Persekutuan Solor Watan Lema adalah sebuah persekutuan lima kerajaan Islam yang didirikan oleh masyarakat Muslim di kepulauan Solor Meliputi pulau Solor, Adonara dan Lembata dengan Ibu kota Lohayong sebagai penguasa tertinggi Solor Watan Lema. Persekutuan yang sama juga ada di Alor dengan sebutan Galiau Watang Lema.
Persekutuan Solor Watan Lema Solor Watan Lema | |
---|---|
Ibu kota | Lohayong |
Bahasa yang umum digunakan | Adonara, Lamaholot, Melayu Solor |
Agama | Islam Sunni |
Sultan, Kaicili, Pengeran asli Ternate | |
• 1613 | Kaicili Pertawi (Lawaijang/Lohayong) |
Sekarang bagian dari | Indonesia |
Sunting kotak info • Lihat • Bicara |
Dalam sebuah tesis Hans Hagerdal dengan judul "Catatan Sejarah Solor" dan berdasarkan data-data yang dimilki Portugis, Solor sebagai pulau yang unik dengan pemimpin yang mereka sebut sebagai Raja Solor. Solor Watan Lema (Solor lima pantai) meliputi Kerajaan Lohayong, Lamahala, Lamakera, Lebala dan Terong.
Lima Kerajaan Kecil ini adalah menjadi bagian dari kekuasaan kerajaan Ternate di kepulauan Solor pada abad ke 15. Solor Watan Lema di Kepulauan Solor dan Galiau Watang Lema di Alor disimbolkan sebagai lambang kedua tangan manusia yang masing-masing memiliki 5 jari yang tidak dapat dipisahkan.
sebagaimana catatan sejarah berdasarkan manuskrip Belanda dan juga catatan Lisboa menyebutkan bahwa Solor Lima Pantai memiliki raja pada masing-masing lima kerajaan dan Raja Solor memegang kekuasaan tertinggi yakni di Lohayong sebagaimana sebuah syair lama dalam bahasan Lamaholot :
"Kakang ola lau Hajong (Lohayong), Aring kia rae salang (Lamahala), Aring dato lau kera (Lamakera), lala labota lamarongan (Lebala), Tusu gasuka date watang pau (terong)".
- Kerajaan Lohayong di Pulau Solor
- Kerajaan Lamahala di Pulau Adonara
- Kerajaan Lamakera di Pulau Solor
- Kerajaan Labala di Pulau Lembata
- Kerajaan Terong di Pulau Adonara
Pernyataan dalam bentuk syair Lamaholot oleh penduduk kepulauan Solor setempat sebagai pernyataan yang sah dan tidak dapat dirubah. Hal ini diperkuat dengan catatan surat diplomatik dalam manuskrip yang tersimpan di Perpustakaan Leiden Belanda. Walau Kerajaan Lohayong menjadi penguasa tertinggi namun Raja Solor Lohayong bisa berganti ganti dari raja-raja dari empat kerajaan lainnya yakni Lamahala, Lamakera, Lebala dan Terong.
Kerajaan Solor Watan Lema :
Lohayong :
- King of Solor, Raja Solor Domo Diogo, tahun 1559
- Kaicili Pertawai, tahun 1613-1645
- Nyai Cili Muda, tahun 1646-1664
- dst
Lamakera :
- Dom Jao, tahun 1598
- Adipati (tanpa identitas), 1600-1650
- Dasi, 1655-1701
- dst
Lamahala :
- Marian Bojo, tahun 1657
- Peka (anak Adipati), 1628
- Pati Pelang, 1650-1654
- dst
Terong :
Terong menjalin persahabatan dan menjadi satu pemerintahan dengan Adonara.
- Labe Takawe, 1627
- Uya, 1650
- Uya 1668-1674
- dst
Lebala :