www.wikidata.id-id.nina.az
Paragraf atau alinea adalah suatu gagasan yang berbentuk serangkaian kalimat yang saling berkaitan satu sama lain Nama lain dari paragraf ialah wacana mini Kegunaan dari paragraf adalah untuk menjadi penanda dimulainya topik baru dan memisahkan gagasan gagasan utama yang berbeda Penggunaan paragraf memudahkan pembaca untuk memahami bacaan secara menyeluruh Panjang dari satu paragraf adalah beberapa kalimat 1 Jumlah kalimat dalam paragraf ditentukan oleh cara pengembangan dan ketuntasan uraian gagasan yang disampaikan Jumlah kalimat di dalam paragraf dapat menentukan kualitas dari bacaan 2 Paragraf tersusun dari gagasan utama yang terletak dalam kalimat topik Selain itu terdapat kalimat penjelas yang memperjelas kalimat topik 3 Paragraf juga berfungsi untuk mengungkapkan pemikiran penulis secara sistematis sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca 4 Kriteria sekumpulan kalimat yang dapat menjadi paragraf yaitu adanya kesatuan kepaduan ketuntasan keruntutan dan sudut pandang yang tidak berubah ubah 5 Daftar isi 1 Hakikat 2 Unsur pembentuk 2 1 Gagasan utama 2 2 Kalimat topik 2 3 Kalimat penjelas 3 Kriteria 3 1 Kesatuan 3 2 Kesinambungan 3 3 Kelengkapan 3 4 Keberurutan 3 5 Konsistensi sudut pandang 4 Memasukkan 5 Paragraf gantung 6 Detil 7 Kerangka paragraf 8 Jenis jenis paragraf 8 1 Berdasarkan teknik pemaparannya 8 1 1 Paragraf naratif 8 1 2 Paragraf deskriptif 8 1 3 Paragraf ekspositoris 8 1 4 Paragraf argumentatif 8 2 Berdasarkan letak kalimat utamanya 8 2 1 Jenis Jenis Paragraf Generalisasi 8 2 1 1 1 Loncatan Induktif 8 2 1 2 2 Tanpa Loncatan Induktif 9 Paragraf dalam HTML 10 Metode penulisan 11 Lihat pula 12 Rujukan 13 Daftar pustaka 14 Pranala luar 15 Bahan bacaanHakikat SuntingParagraf merupakan bagian kecil dari suatu karangan Sebuah karangan dapat terbentuk dengan adanya paragraf di dalamnya Kualitas suatu karangan ditentukan oleh keterampilan dalam menulis paragraf 6 Tujuan utama dari pembentukan paragraf adalah untuk memudahkan pembaca dalam memahami gagasan gagasan utama yang berbeda tetapi berkaitan satu sama lain di dalam karangan Tiap paragraf hanya dapat berisikan satu gagasan utama sehingga gagasan utama lainnya dapat diketahui pada paragraf lain Tujuan lain dari pembentukan paragraf adalah memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar Perhentian ini memberikan waktu bagi pembaca untuk dapat memahami gagasan yang terkandung di dalam setiap paragraf 7 Unsur pembentuk SuntingGagasan utama Sunting Inti permasalahan di dalam paragraf terletak pada topik utama atau gagasan utama Pembicaraan utama di dalam paragraf terpusat pada gagasan utama Penyampaian gagasan utama berbentuk sebuah kalimat topik 3 Kalimat topik Sunting Kalimat topik merupakan kalimat yang mengandung permasalahan yang dapat dirinci dan diuraikan lebih lanjut Informasi di dalam kalimat topik bersifat lengkap dan dapat dipahami tanpa adanya kalimat penjelas Pesan yang disampaikan di dalam kalimat topik cukup jelas dan dapat dibentuk 8 Letak kalimat topik umumnya di awal atau akhir paragraf Fungsi dari kalimat topik adalah mengendalikan gagasan utama 9 Kalimat penjelas Sunting Kalimat penjelas merupakan kalimat yang tidak dapat dipahami artinya tanpa adanya kalimat lain atau hanya untuk menambah kejelasan dari kaimat pokok Kejelasan arti dari kalimat penjelas dapat diketahui setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu paragraf Pembentukan kalimat penjelas umumnya memerlukan pembentukan kata sambung dan kata peralihan Kalimat penjelas berfungsi mendukung kalimat topik sehingga berisi keterangan rinci contoh dan informasi tambahan lainnya 10 Kriteria SuntingKesatuan Sunting Kesatuan di dalam paragraf berarti hanya terdapat satu gagasan utama atau satu topik utama di dalam satu paragraf Gagasan utama harus bersesuaian dan tidak bertentangan dengan kalimat kalimat lain di dalam paragraf 11 Apabila dalam paragraf tersebut terdapat satu saja gagasan atau penjelasan yang menyimpang dengan ide pokok maka paragraf tersebut dikatakan tidak memiliki kesatuan atau keutuhan 12 Kesinambungan Sunting Kesinambungan di dalam paragraf diamati melalui hubungan antarkalimat yang sesuai dengan logika berpikir Paragraf yang logis dapat dibentuk melalui penggunaan urutan yang wajar atau melalui pengulangan kata kunci Selain itu kesinambungan di dalam paragraf juga dapat terbentuk melalui penggunaan kata ganti orang kata ganti penunjuk dan kata sambung 13 Dengan demikian semua kalimat yang ada pada suatu paragraf harus saling berkaitan dan saling mendukung Bahkan agar paragraf tersebut memenuhi unsur kesinambungan tidak boleh ada satu kalimat pun yang tidak memiliki kaitan dengan kalimat lainnya 12 Kelengkapan Sunting Gagasan utama atau kalimat topik di dalam paragraf dapat dipahami dengan mudah jika informasi yang ada disampaikan dengan memadai dan lengkap Kelengkapan gagasan utama dapat dilakukan dengan mengembangkan kalimat penjelas Paragraf dengan informasi yang lengkap juga dapat dibuat dengan melakukan pengulangan pada gagasan utama dari paragraf sebelumnya 14 Sebuah paragraf dapat dikatakan sebuah paragraf yang lengkap apabila memiliki kalimat topik kalimat kalimat penunjang dan kalimat penyimpul 12 Keberurutan Sunting Dalam menulis paragraf penulis harus menggunakan pola penulisan yang menyampaikan informasi secara berurutan Umumnya penulisan paragraf dapat disusun dengan urutan waktu atau urutan tempat Selain itu pola penulisan juga dapat disusun berdasarkan urutan umum ke khusus atau urutan khusus ke umum Penulisan paragraf juga dapat menggunakan pola pertanyaan ke jawaban pola akibat ke sebab ataupun pola sebab ke akibat 15 Paragraf dikatakan runtut apabila ide ide yang diungkapkan dalam paragraf tersebut tersusun secara runtut atau urut dan sistematis sehingga tidak ada ide yang melompatlompat Adanya penyajian ide ide secara urut dan sistematis akan memudahkan pembaca memahami pesan pesan yang hendak disampaikan dalam paragraf tersebut Dengan adanya penyampaian ide ide secara berurutan dan sistematis pada suatu paragraf pembaca akan mudah dan cepat memahami isi paragraf 12 Konsistensi sudut pandang Sunting Sudut pandang dalam paragraf yaitu cara penulis menetapkan sudut pandang pemikirannya Sebelum menulis suatu paragraf penulis harus menetapkan sudut pandang yang akan diterapkannya Sudut pandang penulis tidak dapat diganti ganti dengan sudut pandang lainnya Pengamatan terhadap sudut pandang penulis di dalam paragraf dapat diketahui melalui penggunaan identitas diri maupun tanpa identitas diri 16 Memasukkan SuntingPraktik di Amerika secara umum adalah menandakan paragraf baru dengan memasukkan baris pertama tiga hingga lima spasi dengan baris kosong antara paragraf sementara penulisan bisnis menggunakan baris kosong dan tanpa masukan hal ini biasanya dikenal sebagai paragraf blok Untuk karya tulis masukan dan tanpa baris kosong digunakan Banyak terbitan buku menggunakan alat untuk memisahkan paragraf lebih jauh ketika ada perubahan adegan atau waktu Spasi tambahan ini khususnya ketika terjadi pada page break dapat mendatangkan sebuah asteris tiga asteris sebuah dingbat istimewa atau simbol khusus yang dikenal sebagai asterisme Paragraf gantung SuntingSebuah paragraf gantung adalah paragraf dimana baris pertama paragraf tidak dimasukkan dan dimana baris selanjutnya dimasukkan Detil SuntingDalam sastra sebuah detail adalah sebagian kecil informasi di dalam paragraf Sebuah detail biasanya muncul untuk mendukung atau menjelaskan ide pokok Dalam kutipan berikut dari Lives of the English Poets karya Dr Samuel Johnson kalimat pertama adalah ide pokok bahwa Joseph Addison adalah pakar kehidupan dan kelakuan yang hebat Kalimat berikutnya adalah detail yang mendukung dan menjelaskan ide pokok dalam cara yang spesifik As a describer of life and manners he must be allowed to stand perhaps the first of the first rank His humour which as Steele observes is peculiar to himself is so happily diffused as to give the grace of novelty to domestic scenes and daily occurrences He never o ersteps the modesty of nature nor raises merriment or wonder by the violation of truth His figures neither divert by distortion nor amaze by aggravation He copies life with so much fidelity that he can be hardly said to invent yet his exhibitions have an air so much original that it is difficult to suppose them not merely the product of imagination butuh rujukan Kerangka paragraf SuntingDimulai dengan kalimat topik yang menyatakan gagasan utama paragraf Memberikan detail pendukung untuk mendukung gagasan utama Ditutup dengan kalimat penutup yang menyatakan kembali gagasan utama Jenis jenis paragraf SuntingBerdasarkan teknik pemaparannya Sunting Paragraf naratif Sunting Paragraf naratif merupakan paragraf yang berkaitan dengan penceritaan atau pendongengan Penggunaan paragraf naratif yaitu di dalam cerita pendek novel dan hikayat Paragraf naratif digunakan untuk menghibur para pembaca Selain itu paragraf naratif juga digunakan untuk memberikan suasana yang sama seperti di dalam cerita kepada para pembaca Penggunaan paragraf naratif juga dapat memunculkan imajinasi di pikiran para pembaca 17 Paragraf deskriptif Sunting Paragraf deskriptif juga disebut sebagai paragraf lukisan Fungsi dari paragraf deskriptif adalah memberikan gambaran tentang segala hal yang terlihat oleh penulisnya Penulisan paragraf deskriptif disesuaikan dengan tata ruang atau tata letak objek yang dituliskan Paragraf deskriptif dapat disajikan secara berurutan tempat maupun berurutan waktu dan sebaliknya Penulisan paragraf deskriptif sepenuhnya memanfaatkan panca indra sebagai penggambar kondisi yang ingin disampaikan 18 Paragraf ekspositoris Sunting Paragraf ekspositoris disebut juga sebagai paragraf paparan Penulisan paragraf ekspositoris ditujukan untuk menampilkan atau memaparkan sosok objek tertentu yang hendak dituliskan Paragraf ekspositoris hanya menyajikan satu unsur dari objek Teknik pengembangan paragraf ekspositoris menggunakan analisis urutan kejadian ataupun analisis tata ruang 19 Paragraf argumentatif Sunting Paragraf argumentatif dapat juga disebut dengan paragraf persuasif Penulisan paragraf argumentatif adalah untuk membujuk dan meyakinkan pembaca mengenai pentingnya objek tertentu yang dijelaskan dalam paragraf Paragraf argumentatif ini banyak digunakan untuk memberikan anjuran tentang sesuatu hal 17 Berdasarkan letak kalimat utamanya Sunting Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat kalimat penjelas Contoh Kemauannya sulit untuk diikuti Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu Para peserta sudah menyepakati hal itu Akan tetapi hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis yaitu generalisasi analogi dan kausalitas Generalisasi adalah pola pengembangan paragraf yang menggunakan beberapa fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum Contoh Setelah karangan anak anak kelas tiga diperiksa ternyata Ali Toto Alex dan Burhan mendapat nilai delapan Anak anak yang lain mendapat nilai tujuh Hanya Maman yang enam dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang Oleh karena itu boleh dikatakan anak anak kelas tiga cukup pandai mengarang Yang menjadi penjelasannya di atas adalah Pemerolehan nilai Ali Toto Alex Burhan Maman dan anak anak kelas tiga yang lain merupakan peristiwa khusus Peristiwa khusus itu kita hubung hubungkan dengan penalaran yang logis Kesimpulan atau pendapat yang kita peroleh adalah bahwa anak kelas tiga cukup pandai mengarang Kesimpulan bahwa anak kelas tiga cukup pandai mengarang mencakup Ali Toto Alex Burhan Maman dan anak anak lainnya Dalam kesimpulan terdapat kata cukup karena Maman hanya mendapat nilai enam Jika Maman juga mendapat nilai tujuh atau delapan kesimpulannya adalah semua anak kelas tiga pandai mengarang Berdasarkan bentuk dan pola pengembangannya paragraf generalisasi juga dapat dibagi dalam 2 jenis bentuk paragraf generalisasi Jenis Jenis Paragraf Generalisasi Sunting 1 Loncatan Induktif Sunting Paragraf Generalisasi yang bentuknya loncatan induktif adalah paragraf yang tetap bertolak dari beberapa fakta namun fakta yang ada belum bisa mencerminkan seluruh fenomena yang terjadi Tapi fakta itu dianggap mewakili sebuah persoalan oleh penulis Generalisasi jenis ini sangatlah lemah karena dasar faktanya belum bisa mencerminkan seluruh fenomena 2 Tanpa Loncatan Induktif Sunting Paragraf Generalisasi yang berbentuk Tanpa Loncatan Induktif merupakan paragraf generalisasi yang memberikan cukup banyak fakta dan lengkap sehingga bisa mewakili keseluruhan Paragraf ini sangat baik karena kebenarannya dapat dipercaya karena menggunakan fakta yang lengkap Analogi adalah pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal yang memiliki sifat sama Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain Contoh Alam semesta berjalan dengan sangat teratur seperti halnya mesin Matahari bumi bulan dan binatang yang berjuta juta jumlahnya beredar dengan teratur seperti teraturnya roda mesin yang rumit berputar Semua bergerak mengikuti irama tertentu Mesin rumit itu ada penciptanya yaitu manusia Tidakkah alam yang Mahabesar dan beredar rapi sepanjang masa ini tidak ada penciptanya Pencipta alam tentu adalah zat yang sangat maha Manusia yang menciptakan mesin sangat sayang akan ciptaannya Pasti demikian pula dengan Tuhan yang pasti akan sayang kepada ciptaan ciptaan Nya itu Dalam paragraf di atas penulis membandingkan mesin dengan alam semesta Mesin saja ada penciptanya yakni manusia sehingga penulis berkesimpulan bahwa alam pun pasti ada pula penciptanya Jika manusia sangat sayang pada ciptaannya itu tentu demikian pula dengan Tuhan sebagai pencipta alam Dia pasti sangat sayang kepada ciptaan ciptaan Nya itu Hubungan Kausal Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta fakta yang memiliki pola hubungan sebab akibat Misalnya jika hujan hujanan kita akan sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia sakit kepala Ada tiga pola hubungan kausalitas yaitu sebab akibat akibat sebab dan sebab akibat 1 akibat 2 Sebab AkibatPenalaran ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab kemudian sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya Polanya adalah A mengakibatkan B Contoh Era Reformasi tahun pertama dan tahun kedua ternyata membuahkan hasil yang membesarkan hati Pertanian perdagangan dan industri dapat direhabilitasi dan dikendalikan Produksi nasional pun meningkat Ekspor kayu dan naiknya harga minyak bumi di pasaran dunia menghasilkan devisa bermiliar dolar AS bagi kas negara Dengan demikian kedudukan rupiah menjadi kian mantap Ekonomi Indonesia semakin mantap sekarang ini Oleh karena itu tidak mengherankan apabila mulai tahun ketiga Era Reformasi ini Indonesia sudah sanggup menerima pinjaman luar negeri dengan syarat yang kurang lunak untuk membiayai pembangunan Hal penting yang perlu kita perhatikan dalam membuat kesimpulan pola sebab akibat adalah kecermatan dalam menganalisis peristiwa atau faktor penyebab Akibat SebabDalam pola ini kita memulai dengan peristiwa yang menjadi akibat Peristiwa itu kemudian kita analisis untuk mencari penyebabnya Contoh Kemarin Badu tidak masuk kantor Hari ini pun tidak Pagi tadi istrinya pergi ke apotek membeli obat Karena itu pasti Badu itu sedang sakit Sebab Akibat 1 Akibat 2Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua Demikian seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat Contoh Mulai tanggal 17 Januari 2002 harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik Minyak tanah premium solar dan lain lain dinaikkan harganya Hal ini karena Pemerintah ingin mengurangi subsidi dengan harapan supaya ekonomi Indonesia kembali berlangsung normal Karena harga bahan bakar naik sudah barang tentu biaya angkutan pun akan naik pula Jika biaya angkutan naik harga barang barang pasti akan ikut naik karena biaya tambahan untuk transportasi harus diperhitungkan Naiknya harga barang barang akan dirasakan berat oleh rakyat Oleh karena itu kenaikan harga barang harus diimbangi dengan usaha menaikkan pendapatan masyarakat Paragraf Campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf Contoh Dalam kehidupan sehari hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi Paragraf Deskriptif Naratif Menyebar adalah paragraf yang tidak memiliki kalimat utama Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat kalimat penjelas Contoh Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman Harganya murah murah Sayang banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan sampah busuk Dari sampah lalat terbang dan hinggap di kue dan minuman Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat itu Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar Paragraf dalam HTML SuntingDi XHTML elemen p menandakan blok teks sebagai paragraf tag pembuka lt p gt menandakan awal paragraf dan tag penutup lt p gt menandakan akhir paragraf Tag akhir bersifat opsional untuk HTML sebagaimana penjelajah secara otomatis memulai paragraf lain di tag lt p gt berikutnya atau elemen blok berikutnya Metode penulisan SuntingPenulisan paragraf harus memperhatikan asas ketunggalan koherensi dan adekuasi Asas ketunggalan di dalam sebuah paragraf terpenuhi dengan penggunaan sebuah ide atau sebuah gagasan utama yang tunggal sebagai pengendali paragraf Paragraf tidak akan memenuhi asas ketunggalan jika terdapat gagasan yang serupa atau gagasan ganda dalam sebuah paragraf Pemenuhan asas ketunggalan dapat dilakukan dengan merumuskan gagasan utama menjadi kalimat yang pendek lugas jelas dan padat 20 Kalimat pengendali gagasan utama di dalam paragraf disebut kalimat topik Letaknya berada di awal atau akhir suatu paragraf Kalimat topik ini kemudian didukung oleh kalimat penjelas yang berisi gagasan pendukung dari gagasan utama Gagasan pendukung dapat berisi teori fakta hasil pengamatan hasil penelitian pendapat orang yang memiliki otoritas maupun beragam contoh Gaya tulisan yang diterapkan pada gagasan pendukung dapat beragam 9 Paragraf yang telah ada kemudian harus memiliki asas koherensi Gagasan gagasan pendukung yang telah ada harus dirangkai dalam satu hubungan yang utuh dan saling terkait Penerapan asas koherensi bertujuan untuk memberikan dukungan terhadap kalimat topik sehingga pembaca dapat mengikuti alur gagasan secara logis 21 Penulis paragraf kemudian harus menerapkan asas adekuat yaitu menyiapkan gagasan pendukung yang memadai Penilaian gagasa pendukug harus didasari pada kualitas dari gagasan Penerapan gagasan yang adekuat dapat diamati melalui penggunaan detail penjelasan contoh bukti eksplanasi maupun deskripsi Validitas dari suatu paragraf ditentukan oleh kemampuan penulis dalam mempertahankan gagasan pengendalinya 22 Lihat pula SuntingBlok pernyataan PilcrowRujukan Sunting Wijayanti dkk 2015 hlm 105 Paragraf alinea adalah serangkaian kalimat yang saling bertalian untuk membuat sebuah gagasan ide Dalam hierarki kebahasaan paragraf merupakan satuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat Paragraf juga dapat disebut wacana mini Paragraf berguna untuk menandai pembukaan topik baru memisahkan gagasan pokok yang satu dengan yang lainnya Dengan demikian paragraf memudahkan pembaca memahami isinya secara utuh Wijayanti dkk 2015 hlm 106a Panjang paragraf tidak pasti bergantung pada cara pengembangan dan ketuntasan uraian yang berhubungan dengan gagasan pokok di dalam paragraf tersebut Paragraf yang terlalu pendek misalnya dua hingga tiga kalimat biasanya kuran dikembangkan sebaliknya yang terlalu panjang dapat menjemukan bahkan kemungkinan ada kalimat yang terlepas dari gagasan pokoknya a b Suladi 2014 hlm 2 Nurdjan dkk 2016 hlm 55 Wijayanti dkk 2015 hlm 106b Sekumpulan kalimat dinamakan paragraf jika memenuhi kriteria kesatuan kesinambungan kepaduan koherensi kelengkapan ketuntasan keberurutan keruntutan konsistensi sudu pandang Suladi 2014 hlm 1 Nurdjan dkk 2016 hlm 57 58 Nurdjan dkk 2016 hlm 56 57 a b Suyanto dan Jihad 2009 hlm 17 18 Nurdjan dkk 2016 hlm 57 Wijayanti dkk 2015 hlm 106c Kesatuan paragraf berarti hanya ada satu gagasan pokok atau satu topik yang didiskusikan di dalam paragraf Kalimat kalimat di dalam paragraf harus bertalian relevan dengan gagasan pokok di dalam kalimat topik Tidak ada gagasan yang saling bertentangan a b c d Herman Budiyono 2012 Mengembangkan Paragraf Sesuai Fungsi dan Posisi Dalam Rangka Menulis Sebuah Esai Pena 1 2 15 17 ISSN 2615 7705 Wijayanti dkk 2015 hlm 107 Kesinambungan paragraf diperlihatkan dengan adanya jalinan antarkalimat yang erat dan peralihan atau pergerakan dari kalimat ke kalimat yang berjalan logis dan mulus dan menggunakan pemarkah transisi yang tepat seperti repetisi konjungsi kata ganti orang atau kata ganti penunjuk Wijayanti dkk 2015 hlm 108a Gagasan pokok atau kalimat topik dikembangkan dengan kalimat kalimat penjelas yang dikembangkan atau diperluas hanya dengan pengulangan pengulangan gagasan pokok dari kalimat sebelumnya Oleh karena itu penulis hendaknya menyampaikan informasi secara memadai dan lengkap Wijayanti dkk 2015 hlm 108b Keberurutan berkaitan dengan pola penulisan yang dipilih penulis untuk menyampaikan informasi di dalam paragraf agar tidak terkesan terpotong potong atau melompat lompat Pola yang umum digunakan adalah a urutan waktu b urutan tempat c urutan umum ke khusus d urutan khusus ke umum e pertanyaan ke jawaban f akibat ke sebab atau sebab ke akibat Wijayanti dkk 2015 hlm 109 Cara penulis menempatkan diri di dalam tulisan disebut sudut pandang Sudut pandang perlu lebih awal ditetapkan oleh penulis sebelum menulis Penulis harus konsisten dalam menggunakan sudut pandang itu tidak boleh berganti ganti Penulis dapat mengacu diri sendiri dengan sebutan penulis ini saya kami atau tidak menyebutkan acuan diri sama sekali a b Suaedi 2015 hlm 8 Suaedi 2015 hlm 6 Suaedi 2015 hlm 7 Suyanto dan Jihad 2009 hlm 17 Suyanto dan Jihad 2009 hlm 18 Suyanto dan Jihad 2009 hlm 20 Daftar pustaka SuntingNurdjan dkk 2016 Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi Makassar Aksara Timur ISBN 978 602 73433 6 8 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Suaedi 2015 Penulisan Ilmiah PDF Bogor PT Penerbit IPB Press ISBN 978 979 493 889 8 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Suladi 2014 Paragraf PDF Jakarta Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Suyanto dan Jihad A 2009 Betapa Mudah Menulis Karya Ilmiah PDF Yogyakarta Penerbit Eduka ISBN 978 979 18882 64 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Wijayanti dkk 2015 Bahasa Indonesa Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah Jakarta Rajawali Pers ISBN 978 979 769 782 2 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pranala luar Sunting Lihat paragraph di Wiktionary kamus gratis Inggris Paragraf dalam HTML 3 dari situs web World Wide Web Consortium W3C Bahan bacaan SuntingThe American Heritage Dictionary of the English Language 4th ed New York Houghton Mifflin 2000 Johnson Samuel Lives of the Poets Addison Savage etc Project Gutenberg November 2003 E Book 4673 Rozakis Laurie E Master the AP English Language and Composition Test Lawrenceville NJ Peterson s 2000 ISBN 0 7645 6184 7 10 ISBN 978 0 7645 6184 9 13 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Paragraf amp oldid 21770300