alsace Dahulu
•  Jerman – Partai Nasional Demokrat Jerman, Gerakan Warga Negara Pro-Chemnitz, Gerakan Warga Negara Pro-Jerman, Gerakan Warga Negara Pro-Köln, Pro-NRW, Persatuan Sosial Jerman, Partai Kebebasan Jerman
•  Yunani – Penyatuan Ortodoks Populer
•  Islandia – Barisan Nasional Islandia
•  Irlandia – Demokrasi Langsung Irlandia, Identitas Irlandia, Partai Nasional (tak terdaftar)
•  Italia – Api triwarna, Die Freiheitlichen
•  Jepang – Partai untuk Kokoro Jepang
•  Malta – Moviment Patrijotti Maltin
•  Montenegro – Partai Radikal Serb
•  Belanda – Forza! Nederland
•  Polandia – Kebebasan
•  Portugal – Partai Renovator Nasional, Prohidup Portugal
•  Romania – Blok Identitas Nasional di Eropa (Partai Romania Raya, Partai Romania Bersatu, Noua Dreaptă), Partai Generasi Baru
•  Serbia – Gerakan Harapan Hungaria, Partai Petani Rakyat
•  Slovenia – Partai Nasional Slovenia
•  Spanyol – Vox, Platform untuk Katalonia,
•  Swiss – Partai Kebebasan Swiss, Geneva Citizens' Movement, Ticino League
•  Transnistria – Partai Demokrat Liberal Pridnestrovie
•  Ukraina – Kongres Nasionalis Ukraina
•  Britania Raya – Partai Kemerdekaan BR, British National Party
•  Amerika Serikat - Partai Konstitusi, Partai Kebebasan Amerika

Bekas partai populis sayap kanan atau partai dengan fraksi populis sayap kanan

•  Belgia – Barisan Nasional, Vlaams Blok
•  Kanada – Union Nationale (Quebec), Action démocratique du Québec, Partai Reformasi Kanda, Canadian Alliance, Social Credit Party
•  Siprus – Horizon Baru
•  Ceko – Public Affairs
•  Denmark – Partai Kemajuan
•  Jerman – Persatuan Rakyat Jerman
•  Uni Eropa – Gerakan untuk Kebebasan dan Demokrasi Eropa
•  Islandia – Partai Warga Negara
•  Italia – Aliansi Nasional
•  Belanda – Demokrat Tengah, Pim Fortuyn List
•  Spanyol – Kelompok Liberal Independen
•  Swedia – Demokrasi Baru
•  Swiss – Partai Petani, Pedagang, dan Independen
•  Suriah – Gerakan Pembebasan Arab
•  Britania Raya – Demokrat Nasional

Lihat pula

• Populisme sayap kiri
  
• Nasionalisme baru (abad ke-21)
• Perlawanan terhadap imigrasi
• Otoritarianisme sayap kanan

Catatan

1. Betz and Immerfall, pp. 4–5
2. Sharpe, Matthew. "The metapolitical long game of the European New Right". The Conversation (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-03-24. 
3. Traub, James. "The Geert Wilders Effect and the national election in the Netherlands". chicagotribune.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-03-24. 
4. Buruma, Ian (2017-03-10). "How the Dutch Stopped Being Decent and Dull". The New York Times. ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2017-03-24. 
5. "The New Nationalism". Online Library of Law & Liberty. 2016-12-08. Diakses tanggal 2017-03-24. 
6. Taub, Amanda (2016-07-08). "A Central Conflict of 21st-Century Politics: Who Belongs?". The New York Times. ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2017-03-24. 
7. North, Bonnie. "The Rise of Right-Wing Nationalist Political Parties in Europe" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-03-24. 
8. . The Nation. ISSN 0027-8378. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-24. Diakses tanggal 2017-03-24. 
9. "The political lexicon of a billionaire populist". Washington Post. Diakses tanggal 2017-03-24. 
10. "The End of Reaganism". POLITICO Magazine. Diakses tanggal 2017-03-24. 
11. Greven, Thomas (May 2016). "The Rise of Right-wing Populism in Europe and the United States" (PDF). Friedrich-Ebert-Stiftung. 
12. Edsall, Thomas (16 December 2014). "The Rise of 'Welfare Chauvinism'". New York Times. Diakses tanggal 4 January 2015. 
13. Rippon, Haydn (4 May 2012). "The European far right: actually right? Or left? Or something altogether different?". The Conversation. Diakses tanggal 4 January 2015. 
14. Matlack, Carol (20 November 2013). "The Far-Left Economics of France's Far Right". Business Week. Diakses tanggal 4 January 2015. 
15. Norris 2005.
16. Kaplan & Weinberg 1998.
17. "The Trump phenomenon and the European populist radical right". Washington Post. Diakses tanggal 2017-03-24. 
18. "The map which shows how Ukip support is growing in every constituency but two". The Independent (dalam bahasa Inggris). 2015-05-15. Diakses tanggal 2017-03-24. 
19. Hunt, Alex (2014-11-21). "UKIP: The story of the UK Independence Party's rise". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-03-24. 
20. Lowe, Josh; Matthews, Owen; AM, Matt McAllester On 11/23/16 at 9:02 (2016-11-23). "Why Europe's populist revolt is spreading". Newsweek. Diakses tanggal 2017-03-24. 
21. "Trump's 6 populist positions". POLITICO. Diakses tanggal 2017-03-24. 
22. Reinhard, Beth (2016-11-08). "Donald Trump Ends Election 2016 the Way He Started It". Wall Street Journal. ISSN 0099-9660. Diakses tanggal 2017-03-24. 
23. "How Donald Trump's nationalism won over white Americans". Newsweek (dalam bahasa Inggris). 2016-11-15. Diakses tanggal 2017-03-24. 
24. Ware 1996.
25. "From 'Brexit' To Trump, Nationalist Movements Gain Momentum Around World". NPR.org. Diakses tanggal 2017-03-24. 
26. Mondon, Aurelien (2016). The Mainstreaming of the Extreme Right in France and Australia. Routledge. 
27. "The mice that may yet roar: who are the minor right-wing parties?". The Conversation. 28 August 2013. 
28. Hans-Jürgen Bieling (2015). "Uneven development and 'European crisis constitutionalism', or the reasons for and conditions of a 'passive revolution in trouble'". Dalam Johannes Jäger; Elisabeth Springler. Asymmetric Crisis in Europe and Possible Futures: Critical Political Economy and Post-Keynesian Perspectives. Routledge. hlm. 110. ISBN 978-1-317-65298-4. 
29. Eric Micklin (2015). "The Austrian Parliament and EU Affairs: Gradually Living Up to its Legal Potential". Dalam Claudia Hefftler; Christine Neuhold; Olivier Rosenberg; et al. The Palgrave Handbook of National Parliaments and the European Union. Palgrave Macmillan. hlm. 389. ISBN 978-1-137-28913-1. ^{[pranala nonaktif permanen]}
30. Peter Starke; Alexandra Kaasch; Franca Van Hooren (2013). The Welfare State as Crisis Manager: Explaining the Diversity of Policy Responses to Economic Crisis. Palgrave Macmillan. hlm. 193. ISBN 978-1-137-31484-0. 
31. Pauwels, Teun (2013). Belgium: Decline of National Populism?. Exposing the Demagogues: Right-wing and National Populist Parties in Europe. Konrad-Adenauer-Stiftung, CES. hlm. 85. 
32. Historical Dictionary of the Republic of Macedonia, Dimitar Bechev, Scarecrow Press, 2009, ISBN 0810862956, p. 104.
33. Smilova, Ruzha; Smilov, Daniel; Ganev, Georgi (2012). Democracy and the Media in Bulgaria: Who Represents the People?. Understanding Media Policies: A European Perspective. Palgrave Macmillan. hlm. 48–49. 
34. "How Kellie Leitch touched off a culture war - Macleans.ca". macleans.ca. 23 September 2016. Diakses tanggal 21 December 2016. 
35. "Groundswell of right-wing populism will test our Canadian resolve, readers say". 
36. "The popular comeback of populist politics". 
37. "Kellie Leitch latches on to Trump victory". 
38. . Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-22. Diakses tanggal 2017-07-10. 
39. "After Loss in Austria, a Look at Europe's Right-wing Parties". Haaretz. May 24, 2016. 
40. "Czech elections: An angry electorate", The Economist, 25 October 2013 
41. Pausch, Robert (4 Februari 2015). "Populismus oder Extremismus? – Radikale Parteien in Europa". Diakses tanggal 28 April 2017 – via Die Zeit. 
42. Daniele Caramani; Yves Mény (2005). Challenges to Consensual Politics: Democracy, Identity, and Populist Protest in the Alpine Region. Peter Lang. hlm. 151. ISBN 978-90-5201-250-6. 
43. . openDemocracy. 28 April 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-02. Diakses tanggal 2017-07-10. 
44. Antonis Galanopoulos: Greek right-wing populist parties and Euroscepticism(PDF), p.2 "Golden Dawn is also Eurosceptical and it is opposing Greece's participation in the European Union and the Eurozone"
45. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Stefanova2014
46. Buckley, Chris; Wong, Alan (26 Oktober 2014). "Pro-Democracy Movement's Vote in Hong Kong Abruptly Called Off". New York Times. 
47. Betz, Hans-Georg (1994). Radical Right-Wing Populism in Western Europe (The New Politics of Resentment). Palgrave MacMillan. hlm. 4. ISBN 0-312-08390-4. the majority of radical right-wing populist parties are radical in their rejection of the established socio-cultural and socio-political system 
48. Wodak, Ruth (2013). Right-Wing Populism in Europe: Politics and Discourse. A&C Black. hlm. 23. 
49. Prakash, Gyan (2010). Mumbai Fables. Princeton University Press. hlm. 9. 
50. Carlo Ruzza; Stefano Fella (2009). Re-inventing the Italian Right: Territorial Politics, Populism and 'post-fascism'. Routledge. hlm. 43–44. ISBN 978-1-134-28634-8. 
51. Liang, Kristina (2016). Europe for the Europeans: The Foreign and Security Policy of the Populist Radical Right. Routledge. hlm. 187. 
52. "Right-wing Populism Wins in Britain and Israel". Haaretz. 3 July 2016. 
53. Ganesan (2015). Bilateral Legacies in East and Southeast Asia. Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 67. 
54. Auers; Kasekamp, Comparing Radical-Right Populism in Estonia and Latvia, hlm. 235–236 
55. "Liechtenstein Populist Party Gains Ground in Parliamentary Elections". Deutsche Welle. 5 Februari 2017. Diakses tanggal February 5, 2017. 
56. Stefanini, Sara (5 February 2017). "Liechtenstein's Populists Gain Ground". Politico. Diakses tanggal 5 February 2017. 
57. Balcere, Ilze (2011), Comparing Populist Political Parties in the Baltic States and Western Europe (PDF), European Consortium for Political Research, hlm. 5–6 ^{[pranala nonaktif permanen]}
58. Verlag, Bielefeld (2014). "Doing Identity in Luxembourg". Transaction Publishers: 55. 
59. Wolfram Nordsieck (2013). "Parties and Elections in Europe: Norway". www.parties-and-elections.eu. Parties and Elections in Europe. 
60. "Rechtspopulistische und rechtsextreme Parteien in Europa". Federal Agency for Civic Education. December 2016. 
61. "Wolfram Nordsieck, Parties and Elections in Europe". Diakses tanggal 11 Desember 2013. 
62. Wodak, Ruth; Mral, Brigitte (2013). Right-Wing Populism in Europe: Politics and Discourse. A&C Black. hlm. 19. 
63. (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-02-02. Diakses tanggal 24 January 2017. 
64. "After Austria election, a look at Europe right wing parties". Diakses tanggal 24 May 2016. 
65. "Serbian political outline". Diakses tanggal April 28, 2017. 
66. Wolfram Nordsieck. "Parties and elections". Parties-and-elections.de. Diakses tanggal 10 January 2011. 
67. Alica Rétiová. "A Hero Is Coming! The master narrative of Marián Kotleba in the Slovak regional election of 2013". Ubniversitas Masaryk. Diakses tanggal April 28, 2017. 
68. "A right-wing extremist or people's protector? Media coverage of extreme right leader Marian Kotleba in 2013 regional elections in Slovakia | Kluknavská | Intersections. East European Journal of Society and Politics". Intersections.tk.mta.hu. Diakses tanggal 2016-12-09. 
69. "Slowakei: Rechte wollen Fico verhindern". Der Standard (dalam bahasa German). Diakses tanggal 28 April 2017. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
70. Mazzoleni, Oskar (2007), "The Swiss People's Party and the Foreign and Security Policy Since the 1990s", Europe for the Europeans: The Foreign and Security Policy of the Populist Radical Right, Ashgate, hlm. 223 
71. Gunes, Cengiz (2013). "The Kurdish Question in Turkey". Routledge: 270. 
72. Abadan-Unat, Nermin (2011). Turks in Europe: From Guest Worker to Transnational Citizen. New York: Berghahn Books. hlm. 19. ISBN 9781845454258. ...the fascist Nationalist Movement Party... 
73. Kuzio, Taras (November–December 2010), "Populism in Ukraine in a Comparative European Context" (PDF), Problems of Post-Communism, M.E. Sharpe, 57 (6): 6, 15, doi:10.2753/ppc1075-8216570601, diakses tanggal 16 October 2012, Anti-Semitism only permeates Ukraine’s far-right parties, such as Svoboda… Ukraine’s economic nationalists are to be found in the extreme right (Svoboda) and centrist parties that propagate economic nationalism and economic protectionism. 
74. Ivaldi, Gilles (2011), "The Populist Radical Right in European Elections 1979-2009", The Extreme Right in Europe, Vandenhoeck & Ruprecht, hlm. 20 
75. Ingle, Stephen (2008). The British Party System: An Introduction. Routledge. hlm. 156. 
76. Panitch, Leo (2015). The Politics of the Right. NYU Press. hlm. ix. 
77. Cassidy, John (29 February 2016). "Donald Trump is Transforming the G.O.P. Into a Populist, Nativist Party". The New Yorker. 
78. Gould, J.J. (2 Juli 2016). "Why Is Populism Winning on the American Right?". The Atlantic. 
79. "Der Rückfall ins Nationale". Deutsche Welle. 2011. 
80. Cas Mudde; Cristóbal Rovira Kaltwasser (2012). Populism in Europe and the Americas: Threat Or Corrective for Democracy?. Cambridge University Press. hlm. 27. ISBN 978-1-107-02385-7. Diakses tanggal 30 July 2013. 
81. . uib.no. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-04-27. Diakses tanggal 28 April 2017. 
82. . vile-netzwerk.de. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-29. Diakses tanggal 28 April 2017. 
83. Paul Hainsworth (2008). The Extreme Right in Western Europe. Routledge. p. 49
84. Christina Schori Liang (2013). "'Nationalism Ensures Peaces': the Foreign and Security Policy of the German Populist Radical Right After Reunification". Dalam Christina Schori Liang. Europe for the Europeans: The Foreign and Security Policy of the Populist Radical Right. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 139. ISBN 978-1-4094-9825-4. 
85. Lokaler Aktionsplan für Demokratie, Toleranz und für ein weltoffenes Chemnitz (LAP). 2012-12-08 di Wayback Machine. (PDF; 275 kB) Fortschreibung 2012. Stand: November 2011, veröffentlicht auf chemnitz.de
86. Swen Uhlig: NPD plant Aufmarsch in Chemnitz, freiepresse.de, 16. Februar 2010.
87. "Pro Köln unterliegt vor Gericht", FOCUS, 10 July 2009, diakses tanggal 19 Oct 2011 
88. "Pro Deutschland protestiert vor Norwegen-Botschaft", Berliner Morgenpost, 25 July 2011, diakses tanggal 19 Oct 2011 
89. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama WELT
90. Alexander Häusler (Hrsg.): Rechtspopulismus als „Bürgerbewegung“. Kampagnen gegen Islam und Moscheebau und kommunale Gegenstrategien. VS Verlag für Sozialwissenschaften, Wiesbaden 2008, ISBN 978-3-531-15919-5.
91. Kristian Frigelj: Rechtspopulisten planen Anti-Minarett-Kampagne. In: Die Welt, 14. Dezember 2009.
92. "Obdachlose Rechtspopulisten", Süddeutsche Zeitung, diakses tanggal 30 Aug 2011 
93. Gemenis, Kostas (2008) " Fajar Emas (fraksi moderat)The 2007 Parliamentary Election in Greece", Mediterranean Politics 13: 95–101 and Gemenis, Kostas and Dinas, Elias (2009) "Confrontation still? Examining parties' policy positions in Greece^{[pranala nonaktif permanen]}", Comparative European Politics.
94. Art, David (2011), Inside the Radical Right: The Development of Anti-Immigrant Parties in Western Europe, Cambridge University Press, hlm. 188 
95. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Connolly
96. Rita O'Reilly (24 October 2013). A Matter of Trust - RTÉ Prime Time (Investigative Documentary into the Freeman movement in Ireland, National Television). Dublin, Ireland: Radio Teilifís Éireann. 
97. "Radio: A thin turnout on air, but Pat Kenny may yet win the populist vote". The Irish Times. 5 October 2013. Diakses tanggal 6 October 2013. 
98. Mark Moloney (May 2013). "Ben Gilroy and Direct Democracy Ireland: Look behind them". An Phoblacht, Vol 36, Issue 4. hlm. 27. 
99. Berend, Iván T. (2010), Europe Since 1980, Cambridge University Press, hlm. 134 
100. Anglada: "Being populist and identitarian is being honestly democratic" 2011-10-03 di Wayback Machine. Minuto Digital (Spanish)
101. (dalam bahasa French). Swissinfo. 11 October 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-26. Diakses tanggal 2009-10-11. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
102. "Cross-Border Issues Cloud Geneva Election Result". Swissinfo. November 11, 2013. Diakses tanggal December 15, 2016. 
103. . Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-01-30. Diakses tanggal 2017-07-10. 
104. Filippo Tronconi (2015). "Introduction". Dalam Filippo Tronconi. Beppe Grillo's Five Star Movement: Organisation, Communication and Ideology. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 5. ISBN 978-1-4724-3663-4. 
105. Golder, M. (2003). "Explaining Variation in the Success of Extreme Right Parties in Western Europe". Comparative Political Studies. 36 (4): 432. doi:10.1177/0010414003251176. 
106. Evans, Jocelyn A.J. (April 2005). "The dynamics of social change in radical right-wing populist party support". Comparative European Politics. Palgrave Macmillan. 3 (1): 76–101. doi:10.1057/palgrave.cep.6110050. 
107. Theodore R. Marmor; Richard Freeman; Kieke G. H. Okma (2009). Comparative Studies and the Politics of Modern Medical Care. Yale University Press. hlm. 81. ISBN 978-0-300-15595-2. 
108. Amir Abedi (2004). Anti-Political Establishment Parties: A Comparative Analysis. Routledge. hlm. 39. ISBN 978-1-134-36369-8. 
109. Carol Gould; Pasquale Paquino (2001). Cultural Identity and the Nation-state. Rowman & Littlefield. hlm. 39. ISBN 978-0-8476-9677-2. 
110. Ian Budge; David Robertson; Derek Hearl (1987). Ideology, Strategy and Party Change: Spatial Analyses of Post-War Election Programmes in 19 Democracies. Cambridge University Press. hlm. 90. ISBN 978-0-521-30648-5. 
111. Nathalie Tocci (2007). Greece, Turkey and Cyprus. European Politics. Oxford University Press. hlm. 125. 
112. Stefan Engert (2010). EU Enlargement and Socialization: Turkey and Cyprus. Routledge. hlm. 146. 
113. Klausmann, Alexandra (21 May 2010). . Wiener Zeitung (dalam bahasa Jerman). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-06. Diakses tanggal 2017-07-10. 
114. Paul Hainsworth (2008). The Extreme Right in Europe. Routledge. hlm. 49. ISBN 978-1-134-15432-6. 
115. Christina Bergqvist, ed. (1999). Equal Democracies?: Gender and Politics in the Nordic Countries. Nordic Council of Ministers. hlm. 320. ISBN 978-82-00-12799-4. 
116. De Lange, Sarah L. (2008), (PDF), hlm. 9, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-04, diakses tanggal 2017-07-10 
117. David Art (2011). "Memory Politics in Western Europe". Dalam Uwe Backes; Patrick Moreau. The Extreme Right in Europe: Current Trends and Perspectives. Vandenhoeck & Ruprecht. hlm. 361. ISBN 978-3-647-36922-8. 
118. Andeweg, R. and G. Irwin Politics and Governance in the Netherlands, Basingstoke (Palgrave) p.49

Referensi

Bacaan lebih lanjut