www.wikidata.id-id.nina.az

Perantau adalah judul buku kumpulan cerita pendek karya Gus tf Sakai yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama 2007 B

Perantau

Perantau adalah judul buku kumpulan cerita pendek karya Gus tf Sakai yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama 2007. Buku ini mengantarkan Gus tf Sakai Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa untuk kategori Prosa pada tahun 2007. Penghargaan serupa, tahun itu juga diberikan kepada Farida Susanty melalui karyanya, Dan Hujan Pun Berhenti, untuk kategori Penulis Muda Berbakat. Perantau mengisahkan dengan indah tentang makna dan harapan yang dicari oleh para perantau.

remigius jimisius tali Perantau
PengarangGus tf Sakai
Bahasa Indonesia
PenerbitGramedia Pustaka Utama
Tanggal terbit
2007
Halaman143 halaman
ISBNISBN 978-979-22-2735-2

Latar belakang sunting

Cerpen-cerpen dalam Perantau diterbitkan di sejumlah media massa terkemuka seperti Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Horison, dan Padang Ekspress. Perantau adalah kumpulan cerpen ke-empat Gus tf Sakai, setelah Istana Ketirisan (1996), Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta (1999), dan Laba-laba (2003). Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta memenangi Hadiah Sastra Lontar (2001) dan penghargaan sastra Pusat Bahasa (2002), diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh The Lontar Foundation dengan judul The Barber (2002). Buku ini juga menerima SEA Write Award 2004.

Perantau menceritakan, di sebuah kampung di Tanah Air, merantau adalah keharusan bagi seorang laki-laki dewasa. “Pergilah merantau, Nak.” adalah kalimat yang lazim diucapkan seorang ibu di daerah itu. Namun apakah arti sesunguhnya merantau? Dalam cerpen Perantau, Gus tf Sakai justru dengan indah tentang makna dan harapan yang dicari oleh para perantau. Pada beberapa cerpen lainnya, Gus tf Sakai mengemukakan kritik sosial dengan gaya bercerita yang metaforis dan tertata dengan saksama. Misalnya cerpen Tujuh Puluh Tujuh Lidah Emas mengungkapkan kritik terhadap pemerintah pusat tentang eksploitasi kekayaan bumi daerah. Pada cerpen Belatung mengangkat kisah tentang kesulitan ekonomi yang memaksa seorang perempuan menjadi pelacur. Sedangka cerpen Kami Lepas Anak Kami mengemukakan masalah kurikulum pendidikan anak yang tidak proporsional.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. . Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-23. Diakses tanggal 2015-07-11. 
  2. Good Reads: Perantau
  3. . Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-12. Diakses tanggal 2015-07-11. 
  4. . Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2015-07-11. 

Artikel bertopik buku ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
wikipedia, wiki, buku, buku, perpustakaan, artikel, baca, unduh, gratis, unduh gratis, mp3, video, mp4, 3gp, jpg, jpeg, gif, png, gambar, musik, lagu, film, buku, permainan, permainan.
Tanggal penerbitan:
Perantau adalah judul buku kumpulan cerita pendek karya Gus tf Sakai yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama 2007 Buku ini mengantarkan Gus tf Sakai Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa untuk kategori Prosa pada tahun 2007 Penghargaan serupa tahun itu juga diberikan kepada Farida Susanty melalui karyanya Dan Hujan Pun Berhenti untuk kategori Penulis Muda Berbakat Perantau mengisahkan dengan indah tentang makna dan harapan yang dicari oleh para perantau remigius jimisius tali PerantauPengarangGus tf SakaiBahasaIndonesiaPenerbitGramedia Pustaka UtamaTanggal terbit2007Halaman143 halamanISBNISBN 978 979 22 2735 2Latar belakang suntingCerpen cerpen dalam Perantau diterbitkan di sejumlah media massa terkemuka seperti Kompas Koran Tempo Media Indonesia Horison dan Padang Ekspress Perantau adalah kumpulan cerpen ke empat Gus tf Sakai setelah Istana Ketirisan 1996 Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta 1999 dan Laba laba 2003 Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta memenangi Hadiah Sastra Lontar 2001 dan penghargaan sastra Pusat Bahasa 2002 diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh The Lontar Foundation dengan judul The Barber 2002 Buku ini juga menerima SEA Write Award 2004 Perantau menceritakan di sebuah kampung di Tanah Air merantau adalah keharusan bagi seorang laki laki dewasa Pergilah merantau Nak adalah kalimat yang lazim diucapkan seorang ibu di daerah itu Namun apakah arti sesunguhnya merantau Dalam cerpen Perantau Gus tf Sakai justru dengan indah tentang makna dan harapan yang dicari oleh para perantau Pada beberapa cerpen lainnya Gus tf Sakai mengemukakan kritik sosial dengan gaya bercerita yang metaforis dan tertata dengan saksama Misalnya cerpen Tujuh Puluh Tujuh Lidah Emas mengungkapkan kritik terhadap pemerintah pusat tentang eksploitasi kekayaan bumi daerah Pada cerpen Belatung mengangkat kisah tentang kesulitan ekonomi yang memaksa seorang perempuan menjadi pelacur Sedangka cerpen Kami Lepas Anak Kami mengemukakan masalah kurikulum pendidikan anak yang tidak proporsional 1 2 3 4 Lihat pula suntingGus tf Sakai Kusala Sastra KhatulistiwaReferensi sunting Kusala Sastra Khatulistiwa Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 02 23 Diakses tanggal 2015 07 11 Good Reads Perantau Bukupedia Perantau Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 07 12 Diakses tanggal 2015 07 11 Gramedia Pustaka Utama Perantau Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 09 24 Diakses tanggal 2015 07 11 nbsp Artikel bertopik buku ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Perantau amp oldid 23982367