www.wikidata.id-id.nina.az
Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacapmerupakan salah satu dari 7 jajaran unit pengolahan yang memiliki kapasitas produksi terbesar yakni 348 000 barrel hari https www pertamina com id refinery unit iv cilacap 5B 5D Diarsipkan 2022 07 21 di Wayback Machine dan terlengkap jenis produknya butuh rujukan Kilang ini bernilai strategis karena memasok 34 kebutuhan BBM nasional atau 60 kebutuhan BBM di Pulau Jawa https www pertamina com id refinery unit iv cilacap 5B 5D Diarsipkan 2022 07 21 di Wayback Machine Selain itu kilang ini merupakan satu satunya kilang di tanah air saat ini yang memproduksi aspal dan base oil https www pertamina com id refinery unit iv cilacap 5B 5D Diarsipkan 2022 07 21 di Wayback Machine Kilang Unit Pengolahan IV terdiri dari 1 Fuel Oil Complex FOC I dan Lube Oil Complex LOC I 2 Fuel Oil Complex FOC II dan Lube Oil Complex LOC II serta Lube Oil Complex III yang dibangun bersamaan dengan Debottlenecking 1998 1999 3 Kilang Petrokimia Paraxylene Daftar isi 1 Kilang Minyak I Fuel Oil Complex I FOC I 2 Kilang Minyak II Fuel Oil Complex II FOC II 3 Kilang Paraxylene 4 Produk Non BBM 4 1 Aspal Asphalt 4 2 Heavy Aromate 4 3 Lube Base Oil 4 4 Low Sulphur Waxy Residue LSWR 4 5 Minarex Pertamina Extract 4 6 Parafinic Oil 4 7 Toluene 5 Produk BBM Bahan Bakar Minyak 5 1 Bensin Premium 5 2 Solar Gasoil HSD High Speed Diesel 5 3 Kerosene 5 4 IDF Industrial Diesel Fuel 5 5 IFO Industrial Fuel Oil 6 Kebakaran Tangki Minyak Pertamina RU IV Cilacap 7 Referensi 8 Pranala luarKilang Minyak I Fuel Oil Complex I FOC I suntingKilang Minyak I dibangun tahun 1974 dengan kapasitas semula 100 000 barrel hari Kilang Minyak I ini beroperasi sejak diresmikan Presiden RI tanggal 24 Agustus 1976 Sejalan dengan peningkatan kebutuhan konsumen tahun 1998 1999 ditingkatkan kapasitasnya melalui Debottlenecking project sehingga menjadi 118 000 barrel hari Kilang ini dirancang untuk memproses bahan baku minyak mentah crude oil dari Timur Tengah dengan maksud selain mendapatkan BBM bahan bakar minyak sekaligus untuk mendapatkan produk NBM Non BBM seperti bahan dasar minyak pelumas lube oil base dan aspal bitumen mengingat karakter minyak mentah dari dalam negeri tidak ekonomis untuk produksi dimaksud Kilang Minyak II Fuel Oil Complex II FOC II suntingKilang Minyak II dibangun tahun 1981 dengan pertimbangan untuk pemenuhan kebutuhan BBM dalam negeri yang terus meningkat Kilang yang mulai beroperasi 4 Agustus 1983 memiliki kapasitas awal 220 000 barrel hari Mengingat laju peningkatan kebutuhan BBM ditanah air sejalan dengan proyek peningkatan kapasitas debottlenecking pada tahun 1998 1999 maka kapasitasnya juga ditingkatkan menjadi 230 000 barrel hari Kilang ini mengolah minyak mentah cocktail yaitu minyak campuran tidak saja dari dalam negeri juga di impor dari luar negeri Lube Base Oil diproduksi oleh Lube Oil Complex I amp II produk ini kemudian dicampur dengan additive untuk menjadi pelumas seperti Mesran dan produk lain yang sejenis yang dapat ditemui dipasaran Dengan peningkatan capasitas melalui proyek Debottlenecking 1998 1999 maka dibangun Lube Oil Complex III LOC III sehingga kapasitas bertambah dari 225000 ton tahun menjadi 428 ton tahun Kilang Paraxylene suntingKilang Paraxylene Cilacap dibangun tahun 1988 dan mulai beroperasi tanggal 20 Desember 1990 Total kapasitas produksi adalah 590000 ton tahun terdiri dari produk produk Paraxylene Benzene LPG Rafinate Heavy Aromate dan Fuel Gas Pada saat pembangunanya produk kilang ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bahan baku aromatik setengah jadi untuk kilang UP III Plaju disamping untuk export Namun semua produk benzene hanya untuk diexport sedang produk lain untuk memenuhi kebutuhan domestik Produk Non BBM suntingAspal Asphalt sunting Aspal diproduksi oleh Kilang LOC I II III dihasilkan oleh jenis Crude Oil jenis Asphaltic berbentuk semisolid bersifat Non Metalik larut dalam CS2 Carbon Disulphide mempunyai sifat waterproofing dan adhesive Di Indonesia hanya Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap yang dapat menghasilkan Asphalt dari minyak bumi Setelah selesainya proyek Debottlenecking maka produksi aspal meningkat dari 520 kiloton tahun menjadi 720 kiloton tahun Jenis aspal yang diproduksi adalah Penetrasi 60 70 dan Penetrasi 80 100 Heavy Aromate sunting Heavy Aromate adalah produk sampingan yang diproduksi oleh unit Naptha Hydro Treater Heavy Aromate digunakan sebagai bahan solvent Lube Base Oil sunting Lube Base Oil adalah bahan baku pelumas atau disebut pelumas dasar diproduksi oleh MEK Dewaxing Unit MDU I II dan III dalam bentuk cair Lube Base oil digunakan sebagai bahan baku minyak pelumas berbagai jenis permesinan baik berat maupun ringan Selain itu lube base oil juga digunakan untuk bahan kosmetika Low Sulphur Waxy Residue LSWR sunting Low Sulphur Waxy Residue LSWR merupakan bottom produk dari Crude Distilling Unit FOC II LSWR digunakan sebagai bahan baku untuk diproses lebih lanjut menjadi berbagai produk BBM dan NBM disamping dapat dimanfaatkan sebagai minyak bakar untuk pemanas di negara negara bersuhu dingin Minarex Pertamina Extract sunting Seperti telah diketahui bahwa crude oil minyak mentah minyak bumi dapat menghasilkan bermacam jenis produk tidak hanya produk BBM tetapi juga produk non BBM serta produk petrokimia Proses ekstraksi dari LOC I II amp III tidak hanya menghasilkan base oil parafinic asphalt dan IFO Industrial Fuel Oil tetapi juga menghasilkan produk hasil ekstraksi yang diberi nama Minarex Pertamina Extract Minarex dapat digunakan untuk proses industri pada industri karet seperti ban dan tinta cetak karena dapat memperbaiki proses pelunakan dan pemekaran karet menurunkan kekentalan komponen karet Parafinic Oil sunting Paraffinic oil adalah proccessing oil dari jenis Paraffinic dengan komposisi Paraffinic Hydrocarbon Nepthenic dan sedikit Aromatic Hydrocarbon Paraffinic oil pada umumnya digunakan sebagai proccessing oil pada produk karet yang berwarna terang yaitu sebagai bahan kimia pembantu pada industri penghasil barang karet seperti ban kendaraan bermotor tali kipas suku cadang kendaraan proccessing oil dan extender untuk polymer karet alam dan karet sintesis base oil untuk tinta cetak Toluene sunting Toluene diproduksi dalam bentuk cair Toluene digunakan sebagai bahan baku TNT solvent pewarna pembuat resin Juga untuk bahan parfum pembuat plasticizer dan obat obatan Produk BBM Bahan Bakar Minyak suntingBensin Premium sunting Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih Warna kuning tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan dye Penggunaan premium pada umumnya adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin seperti mobil sepeda motor motor tempel dan lain lain Bahan bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol Solar Gasoil HSD High Speed Diesel sunting Minyak solar adalah bahan bakar jenis distilat berwarna kuning kecoklatan yang jernih Penggunaan minyak solar pada umumnya adalah untuk bahan bakar pada semua jenis mesin diesel dengan putaran tinggi diatas 1 000 RPM yang juga dapat dipergunakan sebagai bahan bakar pada pembakaran langsung dalam dapur dapur kecil yang terutama diinginkan pembakaran yang bersih Minyak solar ini biasa disebut juga Gas Oil Automotive Diesel Oil High Speed Diesel Kerosene sunting Minyak tanah atau kerosene merupakan bagian dari minyak mentah yang memiliki titik didih antara 150 C dan 300 C dan tidak berwarna Digunakan selama bertahun tahun sebagai alat bantu penerangan memasak water heating dll yang umumnya merupakan pemakaian domestik rumahan IDF Industrial Diesel Fuel sunting Minyak Diesel adalah hasil penyulingan minyak yang berwarna hitam yang berbentuk cair pada temperature rendah Biasanya memiliki kandungan sulfur yang rendah dan dapat diterima oleh Medium Speed Diesel Engine di sektor industri Oleh karena itulah diesel oil disebut juga Industrial Diesel Oil IDO atau Marine Diesel Fuel MDF IFO Industrial Fuel Oil sunting Sebuah campuran bahan bakar minyak gasoil dan berat dengan gasoil kurang dari minyak diesel laut Kebakaran Tangki Minyak Pertamina RU IV Cilacap suntingSebuah kebakaran hebat terjadi di kilang minyak Pertamina Refinery Unit IV Cilacap Jawa Tengah Sabtu 2 4 2011 sekitar pukul 04 25 WIB Hingga pukul 07 35 WIB pemadam berusaha memadamkan kobaran api 1 Api melalap tangki di kompleks kilang di Kelurahan Lomanis Kecamatan Cilacap Tengah dan mencapai bagian dasar tangki Sedikitnya enam mobil pemadam kebakaran empat di antaranya milik Pertamina berupaya memadamkannya Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap Wasi Ariadi mengatakan pihaknya sudah mengerahkan satu mobil pemadam kebakaran untuk membantu pemadaman api Ada enam unit yang sudah dikerahkan empat milik Pertamina satu dari kami satu dari Holcim Dari UPT BPBD Kroya dan PLTU Cilacap juga segera datang untuk membantu katanya Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Rudi Darmoko mengatakan polisi belum bisa masuk ke lokasi kebakaran Referensi suntinghttps www pertamina com id refinery unit iv cilacapPranala luar sunting Indonesia Situs UP IV Diarsipkan 2007 09 28 di Wayback Machine Indonesia pelumas kendaraan Diarsipkan 2022 07 20 di Wayback Machine date Maret 2021 bot InternetArchiveBot fix attempted yes 1 diakses pada Sabtu 2 April 2011 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap amp oldid 23784771